Anda di halaman 1dari 47

A.

Karakteristik Lapisan-lapisan Bumi

Litosfer disebut juga dengan lapisan


kulit bumi

Litosfer berasal dari kata litos yakni


batu dan sfeer/sphaira yakni bulatan.
Secara etimologi dapat diartikan
sebagai lapisan berbatu

Pada bagian kerak bumi (lapisan


terluar) terdapat berbagai unsur yakni
oksigen, silicon, aluminium, kalsium,
besi, sodium, potassium, dan
magnesium
Nb: Kerak Bumi (Crust) merupakan bagian dari Litosfer
Menurut ilmu geografi, pengertian litosfer adalah lapisan bumi paling luar yang tersusun
dari beberapa jenis batuan dan mineral dengan ketebalan sekitar 50-100 km

Litosfer merupakan bagian padat yang berada paling diatas dari bumi dan dibagian bawah
terdapat Astenosfer (lapisan pengantar) yang terdiri cairan material panas yang bersifat
plastisin dengan ketebalan 130-169 km

Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila
batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya
menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan
komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan
sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya,
mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang terletak berlapis di permukaan bumi
Lapisan litosfer sering sekali dinamakan dengan lapisan silikat dengan memiliki ketebalan rata-
rata 30 km
Struktur Lapisan Kulit Bumi

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu.


1. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang
merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi)
jari jari barisfer ± 3.470 km.
2. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di
atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut
juga asthenosfer mautle/mautel, merupakan
bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat
jenisnya 5 gr/cm3.
3. Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak
di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200
km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian

Lapisan Sial, Lapisan ini terdiri atas logam silium dan Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi
aluminium. Senyawanya dalam bentuk Si02 dan A1203 dengan yang oleh logam-logam silisium
ketebalan +/- 35 km dan bersifat padat. Lapisan sial disebut magnesium dalam bentuk senyawa
juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku. SiO2 dan MgO.

Lapisan ini mengandung besi dan


magnesium, yaitu mineral mineral
ferromagnesium dan batualbasalt.
Lapisan ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera
1. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari
Lapisan sima merupakan bahan yang
batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan
sifat elastis dan mempunyai ketebalan
beku basalt pada bagian bawahnya
rata-rata 65 km
2. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri
dari endapan di laut bagian atas, kemudian di bawahnya
batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit.
Mineral
Kerak bumi disusun dari berbagai macam batuan dan mineral. Mineral dapat dibedakan berdasarkan warna,
goresan, transparansi, kekerasan, struktur Kristal, dan penampilannya

1. Batu atau mineral. Batu merupakan kumpulan beberapa mineral dan mineral adalah benda padat
anorganik yang dihasilkan secara alami dan mempunyai struktur atom atau komposisi kimia tertentu
2. Ikatan kimia dan Algomerasi. Mineral dibentuk dari kombinasi berbagai unsur kimia. Kombinasi
membentuk struktur molekuler dasar atau sel unit. Unit ini akan saling beriktan dengan sel –sel lain
untuk membentuk padat dengan struktur yang khas atau Kristal. Pengaruh tekanan bumi membuat
Kristal bergabung membentuk batuan
3. Komposisi mineral. Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimiawi yang teridir dari Sembilan
pokok, yakni 1. mineral karbonat, 2. mineral silikat, 3. mineral unsur, 4. mineral sulfide, 5. mineral
halide, 6. mineral fosfat, 7. mineral oksida, 8. mineral sulfat, dan 9. mineral organogen
4. Warna. Perbedaan warna dalam mineral disebabkan oleh pengotoran ketika pembentukan berlangsung
5. Goresan. Mineral yang sama akan meninggalan goren yang sama. Hal ini disebabkan persamaan struktur
kristalnya. Contoh krokoit meniggalan goresan berwarna kuning
6. Transparansi. Transparansi adalah jumlah cahaya yang dapat menembus mineral. Transparansi dibedakan
menjadi 3 yakni transparan, semitransparan, dan kedap cahaya
7. Skala Mohs. Untuk membandingkan kekeras mineral dapat digunakan skala Mohs. Semangkin tinggi
skalanya maka mineral tersebut dapat menggores mineral yang skalanya lebih rendah
8. Bentuk mineral. Struktur atom mineral akan mempengaruhi karakteristik dsar mineral

Krokoit
Siklus Batuan

Benda padat yang menjadi penyususn


utama kulit bumi adalah batuan.

