Anda di halaman 1dari 2

Proses Pembentukan Lipatan dan Patahan

1. Proses Pembentukan Lipatan


Lipatan terbentuk karena adanya peristiwa perpindahan atau pergeseran letak lempeng
bumi, yang biasa disebut dislokasi. Pergeseran lempeng itu dapat mengakibatkan lapisan
kulit bumi terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun kedua tepi
lapisan.

Pembentukan lipatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pelengseran, tenaga tektonik
(Diatropisme), intrusi batuan beku dan injeksi garam. Dapat disebut lipatan jika terdapat
perubahan suatu bidang datar menjadi bentuk bidang yang lengkung. Lipatan pada kulit
bumi ini sangat menguntungkan manusia.

Lipatan sering ditemui di batuan sedimen dimana batuan sedimen mempunyai bidang
lapisan yang terbentuk pada saat proses sedimentasi nya. tetapi tidak jarang juga lipatan
dapat ditemukan pada batuan beku dan batuan metamorf.

Ada dua macam mekanisme pembentuk lipatan yaitu blucking (melipat) dan bending
(melengkung). Buckling diakibatkan oleh gaya tekanan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng, sehingga terjadilah perubahan bentuk batuan berupa rekahan akibat
adanya tarikan. Sedangkan Bending diakibatkan oleh adanya gaya tekanan yang arahnya
tegak lurus terhadap bidang lapisan.

Beberapa Jenis lipatan


a. Antiklin dan Sinklin
Antiklin adalah lipatan dengan batuan tertua pada core suatu lipatan. Sinklin adalah
lipatan dengan batuan termuda pada suatu lipatan
b. Isoklin
merupakan lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus
menerus
c. Rebah
lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan

2. Proses Pembentukan Patahan


Karena gesekan dan kekakuan batuan, batuan tidak bisa meluncur atau saling melewati
satu sama lain dengan mudah. Kadang-kadang ketika semua gerakan berhenti, tetap akan
terjadi penumpukan "stress" di bebatuan dan saat mencapai tingkat yang melebihi ambang
ketegangan, akumulasi energi potensial akan di "dispersikan" oleh pelepasan tegangan.
Pelepasan tegangan difokuskan ke sepanjang bidang dimana gerakan relatif tersebut
ditampung.

Tegangan terjadi secara akumulatif atau instan, tergantung pada kekuatan batuan. Kerak
bawah dan mantel yang "ductile" mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya
geser, sedangkan kerak atas yang "brittle" bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan
tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan. Sebuah patahan dalam batuan ductile
juga dapat lepas seketika apabila laju regangan terlalu besar. Energi yang dilepaskan oleh
lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempabumi. Gempabumi merupakan
fenomena umum di sepanjang batas patahan transform.

Beberapa Jenis Patahan :


a. Sesar Turun (Normal)
bila hanging wall relatif turun
b. Sesar Naik (Reverse)
bila hanging wall relatif naik
c. Strike-Slip
Di mana offset dominan horisontal,
sejajar dengan garis patahan.

Daftar Pustaka
Fossen, H., 2016. Structural geology. Cambridge University Press.

[Online]http://www.geologinesia.com/2016/02/pembentukan-patahan-dan-jenis-jenis-
patahan-sesar.html diakses pada Selasa, 23 Mei 2017 pukul 19.50 WIB

[Online] http://www.geologyin.com/2015/02/types-of-folds-with-photos.html diakses


pada Selasa, 23 Mei 2017 pukul 20.20 WIB

Anda mungkin juga menyukai