Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rd aldi rowaldi

Nim : 21010098
Kelas : TP C

LINGKUNGAN PEGENDAPAN

Lingkungan Pengendapan adalah suatu tempat dimana terjadinya akumulasi material


sedimen, yang mempunyai kondisi fisis, kimia, dan biologis yang mencirikan keadaan yang
khas dari tempat pengendapan tersebut. Penentuan lingkungan pengendapan dari suatu
tubuh batuan, dapat dilakukan dengan melihat sifat-sifat khas dari batuan, yang mana akan
mencirikan kondisi pada saat sedimen itu terbentuk. Sifat-sifat tersebut meliputi :

a. Sifat Fisis, misalnya : struktur besar dari perlapisan; kontak dengan lapisan di atas dan di
bawahnya; struktur kecil yang mencirikan, seperti : flute cast, gelembur gelombang, tekstur
batuan, orientasi butir.

b. Sifat Kimia, misalnya : macam batuan, seperti batu gamping, batu pasir; kandungan
mineral tertentu yang dapat untuk penentuan lingkungan terutama mineral autigenik;
perbandingan unsur-unsur tertentu misalnya : Ca dan Mg; Kandungan kimia dari organisme
yang sering mengalami pelarutan setelah terendapkan; Konsentrasi nodule batu gamping pada
dasar pulau penghalang serta pada tubuh pasir kuarsa yang dihasilkan dari pengendapan
CaCO3 dari pencucian cangkang organisme.

c. Sifat Biologis, misalnya : kelimpahan flora dan fauna, Perbandingan masing-masing jenis,
baik flora maupun fauna; Adanya gejala perpindahan dan percampuran fauna; Flora dan
fauna penunjuk lingkungan.
Faktor yang Berpengaruh Pada Lingkungan Pengendapan
Menurut BLATT et al (1972) beberapa faktor yang berpengaruh dalam Lingkungan
Pengendapan adalah:
1. Kedalaman air
Kedalaman air disini penting, karena beberapa organisme dalam hidupnya sangat dipengaruhi
oleh kedalaman air, seperti : koral, algae. Kedalaman air kadang-kadang memberikan
kenampakan yang khas, dengan melihat kenampakan dapat diketahui kedalaman dari batuan
pada saat diendapkan, kenampakan tersebut misalnya :
a. "Cut and Fill Structures", dan perlapisan silang siur, yang menunjukkan di daerah tersebut
ada arus dan gelombang.
b. "Mud Crack", yang menunjukkan daerah tersebut tersingkap pada atmosfer.
c. Beberapa jenis "Trail and Burrow" ternyata berbeda bentuknya karena disebabkan
beberapa perbedaan kedalaman dari air.

2. Kecepatan
Energi kinetis dari air merupakan kontrol bagi pegerakan sedimen. Sedimen yang berbutir
halus tidak bisa terbentuk dalam lingkungan turbulensi terlalu tinggi.

3. Temperatur
Temperatur akan mengontrol kelarutan dari CaCO3 dan kecepatan pertukaran zat atau unsur
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, sebagai contoh : populasi yang besar dari organisme dan
karbonat jarang terdapat di dalam air dingin.

4. Kegaraman
Merupakan kontrol penting bagi aktifitas biologis. Populasi dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan banyak yang dipengaruhi oleh kegaraman dari air.

5. Eh (potensial oksidasi) dan pH (konsentrasi ion H)


Eh dan pH merupakan dua aspek kimia yang penting dalam lingkungan pengendapan, yang
akan mengontrol sedimen dan fauna yang hidup di dasar.

6. Bentuk Fisik dari Lingkungan Pengendapan


Bentuk fisik dari lingkungan pengendapan kerap kali mengontrol sedimen yang ada dalam
cekungan. Bentuk fisik dari lingkungan pengendapan dapat berupa : kemiringan dari
permukaan, kedalaman dari daerah deposisi.

Klasifikasi Macam-Macam Lingkungan Pengendapan


BLATT et al (1972), membagi lingkungan pengendapan menjadi empat kelompok besar, yaitu
:
1. Lingkungan darat (Terrigeneous) : Alluvial fan, Dataran banjir, Lakustrin (basah, kering),
Padang pasir, Rawa (swamp), dan Endapan es.
2. Lingkungan campuran : River Channel atau Distributary Channel (dan Lovec), Estuarin,
Teluk, Lagun, Paya-paya (marsh), Intertidal, Supratidal, Bar, dan Channel.
3. Lingkungan laut dangkal (600 kaki): Self banks (tidal dan non tidal), Self basin (terbatasi
iklim basah, iklim kering), Gradded self, Karbonat Paparan dan karang (berhubungan atau
tidak dengan daratan), Cekungan evaporit.
4. Lingkungan laut dalam (batial : 600 – 6000 kaki, abisal > 6000 kaki) : Slope dan Canyon,
Sub Marine Fan, Cekungan laut dalam (pelagik, terrigeneous), Cekungan laut dalam tertutup
(iklim basah dan kering)

Gambar Macam-macam lingkungan pengendapan.