Siklus batuan adalah suatu proses dalam


pembentukan batuan. Berdasarkan
penelitian-penelitian yang telah dilakukan
oleh ahli geologi, diketahui bahwa
pembentukan batuan membutuhkan
proses yang panjang dan waktu yang
lama, bahkan bisa hingga jutaan tahun.
Batuan Penyusun Kulit Bumi

Batuan
Batuan Beku
Sedimen
(Igneous
(Sedimentary
Rocks)
Rocks)

Batuan
Metamorf/Malihan
(Metamophic Rocks)
Batuan Beku Dalam/Plutonik/Abisik
Batuan Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang
Beku berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam
(Igneous kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit,
Rocks) dan gabbro.
Batuan beku adalah batuan
yang terbentuk dari magma
pijar yang membeku menjadi Batuan korok/batu beku gang/porfirik
padat, dengan sekitar 80% Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang.
material batuan yang menyusun Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih
batuan kerak bumi adalah cepat. Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal
kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal, misalnya bahan
batuan beku.
amorf. Contohnya: granit fosfir.

Batuan leleran/batu beku luar/epusif


Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur
magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil
letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah
: basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
Batuan
Sedimen
(Sedimenta
ry Rocks) Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang
mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas
dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian
terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan
endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.

Berdasarkan dari proses


terbentuknya, batuan
sedimen dibagi menjadi 4
jenis

Sedimen organik atau Sedimen sedimen


Sedimen piroklastik Sedimen Klastis
biogenic kimia atau khemis
Sedimen Klastis Batuan sedimen yang terbentuk karena pelapukan atau erosi
Berdasarkan dari proses pada pecahan batuan beku atau mineral lainnya. Karena tidak
terbentuknya, batuan terjadi perubahan kimiawi, biasanya batu sedimen klastis
sedimen dibagi menjadi 3 masih memiliki karakteristik yang mirip dengan batuan
asalnya. Baik dari segi warna maupun bentuknya. Contoh
batuan sedimen klastis adalah batu konglomerat, breksi,
kapur, koral dan batu pasir.
Sedimen organis atau
biogenic
Sedimen sedimen
Batuan sedimen yang berasal kimia atau khemis
Batuan sedimen yang terbentuk karena batuan beku atau
pengendapan sisa-sisa mineral lainnya mengendap melalui proses kimiawi. Pada
mahluk hidup di tempat jenis ini, sebagian molekul dari batu atau mineral asal
tertentu. Misalnya batu terpisah dari induknya. Lalu bergabung dengan molekul
karang, fosil dan batu bara lainnya membentuk jenis batuan endapan baru. Karena
melibatkan reaksi kimia, maka batuan sedian khemis
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan batuan
Sedimen sedimen asalnya. Contoh batuan sedimen kimia adalah stalaktit
Batuan endapan hasil erupsi piroklastik dan stalagmit yang terbentuk dari pengendapan air di
gunung api berupa abu/debu. dinding-dinding gua
Contohnya tufa
Batuan sedimen aeris atau aeolis (angin)
Tenaga yang mengangkutnya Contohnya: tanah loss/tanah pasir
(media), batuan sedimen dapat
dibagi menjadi 3 Batuan sedimen aquatic (air)
Contohnya: batu pasir dan tanh liat

Batuan sedimen glasial oleh gletser


Contohnya: batu batu morena

Sedimen teristis (darat)


Contohnya: batu tuf, batu pasir, tanah loss

Sedimen marine (laut)


Contohnya: batu karang dan batu garam
Berdasarkan tempat
diendapkannya, batuan
Sedimen fluvial (sungai) sedimen dapat dibagi menjadi 5
Contohnya pasir dan tanah liat

Sedimen limnis (danau/rawa)


Contohnya tnah rawa dan tanah gambut Sedimen glasial (daerah es)
Contohnya batu morena dan batu lim
Contoh gambar batu sedimen perantara atau mediumnya
Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf
Batuan Metamorf/Malihan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu
(Metamophic Rocks) yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas
magma.

