Anda di halaman 1dari 7

Makalah

T
E
N
T
A
N
G

proses pembentukan pelangi

DISUSUN
OLEH :
NAMA : NURFADIANTI

KELAS : XI IPA 3

MATA PELAJARAN : FISIKA


Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa ,karena atas limpahan
rahmat dan karunia-nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya
halangan apapun. Makalah yang memuat tentang “ proses terbentuknya pelangi” merupakan
salah tugas guru mata pelajaran fisika disekolah kami.

Salawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi besar
muhammad saw yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam
yang lurus .

Dan kami juga memohon maaf kepada orang-orang yang telah membaca makalah ini
karena kami tahu bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh karenanya kritik
dan saran sangatlah kami butuhkan dan inginkan demi menyempurnakan makalah kami

Jambu 4 maret 2019


BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelangi merupakan salah satu pemandangan indah yang jarang kita lihat. Jika
dilihat, bentuk pelangi seperti busur dilangit biru yang muncul karena pembiasan dari sinar
matahari ketika huja kira-kira dimana ya pelangi bisa terlihat? Biasanya pelangi bisa
dilihat didaerah pegunungan atau ketika mendung atau ketika hujan baru berhenti turun.
Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat. Iya
terdiri dari beberapa spektrum warna. Warna merah memiliki panjang gelombang paling
besar, sedangkan violet panjang gelombang terkecil.
Pada abad ke-17, ilmuwan inggris, isaac newton, (1642-1727) menemukan bahwa
cahaya putih matahari sebenarnya adalah campuran cahaya berbagai warna. Dia
menyorotkan sedikit sinar matahari melalui sebuah prisma kaca berbentuk segi tiga(balok
kaca) dalam sebuah ruang gelap. Bentuk prisma tersebut membuat berkas sinarnya
membelok dan kemudian memisah menjadi suatu pita cahaya yang lebar. Didalam pita ini,
newton melihat 7 warna yang disebut spektrum. Warna-warna ini adalah merah, jingga,
kuning, hijau, biru,,nil dan ungu(sebutan mudahnya” Mejikuhibiniu”) semua cahaya
bergerak dalam bentuk gelombang. Panjang gelombang adalah yang menentukan cahaya
tersebut. Kadang sebuah pelangi kedua yang lebih redup dapat terlihat diatas pelangi
utama karena cahaya telah dipantulkan atau dibiaskan lebih dari sekali dalam tetes-tetes air
hujan. Warna-warna pelangi kedua ini terbalik merah didalam dan ungu diluar. Warnanya
tidak pernah secerah pelangi utama karena setiap kali cahaya dipantulkan ada sedikit
cahaya yang hilang
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya atau terbentuknya pelangi
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PROSES TERJADINYA PELANGI
Pelangi berasal dari cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai pnjang gelombang
cahaya yang terlihat oleh mata kita sebagai merah,jingga,kuning,hijau,biru dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa
dengan warna sebelahnya. Pita ini disebut “spektrum”. Didalam spektrum, garis merah
selalu berada pada salah satu ujung dan biru serta ungu disisi lain dan ini ditentukan oleh
perbedaan panjang gelombang. Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan dengan
ketika kita melihat spektrum. Bahkan pelangi adalah spektrum melengkung besar
disebabkan oleh pembiasan matahari.
Ketika cahaya matahari melewati tetesan matahari, iya membias seperti ketika
melalui prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berada
memanjang dari satu sisi ke sisi tetes air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini
kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari
tetesan air, cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda tergantung pada
warnanya. Cahaya matahari merupakan sinar poliktromatik, saat masuk kedalam tetesan
air hujan akan diuraiakan menjadinwarna-warna monokromatik yang memiliki panjang
gelombang yabg berbeda-beda. Cahaya matahari yang telah terurai yang menjadi warna
monokromatik sebagian akan mengalami pemantulan saat mengenai dinding tetesan air
hujan dan sebagian lainny akan menembus keluar tetesan air hujan.
Masing-masing gelombang cahaya monokromatik tersebut akan mengengalami
pembiasan cahaya saat keluar dari tetesan air hujan dan arah pembiasaanya akan berbeda-
beda, tergantung pada warnanya. Pembiasan ini terjadi karena cahaya mengalami
perubahan indeks media dari udara ke air. Ketika sinar dihantarkan kembali kepermukaan
belakang tetesan air, hampir seleruhnya dibiaskan dan keluar dari tetesan air. Warana-
warna monokromatik yang keluar dari tetesan air hujan mempunyai panjang gelombang
