Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

BATUAN SEDIMEN

2.1 Dasar Teori

Batuan sedimen terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut hasil dari
proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari cangkang binatang, sisa
tumbuhan. Proses yang terlihat disini mencakup penghancuran batuan oleh pelapukan dan erosi,
hasil keduanya dan pengangkutan hasil tersebut kemudian terubah oleh proses kompaksi,
sementasi menjadi batuan yang padat.

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi akibat proses litifikasi dari hancuran batuan
lain. Litifikasi batuan adalah proses yang meliputi kompaksi, autogenik, diagenesa yaitu proses
terubahnya material pembentuk batuan yang bersifat lepas menjadi batuan yang kompak.
Berdasarkan cara terjadinya batuan sedimen dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Batuan sedimen klastik adalah batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali dari
batuan pecahan batuan asal. Batuan asal bisa berasal dari batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Contohnya batu pasir dan konglomerat.
b. Batuan sedimen non klastik adalah batuan yang terbentuk dari hasil reaksi kimi atau
bisa juga dari hasil kegiatan organisme, dan tidak mengalami proses
transportasi,sehingga pengendapannya secara insitu.batuan sedimen non klastik
disebut monomineralik karbonat artinya hanya memiliki satu kandungan mineral.
Contohnya batu gamping dan batubara.

A. Struktur Batuan Sedimen

Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar,
merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan sedimen dan diakibatkan oleh proses
pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. Struktur batuan sedimen terbagi menjadi
dua, yaitu :

a. Struktur Batuan Sedimen Klastik


Struktur batuan sedimen tidak banyak dilihat dari contoh-contoh batuan
dilaboratorium macam-macam struktur batuan sedimen yang penting antara lain
struktur perlapisan, dimana struktur ini merupakan sifat utama dari batuan sedimen
klastik yang menghasilkan bidang-bidang sejajar sebagai hasil proses pengendapan.
Struktur sedimen termasuk kedalam struktur primer, yaitu struktur yang
terbentuk pada saat pembentukan (pada saat sedimentasi). Beberapa struktur seimen
dapat diamati pada satuan antara lain :
1. Perlapisan
Perlapisan adalah bidang kemasan waktu yang dapat ditunjukan oleh
perbedaan besar butir atau warna dari bahan penyusunannya. Jenis
perlapisan berragam dari sangat tipis (laminasi) sampai sangat tebal.
2. Perlapisan Bersusun (graded bedding)
Merupakan susunan perlapisan dari butir yang kasar berangsur menjadi
halus pada satu satuan perlapisan. Struktur ini dapat dipakai sebagai
petunjuk bagian bawah dan bagian atas dari perlapisan tersebut. Umumnya
butir yang kasar merupakan bagian bawah (bottom) dan butiran yang halus
merupakan bagian atas (top).
3. Perlapisan Silang-Siur ( cross bedding)
Merupakan bentuk lapisan yang terpotong pada bagian atasnya oleh
lapisan berikutnya dengan sudut yang berlainan dalam satu satuan
perlapisan. Lapisan ini terutama terdapat pada batu pasir.
4. Gelembur Gelombang (current ripple)
Merupakan bentuk permukaan perlapisan bergelombang karena adanya
arus sedimentasi seperti berkerut dalam satu lapisan.
5. Flute Cast
Struktur sedimen berbentuk suling dan terdapat pada dasar suatu lapisan
yang dapat dipakai untuk menentukan arus purba. Struktur ini berupa
lekukan dipermukaan ataupun bentukan tak beraturan karena pengaruh
suatu beban diatas batuan tersebut.
6. Load Cast
Struktur sedimen yang terbnetuk akibat pengaruh beban sedimen
diatasnya. Struktur ini berupa gerusan dipermukaan lapisan batuan karena
pengaruh suatu arus.

Dalam perlapisan batuan sedimen memiliki beberapa macam


perlapisanBerikut macam-macam perlapisan :

1. Masif

Menunjukkan perlapisan yang tidak ada struktur dalam atau ketebalan


lebih dari 120 cm.

2. Perlapisan Sejajar
Menunjukkan bidang perlapisan saling sejajar.
3. Laminasi
Menunjukkan perlapisan sejajar yang ukuran atau ketebalannya lebih
kecil dari 1 cm. Terbentuk dari suspensi tanpa energi mekanis.
4. Perlapisan Pilihan

Bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke
kasar pada arah vertikal, terbentuk dari arus pekat.

