Anda di halaman 1dari 21

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS ( PTMk )

Dosen : 1. Ir. Yanto Indonesianto, M.Sc


2. Ir. Priyo Widodo, MT
3. Dr. Ir. Barlian Dwi Nagara, MT
4. Ir. Bambang Wisaksono, MT

Asisten : 1. Oktarian Wisnu Lusantono


2. Novi Ardila

Kode : TA 112233
SKS : 3 SKS
Kelompok : MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya)
Kompetensi : Utama
Persyaratan : Telah menempuh Mata Kuliah Pengantar Teknologi
Mineral (PTM) dengan nilai minimal D.
Buku Wajib : Pemidahan Tanah Mekanis
disusun oleh. Ir. Yanto Indonesianto,M.Sc
BUKU- BUKU YANG DISARANKAN :
1. Brinton Carson A (1961): General Excavation Methods, Mc Graw Hill Book Company, - New
York, London.
2. Drevdahl, E.R, JR : Profitable Use of Excavation Equipment, Published by: Technical
Publications, Desert Laboratories, University of Arizona, Tucson, Arizona
3. Haryanto, YW (1992) : Pemindahan Tanah Mekanis Bagian I, Penerbitan Unversitas Atma
Jaya, Yogyakarta.
4. Hartman H.L (1987) : Introductory Mining Engineering, John Wiley & Sons, New York
5. Herbert L. Nichols, JR (1955): Moving The Earth, The Workbook of Excavation. Second
Edition, Galgotia Publishing House, New Delhi.
6. Imam Soekoto (1980) : Mempersiapkan Lapisan Dasar Konstruksi, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
7. Jagman Singh (1976) : Art of Earthmoving, Oxford & IBH Publishing Co, New Delhi, Bombay,
Calcutta.
8. James W. Martin, PE (1982) : Surface Mining Equipment, First Edition, Martin Consultans,
Inc. P.O. Box 1076, Golden, Colorado 80402.
9. Peurifoy, RL (1979) : Construction Planning, Equipment, and Methods, Third Edition, Mc
Graw Hill International Book Company, London, Sydney, Tokyo.
10. Rochmanhadi (1982) : Alat-alat Berat dan Penggunaannya, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
11. Volvo, BM : Materials Movement Handbook, Transport Vehicles Division, Eskilstuna,
Sweden.
12. Wirtgen Gmbh (2006): Cold Milling Machine Technical Secification.
DEFINISI PTMk

Pemindahan Tanah Mekanis adalah segala macam pekerjaan :


1. Pembabatan/Pembukaan Lahan
2. Penyiapan Lahan
3. Pengupasan Tanah Penutup (OB)
4. Penggalian
5. Penggusuran
6. Pemuatan
7. Pengangkutan
8. Penimbunan
9. Pemadatan
10.Pengelolaan/Pengaturan alat-2 Mekanis

yang menggunakan/berhubungan dengan alat-alat mekanis


Macam material yang Keadaan topografi
akan ditangani

Jumlah alat setiap Macam alat setiap


kombinasi : kombinasi :
a. 3 backhoe dengan
15 truk Macam Alat :
-Backhoe,truck,bulldozer
b. 2 shovel dengan - alat gali -Surface miner,belt
18 truk - alat gusur conveyor,truck
- alat muat
Jam - alat gali muat
- alat angkut Sasaran
kerja - alat gali muat angkut
Kombinasi Alat : - alat pemadat
Ukuran Alat :
Produksi
a. Backhoe & truk a. 3 m3
- alat perawatan jalan
b. Shovel & truk b. 5 m3
- alat penimbunan
c. Wheel loader & c. 10 ton
truk d. 20 ton

Analisis Elevasi tempat kerja (job


Geoteknik site)

DIAGRAM PEMILIHAN PERALATAN TAMBANG


Dalam merencanakan kombinasi peralatan PTM yang akan dipakai, urutan
yang dilakukan:
a. Menentukan terlebih dahulu (prediction) kemampuan (performance) peralatan
PTM yang dibutuhkan.
b. Kemudian melakukan pembandingan dari beberapa kombinasi peralatan yang
diterapkan pada pekerjaan PTM, mana yang lebih baik.

Prosedur umum dalam menganalisa kombinasi peralatan PTM :


1. Berapa produksi (out put) ?
2. Pilih/tentukan alat-alat PTMk yang sesuai dengan output yg diminta
dan yang sesuai dengan keadaan lapangan (job site)
3. Dihitung biaya pemilikan (cost of owning) dan biaya operasi
(cost of operating) dari alat-alat PTMk yang dipakai.