Batuan yang terbentuk dari


Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang
proses perubahan batu asal
mengalami metamorfose sebagai akibat adanya tekanan yang
(batuan beku maupun batuan tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang
sedimen), akibat pengaruh lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi
tekanan dan atau temperature karena adanya tenaga endogen
yang sangat tinggi sehingga
menjadi batuan baru
Batuan metamorf kontak pneumatolistis, jenis batuan ini
merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose
sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada
pada magma.
Pemanfaatan Mineral dan Batuan
Mineral seperti intan merupakan perhiasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi

Mineral akik banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan

Mineral lapis lazuli banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan perhiasan

Barit banyak digunakan untuk analisis radiografi

Bubuk azurite diguanakan sebagai pigmen biru di dalam cat

Hemafit banyak digunakan dalam pembuatan kosmetik karena pugmen merahnya yang bagus
B. Pengaruh Tektonisme terhadap
Kehidupan (Tenaga Endogen)
Epirogenes positif
Gerakan
Epiroginetik, dibagai
Tektonisme adalah proses gerakan menjadi 2 macam
pada gerak bumi yang menimbulkan Epirogenes negatif
lekukan, lipatan, retakan, dan
patahan sehingga berbentuk tinggi,
rendah, atau relief permukaan
bumi. Gerakan tektonisme
Gerakan Lipatan (Fold)
dibedakan menjadi 2
Orogenetik.
Gerakan ini
menghasilkan
Patahan/Sesar (Fault)
Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat
Gerakan epirogenetik (Gerakan seakan permukaan air laut naik. Hal ini kelihatan jelas di pantai.
Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan
pembentukan kontinen atau benua)
Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke Pulau Banda).
Gerakan turun naiknya lapisan kulit Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat dilihat
bumi dalam waktu lambat dan sampai kedalaman ± 1.700 meter.
meliputi daerah yang luas

Epirogenetik negative, yaitu gerak naiknya


daratan sehingga terlihat seakan permukaan
air laut turun. Contoh: Naiknya Pulau Timor
dan Pulau Buton dan naiknya dataran tinggi
Colorado di Amerika.
Lipatan adalah bentuk gelombang pada suatu lapisan kulit bumi
Gerak orogenetik adalah gerakan kulit karena terdapat tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit bumi
bumi yang lebih cepat dan mencakup yang bersifat liat (plastis).
wilayah yang lebih sempit. Proses ini Bagian yang turun dinamakan sinklinal dan bagian yang terangkat
dapat menghasilkan lipatan dan dinamakan antiklial.
patahan. Terbentuk dari beberapa lipatan disebut anticlinorium dan beberapa
lembah lipatan disebut sinklinorium
Patahan/Sesar terjadi karena tenaga horizontal atau vertical pada kulit bumi yang tidak elastis (keras). Bidang patahan
disebut fault/sesar. Patahan terdiri dari graben dan host.

Bagian yang
merosot

Bagian yang
menonjol
C. Pengaruh Vulkanisme terhadap
Kehidupan (Tenaga Endogen)

Vulkanisme merupakan aktivitas


magma yang keluar mencapai
permukaan. Vulkanisme identic dengan
gunung api. Gunung api adalah lubang
kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairan magma
atau gas ke permukaan bumi
Material Hasil Aktivitas Vulkanisme

Benda Gas (ekshalasi)

Contoh: Solfatar
Fumarol dan Mofet
Erupsi
Erupsi merupakan proses keluarnya magma dari perut bumi. Erupsi dibedakan menjadi empat.

Letusan yang terjadi Larva yang keluar


melalui lubang yang melalui terusan
sangat luas kepudan

Erupsi campuran
menghasilkan gunung
api strato/berlapis.
Erupsi ini terdiri atas
bahan-bahan lepas
dan lava Gerakan magma
melalui celah-celah
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses
keluarnya magma sampai permukaan
bumi

(GANG)
2

Bentuk/Tipe Gunung Api

1
Aktivitas Gunung Api
Berdasarkan aktivitasnya dikelompokkan menjadi 3:
1. Aktif, aktivitasnya terus menerus/berkala
2. Diam/istirahat/tidur (dormant), tercatat tidak aktif
tapi pernah meletus
3. Tidak aktif/padam/punah, gunung api yang tidak
dikethaui pernah meletus atau tidak
Sebaran Gunung Api di Indonesia
Sebaran Gunung Api di Dunia
Manfaat dan Bahaya Gunung Api

Manfaat:
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan
tambang, seperti emas dan perak.
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata.
Bahaya:
1. Larva pijar yang bercampur air pada kawah gunung api membentuk lahar panas yang dapat meluncur
menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Larva dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak gunung, pada saat
tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada.
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami.
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel dapat
mengganggu jalur penerbangan.
D. Pengaruh Seisme terhadap Kehidupan

Pengertian Seisme atau gempa bumi adalah suatu getaran yang


terjadi karena peristiwa tumpukan energi dari dalam bumi
(tenaga endogen) yang dapat menggetarkan lempeng samudera
dan lempeng benua.
Jenis Gempa Bumi

1. Gempa tektonik
Gempa tektonik atau gempa dislokasi adalah gempa yang
terjadi karena proses dislokasi atau pergerakan lapisan
batuan. Kekuatan gempa tektonik ini biasanya besar dan
meliputi daerah yang sangat luas.

