Pembentukan lipatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pelengseran, tenaga tektonik
(Diatropisme), intrusi batuan beku dan injeksi garam. Dapat disebut lipatan jika terdapat
perubahan suatu bidang datar menjadi bentuk bidang yang lengkung. Lipatan pada kulit
bumi ini sangat menguntungkan manusia.
Lipatan sering ditemui di batuan sedimen dimana batuan sedimen mempunyai bidang
lapisan yang terbentuk pada saat proses sedimentasi nya. tetapi tidak jarang juga lipatan
dapat ditemukan pada batuan beku dan batuan metamorf.
Ada dua macam mekanisme pembentuk lipatan yaitu blucking (melipat) dan bending
(melengkung). Buckling diakibatkan oleh gaya tekanan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng, sehingga terjadilah perubahan bentuk batuan berupa rekahan akibat
adanya tarikan. Sedangkan Bending diakibatkan oleh adanya gaya tekanan yang arahnya
tegak lurus terhadap bidang lapisan.
Tegangan terjadi secara akumulatif atau instan, tergantung pada kekuatan batuan. Kerak
bawah dan mantel yang "ductile" mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya
geser, sedangkan kerak atas yang "brittle" bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan
tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan. Sebuah patahan dalam batuan ductile
juga dapat lepas seketika apabila laju regangan terlalu besar. Energi yang dilepaskan oleh
lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempabumi. Gempabumi merupakan
fenomena umum di sepanjang batas patahan transform.
Daftar Pustaka
Fossen, H., 2016. Structural geology. Cambridge University Press.
[Online]http://www.geologinesia.com/2016/02/pembentukan-patahan-dan-jenis-jenis-
patahan-sesar.html diakses pada Selasa, 23 Mei 2017 pukul 19.50 WIB