Dari butir 1 dan 2 dapat memberikan bermacam-macam sistem dan kombinasi


peralatan yang akan dipakai.
Penentuan dalam memilih bermacam-macam kombinasi tadi adalah didasarkan
pada grafik yg dihasilkan dari perhitungan butir 3.
Grafik untuk satu sistem peralatan

Biaya
pemili Grafik untuk sistem
kan & peralatan yang lain
operasi
($)

2400

1200

300

Produksi (Out put) BCM

OUTPUT SISTEM PERALATAN PTM vs COST OF OWNING AND


COST OF OPERATING
KOMBINASI A

Biaya
pemilik
an & KOMBINASI B
Operasi
($) 6000

5000

4000

3000

2000

1000
100 200 300 400

Produksi (Out put) BCM

Kombinasi peralatan PTM A : (Dozer Kombinasi peralatan PTM B : (Back hoe


shovel 5 CuYd & Truck 15 CuYd) 21/2 CuYd & Truck 6 CuYd)
- Outputnya = 200 BCM/jam - Outputnya = 300 BCM/jam
- Cost of operating = $ 9.-/BCM - Cost of operating = $ 5.-/BCM
- Cost of owning = $ 6.-/BCM - Cost of owning = $ 8.-/BCM
Hubungan Antara Peralatan PTMk dengan
Lokasi Tempat Kerja

Kesampaian Daerah

Adalah tentang kesampaian daerah atau prasarana yang dipunyai atau


yang tersedia pada daerah kerja. Apakah dekat jalan besar atau stasiun Kereta Api,
sehingga mempermudah pengiriman alat-alat berat (peralatan mekanis)
Bila di daerah kerja terdapat sarana jalan, perlu diketahui terlebih dahulu kelas
jalan. Apakah jalan desa, ataukah jalan propinsi, kemudian jalan tersebut kelas
berapa dan mampu dibebani berapa ton. Ini semua perlu diketahui terlebih dahulu,
agar dalam meningkatkan daya dukung jalan sesuai dengan yang dipersyaratkan
untuk membawa alat mekanis ke daerah kerja.
Keadaan Tetumbuhan

Tanaman-tanaman atau keadaan pepohonan yang tumbuh di medan kerja


perlu diketahui mengenai diameter pohon-pohonnya, jumlah pohon setiap satuan
luas, ketinggian rata-rata setiap pohon, dan macam pohon. Ini perlu untuk
mempertimbangkan dalam melakukan pembukaan lahan di medan kerja, apakah
akan ditebang satu-satu ataukah ditebang secara masal, kemudian pohonnya akan
dimanfaatkan ataukah akan dibakar. Dengan demikian bisa ditentukan terlebih
dahulu macam peralatan yang akan dipergunakan untuk melakukan pembabatan
pohon tersebut.

Cuaca

Pengaruh cuaca pada suatu daerah kerja (dimana akan berlangsung


penggunaan peralatan mekanis) perlu diketahui, karena akan dipakai untuk
memperkirakan dalam satu tahun berlangsung hujan selama berapa hari. Perlu
dipahami bahwa pada waktu hujan penggunaan peralatan mekanis tidak dapat
efektif. Disamping itu pada waktu hujan lebat, malah tidak dapat dipergunakan
peralatan mekanis.
Ketinggian dan Temperatur

- Ketinggian
Kemampuan mesin atau power mesin peralatan mekanis/berat bergantung
pada ketinggian tempat dimana mesin tersebut dipergunakan, sehingga perlu
diketahui tempat kerja dimana suatu alat-alat berat tersebut akan dipergunakan. Hal
ini dikarenakan bahwa makin tinggi suatu tempat kerja dari permukaan air laut
(pal-sea level), tekanan atmosfirnya semakin menurun. Karena tekanan atmosfir
ditempat kerja tersebut menurun maka kerapatan udaranya juga menurun, yang
berakibat pula jumlah oksigen ditempat tersebut juga berkurang.

