Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.5.1 Menjelaskan lapisan litosfer dan karakteristiknya


3.5.2 Menjelaskan jenis-jenis batuan
3.5.3 Menganalisis siklus batuan

LAPISAN LITOSFER DAN KARAKTERISTIK

A. LAPISAN LITOSFER DAN KARATERISTIKNYA


1. Lapisan Litosfer

Gambar. 1. Penampang Lapisan Bumi dan Litosfer


Sumber : wikipedia.com
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu ”lithos” yang artinya batuan
dan “spere” yang artinya lapisan. Pengertian litosfer adalah lapisan kerak bumi
yang paling luar/atas yang terdiri atas batuan dengan ketebalan rata rata 1200 km.
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer
tersusun dalam dua palisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km.
Litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan
pergeseran benua. Kerak bumi adalah struktur permukaan bumi yang berfungsi
sebagai pembungkus sehingga sering disebut kulit bumi. (Sugiyanto dan Danang
Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi Untuk Kelas X SMA. Solo : Platinum)

Tebal lapisan kulit bumi tidak sama di semua tempat. Secara umum tebal
kerak bumi di bawah benua adalah 20 – 50 km, sedangkan di bawah samudera
tebalnya 10 -12 km. Meskipun ketebalannya berbeda-beda, kerak bumi masing-
masing tersusun atas lapisan yang sama, yaitu lapisan sial (silsium dan
alumunium) serta lapisan sima (silsium dan magnesium). Lapisan sial berada di
bagian atas dari kerak bumi, sedangkan lapisan sima berada di bagian bawah
kerak bumi. Lapisan yang berada paling luar kerak bumi bersifat granatis
sehingga disebut lapisan granitis. Hal ini karena materi penyusun lapisan yang
dominan berupa batuan granit. Lapisan granitis sekitar 10 km. Namun, lapisan
granitis tidak terdapat di semua tempat.

Gambar. 2. Lapisan penyusun bumi


Sumber : akhwat1cinta.blogspot.co.id/2014
Setelah lapisan granitis terdapat lapisan yang bersifat basaltis sehingga
sidebut lapisan basaltis. Hal itu karena materi peyusun lapisan yang dominan
berupa materi basalt bersifat basa. Lapisan basaltis tebalnya mencapai 50 km.
(Antoro, Ali. 2010. Lapisan Litosfer. Ilmubumi.blogspot.com)

Lapisan ini pada umumnya terdiri atas senyawa kimia yang kaya akan
SiO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan
memiliki ketebalan rata rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira kira 35% atau 1/ bagian) dan litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer terdiri dari
berbagai macam unsur seperti besi, belerang, mangan, kalium, phosfat, natrium,
tembaga, seng serta unsur unsur lain. Menurut Klade dan Washington batuan atau
litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri atas silikon oksida (SiO2) dan
aluminium oksida (AI2O3). (Irfan Yulianto. 2014. Pengertian Litosfer dan
Lapisannya)

1. Kerak Samudra

Gambar. Penampang Bentuk Kerak samudera dan benua


Sumber : akhwat1cinta.blogspot.com

Kerak samudera kaya Si dan Magnesium alias basa. Berat jenisnya tinggi
(3,0 g/cm3). Umurnya muda. Tipis (7-10 km). Sesuai namanya, kerak samudera
biasanya membentuk lautan.
Lapisan kerak samudera
a. Material lapisan kerak samudera paling atas tersusun dari material
sedimen yang tebalnya hingga 800 meter.
b. Lapisan kerak samudera mengalami pembaruan terus menerus oleh
adanya aktivitas vulkanisme di sepanjang celah-celah dasar laut.
c. Unsur dari kerak samudera termasuk muda yaitu 200 juta tahun
dibandingkan umur kerak benua yang berumur 3,8 miliar tahun.
d. Rata-rata berada pada 3.800 meter di bawah laut.

2. Kerak Benua

Gambar. 3. Kerak samudera dan benua


Sumber : Irfan Yulianto. 2014
Kerak benua adalah kerak yang komposisinya kaya Si dan Al alias asam.
Karena itu, berat jenisnya rendah (2,7 g/cm3). Selain itu, umurnya relatif tua dan
tebal sekali (20-70 km). Kerak benua, sesuai namanya, biasanya membentuk
daratan.
Lapisan kerak benua
a. Material lapisan kerak benua pada lapisan atas berupa batuan granit
ringan.
b. Material lapisan kerak benua pada lapisan bawah berupa batuan basalt
yang lebih rapat.
c. Lapisan kerak benua tersusun pada zaman Prekambiun.
d. Rata-rata berada di 850 meter di atas permukaan laut.

