BAB I
PENDAHULUAN
Sementara itu, bumi bersifat statis, artinya struktur komposisi dan sifat
daripada materi bumi baik inti, mantel ataupun kerak bumi telah tersusun menurut
aturan kaidah – kaidah alam secara tertentu.
Penyelidikan seismologi telah berhasil memberikan pandangan – pandangan
kepada para ahli mengenai bentuk dalam dari perut bumi. Menurut data geofisika
berdasarkan getaran gelombang seismic dan sebaran density (Suess dan Wechert)
mengemukakan bahwa struktur dan komposisi bumi adalah sebagai berikut :
1. Kerak Bumi
Dengan ketebalan sekitar 30 – 70 km terdiri dari kerak batuan asam dan
basa. Berat jenis lapisan ini kurang lebih 2,7.
2. Selubung Bumi
Selubung bumi lazim disebut sisik silikat. Dengan ketebalan sekitar 1200
km, berat jenis 3,4 – 4. Lapisan kerak bumi dan selubung bumi keduanya
merupakan litosfer.
3. Lapisan antar atau Chalcosfer, yang merupakan sisik oksida dan sulfide
dengan tebal berkisar 1700 km dan brat jenis 6,4.
4. Inti Bumi atau Barisfer
Dengan komposisi besi dan nikel mempunyai jari – jari 3500 km dengan
berat jenis 9,6.
komposisi yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan kondisi terbentuknya, batuan
di alam dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf.Dari ketiga jenis batuan tersebut, masing – masing jenis terdiri
dari bermacam – macam batuan sesuai dengan komponen pembentukannya.
1.4. Ruang Lingkup Geologi Dasar dan Kaitannya dengan Ilmu Geologi
1. Mineralogi
Adaalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mineral sebagai pembentuk
batuan di kerak bumi.Termasuk di dalamnya adalah Kristalografi.
2. Petrologi
Pengetahuan yang mempelajari tentang aspek batuan sebagai pembentuk
kerak bumi. Mencakup pembahasan tentang cara terjadinya (genesa), cara
pembagian (klasifikasi), dan jenis – jenis serta macamnya.
3. Paleontologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari sisa – sisa kehidupan masa lampau
(purba) yang dikenal dalam bentuk fosil. Sedangkan sisa kehidupan
tersebut bias berupa flora maupun fauna. Tujuan utama pengetahuan ini
adalah pengenalan fosil.
4. Stratigrafi
Mempelajari susunan dan hubungan batuan di alam serta gejala – gejala
yang terdapat di dalamnya dalam ruang dan waktu geologi.Dalam
lingkungan geologiawan, pengetahuan stratigrafi biasa disebut sebagai
“Queen of Geology”.
5
5. Geomorfologi
Mempelajari bentuk – bentuk permukaan bumi (roman muka bumi /
bentang alam) yang terjadi akibat adanya tenaga yang bekerja dari luar
ataupun dalam bumi.
6. Geologi Struktur
Mempelajari bentuk arsitektur kulit bumi dan gejala – gejala yang
menimbulkan perubahan pada kulit bumi.Pengetahuan ini lazim disebut
“King of Geology”.
7. Geologi Sejarah
Mempelajari urutan darisatuan waktu serta perkembangan sepanjang
sejarah bumi.
8. Geofiska
Membahas tentang aspek fisika bumi. Meliputi gaya berat, kemagnetan,
kelistrikan, dan sifat – sifat fisika lainnya.
9. Vulkanologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kegunungapian.Berhubungan
erat dengan gejala penerobosan magma.
10. Sedimentologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang seluk – beluk batuan endapan
(batuan sedimen) meliputi klasifikasi, jenis, dan macamnya serta
pembentukannya.
11. Geologi Teknik
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek geologi dalam bidang
teknik.Penerapannya berkaitan erat dengan bidang sipil.Sebab prinsip
dasar geologi diaplikasikan dalam bidang teknik dan sebaliknya didukung
aspek – aspek yang menunjang.
12. Geokimia
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek kimia daripada batuan
penyusun kerak bumi.Mencakup distribusi, komposisi kimiawi serta unsur
– unsur kimia bumi.
6
Pendekatan baru di dalam cara pemikiran geologi ini dikenal sebagai “Teori
Tetonik Lempeng”.Berdasarkan teori ini, kerak bumi dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu kerak benua dan kerak samudera.Secara garis besar dapat dikatakan
bahwa bahan yang membentuk kerak benua itu terdiri dari batuan yang ringan
yang mengandung banyak unsur silikat dan alumina. Sedangkan kerak samudera,
terdiri dari batuan yang sangat padat, berwarna gelap, dan kaya akan unsur silika
atau magnesium.
Kedua jenis kerak ini membentuk lempeng – lempeng yang berukuran raksasa
yang kemudian disebut dengan lempeng benua dan lempeng samudera, yang dapat
bergeser diatas mantel bumi.Batasan – batasan antara masing – masing lempeng
merupakan tempat – tempat dimana terdapat daerah bergempa dan gejala
pembentukan pegunungan
Batasan – batasan dapat berwujud :
1. Pematang Tengah Samudera (Mid Ocean Ridge), dimana magma dapat
keluar dan membentuk kerak baru, dan kemudian masing – masing
bergerak saling menjauh.
2. Sesar Mendatar, dimana dua lempeng saling bergeser.
3. Palung – Palung Laut Dalam, dimana dua lempeng saling bertemu melalui
tumbukan yang disertai dengan penunjaman dan penghancuran lempeng.
Lempeng atau kerak bumi disebut SIAL, terdiri dari batuan kristalin kaya unsur –
unsur utama Si dan Al. Sedangkan lempeng samudera disebut lapisan SIMA, yang
terdiri dari unsur Si dan Mg.
7
Batuan adalah suatu materi penyusun bumi yang tersusun atas satu atau
banyak mineral, dan umumnya diklasifkasikan berdasarkan mineral yang
terkandung di dalamnya.Batuan dapat berbentuk kompak dan keras maupun tidak,
merupakan bahan dasar pembentuk bagian kerak bumi, dan dapat terbuat dari
bahan organik. Batuan dapat terbentuk dengan berbagai cara seperti pendinginan,
pemadatan, pengendapan, maupun perubahan bentuk yang dipengaruhi oleh
tekanan dan suhu.
Secara umum, batuan terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Batuan beku (igneous rock), adalah batuan yang terbentuk langsung
daripembekuan magma di dalam perut bumi dan pembekuan lava di
permukaan bumi.
b. Batuan Sedimen (sedimentary rock), adalah batuan hasil litifikasi dan
sementasi dari material rombakan batuan lain, sebagai hasil denudasi atau
hasil reaksi kimia.
c. Batuan Metamorf (metamorphic rock), adalah batuan yang berasal dari
suatu batuan asal yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral
pada fase padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur,
tekanan dan temperatur).
Ketiga jenis batuan diatas adalah penyusun dari lapisan - lapisan bumi
mulai dari kerak bumi sampai inti bumi.Siklus batuan dimulai dari magma yang
mengalami pendinginan dan pemadatan menjadi Batuan Beku.Batuan Beku yang
8
dengan mengkristalnya Biotit dimana semua besi dan magnesium telah selesai
dipergunakan dalam pembentukan mineral.
Pada saat kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi,
magnesium, kalsium serta sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya
potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung
membentuk Ortoklas Potassium Feldspar. Selain itu mika muskovit juga akan
terbentuk apabila tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian
besar mengandung silica dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).
Kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena
proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent.Identifikasi dan
penentuan mineral dapat didasarkan atas sifat mineral itu sendiri.