Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME PETROLOGI

BATUAN SEDIMEN

Disusun Oleh :

Nama : Mohammad Putra Sahaja


NIM : 117180030

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
BATUAN SEDIMEN

A. Pengertian Batuan Sedimen


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat litifikasi bahan rombakan
batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.

B. Penggolongan Batuan Sedimen

Batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :


1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali rombakan
batuan asal, baik batuan beku, batuan metamorf ataupun batuan sedimen yang lebih
tua. Adapun fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan, baik mekanik maupun
kimiawi, lalu tererosi, tertransportasi dan terendapkan pada cekungan pengendapan
lalu mengalami proses Diagenesa yaitu proses perubahan-perubahan pada temperatur
rendah yang meliputi Kompaksi, Sementasi, Rekristalisasi, Autigenesis, dan
Metasomatisme.

Batuan Sedimen Klastik dapat dibedakan lagi menjadi :


- Klastik yang bersifat silikaan (breksi, konglomerat, pasir, lanau, lempung)
- Klastik yang bersifat karbonatan (kalsirudite, kalkarenite, kalisilutite)

2. Batuan Sedimen non Klastik


Terbentuk dari reaksi kimia atau kegiatan organisme. Reaksi kimia yaitu
Kristalisasi atau reaksi Organik ( Penggaraman unsur – unsur laut, pertumbuhan kristal
dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement.

Batuan Sedimen non Klastik dapat dibedakan menjadi :


- Nonklastik bersifat silikaan (rijang)
- Nonklastik bersifat karbonan (batubara)
- Nonklastik bersifat karbonatan (travertine, tufa, bioherm, biostrom, dll)
SIKLUS BATUAN

LINGKUNGAN PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN


C. Lingkungan Pengendapan Batuan Sedimen

Lingkungan pengendapan batuan sedimen ada 3 yaitu :


1. Lingkungan pengendapan daratan.
- Kipas Aluvial, umumnya berada didaerah kering sampai semi kering dimana
curah hujan jarang tetapi deras dan laju erosi besar.
- Lingkungan fluvial, mencakup braided river, sungai bermeander, dan jeram.
Saluran sungai , ambang sungai, tanggul, dan dataran banjir adalah bagian dari
lingkungan fluvial.
- Danau, sedimen berbutir halus dan bahan organic yang mengendap pada beberapa
danau menghasilkan serpih berlapis yang mengandung minyak.
- Gurun, biasanya berupa daerah luas dengan bukit bukit dari endapan pasir.
- Rawa, air yang diam dengan tumbuhan hidup didalamnya. Terdapat endapan
batubara.

2. Lingkungan pengendapan transisi


- Delta, endapan berbentuk kipas, terbentuk ketika sungai mengaliri badan air yang
diam seperti laut atau danau. Palimng umum dijumpai endapan pasir.
- Pantai dan barrier island, didominasi oleh pasir dan fauna marine. Barrier islands
terpisah dari pulau utama oleh lagoon.
- Lagoons, mengandung sedimen berbutir lebih halus dibandingkan yang ada di
pantai.
- Tidal flats, membatasi lagoons, secara periodic mengalami pasang surut. Terdiri
dari lapisan lapisan lempung, lanau, pasir halus.

3. Lingkungan pengendapan laut


- Reefs, strukturnya terbentuk dari kerangka berbahan calcareous dari organisme
seperti koral dan beberapa jenis alga.
- Continental shelf, ditutupi oleh pasir, lumpur, dan lanau.
- Continental slope dan continental rise, continental slope adalah bagian yang
paling curam pada tepi kontinen. Continental rise adalah pusat pengendapan
sedimen yang tebal akibat dari arus turbidity.
- Abyssal plain, terususun terutama oleh lempung dan sel sel organisme
mikroskopis seperti foraminifera, diatom, radiolarians.
D. Tekstur Batuan Sedimen
Tekstur merupakan hubungan antara ukuran dan bentuk butir seta susunannya.
1. Ukuran butir, pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir menurut
Wentworth (1922)

2. Derajat pembundaran (roundness), nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi


butiran pada batuan klastika sedang sampai kasar. Derajat pembundaran dibagi
menjadi :
a. Membundar sempurna, hampir semua permukaan cembung
b. Membundar, pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung dan tepi
butiran cekung
c. Agak membundar, permukaan umunnya datar dengan ujung yang membundar
d. Agak menyudut, permukaan datar dengan ujung yang tajam
e. Menyudut, permukaan kasar dengan ujung butir runcing dan tajam

3. Derajat pemilahan (sorting), keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan


endapan/sedimen. Dalam pemilahan digunakan pengelompokan :
a. Terpilah baik (well sorted), kenampakan ini diperlihatkan oleh ukuran besar
butir yang seragam pada semua komponen batuan sedimen.
b. Terpilah buruk (poorly sorted), kenampakan yang memiliki besar butir yang
beragam dari lempung hingga kerikil bahkan bongkah.

4. Kemas (Fabric), cara tentang bagaimana partikel sedimen disusun. Terdapat dua
komponen penting dalam fabric yaitu :
a. Grain supported, apabila butiran saling kontak dan berdekatan
b. Matriks supported, apabila butiran mengambang dalam matrik pasir atau
lumpur.
5. Fragment, matrix, semen
a. Fragmen, bagian butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa pecahan
batuan, mineral, cangkang fosil, dan zat organic.
b. Matriks (massa dasar), butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan
terletak diantaranya sebagai massa dasar.
c. Semen, material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat
berbentuk amorf atau kristalin.

Anda mungkin juga menyukai