Kerak benua merupakan rekaman utama kondisi Bumi selama 4,4 milyar
tahun terakhir. Pembentukannya mengubah komposisi lapisan mantel dan
atmosfer, ia mendukung kehidupan, dan tetap sebagai pencuci karbon dioksida
melalui cuaca dan erosi.

B. JENIS-JENIS BATUAN DAN SIKLUS BATUAN


1. Siklus Batuan
Magma tidak terbentuk di semua wilayah di bumi. Melainkan magma
hanya terdapat di beberapa tempat di bawah permukaan yang disebut kamar
magma. Magma yang sifatnya yang dinamis, terus bergerak. Gerakan ini
membuat magma mengalir ke tempat yang suhunya lebih rendah dari kamar
magma. Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan sebagiannya membeku
menjadi batuan beku. Jika proses pembekuannya berlangsung di bawah
permukaan bumi disebut batuan beku intrusif (misalnya batuan granit dan diorit),
sedangkan jika proses pembekuannya berlangsung di permukaan disebut batuan
beku ekstrusif (misalnya basal dan andesit) beku yang terbentuk dari proses
kristalisasi magma ini lama kelamaan akan mengalami pelapukan. Pelapukan
pertama kali terjadi pada batuan beku ekstrusif yang ada di atas permukaan bumi.

Gambar. 4. Sikuls batuan


Sumber : Djauhari Noor. 2009

Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di


permukaan akan terus terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam
posisinya, semakin besar tekanan dan suhu yang ia terima. Akibatnya batuan beku
ini akan mengalami perubahan baik dari bentuk maupun susunan kimianya
menjadi batuan metamorf (malihan).
Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan
batuan beku juga umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini
juga akan terus bergerak semakin dalam karena di permukaan bumi terus
terbentuk lapisan sedimen baru. Lapisan batuan sedimen baru ini akan
menghimpit lapisan sedimen sebelumnya sehingga bergerak makin turun
mendekati kamar magma. Akibatnya batuan sedimen ini juga menerima tekanan
dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi batuan malihan.
Secara sederhana hubungan antara batuan beku, batuan sedimen dan
batuan malihan dapat digambarkan dalam formula berikut :
Gambar. 5. Skema siklus batuan
Sumber : wikipedia.co.id. 2017

2. Proses Terjadinya Siklus Batuan – Beku, Sedimen, Metamorf


Batuan merupakan salah satu komponen yang berada di alam raya ini.
Batuan adalah salah satu komponen abiotik yang berada di tengah- tengah
ekosistem alam ini.
Mekanisme daur batuan di alam dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasi
membentuk batuan beku (batuan beku dalam, beku gang, dan beku luar).
2) Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk
larutan atau bukan larutan, kemudian diendapkan sehingga terjadi proses
sedimentasi membentuk batuan sedimen. Namun, ada pula yang
langsung mengalami perubahan bentuk menjadi batuan metamorf.
3) Batuan sedimen dapat mengalami perubahan menjadi batuan metamorf.
Selanjutnya,batuan metamorf yang mendekati astenosfer dapat berubah
lagi menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku
lagi. Demikian seterusnya.

C. JENIS-JENIS BATUAN
a) Batuan Beku
Batuan beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentuk dari magma
yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan
kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil. Batuan beku
di bedakan mejadi dua kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuannya dan
berdasarkan mineral penyusunanya.
a. Berdasarkan Tempat Pembentukannya
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedan menjadi tiga,
yaitu batuaan beku dalam, batuan beku korok (gang), dan batuaan beku luar.
1) Batuan beku dalam
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuknya jauh di
permukaan bumi, yaitu pada kedalaman 15 – 50 km. Karena tempat
pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya sangat
lambat sehingga menghasilkan batuan yang besar-besar dengan tekstur
holokristalin, yaitu semua komposisi batuan disusun oleh kristak yang
sempurna. Ciri-ciri batuan beku dalam antara lain sebagai berikut.
a) Umumnya berbutir lebih kasar dibadingkan batuan beku luar.
b) Jarang menunjukkan adanya lubang-lubang gas.
2) Batuan Beku Korok (Gang)
Batuan beku korok (gang) adalah batuan beku yang terbentuk di
daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke
permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga
membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang
sempurna.

Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku


Sumber : Antoro, Ali. 2010
3) Batuan Beku Luar
Batuan beku luar atau disebut juga batuan lelehan adalah batuan
beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang ke luar dari
bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan sangat cepat
sihingga tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Contoh batuan beku
luar adalah riolit dan basal.
b. Bedasarkan Mineral Penyusun.
Berdasarkan mineral penyusunya batuan beku dibedakan menjadi dua,
yaitu mineral ringan dan mineral berat.
1) Batuan Beku Mineral Ringan
Batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral ringan biasanya
berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga
termasuk batuan yang bersifat asam.

2) Batuan Beku Mineral Berat


Batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral berat biasanya
berwarna gelap, sukar pecah dan kandungan silikatnya sedikit sehingga termasuk
baatuan yang bersifat basa.

b) Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses
pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai
macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air.
Butiran-butiran hasil pelapukan atau pengikisan tersebut mengendap secara
berlapis yang makin lama makin tebal dan padat. Padatnya lapisan itu disebabkan
adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama
membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi itulah
endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.

Gambar. 7. Berbagai jenis batuan


Sumber : wikipedia.com 2017
Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu menurut tenaga
yang mengendapkan, tempat pengendapan, dan cara pengendapan.
a. Menurut Tenaga yang Mengendapkannya
Menurut tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibedakan menjadi
tiga.
1) Batuan sedimen Akuatis, yaitu batuan sedimen yang berasal dari
pengnedapan butiran-butiran batuan oleh air sungai, danau, atau air
hujan.
2) Batuan Sedimen Aerolis (Aeris), yaitu batuan sedimen yang berasal
dari pengendapan butir-butir batuan olrh angin.
3) Batuan Sedimen Glasial, yaitu batuan sedimen yang berasal dari
pengendapan butiran-butiran batuan oleh gletser.
b. Menurut Tempat Pengendapan
Menurut tempat pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi lima.
1) Batuan Sedimen Terestris, yaitu batuan sedimen yang di endapkan di
darat.
2) Batuan Sedimen Marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut.
3) Batuan Sedimen Limnis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di
danau.
4) Batuan Sedimen Fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di
sungai
5) Batuan Sedimen Sedimen, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di
daerah-daerah yang terdapat es atau gletser.

Gambar. 8. Berbagai jenis batu sedimen


Sumber : Djauhari Noor. 2009
c. Menurut Cara Pengendapannya
Menurut cara pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi tiga.
1) Batuan Sedimen Mekanis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan
secara mekanis tanpa mengubah susunaan kimianya. Sebuah
pengamatan menunjukkan bahwa batuan kerikil ataun pasir merupakan
potongan sederahana dari batuan dan mineral.
2) Batuan Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang diendapkan
secara kimiawi. Pada proses pembentukan batuan ini terjadi perubahan
susunan kimianya. Contohnya, batau kapur.
3) Batuan Sedimen Organik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan
melalui kegiatan organik. Contohnya terumbu karang.
(Antoro, Ali. 2010. Batuan Penyusun Muka Bumi.
Ilmubumi.blogspot.com)
c) Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik
secara fisik maupun kimiaei sehingga menjadi bebeda dari batuan induknya.
Faktor-faktor yang mempengaaruhi proses perubahana batuan adalah suhu yang
tinggi, tekanan yang kuat, dan waktu yang lama.
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak
(metamorf termal), metamorf dinamo (metamorf kinetik), dan metamorf
pnumatolistis kontak.
a. Metamorf Kontak (Metamorf Termal)
Batuan metamorf kontak adalah batuan yanag berubah karena pengaruh
suhu yag sangat tinggi. Suhu sangat tinggi karena letaknya dekat dengan magma,
antara lain di sekitar batuan intrusi. Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan
dike. Luas zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan kilometer
persegi, di skitar stock sampai ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike
zona metamorfosis ersebut tidak begitu luas.
b. Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah karena pengaruh
tekanan yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama, dan dihasiklkan dari
proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah
yang berlawanan menyebabkan butiran-butiran mineral menjadi pipih dan ada
yang mengkristal kembali, contohnya, batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis
(slate).
Jenis batuan metamorf dinamo banyak dijumpai di daerah-daerah
patahan dan lipatan yang tersebar di seluruh dunia.
c. Metamorf Pneumatolistis Kontak
Batuan metamorf pneomatolistis kontak adalah batuan yang berubah
karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya, kuarsa dengan gas borium
berubah menjadi turmalin (sejenis permata) dan kuarsa dengan gas fluorium
berubah menjadi topas (permata berwarna kuning).

Anda mungkin juga menyukai