2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena
pengaruh aktivitas magma didalam litosfer, sebelum,
pada saat, dan sesudah gunungapi meletus.

3. Gempa runtuhan
Gempa runtuhan atau gempa terban adalah gempa yang
disebabkan oleh runtuhan massa batuan mengisi ruang
kosong di dalam litosfer. Gempa ini sering terjadi di
daerah topografi karst atau kapur dan daerah
pertambangan.
Lokasi Gempa

Episentrum, titik
gelombang hasil getaran
hiposentrum yang
mencapai permukaan
bumi.
Gelombang kejut yang
paling kuat dapat kita Hiposentrum pusat titik
rasakan gempa di bawah permukaan
bumi
Kekuatan Gempa
Gempa Menurut Intensitasnya
Makroseisme

Mikroseisme

Tindakan yang dilakukan saat Gempa


1. Tenang
2. Lindungi tubuh dari jatuhan benda
3. Berpegang erat pada benda2 yang kuat
4. Cari tempat aman (tanah lapang apabila di daratan
5. Lihat intensitas air (di daerah pesisir) dan jauhi daerah tersebut, dll
E. Proses Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan

Pelapukan Kimiawi
Berdasarkan
Pelapukan Pelapukan Mekanik
jenis
Pelapukan Biologis

Cliff
Relung
Dataran Abrasi Bentuk-bentuk
Tenaga eksogen merupakan
tenaga yang berasal dari Erosi Gumuk Pasir bumi akibat
luar Morena erosi
Ngarai
Batu Jamur

Sedimentasi fluvial Berdasarkan


Sedimentasi Sedimentasi aeolis proses
pengendapan
Sedimentasi marine
Pelapukan kimia yaitu proses pelapukan yang diakibatkan oleh
perubahan struktur kimiawi yang terdapat pada batuan
Pelapukan/Weathering melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia akan terdapat 4
proses, yaitu:
1. Hidrasi, proses mengikat batuan diatas permukaan
Pelapukan merupakan proses penghancuran massa 2. Oksidasi, proses pengkaratan pada besi
batuan 3. Hidrolisa, proses penguraian air menjadi ion-ion yang
mempunyai sifat positif dan negatif
Pelapukan mekanik dapat juga disebut sebagai pelapukan 4. Karbonasi, proses pelapukan yang disebakan oleh
fisika merupakan proses hancr dan lepasnya material karbondioksida
batuan yang terjadi tanpa adanya struktur kimiawi
batuan terebut yang berubah.

Pelapukan organik atau biologi merupakan proses


pelapukan batuan yang terjadi karena adanya pengaruh
dari makhluk hidup.
Erosi

Proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan lainnya yang disebabkan oleh gerakan air, es, atau angin. Erosi
dikelompokkan menjadi empat:
Sedimentasi

Proses pengendapan material hasil erosi di tempat tertentu. Bahan yang terendap tersebut dapat
disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa
gletser.

Sedimentasi Fluvial Sedimentasi Aeolis/Aeris Sedimentasi Marrine


F. Pembentukan Tanah dan Pesebaran Jenis Tanah

Pedosfer merupakan lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu
yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor
pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di
lapangan disebut dengan pedologi.

Bahan
induk Iklim (i)
(b) Organisme
(o)
Faktor yang memepengaruhi
proses pembentukan tanah

Waktu
Topografi (w)
(t)
Horizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yang
terdiri dari humus daun dan alas. Horison organik merupakan tanah yang
mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah.
Horizon A merupakan horison di permukaan yang tersusun oleh campuran
bahan organik dan bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison
eluviasi (pencucian).
Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah mengalami
proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik
tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan debu kuarsa
(seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak
terang.
Horison B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi
akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horison diatasnya. Horison
iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al,
bahan organik).
Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa
dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan. Horison C disebut
juga dengan regolith
Batuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih
berupa batuan.
Sifat-sifat Tanah

Sifat fisik tanah adalah sifat tanah yang dapat di lihat langsung

Sifat kimia tanah merupakan sifat tanah yang diketahui melalui pengujian

Sifat bilogis tanah adalah partikel-partikel padat yang terdiri dari makhluk hidup pembentuk tanah
Jenis Tanah

Andosol Regosol Aluvial

Humus Gambut Kapur


Kerusakan Tanah
Konservasi Tanah

Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk


mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan
secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan,
salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai