Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI GEOMETRI JALAN ANGKUT DARI FRONT KE AREA DISPOSAL

DI PT BATURONA ADIMULYA KECAMATAN BABAT SUPAT


KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN

PROPOSAL

Dibuat untuk Memenuhi Syarat


Mendapatkan Gelar Ahli Madya Teknik (A.Md.T.)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Batubara
Jurusan Teknik Pertambangan
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan penambangan pasti akan memerlukan perhitungan dalam biaya
penambangan. Hampir semua metode penambangan batubara Indonesia adalah
tambang terbuka. Sebelum melaksanakan kegiatan penambangan, perlu dibuat
suatu rencana anggaran biaya penambangan. Tujuannya agar dapat memberikan
gambaran biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan
penambangan. Salah satu biaya kegiatan penambangan yang harus direncanakan
adalah biaya operasional penambangan.
Biaya operasional ialah semua jenis biaya yang harus diberikan agar
proyek pertambangan dapat beroperasi/berjalan normal. Dengan fungsi analisis
biaya operasional, perusahaan tambang diharapkan dapat melakukan operasi
pertambangan terstruktur dan terorganisir. Biaya penambangan (production cost)
memiliki komponen biaya produksi. Biaya produksi (production cost) adalah
perkiraan aset yang digunakan sebagai hasil operasi untuk menghasilkan produk
pertambangan yang dijual di pasar. Dalam kegiatan produksi hingga siap dijual
lagi, ada kaitannya dengan kegiatan utama atau kegiatan penunjang produksi (Ayu
Ariska, 2019).
Dalam menunjang kegiatan penambangan yang menjadi kebutuhan
terbesar ialah peralatan mekanis. Peralatan yang dibutuhkan meliputi alat gali-
muat dan alat angkut yang digunakan untuk produksi coal getting dan pengupasan
overburden. Penggunaan alat gali muat dan alat angkut membutuhkan perawatan,
penggantian suku cadang, bahan bakar, pelumas, filter dan ban. Semua kebutuhan
tersebut membutuhkan biaya (cost) yang dilakukan untuk mendukung tercapainya
target produksi. Produksi adalah jumlah material yang dapat dipindahkan atau
digali per satuan waktu. Produktivitas dikatakan berhasil apabila alat mekanik
tersebut mampu memenuhi tujuan produksi dengan biaya produksi yang serendah
mungkin.
PT Global Energi Makmur ialah perusahan yang bergerak pada bidang
pertambangan batubara. Perusahan ini memiliki Izin Usaha Pertambangan operasi
produksi (IUP) seluas …………………………..(dilanjutkan ttng materi PT)

1.2 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini mengenai operating cost dan
actual yang digunakan untuk pengupasan overburden dan coal getting Februari
2023, yaitu :
1. Menghitung biaya estimasi produksi dan realisasi produksi coal getting dan
pengupasan overburden di PT Global Energi Makmur Februari 2023.
2. Menghitung biaya operasinal estimasi produksi dan realisasi produksi yang
digunakan untuk coal getting dan pengupasan overburden di PT Global Energi
Makmur Februari 2023.
3. Membandingkan estimasi produksi dan realisasi produksi yang digunakan
untuk coal getting dan pengupasan overburden di PT Global Energi Makmur
Februari 2023.
4. Menghitung kerugian atau keuntungan dari total biaya operasional dengan
pendapatan hasil penjualan batubara.
5. Menganalisis faktor yang menyebabkan kerugian atau keuntungan di PT
Global Energi Makmur Februari 2023.

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat selama penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui biaya estimasi produksi dan realisasi produksi coal getting
dan pengupasan overburden di PT Global Energi Makmur Februari 2023.
2. Dapat mengetahui biaya operasinal estimasi produksi dan realisasi produksi
yang digunakan untuk coal getting dan pengupasan overburden di PT Global
Energi Makmur Februari 2023.
3. Dapat mengetahui perbandingan estimasi produksi dan realisasi produksi yang
digunakan untuk coal getting dan pengupasan overburden di PT Global Energi
Makmur Februari 2023.
4. Dapat mengetahui kerugian atau keuntungan dari total biaya operasional
dengan pendapatan hasil penjualan batubara.
5. Dapat mengetahui faktor yang menyebabkan kerugian atau keuntungan di PT
Global Energi Makmur Februari 2023.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Produksi
Produksi ialah pengubah bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi yang
diinginkan oleh konsumen. Sedangkan pengertian produksi dalam dunia tambang
merupakan kegiatan yang melakukan proses pengangkutan bahan galian dari
cadangan sumberdaya alam sampai dipasarkan atau diolah lebih lanjut.
Produktivitas ialah kemampuan alat muat atau alat angkut untuk mengukur
efisiensi dalam menghasilkan suatu material. Dalam dunia tambang terdapat
macam-macam alat gali muat yaitu, power shover, dragline, excavator, wheel
loader, dan shovel loader, sedangkan alat angkut berupa dump truck, high dump
truck, conveyon dan train. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada alat gali
muat berupa excavator dan alat angkut berupa dump truck.

