dibagi menjadi :
1. Sedimen klastik
2. Sedimen kimia
3. Sedimen organik
a. Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik disebut juga dengan terrigenous atau
deditrus, terdiri atas kumpulan fragmen (butiran) batuan, matriks,
dan semen. Penamaan batuan ini umumnya berdasarkan pada
besar butirnya.
Beberapa macam batuan piroklastik, diantaranya aglomerat,
breksi volkanik, dan tuf.
Breksi dan konglomerat adalah batuan sedimen yang ukuran
fragmennya lebih besar dari 4 mm, fragmen yang besar ini
dinamakan komponen. Apabila bentuk kompnen runcing (anguler)
dinamakan breksi, sedangkan apabila bentuk komponennya bulat
(rounded) dinamakan konglomerat.
b. Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimia terjadi akibat penguapan (evaporasi),
konsentrasi dan pengedapan dari larutan yang telah jenuh.
Biasanya batuan ini tersusun dari kristal-kristal, contohnya gipsum
(CaCO4.2H2O),
garam
(CaCO3).
c. Sedimen Organik
NaCl,
anhidrit
(CaSO4),
dan
karbonat
Major enviroment
Subenviroment
setting
Continental
Fluvial
Alluvial Fan
Braided stream
Meandering stream
Marginal-marine
Desert
Lacustrine
Glacial
Deltaic
Beach/barrier bar
Estuarine/lagoonal
Delta plain
Delta form
Prodelta
Tidal flat
Neritic
Marine
Shelf
Organic reef
Slope
Deep-oceanic floor
Oceanic
depositional
system,
merupakan
tempat
keuntungan
ekonomis
karena
merupakan
tempat
terbentuk dari
system,
lingkungan
pengendapan
yang
merupakan
yang terbentuk pada muara sebuah sungai. Namun pada saat ini
jarang ditemukan bentuk delta yang persis triangular.
11.