Anda di halaman 1dari 9

1.

Kondisi fisis, kimia, dan biologis yang mencirikan keadaan yang khas
a. Sifat Fisis, misalnya : struktur besar dari perlapisan; kontak dengan lapisan di atas dan
di bawahnya; struktur kecil yang mencirikan, seperti : flute cast, gelembur
gelombang, tekstur batuan, orientasi butir.
b. Sifat Kimia, misalnya : macam batuan, seperti batu gamping, batu pasir; kandungan
mineral tertentu yang dapat untuk penentuan lingkungan terutama mineral autigenik;
perbandingan unsur-unsur tertentu misalnya : Ca dan Mg; Kandungan kimia dari
organisme yang sering mengalami pelarutan setelah terendapkan; Konsentrasi nodule
batu gamping pada dasar pulau penghalang serta pada tubuh pasir kuarsa yang
dihasilkan dari pengendapan CaCO3 dari pencucian cangkang organisme.
c. Sifat Biologis, misalnya : kelimpahan flora dan fauna, Perbandingan masing-masing
jenis, baik flora maupun fauna; Adanya gejala perpindahan dan percampuran fauna;
Flora dan fauna penunjuk lingkungan.

2. Menurut BLATT et al (1972) beberapa faktor yang berpengaruh dalam Lingkungan


Pengendapan adalah:
a. Kedalaman air
Kedalaman air disini penting, karena beberapa organisme dalam hidupnya sangat
dipengaruhi oleh kedalaman air, seperti : koral, algae. Kedalaman air kadang-kadang
memberikan kenampakan yang khas, dengan melihat kenampakan dapat diketahui
kedalaman dari batuan pada saat diendapkan, kenampakan tersebut misalnya :
 "Cut and Fill Structures", dan perlapisan silang siur, yang menunjukkan di daerah
tersebut ada arus dan gelombang.
 "Mud Crack", yang menunjukkan daerah tersebut tersingkap pada atmosfer.
 Beberapa jenis "Trail and Burrow" ternyata berbeda bentuknya karena disebabkan
beberapa perbedaan kedalaman dari air.
b. Kecepatan
Energi kinetis dari air merupakan kontrol bagi pegerakan sedimen. Sedimen yang berbutir
halus tidak bisa terbentuk dalam lingkungan turbulensi terlalu tinggi.
c. Temperatur
Temperatur akan mengontrol kelarutan dari CaCO3 dan kecepatan pertukaran zat atau
unsur dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, sebagai contoh : populasi yang besar dari
organisme dan karbonat jarang terdapat di dalam air dingin.
d. Kegaraman
Merupakan kontrol penting bagi aktifitas biologis. Populasi dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan banyak yang dipengaruhi oleh kegaraman dari air.
e. Eh (potensial oksidasi) dan pH (konsentrasi ion H). Eh dan pH merupakan dua aspek
kimia yang penting dalam lingkungan pengendapan, yang akan mengontrol sedimen
dan fauna yang hidup di dasar.
f. Bentuk Fisik dari Lingkungan Pengendapan
Bentuk fisik dari lingkungan pengendapan kerap kali mengontrol sedimen yang ada
dalam cekungan. Bentuk fisik dari lingkungan pengendapan dapat berupa: kemiringan
dari permukaan, kedalaman dari daerah deposisi.

3. Lingkungan pengendapan darat transisi dan laut beserta gambarnya


a. Lingkungan pengendapan daratan
Kumpulan dari berbagai lingkungan pengendapan yang ada di darat.

Gambar 1. Lingkungan pengendapan sedimen di darat

 Kipas Aluvial (Alluvial fans): endapan menyerupai kipas yang terbentuk di kaki
gunung. Alluvial fans umum berada di daerah kering sampai semi-kering dimana
curah hujan jarang tetapi deras, dan laju erosi besar. Endapan alluvial fan khas
akan kwarsa, pasir dan gravel bersorting buruk.
Gambar 2. Aluvial fan, western US

