Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel tanah terpisah dan diangkut oleh berbagai agenagen erosi. Agen-agen erosi ini meliputi air, angin, gletser, dan gravitasi.
Erosi tanah juga dapat terjadi karena dipicu oleh berbagai fenomena alam yang terjadi di planet bumi
ini, contohnya seperti longsor yang disebabkan gempa bumi.
Jenis erosi tanah dikategorikan berdasarkan agen yang memicu erosi. Berikut dibawah ini adalah 4 jenis
utama erosi tanah:
Erosi Air : Erosi air sering terlihat di banyak bagian dunia. Aliran air adalah penyebab erosi
tanah yang paling umum. Ini meliputi sungai yang mengikis daerah aliran sungai, air hujan yang
mengikis berbagai bentang alam, serta gelombang laut yang mengikis wilayah pesisir. Air mengikis dan
mengangkut partikel tanah dari ketinggian yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Erosi Angin : Erosi angin biasa terjadi di tempat kering dimana angin kencang melewati
berbagai bentang alam, melonggarkan partikel tanah, yang kemudian terkikis dan terangkut oleh angin
kencang tersebut. Contoh struktur yang terbentuk secara alami oleh erosi angin adalah batu jamur,
yang biasa ditemukan di padang pasir.
Erosi Glasial : Erosi glasial adalah erosi yang disebabkan es. Erosi glasial ini biasa terjadi di
daerah dingin yang tinggi. Ketika tanah bersentuhan dengan es yang bergerak, tanah menempel pada
dasar gletser tersebut. Tanah yang menempel itu diangkut oleh gletser, dan ketika gletser mulai
mencair tanah yang diangkut tersebut tertinggal di jalur bongkahan es bergerak tersebut.
Erosi Gravitasi : Meskipun erosi gravitasi tidak umum seperti erosi air, erosi ini dapat
menyebabkan kerusakan besar pada alam, serta struktur-struktur buatan manusia. Pada dasarnya erosi
gravitasi adalah gerakan massa tanah yang diakibatkan oleh gaya gravitasi. Contoh terbaik untuk erosi
gravitasi adalah tanah longsor.
Karakteristik Tanah
Kerentanan tanah terhadap erosi juga bergantung pada karakteristik fisik dan kimiawi tanah tersebut.
Jenis tanah berbeda memiliki karakteristik yang berbeda juga. Tekstur, struktur, kemampuan retensi
air, dll memiliki peran penting dalam menentukan apakah tanah rentan terhadap erosi. Faktor ini
berpengaruh pada semua jenis erosi yang telah disebutkan diatas.
Aliran air
Siklus hidrologi terutama aliran di permukaan dan aliran bawah tanah memainkan peran penting dalam
erosi tanah. Variasi dalam kecepatan dan jenis aliran mempengaruhi gradien erosi tanah. Faktor ini
mempengaruhi erosi air dan terkadang erosi glasial.
Iklim
Iklim menentukan tingkat curah hujan dan kecepatan angin. Curah hujan yang lebih tinggi berarti
meningkatnya aliran air di permukaan, meningkatnya aliran air berarti daerah lebih rawan terhadap
erosi. Demikian pula kecepatan angin yang lebih tinggi menyebabkan daerah lebih rentan terhadap
erosi. Faktor iklim mempengaruhi erosi angin dan erosi air.
Vegetasi daerah terpengaruh akibat terjadinya erosi tanah, karena tanah menjadi lebih lapuk sehingga
produktivitas dan kesuburan lahan menjadi berkurang. Kadar air dan mineral juga berkurang sehingga
sulit dilakukan aktivitas pertanian pada lahan.
Selain itu erosi tanah juga dapat memakan korban jiwa, seperti tanah longsor yang mungkin menimpa
salah satu dari kita.
Semua proses geografis yang terjadi di bumi ini semuanya saling berkaitan, dan sedikit perubahan pada
satu faktor akan menghasilkan efek domino pada puluhan proses lainnya, yang secara langsung atau
tidak langsung berhubungan satu sama lain.
Sudah saatnya kita semua perlu memahami konsep erosi tanah, dan memulai konservasi tanah &
pengendalian erosi. Kita sudah memiliki masalah perubahan iklim dan pemanasan global, tentunya
tidak ingin menambah masalah lain lagi.