3. Interpretasi
Interpretasi (Opsional) merupakan teks penutup
ekplanasi yang sifatnya pilihan, boleh ditulis boleh juga tidak.
Teks penutup yang dimaksud di sini adalah teks yang
menjadi kesimpulan atau intisari dari pernyataan umum dan
deretan penjelas yang sudah ditulis di paragraf-paragraf
sebelumnya. Tetapi sangat dianjurkan untuk menuliskan teks
penutup, sebagai penegasan apa yang sebenarnya kita tulis
dalam teks ekplanasi tersebut.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
1. Fokus pada hal yang bersifat umum, bukan partisipan manusia
(misal banjir, gempa bumi, tsunami, hujan dan lain sebagainya.
2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
3. Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional
(kata kerja aktif).
4. Menggunakan konjungsi internal (pertama, kedua, kemudian,
selain itu, sementara itu, dan lain-lain) dan konjungsi eksternal
(seperti setelah, sebab, akibat, jika, dan, atau)
5. Dibuat dengan justifikasi yang benar terjadi. Justifikasi adalah
putusan, alasan ataupun pertimbangan mengenai suatu hal.
6. Menggunakan kalimat pasif (kalimat yang subjeknya sering
diawali ter- atau di-).
CONTOH TEKS EKSPLANASI :
No. Struktur teks Peristiwa
1. Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar
yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari
oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai
gejala optik dan meteorologi berupa cahaya
Pernyataan umum beraneka warna saling sejajar yang tampak di
langit atau medium lainnya. Pelangi tampak
sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah
pada horizon pada suatu saat hujan ringan.
Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang
jelas.
2. Pelangi dan efek cahaya lain di langit di sebabkan
oleh cahaya yang membias dan menyimpang
Urutan sebab menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit
akibat menjadi merah karena karena sinar matahari
lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal
daripada ketika matahari berada tinggi di langit
pada siang hari
No. Struktur teks Peristiwa
Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau
ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena pelangi
merupakan hasil dari pembiasan cahaya. Pada
mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes
hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju
tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya
putih menjadi warna spektrum.
3. Pelangi hanya dapat di lihat saat hujan bersamaan
dengan matahari bersinar tapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat
harus berada di antara matahari dan terkesan air
dengan matahari di belakang orang tersebut.
Interpretasi
Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi
harus berada dalam satu garis lurus. Cahaya dengan
panjang gelombang terpendek seperti ungu,
terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang
gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada
bagian luar