- Temperatur Udara
Naiknya temperatur udara, dapat menyebabkan efisiensi mesin menurun
(engine efficiency). Bila temperatur udara naik maka kerapatan (density) udara akan
turun, hal ini menyebabkan mengecilnya jumlah oksigen yang berada pada setiap
volume udara. Karena jumlah oksigen mengecil, maka efisiensi mesin juga
menurun.
Jalan Angkut, Kemiringan dan Jarak
Keadaan jalan, jarak, kemiringan jalan dan daya dukung jalan akan sangat
mempengaruhi kemampuan produksi alat berat, terutama kemampuan produksi alat
angkut. Sehingga sebelum dilaksanakan suatu pekerjaan penggalian tanah atau
pekerjaan yang menggunakan alat-alat berat, perlu diketahui keadaan tempat kerja,
yang berkaitan dengan topografi dan struktur geologi. Karena hal tersebut yang
sangat berkaitan dengan penentuan kemiringan jalan dan daya dukung jalan.

a. Jalan Angkut (Haul Road)


Haul road adalah jalan angkut. Jalan angkut ini harus dilihat
keberadaannya, apakah becek ataukah kuat, atau cukup kasar permukaannya.
Ini semua perlu ditinjau, karena keadaan jalan angkut akan mempengaruhi
besar kecilnya rolling resistance (RR) yang ditimbulkan oleh permukaan jalan
angkut terhadap roda/ban peralatan Pemindahan Tanah Mekanis.
“Rolling resistance” adalah tahanan ( dalam lb RP --- pound rimpull ) yang
berusaha menahan putaran roda.
b. Kemiringan (Grade)
Grade adalah tanjakan dari jalan angkut, kelandaian atau
kecuramannya sangat mempengaruhi produksi (output) alat angkut, sebab
adanya kemiringan jalan (grade) menimbulkan tahanan tanjakan (grade
resistance) yang harus diatasi oleh mesin alat angkut.
Grade resistance adalah tahanan yang timbul dan harus diatasi oleh pull (gaya)
dari mesin, sehubungan dengan kendaraan bergerak menaik (up hill).

Kemiringan jalan angkut biasanya dinyatakan dalam persen (%). Dalam


pengertiannya, kemiringan () 1% berarti jalan tersebut naik atau turun 1
meter atau 1 ft untuk setiap jarak mendatar sebesar 100 meter atau 100 ft.
Contoh : 20% = 1 : 5 = 11.30
c. Jarak Angkut (Distance)
Jarak angkut juga harus dipertimbangkan dalam menentukan kecepatan
laju alat angkut tersebut. Kecepatan laju alat angkut makin cepat, maka produksi
(output) alat angkut juga semakin besar. Dan ini bergantung pada gaya tarik
(Rimpull – RP) yang tersedia pada mesin. Makin besar RP yang bisa tersedia
pada mesin maka kecepatan laju alat angkut juga makin cepat, sehingga produksi
(output) alat angkut semakin besar. Kecepatan laju alat angkut disamping
ditentukan oleh tersedianya gaya tarik (RP) pada mesin, juga dibatasi oleh
panjang maupun pendeknya jarak jalan angkut.

“Rimpull” (RP) adalah suatu gaya tarik maksimum yang dapat disediakan oleh
mesin. “Rimpull” ini suatu istilah yang hanya diterapkan pada alat-alat mekanis
yang beroda ban (rubber tired equipment). Besar kecilnya “rimpull” bergantung
pada kecepatan atau “gear” yang dipakai.
Siklus Produksi (Production cycle component)

Untuk memperoleh produksi (output) tertentu harus diperhatikan siklus


produksi. Pada Pemindahan Tanah Mekanis siklus produksi dapat meliputi :
a. Pemuatan (Loading)
b. Pengangkutan (Hauling)
c. Penimbunan (Dumping)
d. Kembali (Return)
e. Menempatkan diri (Spot)
a. Pemuatan (Loading)
Merupakan proses pemuatan material hasil galian oleh alat muat-
loading equipment (power shovel, backhoe, dragline) yang dimuatkan pada alat
angkut (hauling equipment). Ukuran dan tipe dari alat muat yang dipakai harus
sesuai dengan kondisi lapangan dan keadaan alat angkutnya.
b. Pengangkutan (Hauling)
Merupakan pekerjaan pengangkutan material. Produksi (output) dari
pekerjaan pengangkutan ini dipengaruhi oleh :
- Kondisi jalan angkutnya.
- Banyak/tidaknya tanjakan.
- Kemampuan pengemudi.
- Dan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap kecepatan dari alat angkut
(hauling equipment).
c. Penimbunan (Dumping)
Merupakan pekerjaan penimbunan material. Pekerjaan penimbunan
dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan, mudah atau tidaknya manuver alat
angkut tersebut selama melakukan penimbunan,dan ini dipengaruhi oleh :
- Cara melakukan penimbunan.
- Kondisi dari material yang akan ditumpahkan (fragmentasi dan
kelengketannya).
d. Kembali (Return)
Merupakan pekerjaan dari alat-alat angkut untuk kembali lagi ke tempat
pemuatan setelah menumpahkan muatan pada dumping site (tempat penimbunan).
Jadi waktu untuk kembali (return time) juga dipengaruhi oleh hal-hal yang sama
dengan waktu untuk mengangkut (hauling time).
e. Penempatan diri (Spot)
Merupakan penempatan diri dari alat angkut (haulage unit). Cara dan
mudah tidaknya haulage unit (misal truck) menempatkan diri untuk dimuati oleh
alat muat (loading equipment), ditentukan oleh :
- Jenis alat muat (loading machine).
- Lokasi atau posisi alat muat (loading equipment).
Macam-macam material dan perubahan volume