 Lingkungan Fluvial (Fluvial Environments): mencakup braided river, sungai


bermeander, dan jeram. Saluran-saluran sungai, ambang sungai, tanggul, dan
dataran-dataran banjir adalah bagian dari lingkungan fluvial. Endapan di saluran-
saluran sungai terdiri dari kwarsa, gravel dengan kebundaran baik, dan pasir.
Ambang sungai terbentuk dari gravel atau pasir, tanggul-tanggul terbuat dari
pasir berbutir halus ataupun lanau. Sementara, dataran-dataran banjir ditutupi
oleh lempung dan lanau.
Gambar 3. Sungai tipe Meander
 Lacustrine environments (danau): mempunyai karakteristik yang bermacam-
macam; besar atau kecil, dangkal atau dalam; diisi oleh sedimen evaporit,
karbonatan, atau terrigeneous. Sedimen berbutir halus dan bahan organic yang
mengendap pada beberapa danau menghasilkan serpih berlapis yang
mengandung minyak.
 Gurun (Aeolian or aolian environments): biasanya berupa daerah luas dengan
bukit-bukit dari endapan pasir. Endapan pasir mempunyai sorting yang baik,
kebundaran yang baik, cross-bedded tanpa adanya asosiasi dengan gravel atau
lempung.
 Rawa (Paludal environments): air yang diam dengan tumbuhan hidup
didalamnya. Terdapat endapan batu bara.
b. Lingkungan pengendapan transisi
Lingkungan pengendapan transisi adalah semua lingkungan pengendapan yang berada
atau dekat pada daerah peralihan darat dengan laut.

Gambar 4. Lingkungan Pengendapan Transisi


 Delta: endapan berbentuk kipas, terbentuk ketika sungai mengaliri badan air
yang diam seperti laut atau danau. Pasir adalah endapan yang paling umum
ditemui.

Gambar 5. Lingkungan pengendapan delta

 Pantai dan barrier islands: didominasi oleh pasir dengan fauna marine. Barrier
islands terpisah dari pulau utama oleh lagoon. Umumnya berasosiasi dengan
endapan tidal flat.
Gambar 6. Lingkungan pengendapan pantai

 Lagoons: badan dari air yang menuju darat dari barrier islands. Lagoons
dilindungi dari gelombang laut yang merusak oleh barrier islands dan
mengandung sediment berbutir lebih halus dibandingkan dengan yang ada di
pantai (biasanya lanau dan lumpur). Lagoons juga hadir di balik reef atau berada
di pusat atoll.

 Tidal flats: membatasi lagoons, secara periodik mengalami pasang surut


(biasanya 2 kali sehari), mempunyai relief yang rendah, dipotong oleh saluran
yang bermeander. Terdiri dari lapisan-lapisan lempung, lanau, pasir halus.
Stromatolit dapat hadir jika kondisi memungkinkan.

Gambar 6. Lingkungan pengendapan pasang surut


c. Lingkungan pengendapan laut
Lingkungan pengendapan laut adalah semua lingkungan pengendapan yang berada di
laut atau samudera.
 Reefs: tahan terhadap gelombang, strukturnya terbentuk dari kerangka berbahan
calcareous dari organisme seperti koral dan beberapa jenis alga. Kebanyakan
reef zaman resen berada pada laut yang hangat, dangkal, jernih, laut tropis,
dengan koordinat antara garis lintang 30 oN dan 30oS. Cahaya matahari
diperlukan untuk pertumbuhan reef.

Gambar 6. Lingkungan pengendapan terumbu karang

 Continental shelf: terletak pada tepi kontinen, relative datar (slope < 0.1o),
dangkal (kedalaman kurang dari 200 m), lebarnya mampu mencapai beberapa
ratus meter. Continental shelf ditutupi oleh pasir, lumpur, dan lanau.
 Continental slope dan continental rise: terletak pada dasar laut dari continental
shelf. Continental slope adalah bagian paling curam pada tepi kontinen.
Continental slope melewati dasar laut menuju continental rise, yang punya
kemiringan yang lebih landai. Continental rise adalah pusat pengendapan
sedimen yang tebal akibat dari arus turbidity.
 Abyssal plain: merupakan lantai dasar samudera. Pada dasarnya datar dan
dilapisi oleh very fine-grained sediment, tersusun terutama oleh lempung dan
sel-sel organisme mikroskopis seperti foraminifera, radiolarians, dan diatom.

Gambar 7. Lingkungan pengendapan laut

4.
5. https://www.geologinesia.com/2017/12/pengertian-lingkungan-pengendapan.html
http://suarageologi.blogspot.com/2013/12/lingkungan-pengendapan-batuan-sedimen.html

Anda mungkin juga menyukai