Litosfer merupakan bagian padat yang berada paling diatas dari bumi dan dibagian bawah
terdapat Astenosfer (lapisan pengantar) yang terdiri cairan material panas yang bersifat
plastisin dengan ketebalan 130-169 km
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila
batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya
menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan
komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan
sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya,
mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang terletak berlapis di permukaan bumi
Lapisan litosfer sering sekali dinamakan dengan lapisan silikat dengan memiliki ketebalan rata-
rata 30 km
Struktur Lapisan Kulit Bumi
Lapisan Sial, Lapisan ini terdiri atas logam silium dan Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi
aluminium. Senyawanya dalam bentuk Si02 dan A1203 dengan yang oleh logam-logam silisium
ketebalan +/- 35 km dan bersifat padat. Lapisan sial disebut magnesium dalam bentuk senyawa
juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku. SiO2 dan MgO.
1. Batu atau mineral. Batu merupakan kumpulan beberapa mineral dan mineral adalah benda padat
anorganik yang dihasilkan secara alami dan mempunyai struktur atom atau komposisi kimia tertentu
2. Ikatan kimia dan Algomerasi. Mineral dibentuk dari kombinasi berbagai unsur kimia. Kombinasi
membentuk struktur molekuler dasar atau sel unit. Unit ini akan saling beriktan dengan sel –sel lain
untuk membentuk padat dengan struktur yang khas atau Kristal. Pengaruh tekanan bumi membuat
Kristal bergabung membentuk batuan
3. Komposisi mineral. Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimiawi yang teridir dari Sembilan
pokok, yakni 1. mineral karbonat, 2. mineral silikat, 3. mineral unsur, 4. mineral sulfide, 5. mineral
halide, 6. mineral fosfat, 7. mineral oksida, 8. mineral sulfat, dan 9. mineral organogen
4. Warna. Perbedaan warna dalam mineral disebabkan oleh pengotoran ketika pembentukan berlangsung
5. Goresan. Mineral yang sama akan meninggalan goren yang sama. Hal ini disebabkan persamaan struktur
kristalnya. Contoh krokoit meniggalan goresan berwarna kuning
6. Transparansi. Transparansi adalah jumlah cahaya yang dapat menembus mineral. Transparansi dibedakan
menjadi 3 yakni transparan, semitransparan, dan kedap cahaya
7. Skala Mohs. Untuk membandingkan kekeras mineral dapat digunakan skala Mohs. Semangkin tinggi
skalanya maka mineral tersebut dapat menggores mineral yang skalanya lebih rendah
8. Bentuk mineral. Struktur atom mineral akan mempengaruhi karakteristik dsar mineral
Krokoit
Siklus Batuan
Batuan
Batuan Beku
Sedimen
(Igneous
(Sedimentary
Rocks)
Rocks)
Batuan
Metamorf/Malihan
(Metamophic Rocks)
Batuan Beku Dalam/Plutonik/Abisik
Batuan Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang
Beku berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam
(Igneous kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit,
Rocks) dan gabbro.
Batuan beku adalah batuan
yang terbentuk dari magma
pijar yang membeku menjadi Batuan korok/batu beku gang/porfirik
padat, dengan sekitar 80% Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang.
material batuan yang menyusun Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih
batuan kerak bumi adalah cepat. Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal
kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal, misalnya bahan
batuan beku.
amorf. Contohnya: granit fosfir.
Hemafit banyak digunakan dalam pembuatan kosmetik karena pugmen merahnya yang bagus
B. Pengaruh Tektonisme terhadap
Kehidupan (Tenaga Endogen)
Epirogenes positif
Gerakan
Epiroginetik, dibagai
Tektonisme adalah proses gerakan menjadi 2 macam
pada gerak bumi yang menimbulkan Epirogenes negatif
lekukan, lipatan, retakan, dan
patahan sehingga berbentuk tinggi,
rendah, atau relief permukaan
bumi. Gerakan tektonisme
Gerakan Lipatan (Fold)
dibedakan menjadi 2
Orogenetik.
Gerakan ini
menghasilkan
Patahan/Sesar (Fault)
Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat
Gerakan epirogenetik (Gerakan seakan permukaan air laut naik. Hal ini kelihatan jelas di pantai.
Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan
pembentukan kontinen atau benua)
Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke Pulau Banda).
