Anda di halaman 1dari 5

1 PENOLONG

a) Korban Tidak Sadar


- Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap)
Teknik ini dilakukan ketika sudah dipastikan bahwa korban tidak mengalami patah
tulang, urai sendi, atau cedera semacamnya. Jika korban mengalami patah tulang punggung,
maka teknik ini jangan dilakukan. Sebab hanya akan menyebabkan kondisi korban semakin
fatal.

- Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi terlentang)


Teknik ini juga dilakukan pada kondisi yang sama seperti pada teknik kondisi korban
tengkurap.

- Teknik membopong
Jika korban adalah anak-anak, maka teknik ini bisa digunakan karena lebih praktis
dibandingkan dengan teknik-teknik lainnya. Namun jika penolong memiliki tenaga yang
lebih, teknik ini pun bisa dilakukan untuk korban orang dewasa.
- Tenaga penolong yang lemah
Ketika kita tidak memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan pertolongan terhadap
korban, secara darurat kita dapat memindahkan korban ke tempat yang aman. Tujuannya
adalah untuk mengurangi resiko terjadinya kondisi yang lebih darurat dibandingkan jika
korban berada pada wilayah bencana.
Kita dapat menggunakan tangan kosong maupun alat seadanya sebagai fasilitas
pendukung. Alat yang digunakan dapat berupa kain atau selimut. Usahakan untuk memilih
kain yang tebal untuk meminimalisir luka ketika tubuh korban bergesekan dengan tanah/
ground. Teknik ini hanya layak dilakukan untuk pemindahan korban pada jarak yang relatif
dekat.

b) Korban Sadar
- Teknik sampir bahu
Jika korban tidak mengalami patah tulang punggung, kaki, maupun lengan, teknik ini
dapat dilakukan. Teknik ini dipakai ketika korban dalam kondisi yang sangat lemah yang
membutuhkan pertolongan dengan segera.

- Teknik gendong
Jika korban dalam kondisi lemah dan tidak mampu untuk berjalan, penolong dapat
menggunakan teknik ini.
- Teknik memapah
Jika korban masih mampu berjalan namun dengan kondisi yang lemah, maka
penolong diajurkan memilih teknik ini. Teknik ini juga disarankan bagi penolong yang tidak
memiliki cukup tenaga untuk mengangkat korban.

- Teknik mempopong
Teknik ini sama seperti teknik membopong pada korban tidak sadar. Hanya saja
korban diminta untuk meletakkan tangan sebelah kirinya pada leher/ atas bahu kiri
penolong agar tidak menyulitkan penolong dalam melakukan pemindahan.
3 PENOLONG
Teknik 3 penolong atau lebih, secara umum diprioritaskan bagi korban tak sadar.
Selebihnya, untuk mengatasi jarak evakuasi yang jauh, maka digunakan alat bantu berupa
tandu dan peralatan-peralatan lain dengan jumlah penolong variatif. Berikut macam-macam
teknik evakuasi dengan 3 penolong:
- 3 penolong pada satu sisi korban
Teknik ini adalah yang paling sering digunakan pada evakuasi korban dengan 3
penolong. Posisi penolong pada 1 sisi menjadikan perjalanan evakuasi lebih terarah.
Kekompakan dan koordinasi tim menjadi penentu berhasilnya teknik evakuasi ini. Jika
penguncian korban benar, maka korban tidak akan terasa berat.

- 3 penolong berhadapan
Teknik ini digunakan ketika kondisi penolong memiliki tinggi badan yang tidak sama.
Penolong berhadapan pada kedua sisi korban dengan tangan penolong saling berpegangan
di bawah tubuh korban.
4 PENOLONG
Jika jumlah penolong lebih banyak, maka proses evakuasi akan lebih baik. Beban
korban akan semakin berkurang dan akurasi dalam proses evakuasi pun semakin baik.
Tekniknya adalah dengan saling berpegangan tangan di bawah tubuh korban dengan posisi
penolong saling berhadapan.

Anda mungkin juga menyukai