Keberadaan kawasan karst di Indonesia, dewasa ini dianggap memiliki nilainilai yang sangat
strategis. Di seluruh wilayah kepulauan Indonesia, luas kawasan karst mencapai hampir 20 % dari
total luas wilayah. Nilai-nilai strategis yan dimaksud, selain merupakan kawasan sebagai pemasok
dan tandon air untuk keperluan domestik (PBB memperkirakan persediaan air sekitar 25 %
penduduk dunia merupakan sumber air karst, Ko 1997), juga mempunyai sumberdaya alam yang
dapat dimanfaatkan menambah devisa negara seperti pariwisata, penambangan bahan galian,
penghasil sarang burung walet, bahkan sangat terkaitpula dengan bidang HANKAM/militer, serta
intelijen.
Disamping beberapa nilai strategis diatas, oleh para ilmuwan/scientist, kawasan karst dianggap
sebagai laboratorium alam yang sarat akan obyek-obyek yang dapat dikaji/diteliti. Banyak hasil
penelitian skripsi, thesis, maupun disertasi, telah dihasilkan oleh kawasan ini pada berbagai macam
disiplin ilmu. Setiap tahunselalu ada saja para karstolog, baik asing maupun domestik yang
berkunjung untuk melakukan riset. Dari pernyataan ini dapat dilihat betapa besar sumbangan
kawasan karst dalam dunia ilmu pengetahuan. Oleh para penelusur goa, yang jumlahnya semakin
banyak, kawasan karst dengan goa-goa bawah tanah yangdapat ditelusuri dianggap sebagai lahan
petualangan mereka, untuk menikmati fenomena bawah permukaan yang menakjubkan, tentu saja
tanpa meninggalkan azas-azas konservasi goa.
Daftar Pustaka
Mardiadipura, T., Amir, dan Zulfahmi, 1977, Batugamping dan Dolomit di Indonesia, Publikasi
Teknik-Seri Geologi Ekonomi No. 8, Direktorat Jendral Pertambangan Umum, Bandung.
Adji, T.N., Haryono, E., Suprojo. S.W., 1999. Kawasan Karst dan Prospek Pengembangannya
di Indonesia, Prosiding Seminar PIT IGI di Universitas Indonesia, 26-27 Oktober 1999