BLATT et al (1972), memasukkan rawa ke dalam lingkungan pengendapan


darat. TWENHOFEL (1950) ; KRUMBEIN dan SLOSS (1963), memasukkan marsh ke dalam
lingkungan pengendapan darat, hal ini disebabkan karena marsh biasanya didapatkan
bersama-sama dengan rawa. Perbedaan utama dari marsh dengan rawa adalah jenis tumbuh-
tumbuhannya yang terdapat di dalam tubuh air tersebut.

BLATT, et al (1972), memasukan marsh ke dalam lingkungan pengendapan campuran, hal ini
disebabkan karena marsh kebanyakan terdapat di tepi laut (pantai). Selain dari pada itu,
ternyata jenis tumbuh-tumbuhan memberikan efek terhadap sedimen ataupun batuan yang
terbentuk di dalam lingkungan pengendapan tersebut.
Jenis Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis beserta masing-masing
contohnya, antara lain:

Pengendapan Daratan
Lingkungan pengendapan di daratan, meliputi:

1. Kipas Aluvial (Alluvial fans)


Kipas aluvial ialah endapan yang bentuknya menyerupai kipas yang terbentuk di kaki
gunung. Kipas aluvial umumnya berada di daerah kering sampai semi-kering yang curah
hujannya jarang tapi deras, dan laju erosi besar. Endapan kipas alluvial terdiri atas kuarsa,
pasir dan gravel bersorting buruk.

Kipas aluvial ini biasanya terbentuk di daerah yang tinggi atau bahkan pegunungan di mana
terdapat perubahan cepat pada kemiringan dari gradien tinggi ke rendah. Sungai atau aliran
yang membawa aliran sedimen pada kecepatan yang relatif tinggi karena sudut kemiringan
yang tinggi, itulah sebabnya material kasar dapat tetap berada dalam aliran.

Ketika kemiringan berkurang dengan cepat ke daerah atau dataran yang relatif datar, aliran
tersebut kehilangan energi yang dibutuhkan untuk memindahkan sedimennya. Endapan
kemudian terjadi dan endapan akhirnya menyebar, menciptakan kipas aluvial.
Contoh kipas aluvial misalnya kipas aluvial besar (dengan panjang 60 km) yang melintasi
lanskap terpencil antara pegunungan Kunlun dan Altun yang membentuk perbatasan selatan
Gurun Taklamakan di Xinjiang.

2. Dataran Banjir
Dataran banjir ialah dataran rendah yang berada di kanan-kiri sungai sebagai bentuk
pengendapan material yang dihasilkan dari banjir aliran sungai. Ketika banjir datang, air
meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air itu membawa material sedimen yang kemudian
diendapkan di kanan kiri sungai. Proses tersebut berlangsung lama, hingga terbentuk dataran
banjir.

Contoh dataran banjir misalnya terdapat di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, yang
merupakan dataran banjir dari Sungai Opak.

3. Endapan Lakustrin
Endapan Lakustrin adalah formasi batuan sedimen yang terbentuk di dasar danau purba.
Karakteristik umum dari endapan lakustrine adalah bahwa sungai atau saluran aliran telah
membawa sedimen ke dalam cekungan. Endapan Lakustrine terbentuk di semua jenis danau
termasuk danau rekahan graben, oxbow lake, danau glasial, dan danau kawah.

Endapan Lakustrin biasanya diurutkan dengan sangat baik dengan lapisan yang sangat
dilaminasi dari lumpur, lempung, dan kadang-kadang karbonat. Contoh endapan lakustrin
misalnya terdapat di dekat Kamloops, Kolumbia. Selain itu terdapat di cekungan yang dalam
di Laut Kuning.

4. Gurun
Gurun adalah area lanskap tandus dengan curah hujan yang sangat rendah. Karena curah
hujan sangat rendah, sebagian besar tanaman tidak mungkin tumbuh, dan hanya beberapa
jenis tanaman khusus yang dapat bertahan hidup. Biasanya tanaman ini dapat menyimpan air
di batangnya (seperti kaktus), atau memiliki akar yang sangat dalam.

Sekitar sepertiga permukaan daratan dunia adalah gersang atau semi-gersang. Ini termasuk
banyak daerah kutub di mana curah hujan kecil terjadi dan yang kadang-kadang disebut
gurun kutub atau “gurun dingin”.

Gurun dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah curah hujan yang turun, oleh suhu yang ada,
oleh penyebab penggurunan atau oleh lokasi geografis mereka. Contoh gurun pasir misalnya
Gurun Sahara di Afrika, yang merupakan gurun terbesar di dunia.