yang berada dalam rentang 400-700 nm. Pada rentang 400-700 nm, gelombang cahaya
yang dapat dilihat oleh mata manusia ialah gelombang yang mempunyai gradasi warna
merah sampai ungu. Gradasi warna tersebut diasumsikan sebagai warna
merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila dan ungu.
Dan ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan melihatnya
tersusun dengan merah dipaling atas dan ungu dipaling bawah pelangi. Ini disebabkan
karena cahaya merah adalah bagian dari spektrum cahaya tampak memiliki frekuensi
paling rendah atau panjang gelombangnya paling panjang bila dibandingkan dengan
cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang
gelomabang paling pendek. Sehingga anatara warna merah dan ungu tidak saling bertemu
warna merah berada dipaling ujung pada pelangi dan warna ungu berada paling bawah
pada pelangi. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersama dengan matahari bersinar,
tapi sisi berlawanan dengan sisi pengamat. Posisi kita harus berada dianatara matahari dan
tetesan air dengan matahari dibelakang kita. Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi
harus berada satu garis lurus ketika kita meliahat warna-warna ini pada pelangi kita akan
melihatnya tersusun dengan merah paling atas dan warna ungu paling bawah
Ada dua hal yang menyebabkan daerah terang pelangi terlihay lebih terang
dibandingkan daerah lainnya yaitu:
 Cahaya matahari yang masuk ke tetesan air hujan yang menimbulkan pelangi
pertama mempunyai intensitas cahaya matahari yang paling besar.
 Pada proses pembentukan pelangi pertama, saat berada dalam tetesan air
hujan,cahaya matahari hanya mengalami satu kali proses pemantulan cahaya,
sehingga energi yang terserap oleh tetesan air hujan masih cukup banyak.
Cahaya dibiasakan saat masuk ke titik-titik air, pembiasan ini terjadi karena cahaya
mengalami perubahan indeks media dari udara ke air kemudian mengalami
dispresi dan mengalami penguraian.proses terjadinya pengalami melalui pembiasan,
pemantulan dan dispersi cahaya
B. BENTUK-BENTUK PELANGI
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka
warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit pelangi
tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat
hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras. Adapun bentuk –
bentuknya sebagai berikut;
1. Classic rainbows
Pelangi alam terdiri dari enam warna;merah,oranye,kuning,hijau,,biru dan ungu.
2. Circular rainbow
Pelangi itu benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna .
3. Secondary rainbows
Pelangi primer,sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup
daripada pelangi primer.
4. Red rainbows
Biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan filter,atmosfir bumi menjadi
biru, meninggalkan lebih merah atau tetesan cahaya oranye mencerminkan dan
membiaskan air.
5. Sundongs
Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang cerah.
6. Fogbows
Lebih jarang terlihat daripada pelangi karena parameter tertentu yang harus
disesuaikan untuk menciptakan mereka.
7. Waterfall
Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstant atmosfer terus menerus
terlepas dari cuaca.
8. Fire rainbows
Pelangi ini bukan terbuat dari api nama yang benar untuk efek optik yang indah ini
adalan”circumhorizontal arc”.
9. Moonbows
Adalah mitra untuk pelangi lunar.
BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelangi merupakan pembiasan cahaya yang berasal dari warna putih yang dibiaskan
melalui tetesan air yang pembiasaanya sama seperti dibiaskan pada prisma kaca.
Pelangi juga merupakan gelombang elektromagnetik yang dapa dilihat. Dengan
berbagai macam pembiasan cahaya yang terjadi maka akan menghasilkan bentuk
pelangi yang berbeda.
Proses terjadinya pelangi melalui pembiasan,pemantulan dan dispersi cahaya
,dimana cahaya dibiaskan saat masuk ke titik-titik air, pembiasab ini terjadi karena
cahaya mengalami perubahan indeks media dari udara ke air kemudian mengalami
dispersi dan mengalami penguraian.

B. SARAN

Setelah mempelajari proses terjadinya pelangi maka diharapkan akan bisa


menjelaskan bagaimana proses terjadinya,bentuknya, dan spektrum warna pada pelangi.
DAFTAR PUSTAKA

http://samoeji.blogspot.co.uk/2012/02/makalah -proses-terjadinya-pelangi.html

http://sofianamaharani.blogspot.co.uk/2013/05/proses-terbrntuknya-pelangi-secara-
fisika.html

http://pakgurufisika.blogspot.co.uk/2015/09/fenomena-pelangi-bukti-keindahan-fisika.html

http://smartinyourhand.blogspot.co.uk/2012/04/proses-terjadinya-pelangi-bagaimana.html

Anda mungkin juga menyukai