Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Litosfer berasal bahasa Yunani, kata Lithos yang artinya tanah dan Sphere yang
artinya Lapisan. Jadi secara istilah, Litosfer berarti Lapisan Tanah. Selain itu, Lithosfer
merupakan percabangan dari Objek Kajian Fisik Geografi yang mempelajari atau membahas
tentang tanah, batu, dan unsur-unsur padar bumi lainnya. Adapula yang mengartikan
Lithosfer sebagai lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat (tepatnya lapisan bumi
yang kita pijak dibawah kaki, jalan atau bangunan kita).Litosfer terdiri atas lapisan atas yang
terdiri drai lapisan kerak dan lapisan mantelpaling atas dengan suhu mencapai 1.100°C. Oleh
karena itu kita perlu mengenal tentang lapisan-lapisan yang menyusun Bumi agar dapat
memahami karakteristik kandungan tanah dan batuan yang akan kita bahas selanjutnya.
1. Kerak (Crust)
Lapisan paling luar disebut Kerak bumi, terdiri dari Kerak Benua dan Kerak Samudra.
Kerak benua membentang sebagai daratan benua, sementara itu kerak samudra
membentang di dasar samudra. Sifat Lempeng Benua adalah lebih ringan dibanding
Lempeng Samudra, sehingga apabila terjadi tumbukan, tabrakan, gesekan atau
pergerakan tektonik, Lempeng Samudra akan menunjam kebawah dan Lempeng
Benua akan mencuat keatas. Hasil dari peristiwa tersebut disebut dengan Zona
Subduksi (Subduction Zone).
Batuan terbantuk dari suatu atau lebih jenis mineral dengan komposisi
kimia tetap. Batuan dapat diklasifikasikan menurut karakteristiknya, seperti
komposisis mineral, tekstur dan permeabilitas. Segala jenis batuan bersumber dari
magma di dalam bumi. Ilmu yang mempelajari mineral dan batuan disebut
Mineralogi dan Petrologi. Batuan pembentuk kerak selalu mengalamu siklus,
yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan
sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma. Amatilah ilustrasi
siklus batuan di bawah ini !
a. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Ciri-
cirinya adalah bersifat homogen, kompak, tidak ada pelapisan, serta tidak
mengandung fosil. Berdasarkan letak terbentuknya terbagi menjadi 3
Batuan Beku
b. Batuan Sedimen
Batuan Sedimen Klasik merupakan batuan sedimen yang berasal dari campuran
hancuran batuan beku. Contohnya Breksi,batu pasir, batu lempung, batu lumpur
dan Konglomerat.
Batuan sedimen kimiawi merupakan batuan sedimen yang berasal dari endapan
hasil pelarutan. Contohnya batu kapur (gamping), gypsum, stalakmit, stalagtit,
batu garam dan dolomit.
Batuan sedimen organic merupakan batuan sedimen yang berasal dari endapan
sisa hewan dan tumbuhan laut. Contohnya batu koral, batu rijang dan batu bara.
c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan metamorf yang terbentuk karena pengaruh suhu yang sangat panas.
Suhu yang panas dikarenakan letaknya dekat dengan magma. Contoh dari batuan
metamorf kontak adalah marmer. Marmer termasuk batuan malihan dari
batugamping. Berkaitan dengan hal tersebut, suhu yang panas akan membakar
bahkan mencairkan batugamping. Pada tahap selanjutnya, batugamping mengalami
pendinginan dan menjadi marmer.
2) Metamorfisma Dinamo
Batuan yang terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi. Batuan
metamorf dinamo pada umumnya terjadi di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan
dari arah yang berlawanan menyebabkan perubahan butir-butir mineral menjadi
pipih dan ada yang mengkristal kembali. Jenis metamorfosa ini banyak dijumpai
pada daerah-daerah patahan dan lipatan. Pada jenis batuan metamorf dinamo,
batuan sedimen berubah menjadi batuan hablur, misalnya: Gneis, Sabak, Antrasit,
dan Serpih.
Batuan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah marmer, intan, turmalin,
topas, ruby, safir, berlian, zamrud, korondum dll.
d. Manfaat Batuan
3. Inti Bumi
Lapisan Ketiga dan yang merupakan intinya disebut dengan Barisfer. Lapisan
ini terdiri dari dua bagian, Luar dan Dalam. Bagian Inti Luar, telah terdeteksi sebagai
bagian dalam bumi yang berisi lahar, lava, atau magma yang jauh lebih panas dari
lapisan Astenosfer. Inti bumi tersusun oleh lapisan besi dan nikel. Inti Dalam masih
belum dijelajahi sepenuhnya, sebab belum ada teknologi yang mampu mendetksi atau
menjangkaunya. Inti bumi merupakansumber panas internal bumi arena mengandung
bahan radio aktif yang melepas panas. Inti bumi berbentuk padat meski suhunya lebih
panas disbanding inti luar dengan suhu 4500° C.