5. Rawa
Rawa adalah daratan yang jenuh atau diisi air secara permanen. Daerah rawa memiliki
beberapa karakteristik diantaranya yaitu warna airnya cenderung keruh bahkan terkadang
merah; pada umumnya terdapat di cekungan dengan topografi sekitar relatif datar; airnya
bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan; sifat kimia tanahnya anorganik dan
mengandung pirit.

Bagian dasar rawa berupa tanah gambut, sedangkan bagian permukaannya ditutupi oleh
tumbuhan air seperti bakau dan eceng gondok. Contoh rawa yang ada di Indonesia misalnya
Rawa Pening di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.
Everglades, di Florida, adalah salah satu kompleks rawa terbesar di Amerika Serikat.
Everglades lebarnya 97 kilometer (60 mil) dan panjangnya 160 kilometer (100 mil). Koleksi
satwa liar yang kaya, mulai dari buaya hingga macan kumbang, terdapat di rawa air tawar ini.

Pengendapan Transisi
Lingkungan pengendapan transisi ialah lingkungan pengendapan yang terletak pada daerah
peralihan darat dengan laut. Lingkungan pengendapan transisi, meliputi:

6. Estuaria
Estuaria ialah perairan muara sungai semi-tertutup yang terhubung dengan laut, sehingga air
laut yang memiliki salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar. Estuaria bisa terbentuk
pada lembah-lembah sungai yang tergenang oleh air laut, baik dikarenakan oleh permukaan
laut yang mengalami kenaikan naik (misalnya pada zaman es mencair) atau dikarenakan
turunnya sebagian daratan oleh sebab-sebab tektonis.

Selain itu, estuaria juga bisa terbentuk pada muara-muara sungai yang sebagian terlindungi
oleh beting pasir atau lumpur. Contoh estuaria misalnya Estuaria di Muara Sungai Swinhoe.

7. Laguna
Laguna adalah badan air dangkal yang terlindung dari badan air yang lebih besar (biasanya
laut) oleh gundukan pasir, pulau penghalang, atau terumbu karang. Laguna sering disebut
estuari, suara, teluk, atau bahkan danau.

8. Teluk
Teluk ialah badan perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga
sisinya. Letaknya yang strategis, membuat teluk banyak digunakan sebagai pelabuhan.Contoh
teluk yang ada di Indonesia misalnya Teluk Cenderawasih di Irian, Teluk Tomini di
Sulawesi, dan Teluk Bone, juga di Sulawesi.

Adapun contoh teluk yang terkenal di dunia, antara lain Teluk San Francisco di Amerika
Serikat, Teluk Guantanamo di Kuba, dan Teluk Persia di Jazirah Arab.

Pengendapan Laut
Lingkungan pengendapan laut ialah semua lingkungan pengendapan yang berada di laut atau
samudera. Lingkungan pengendapan laut, meliputi:

9. Landas Kontinen (Continental shelf)


Landasan Kontinen ialah wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai yang menjadi bagian
dari daratan, dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dan dengan kemiringan sekitar 8,4%.

Contoh landas kontinen yang ada di Indonesia misalnya Dangkalan Sunda yang merupakan
bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera;
Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian. Contoh lain
misalnya Landas kontinen dari Siberia kea rah laut Arktik sejauh 100 km.

10. Lereng Benua (Continental Slope)


Lereng Benua ialah kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4% sampai
6% dan kedalaman lebih dari 200 meter. Lereng benua meluas dari patahan beting hingga
pada kedalaman rata-rata 2 km. Daerah ini curam dan mencakup luas 13% dari luas
permukaan bumi. Contoh lereng benua yang ada di dunia misalnya Laut Cina Selatan.

Sifat Terjadinya Lingkungan Pengendapan


Adapun untuk sifat terbentuknya lingkungan pengendapan dan penjelasannya terbagi dalam
berbagai macam. Antara lain;

Sifat Fisis
Misalnya:

1. Struktur besar dari perlapisan


2. Kontak dengan lapisan di atas dan di bawahnya;
3. Struktur kecil yang mencirikan, seperti: flute cast, gelembur gelombang, tekstur
batuan, orientasi butir

Sifat Kimia
Misalnya:

1. Macam batuan, seperti batu gamping, batu pasir;


2. Kandungan mineral tertentu yang dapat untuk penentuan lingkungan terutama mineral
autigenik
3. Perbandingan unsur-unsur tertentu misalnya : Ca dan Mg; Kandungan kimia dari
organisme yang sering mengalami pelarutan setelah terendapkan
4. Konsentrasi nodul batu gamping yang terdapat pada dasar pulau penghalang serta
tubuh pasir kuarsayang dihasilkan oleh pengendapan CaCO3 dari pencucian cangkang
organisme

Sifat Biologis
Misalnya:

1. Kelimpahan flora dan fauna, yang mencakup perbandingan masing-masing jenis, baik
flora maupun fauna
2. Adanya gejala perpindahan dan percampuran fauna
3. Flora dan fauna penunjuk lingkungan

Anda mungkin juga menyukai