5. Perlapisan Silang Siur


Perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang berada
diatas atau dibawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi. Terbentuk akibat
intensitas arus yang berubah – ubah.
b. Struktur Batuan Sedimen Non Kastik
Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk dari proses reaksi kimia ataupun
kegiatan organik. Macam-macam struktur yang penting :
1. Fosillifercous, struktur yang dicirikan oleh adanya fosil atau komposisi terdiri
dari fosil (sedimen organik).
2. Oolitik, struktur dimana frgmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik,
bersifat konsentris dengan diameter lberukuran lebih kecil dari 2 mm
3. Pisolitik, sama dengan oolitik tetapi ukurannya lebih besar dari 2 mm.
4. Konkresi, kenampakan struktur ini sama dengan struktur oolitik tetapi tidak
menunjukan adanya sifat konsentris.
5. Cone in cone, struktur pada batu gamping kristalin yang menunjukan
pertumbuhan kerucut per kerucut.
6. Rioherm, tersusun oleh organisme murni dan bersifat insite.
7. Biostrome, seperti bioherm tetapi bersifat klastik. Biherm dan biostrome
merupakan struktur luar yang hanya tampak dilapangan.
8. Sepatrin, sejenis konkresi tetapi mempunyai komposisi lempungan. Ciri
khasnya adanya rekahan- rekahan yang tidak teratur sebagai akibat
penyusutan bahan lempungan tersebut karena proses dehidrasi yang
kemudian celah-celah yang terbentuk, terisi oleh kristal-kristal karbonat yang
kasar.
9. Geode, banyak dijumpai pada batuan gamping, berupa rongga-rongga yang
terisi oleh kristal-kristal yang tumbuh kearah pusat rongga tersebut. Krisatal
berupa kalsit atau kwarsa.
10. Styolit, merupakan hubungan antar butir yang bergerigi.
B. Tekstur Batuan Sedimen

a. Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Ada empat hal yang menjadi perhatian dalam pengamatan tekstur dalam batuan
sedimen klastik ini antara lain sebagai berikut.

1.Besar butir (grain size)

Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan )

Skala pembatasan yang dipakai adalah "skala wenteorth" .


2.Pemilahan (sorting)

Pemilihan adalah tingkat keseragaman besar butir.istilah-istilah yang


dipakai adalah "terpilih baik" (butir-butir sama besar ) terpilah sedang dan
terpilah buruk.

3.Kebundaran (roundness)

Kebundaran adalah tingkat kelengkungan dari setiap fragmen/butiran.

Istilah-istilah nya :

- membundar baik (well rounded)

- membundar (rounded)

- membundar tanggung ( sub rounded)

- menyudut tanggung ( sub angular )

- menyudut (angular)

4.Kemas (fabric)

Kemas adalah sifat hubungan antar butir didalam suatu massa dasar atau
diantara semennya.istilah yang dipakai adalah

- Kemas terbuka digunakan untuk butiran yang tidak saling bersentuhan

- kemas tertutup untuk butiran yang saling bersentuhan

b. Tekstur Non Klastik

Tekstur batuan sedimen non klastik dibedakan menjadi dua,yaitu :

a. Tekstur dari kristal-kristal yang interlocking, yaitu kristal-kristalnya saling


mengunci satu sama lain. Dalam penamaannya digunakan ukuran besar
butir,dari butir yang sangat halus sampai dengan butir yang kasar (0,004-2
mm).

b. Tekstur Amorf terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau
Amorf (non kristalin)

C. Komposisi Mineral Batuan Sedimen


a. Komposisi Mineral Batuan Sedimen Klastik
Kompisisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan yaitu :
1. Fragmen
Fragmen adalah bagian butir yang ukurannya paling besar dan dapat
berupa pecah pecahan batuan, mineral dan cangkang – cangkang fosil atau
zat organik lainnya.