Gerakan turun naiknya lapisan kulit Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat dilihat
bumi dalam waktu lambat dan sampai kedalaman ± 1.700 meter.
meliputi daerah yang luas
Bagian yang
merosot
Bagian yang
menonjol
C. Pengaruh Vulkanisme terhadap
Kehidupan (Tenaga Endogen)
Contoh: Solfatar
Fumarol dan Mofet
Erupsi
Erupsi merupakan proses keluarnya magma dari perut bumi. Erupsi dibedakan menjadi empat.
Erupsi campuran
menghasilkan gunung
api strato/berlapis.
Erupsi ini terdiri atas
bahan-bahan lepas
dan lava Gerakan magma
melalui celah-celah
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses
keluarnya magma sampai permukaan
bumi
(GANG)
2
1
Aktivitas Gunung Api
Berdasarkan aktivitasnya dikelompokkan menjadi 3:
1. Aktif, aktivitasnya terus menerus/berkala
2. Diam/istirahat/tidur (dormant), tercatat tidak aktif
tapi pernah meletus
3. Tidak aktif/padam/punah, gunung api yang tidak
dikethaui pernah meletus atau tidak
Sebaran Gunung Api di Indonesia
Sebaran Gunung Api di Dunia
Manfaat dan Bahaya Gunung Api
Manfaat:
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan
tambang, seperti emas dan perak.
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata.
Bahaya:
1. Larva pijar yang bercampur air pada kawah gunung api membentuk lahar panas yang dapat meluncur
menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Larva dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak gunung, pada saat
tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada.
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami.
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel dapat
mengganggu jalur penerbangan.
D. Pengaruh Seisme terhadap Kehidupan
1. Gempa tektonik
Gempa tektonik atau gempa dislokasi adalah gempa yang
terjadi karena proses dislokasi atau pergerakan lapisan
batuan. Kekuatan gempa tektonik ini biasanya besar dan
meliputi daerah yang sangat luas.
2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena
pengaruh aktivitas magma didalam litosfer, sebelum,
pada saat, dan sesudah gunungapi meletus.
3. Gempa runtuhan
Gempa runtuhan atau gempa terban adalah gempa yang
disebabkan oleh runtuhan massa batuan mengisi ruang
kosong di dalam litosfer. Gempa ini sering terjadi di
daerah topografi karst atau kapur dan daerah
pertambangan.
Lokasi Gempa
Episentrum, titik
gelombang hasil getaran
hiposentrum yang
mencapai permukaan
bumi.
Gelombang kejut yang
paling kuat dapat kita Hiposentrum pusat titik
rasakan gempa di bawah permukaan
bumi
Kekuatan Gempa
Gempa Menurut Intensitasnya
Makroseisme
Mikroseisme
Pelapukan Kimiawi
Berdasarkan
Pelapukan Pelapukan Mekanik
jenis
Pelapukan Biologis
Cliff
Relung
Dataran Abrasi Bentuk-bentuk
Tenaga eksogen merupakan
tenaga yang berasal dari Erosi Gumuk Pasir bumi akibat
luar Morena erosi
Ngarai
Batu Jamur
Proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan lainnya yang disebabkan oleh gerakan air, es, atau angin. Erosi
dikelompokkan menjadi empat:
Sedimentasi
Proses pengendapan material hasil erosi di tempat tertentu. Bahan yang terendap tersebut dapat
disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa
gletser.
Pedosfer merupakan lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu
yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor
pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di
lapangan disebut dengan pedologi.
Bahan
induk Iklim (i)
(b) Organisme
(o)
Faktor yang memepengaruhi
proses pembentukan tanah
Waktu
Topografi (w)
(t)
Horizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yang
terdiri dari humus daun dan alas. Horison organik merupakan tanah yang
mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah.
Horizon A merupakan horison di permukaan yang tersusun oleh campuran
bahan organik dan bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison
eluviasi (pencucian).
Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah mengalami
proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik
tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan debu kuarsa
(seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak
terang.
Horison B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi
akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horison diatasnya. Horison
iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al,
bahan organik).
Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa
dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan. Horison C disebut
juga dengan regolith
Batuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih
berupa batuan.
Sifat-sifat Tanah
Sifat fisik tanah adalah sifat tanah yang dapat di lihat langsung
Sifat kimia tanah merupakan sifat tanah yang diketahui melalui pengujian
Sifat bilogis tanah adalah partikel-partikel padat yang terdiri dari makhluk hidup pembentuk tanah
Jenis Tanah