atau asal usul terbentuknya, atau kombinasi keduanya. Pembagian batuan sedimen
ada di bawah ini
A. M AT E R I A L K L A S T I K T E R R I G E N O U S
M aterial berasal dari partikel atau klastik batuan yang lebih tua. Klastik
ini adalah detritus erosi dari batuan induk dan umumnya tersusun oleh mineral
silikat ; istilah sedimen detrital dan sedimen siliciklastik juga digunakan untuk
material ini. Ukuran klastik mulai dari partikel lempung (mikrometer) hingga
bongkah (meter). Batupasir dan konglomerat menyusun sebanyak 20% - 25%
batuan sedimen dalam rekaman stratigrafi dan batulumpur menyusun 60%
dari jumlah total
B. KARBONAT
Berdasarkan definisi, batugamping adalah batuan sedimen yang
mengandung lebih dari 50% kalsium karbonat (CaCO3). Di lingkungan alam,
bagian keras organisme, khususnya invertebrata seperti moluska, adalah
sumber utama kalsium karbonat. Batugamping menyusun 10% - 15% batuan
sedimen dalam rekaman stratigrafi.
C. E V APORASI
E. SE D IME N LAINNYA
Sedimen dan batuan sedimen lainnya adalah ironstone, sedimen fosfat,
endapan organik (batubara dan serpih minyak), rijang (chert) (batuan sedimen
silikaan). Volume ini semua hanya 5 % dari rekaman stratigrafi, tapi beberapa
memiliki nilai ekonomi.
ad1.B esar B utir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen
diukur berdasarkan klasifikasi Wentword.
8
Paper Praktikum Petrologi Acara ´Batuan Sedimen Klastikµ
5.Sementasi (Cement) adalah bahan pengikat antar butir dari fragmen
penyusun batuan.M acam dari bahan semen pada batuan sedimen klastik
adalah : karbonat, silika, dan oksida besi.
6.Porositas (Kesarangan) adalah ruang yang terdapat diantara fragmen
butiran yang ada pada batuan. Jenis porositas pada batuan sedimen adalah
y
Porositas Baik,
y
Porositas Sedang,
y
Porositas Buruk.
7.Permeabilitas (Kelulusan) adalah sifat yang dimiliki oleh batuan untuk
dapat meloloskan air. Jenis permeabilitas pada batuan sedimen adalah
y
Permeabilitas baik,
y
Permeabilitas sedang,
y
Permeabilitas buruk.
endapan adalah µbreksi sedimen¶ atau µbreksi tektonik¶ yang terbentuk oleh
fragmentasi batuan dalam zona sesar akibat gesekan (friction) antara tubuh
batuan yang bergerak. Campuran klastik membundar dan menyudut
terkadang diistilahkan breksi-konglomerat. Terkadang kata benda rudite dan
kata sifat ruditan digunakan; istilah ini sinonim dengan konglomerat dan
konglomeratan.
5.1.1 Komposisi Kerikil dan Konglomerat
Deskripsi selanjutnya kerikil dan konglomerat dapat dilihat dari
kehadiran klastik yang ada. Jika semua klastik adalah material yang
sama (contoh, granit semuanya), konglomerat disebut monomik.
Konglomerat polimik mengandung klastik dari berbagai litologi yang
berbeda, dan terkadang diistilahkan oligomik jika hanya terdapat dua
atau tiga jenis klastik.
H ampir semua litologi mungkin ditemukan sebagai klastik pada kerikil dan
konglomerat. Litologi yang resistan adalah yang tahan
lebih tua terangkat, terlapukkan, dan tererosi. Butiran pasir dapat reworked oleh
halus. Butiran kasar lanau dapat terlihat dengan mata telanjang atau
dengan lup. Lanau halus dibedakan dari lempung dengan sentuhan,
akan terasa kesat (gritty) jika digosokkan ke gigi sedangkan lempung
terasa halus atau lembut.
Ketika partikel berukuran lempung dan lanau bercampur dalam
proporsi yang tidak diketahui sebagai penyusun utama dalam sedimen
yang tidak terkonsolidasi disebut material lumpur (mud). Istilah umum
batulumpur dapat diaplikasikan untuk semua sedimen keras yang
terbuat dari lanau dan/atau lempung. Jika dapat diketahui jumlah
partikel terbanyak (lebih dari 2/3) berukuran lempung, batuan disebut
batulempung, dan jika dominan berukuran lanau disebut batulanau:
campuran yang terdiri dari lebih dari 1/3 untuk tiap-tiap komponen
disebut batulumpur (Folk 1974, Blatt et al 1980). Istilah serpih (shale)
terkadang digunakan untuk batulumpur (contoh, untuk teknik pemboran) tapi
alangkahnya baik menggunakan istilah ini hanya untuk
tawar ke air laut (contoh pada mulut delta atau di dalam estuaria : 12.1,
12.7). Partikel lempung ini kemudian terendapkan, kohesi
menyebabkan mereka tahan terhadap remobilisasi dalam aliran. H al ini
membuat pengendapan dan terjaganya sedimen halus dalam daerah
yang dilalui aliran intermitten
6.G a m b a r Beberapa Jenis Batuan Sedimen Klastik
D AFTAR PUSTAKA
http://miningundana07.wordpress.com/2009/10/08/batuan-sedimen-klastik/ diakses
26 Oktober 2010
http://www.geofacts.co.cc/2010/02/sedimen-klastik-terrigenous.html
diakses
26
Oktober 2010
http://www.google.com/imghp diakses 26 Oktober 2010