2. Semen
Semen adalah bahan yang mengikat butiran. Semen terbentuk pada
saat pembentukan batuan, dapat berupa silika, karbonat, oksida besar atau
mineral lempung.
3. Matrik
Masa dasar (matrix) adalah masa dimana butiran/fragmen berada
dalam satu kesatuan. Masa dasar terbentuk bersama sama fragmen pada
saat sedimentasi, dapat berupa bahan semen atau butiran yang lebih halus.
b. Komposisi Mineral Batuan Sedimen Non Klastik
Komposisi mineral batuan sedimen non klastik cukup penting dan menentukan
penaman batuan. Pada batuan sedimen jenis non klastik biasanya komposisi
mineralnya sederhana yaitu biasa terdiri dari satu jenis atau dua mineral saja.
Contohnya yaitu sebagai berikut
1. Batu gamping : kalsit, dolomit
2. Chert : kalsidon
3. Gipsum : mineral gipsum
4. Anhidrit : mineral anhidrit

2.2 Transportasi Batuan Sedimen

Transportasi batuan sedimen adalah pergerakan partikel padat (sedimen), biasanya karena
kombinasi gravitasi yang bekerja pada sedimen, dan/atau pergerakan fluida sehingga sedimen tertarik.

a. Transportasi Sedimen dengan Media Gravitasi

Gravitasi merupakan agen utama yang mengakibatkan transportasi pada landslides dan
massflow. transportasi ini partikel sediment tertransport langsung oleh pengaruh gravitasi disini
material akan bergerak lebih dulu baru kemudian medianya. Jadi disini partikel bergerak tanpa
batuan fluida, partikel sedimen akan bergerak karena terjadi perubahan energi potensial
gravitasi menjadi energi kinetik.
Gambar 2.1 Transportasi Sedimen denga Media Gravitasi

b. Transportasi Sedimen dengan Media Udara

Setelah air, udara adalah media transportasi terpenting. Angin berhembus di atas lahan
mengangkat debu dan pasir kemudian membawanya sampai jarak yang jauh. Kapasitas angin
untuk mentransportasikan material dibatasi oleh densitas rendah dari udara. Perbedaan
densitasantara media dan klastik berpengaruh terhadap keefektifan media dalam
menggerakkan sedimen.

Gambar 2.2 Transportasi Sedimen dengan Media Udara

c. Transportasi Sedimen dengan Media Es

Air dan udara adalah media fluida yang jelas, tapi kita juga dapat mempertimbangkan es
sebagai media fluida karena selama periode yang panjang es bergerak melintasi permukaan
lahan, meskipun sangat lambat. Es adalah fluida berviskositas tinggi yang mampu
mentransportasikan sejumlah besar debris klastik. Pergerakan detritus oleh es penting pada
daerah di dalam dan disekitar tudung es kutub dan daerah pegunungan dengan gletser
semipermanen atau permanen.Volume material yang digerakkan es sangat besar ketika
meluasnya es (glaciation).
Gambar 2.3 Transportasi Sedimen dengan Media Es

d. Transportasi Sedimen dengan Media Air

Transportasi partikel di dalam air sejauh ini merupakan mekanisme transportasi yang paling
signifikan. Air merupakan agen paling utama dalam proses transportasi sedimen dari sumbernya
ke tempat yang lebih rendah .Air mengalir di permukaan lahan didalam channel dan sebagai
aliran permukaan (overland flow). Arus-arus di laut digerakkan oleh angin, tidal, dan sirkulasi
samudra. Aliran-aliran ini mungkin cukup kuat untuk membawa material kasar di sepanjang
dasarnya dan material yang lebih halus dalam suspensi.

Gambar 2.4 Transportasi Sedimen dengan Media Air

e.Transportasi Sedimen dengan Media Sungai

Sungai mengalir dari daerah tinggi ke daerah rendah, batuan yang berada ditepi sungai
terangkut oleh aliran sungai dan terkumpul ke daerah cekungan sungai. dan seiring lama nya
waktu mengendap menjadi batuan sedimen.
Gambar 2.4 Transpotasi Sedimen dengan Media Sungai

3.3 Komparator Batuan Sedimen

Komparator batuan sedimen adalah salah satu alat survei geologi yang berfungsi untuk
mendeskripsikan jenis batuan dan sifat batuan. Komparator batuan sedimen menggunakan parameter
ukur berupa estimasi jumlah mineral, ukuran butir berdasarkan Skala Wentworth dan skla kebundaran
pada mineral penyusun batuan. Skala Wentworth adalah skala ukuran pasir sangat kasar sampai
lempung. Cara menggunakan alat ini yaitu membandingkan tekstur batuan. Tangan kanan memegang
sample dan tangan kiri memegang komparator.

Anda mungkin juga menyukai