STASIONER
Disusun Oleh :
NIM : (4191151009)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Gelombang Berjalan dan
Gelombang Stasioner ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Gelombang Dan Optik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner” bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. GELOMBANG BERJALAN
1. Pengertian Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang
dilalui oleh gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitude yang sama
besar. Amplitude pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh
karenanya gelombang yang memiliki amplitude yang tetap setiap saat disebut
gelombang berjalan.
Misalkan titik P terletak pada tali AB berjarak x dari ujung A dan apabila titik A
telah bergetar selama t sekon, maka titik P telah bergetar selama
persamaan simpangan titik P pada saat itu dapat dinyatakan sebagai berikut :
Yp = A sin ω tp
Yp = A sin ω = A sin
Yp = A sin = sin .
Yp = A sin ( )
keterangan :
ω = frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
Yp = A sin ( ) = 2π = A sin 2π
θp = ( ) = 2π
mengingat hubungan antara sudut fase (θ) dengan (φ) adalah θ = 2πφ maka fase
titik P adalah:
θp =
keterangan :
adalah ∆φ = φp – φQ = -
∆φ = =
B. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang
amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini
memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Quipperian akan
bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum,
sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum. Gelombang stasioner dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, gunakan persamaan berikut.
Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, gunakan persamaan berikut.
b) Gelombang stasioner ujung tetap
Keterangan:
Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, gunakan persamaan berikut.
Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, gunakan persamaan berikut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui
oleh gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitude yang sama besar.
Amplitude pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya
gelombang yang memiliki amplitude yang tetap setiap saat disebut gelombang
berjalan. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang
amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini
memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Quipperian akan
bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum,
sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
Daftar Pustaka
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Gelombang-Stasioner-
2016-/menu4.html
https://rumusrumus.com/gelombang-berjalan/