Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdurrohman Jauhari

NPM : 1706046520
Tugas #1

Tekstur Batuan Sedimen ( Dikategorikan berdasarkan Ukuran butir, Sortasi, Kebundaran,


Kemas, Sementasi dan Matriks)
1. Ukuran Butir
Ukuran butir batuan sedimen digolongkan dari mud hingga bongkah berdasarkah
skala Wentworth (1922) / skala dari Amerika

Gambar 1. Skala Wentworth (1922) dalam Manengkey, (2011)


2. Sortasi
Sortasi merupakan tingkat keseragaman ukuran butir pembentuk batuan
sedimen, sortasi secara umum dikelompokkan menjadi Well sorted , moderatley
sorted dan poorly sorted, namun sebagian lainnya menambahkan very well sorted dan
very poorly sorted ke dalam pengelompokkan sebelumnya. Very well sorted biasanya
terdapat pada batuan lempung atau pasir sedangkan Very poorly sorted dapat diamati
secara makroskopis pada batuan konglomerat dan sejenisnya.

Gambar 2. Sortasi batuan sedimen (geochacing.com pada google.image diakses pada )


3. Bentuk Butir/kebundaran
Bentuk butir adalah pengelompokkan berdasarkan membulat/meruncingnya fragmen
pembentuk batuan yang diakibatkan oleh transportasi batuan sedimen. Selain menjadi
indikasi seberapa jauh tertransportasi, bentuk butir juga menjadi indikasi umur batuan
sedimen, yang mana untuk ini diberikan 5 kategori, yaitu:
a. Angular (menyudut)
b. Sub-Angular (menyudut tanggung)
c. Sub-Rounded (membulat tanggung)
d. Rounded (membulat)
e. Well Rounded (membulat baik)

Gambar 3. Bentuk butir/kebundaran (Wandell, 1932)


4. Kemas
Kemas/fabric: merupakan sifat hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi butir
dan packing, secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran dalam
sedimentasi serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Di dalam batuan
sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu:
a. Kemas Terbuka, Butiran tidak saling bersentuhan (mengambang di dalam
matrik).
b. Kemas Tertutup, Butiran saling bersentuhan satu sama lain.

5. Sementasi
Material halus yang menjadi pengikat, semen diendapkan setelah fragmen dan matrik.
Semen umumnya berupa silica, kalsit, sulfat atau oksida besi.
6. Matriks
Butiran yang berukuran lebih kecil daripada fragmen dan diendapkan bersama-sama dengan
fragmen.
7. Fragmen
Batuan yang ukurannya lebih besar daripada pasir.
Struktur Batuan Sedimen

Menurut studi struktur sedimen yang dilakukan di lapangan oleh ( Pettijohn, 1975 ),
struktur sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :

1. Struktur Sedimen Primer


Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses
sedimentasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti
perlapisan gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun,
dan lain-lain. (Suhartono, 1996 : 47)

2. Struktur Sedimen Sekunder


Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu
diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan
dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak
binatang.
3. Struktur Sedimen Organik
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau
binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan. Struktur batuan
sedimen yang penting antara lain struktur perlapisan dimana struktur ini merupakan
sifat utama dari batuan sedimen klastik yang menghasilkan bidang-bidang sejajar
sebagai hasil proses pengendapan
Perlapisan:
 Lapisan: tebal > 1 cm
 Laminasi: tebal < 1 cm
Jenis perlapisan: Paralel lamination, Cross lamination / cross beds, Convolute
lamination,Gradded bedding, Injection structures (sandstones dykes).
Struktur pada bidang perlapisan:
a. Di bagian bawah : load cast, flute cast
b. Di bagian atas : ripple marks, mud cracks, organic marks (tracks & trails, burrow)
Macam-macam struktur:
a. Masif = tidak menunjukkan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
b. Perlapisan sejajar = bidang perlapisan saling sejajar, ketebalannya lebih dari 1 cm

Anda mungkin juga menyukai