Material yang akan digali dan ditangani adalah tanah atau batuan, maka harus
diketahui tentang mudah atau tidaknya material tersebut digali dan ditangani.
Penggolongan material berdasarkan atas kemudahannya digali ada empat macam,
seperti di bawah ini :
a. Soft” atau “easy digging : tanah, pasir.
b. Medium hard digging : clay.
c. Hard digging : shale, compacted material.
d. Very hard digging” atau rock : material yang memerlukan peledakan sebelum
dapat digali, misalnya andesit, batu gamping
koral.

Sifat-sifat fisik material yang perlu diketahui oleh operator adalah :


a. Weight (berat) dalam hal ini adalah SG (Specific Gravity).
b. Swell (pengembangan).
c. Compactibility (pemampatan).
a. Weight (berat) material
Dalam pemilihan alat berat, tidak dapat diestimasi sebelumnya (tentang
kapasitasnya) apabila belum diketahui “weight per unit” (unit berat) dari material
yang akan ditangani. Unit berat ini ada yang mengistilahkan :
- SG.
- “Tonnage factor” (yaitu berat material setiap M3, misalnya 1 M3/1.5 Ton).
b. Swell (pengembangan)
Apabila material digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi
pengembangan volume (swell). Untuk menyatakan berapa besarnya
pengembangan volume itu dikenal dua istilah yaitu :
- Faktor pengembangan (Swell factor)
- Persen pengembangan (Percent swell)
Pengembangan volume suatu material perlu diketahui, karena yang
diperhitungkan pada penggalian selalu didasarkan pada kondisi material sebelum
digali, yang dinyatakan dalam “pay yard” atau “bank yard” atau “bank volume”
atau “in place volume” atau “volume insitu”. Sedangkan material yang ditangani
(dimuat untuk diangkut) selalu material yang telah mengembang (loose volume).
Angka-angka faktor pengembangan (swell factor) setiap klasifikasi tanah atau
material berbeda sesuai dengan jenis tanahnya.
c. Kekompakan (Compactability)
Kekompakan suatu material saling terkait dengan :
- Densitas (density)
Untuk menentukan “gross load” dari unit pengangkut (hauling unit),
maka sangat perlu diketahui berat material yang diangkut oleh “hauling unit”
tersebut. Ada beberapa istilah terhadap kapasitas alat angkut, yaitu :
- “Pay load capacity” :yaitu kapasitas muat suatu alat, didasarkan pada
perhitungan kemampuan alat untuk dimuati (dalam ton).
Ada juga yang mengistilahkan dengan “pay yard
capacity”, bila demikian satuannya adalah cu yd.
- “Heaped capacity” :yaitu kapasitas munjung/berlebih suatu alat muat
untuk dimuati suatu muatan (satuannya cu yd).
- “Strucked capacity” :adalah kapasitas peres suatu alat untuk dimuati
muatan.
- Shrinkage
Adalah penyusutan volume suatu material setelah mengalami
pengompakan. Misal, apabila “volume in bank” adalah = 1 cu yd, kemudian
setelah dilakukan pemadatan mempunyai “compacted volume” = 0.8 cu yd,
maka % “shrinkage”-nya adalah :
(1  0.8) cu yd
% shrinkage  x100%
1 cu yd

= 20%

Dengan % “shrinkage” dapat diketahui berapa volume material sesungguhnya


setelah material tersebut dikompakkan.
Tugas :
Gambar peralatan PTMk :
1. Minimal 15 macam peralatan PTMk.
2. Tulis tangan/pensil/spidol (tidak dengan komputer).
3. Dikumpulkan minggu depan.

Anda mungkin juga menyukai