BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut hasil dari
proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari cangkang binatang, sisa
tumbuhan. Proses yang terlihat disini mencakup penghancuran batuan oleh pelapukan dan erosi,
hasil keduanya dan pengangkutan hasil tersebut kemudian terubah oleh proses kompaksi,
sementasi menjadi batuan yang padat.
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi akibat proses litifikasi dari hancuran batuan
lain. Litifikasi batuan adalah proses yang meliputi kompaksi, autogenik, diagenesa yaitu proses
terubahnya material pembentuk batuan yang bersifat lepas menjadi batuan yang kompak.
Berdasarkan cara terjadinya batuan sedimen dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Batuan sedimen klastik adalah batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali dari
batuan pecahan batuan asal. Batuan asal bisa berasal dari batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Contohnya batu pasir dan konglomerat.
b. Batuan sedimen non klastik adalah batuan yang terbentuk dari hasil reaksi kimi atau
bisa juga dari hasil kegiatan organisme, dan tidak mengalami proses
transportasi,sehingga pengendapannya secara insitu.batuan sedimen non klastik
disebut monomineralik karbonat artinya hanya memiliki satu kandungan mineral.
Contohnya batu gamping dan batubara.
Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar,
merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan sedimen dan diakibatkan oleh proses
pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. Struktur batuan sedimen terbagi menjadi
dua, yaitu :
1. Masif
2. Perlapisan Sejajar
Menunjukkan bidang perlapisan saling sejajar.
3. Laminasi
Menunjukkan perlapisan sejajar yang ukuran atau ketebalannya lebih
kecil dari 1 cm. Terbentuk dari suspensi tanpa energi mekanis.
4. Perlapisan Pilihan
Bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke
kasar pada arah vertikal, terbentuk dari arus pekat.
Ada empat hal yang menjadi perhatian dalam pengamatan tekstur dalam batuan
sedimen klastik ini antara lain sebagai berikut.
3.Kebundaran (roundness)
Istilah-istilah nya :
- membundar (rounded)
- menyudut (angular)
4.Kemas (fabric)
Kemas adalah sifat hubungan antar butir didalam suatu massa dasar atau
diantara semennya.istilah yang dipakai adalah
b. Tekstur Amorf terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau
Amorf (non kristalin)
2. Semen
Semen adalah bahan yang mengikat butiran. Semen terbentuk pada
saat pembentukan batuan, dapat berupa silika, karbonat, oksida besar atau
mineral lempung.
3. Matrik
Masa dasar (matrix) adalah masa dimana butiran/fragmen berada
dalam satu kesatuan. Masa dasar terbentuk bersama sama fragmen pada
saat sedimentasi, dapat berupa bahan semen atau butiran yang lebih halus.
b. Komposisi Mineral Batuan Sedimen Non Klastik
Komposisi mineral batuan sedimen non klastik cukup penting dan menentukan
penaman batuan. Pada batuan sedimen jenis non klastik biasanya komposisi
mineralnya sederhana yaitu biasa terdiri dari satu jenis atau dua mineral saja.
Contohnya yaitu sebagai berikut
1. Batu gamping : kalsit, dolomit
2. Chert : kalsidon
3. Gipsum : mineral gipsum
4. Anhidrit : mineral anhidrit
Transportasi batuan sedimen adalah pergerakan partikel padat (sedimen), biasanya karena
kombinasi gravitasi yang bekerja pada sedimen, dan/atau pergerakan fluida sehingga sedimen tertarik.
Gravitasi merupakan agen utama yang mengakibatkan transportasi pada landslides dan
massflow. transportasi ini partikel sediment tertransport langsung oleh pengaruh gravitasi disini
material akan bergerak lebih dulu baru kemudian medianya. Jadi disini partikel bergerak tanpa
batuan fluida, partikel sedimen akan bergerak karena terjadi perubahan energi potensial
gravitasi menjadi energi kinetik.
Gambar 2.1 Transportasi Sedimen denga Media Gravitasi
Setelah air, udara adalah media transportasi terpenting. Angin berhembus di atas lahan
mengangkat debu dan pasir kemudian membawanya sampai jarak yang jauh. Kapasitas angin
untuk mentransportasikan material dibatasi oleh densitas rendah dari udara. Perbedaan
densitasantara media dan klastik berpengaruh terhadap keefektifan media dalam
menggerakkan sedimen.
Air dan udara adalah media fluida yang jelas, tapi kita juga dapat mempertimbangkan es
sebagai media fluida karena selama periode yang panjang es bergerak melintasi permukaan
lahan, meskipun sangat lambat. Es adalah fluida berviskositas tinggi yang mampu
mentransportasikan sejumlah besar debris klastik. Pergerakan detritus oleh es penting pada
daerah di dalam dan disekitar tudung es kutub dan daerah pegunungan dengan gletser
semipermanen atau permanen.Volume material yang digerakkan es sangat besar ketika
meluasnya es (glaciation).
Gambar 2.3 Transportasi Sedimen dengan Media Es
Transportasi partikel di dalam air sejauh ini merupakan mekanisme transportasi yang paling
signifikan. Air merupakan agen paling utama dalam proses transportasi sedimen dari sumbernya
ke tempat yang lebih rendah .Air mengalir di permukaan lahan didalam channel dan sebagai
aliran permukaan (overland flow). Arus-arus di laut digerakkan oleh angin, tidal, dan sirkulasi
samudra. Aliran-aliran ini mungkin cukup kuat untuk membawa material kasar di sepanjang
dasarnya dan material yang lebih halus dalam suspensi.
Sungai mengalir dari daerah tinggi ke daerah rendah, batuan yang berada ditepi sungai
terangkut oleh aliran sungai dan terkumpul ke daerah cekungan sungai. dan seiring lama nya
waktu mengendap menjadi batuan sedimen.
Gambar 2.4 Transpotasi Sedimen dengan Media Sungai
Komparator batuan sedimen adalah salah satu alat survei geologi yang berfungsi untuk
mendeskripsikan jenis batuan dan sifat batuan. Komparator batuan sedimen menggunakan parameter
ukur berupa estimasi jumlah mineral, ukuran butir berdasarkan Skala Wentworth dan skla kebundaran
pada mineral penyusun batuan. Skala Wentworth adalah skala ukuran pasir sangat kasar sampai
lempung. Cara menggunakan alat ini yaitu membandingkan tekstur batuan. Tangan kanan memegang
sample dan tangan kiri memegang komparator.