Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GELOMBANG BEJALAN DAN GELOMBANG

STASIONER

Disusun Oleh :

NAMA : SHAKILA KHAIRA ARDIANI

NIM : (4191151009)

KELAS : PENDIDIKAN IPA B 2019

DOSEN PENGAMPU : Dr.Nurdin Siregar, M.Si

MATA KULIAH : GELOMBANG DAN OPTIK

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MARET 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Gelombang Berjalan dan
Gelombang Stasioner ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Gelombang Dan Optik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner” bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Nurdin Siregar, M.Si yang telah


memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui


medium/perantara. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas,
misalnya tali, slinki, air, dan udara. Dalam perambatannya, gelombang membawa
energi. Energi gelombang air laut sangat terasa bila kita berdiri di tepi pantai,
berupa dorongan gelombang pada kaki kita.

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dikelompokkan menjadi


dua, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang
mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium di dalam perambatannya
contoh gelombang mekanik antara lain: gelombang bunyi, gelombang permukaan
air, dan gelombang pada tali. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
tidak memerlukan medium dalam perambatannya. Contoh: cahaya, gelombang
radio, gelombang TV, sinar – x dan sinar gamma.

Gelombang dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisiknya, yaitu :

Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,


yakni gelombang longitudinal dan gelombang transversal.

a. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berimpit


dengan arah rambatannya misalnya gelombang bunyi.

b. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus


dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,


yakni gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.

a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap


titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.

b. Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah,


misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.
Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannya, gelombang
dibedakan menjadi dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.

a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya


memerlukan medium, misalnya gelombang air, gelombang pada tali, dan
gelombang bunyi.

b. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya


tanpa memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. GELOMBANG BERJALAN
1. Pengertian Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang
dilalui oleh gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitude yang sama
besar. Amplitude pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh
karenanya gelombang yang memiliki amplitude yang tetap setiap saat disebut
gelombang berjalan.

2. Persamaan Gelombang Berjalan


Seutas tali AB yang yang kita bentangkan mendatar (Gambar 1.9). ujung B
diikatkan pada tiang, sedangkan ujung A kita pegang. Apabila ujung A kita
getarkan naik turun terus-menerus, maka pada tali tersebut akan menjadi rambatan
gelombang dari ujung A ke ujung B. Misalkan amplitude getarannya A dan
gelombang merambat dengan kecepatan v dan periode getarannya T.

Misalkan titik P terletak pada tali AB berjarak x dari ujung A dan apabila titik A
telah bergetar selama t sekon, maka titik P telah bergetar selama

persamaan simpangan titik P pada saat itu dapat dinyatakan sebagai berikut :
Yp = A sin ω tp

Yp = A sin ω = A sin

Di mana ω = 2 f = maka persamaan tersebut dapat ditulis menjadi :

Yp = A sin = sin .

Jika , di mana k didefinisikan sebagai bilangan gelombang maka persamaan


simpangan dapat dituliskan menjadi :

Yp = A sin ( )

keterangan :

A = amplitudo gelombang (m)

t = lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)

x = jarak titik P dari sumber getar (m)

ω = frekuensi sudut

k = bilangan gelombang

yp = simpangan di titik P (m)

v = cepat rambat gelombang (m/s)

Persamaan tersebut yang sebagai persamaan gelombang berjalan yang secara


umum dapat dituliskan :
Yp = A sin ( )

Dalam persamaaan diatas dipakai nilai negative (-) jika gelombang


berasal dari sebelah kiri titik P atau gelombang merambat ke kanan dan dipakai
positif (+) jika gelombang berasal sebelah kanan titik P atau gelombang
merambat ke kiri.

3. Sudut Fase, Fase, dan Beda Fase pada Gelombang


Seperti halnya pada getaran, pada gelombang pun dikenal pengertian sudut
fase, fase, dan beda fase. Oleh karena itu, perhatikan lagi persamaan gelombang
berjalan berikut ini!

Yp = A sin ( ) = 2π = A sin 2π

Dimana θ disebut sudut fase sehingga :

θp = ( ) = 2π

mengingat hubungan antara sudut fase (θ) dengan (φ) adalah θ = 2πφ maka fase
titik P adalah:

θp =

keterangan :

x = jarak titik P dari sumber getar (m)

t = lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)

T = periode gelombang (s)

λ = panjang gelombang (m)


Apabila pada tali tersebut terdapat dua buah titik, titik P yang berjarak dari titik
asal getaran dan titik Q yang berjarak dari titik asal getaran, maka besarnya beda
fase antara titik P dan Q

adalah ∆φ = φp – φQ = -

∆φ = =

B. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang
amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini
memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Quipperian akan
bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum,
sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum. Gelombang stasioner dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a) Gelombang stasioner ujung bebas


Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase.
Artinya, fase gelombang datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda
fasenya sama dengan nol.
Perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas
menghasilkan persamaan berikut.

Keterangan:

Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);

Yp = simpangan gelombang stasioner (m);

𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);

t  = lamanya gelombang beretar (s);

k = bilangan gelombang; dan

x = jarak titik ke sumber getar (m).

 Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, gunakan persamaan berikut.

 Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, gunakan persamaan berikut.
b) Gelombang stasioner ujung tetap

Secara matematis, persamaan simpangan gelombang stasioner ujung tetap


dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);

Yp = simpangan gelombang stasioner (m);

𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);

t  = lamanya gelombang beretar (s);


k = bilangan gelombang; dan

x = jarak titik ke sumber getar (m).

 Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, gunakan persamaan berikut.

 Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, gunakan persamaan berikut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui
oleh gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitude yang sama besar.
Amplitude pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya
gelombang yang memiliki amplitude yang tetap setiap saat disebut gelombang
berjalan. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang
amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini
memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Quipperian akan
bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum,
sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
Daftar Pustaka

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Gelombang-Stasioner-
2016-/menu4.html

https://rumusrumus.com/gelombang-berjalan/

Anda mungkin juga menyukai