2.1.1 Produksi Alat Gali Muat Excavator


Menurut Rochmanhadi (1985) Produktivitas Excavator dapat dihitung
dengan menggunakan formula berikut ini :
Q = 𝑞 𝑥 𝑘 𝑥 3600 𝑥 𝐸 dibuat per terus di bawah per tulis Cm

Dimana:
Q = Produktivitas per jam (m3/jam)
q = Kapasitas Bucket (m3)
k = Faktor bucket yang besarnya tergantung pada keadaan lapangan
E = Faktor Efisiensi
Cm = Cycle Time (detik)

2.1.2 Produksi Alat Angkut Dump Truck


Perhitungan produktivitas dump truck menggunakan rumus
(Rochmanhadi, 1985) :
Q = 𝐶 𝑥 60 𝑥 𝐸 𝐶𝑚 cm nyo di letakke di bawah per
Perhitungan waktu siklus :
Cm = (n x Cms) + 𝐷 𝑉1 + 𝐷 𝑉2 + t1 + t2 V1 dan V2 di letakkan di bawah per D

Dimana :
Q = Produktivitas dump truck (m3/jam)
C = Kapasitas dump truck (m3)
E = Efisiensi
Cmt = waktu siklus (menit)
Cms = Waktu muat (menit)
t1 = Waktu buang (menit)
t2 = Waktu akan mengisi atau memuat (menit)
n = jumlah siklus pada excavator untuk mengisi bak dump truck
C1 = Kapasitas rata-rata dump truck (m3)
q1 = Kapasitas bucket dari Excavator (m3)
D = Jarak angkut dump truck (m)
V1 = Kecepatan angkut (m/menit)
V2 = Kecepatan kembali (m/menit)

Rumus tentang dump truck di tambahkan sendiri

2.1.3 Faktor Keserasian Alat (Match Factor)


Faktor keserasian kerja merupakan suatu persamaan sistematis yang
digunakan untuk menghitung tingkat keselarasan kerja antara alat muat dan alat
angkut untuk setiap kondisi kegiatan pemuatan dan pengangkutan. Untuk menilai
keserasian alat muat dan alat angkut dapat digunakan rumus Match Factor adalah
sebagai berikut: (Sumber: Prodjosumarto,1996)

Keterangan:
MF = Match Factor.
Na = Jumlah alat angkut, unit.
Nm = Jumlah alat muat, unit.
n = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut.
Cta = Waktu edar alat angkut, menit.
CTm = Waktu edar alat muat, menit.

Bila dari hasil perhitungan tersebut diatas didapatkan hasil sebagai berikut:
1) MF < 1, maka alat muat akan menunggu sedangkan alat angkut akan bekerja
penuh
2) MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (synchron), artinya
keduaduanya akan sama sibuknya dan tidak ada yang menunggu.
3) MF > 1, maka alat angkut akan menunggu sedangkan alat muat akan bekerja
penuh.

2.1.4 Waktu Tunggu Alat Muat


Jika nilai match factor kurang atau lebih dari satu maka akan terjadi dan
akan diperoleh rumus untuk mendapatkan waktu tunggu alat muat, yaitu:
Masukkan rumus waktu tunggu alat muat
Dimana :
Tm = waktu tunggu alat muat (menit)
Na = jumlah alat angkut (unit)
CTm = waktu edar alat muat (menit)
Nm = jumlah alat muat (unit)
Cta = waktu edar alat angkut (menit)

2.2 Biaya Operasional (Operating Cost)


Biaya operasional didefenisikan sebagai segala macam biaya yang harus
dikeluarkan agar proyek penambangan dapat beroperasi/berjalan dengan normal.
Dalam suatu operasional penambangan, seluruh biaya penambangan akan terdiri
dari banyak komponen biaya yang merupakan akibat dari masing-masing tahapan
kegiatan. Besar kecilnya biaya penambangan akan tergantung pada perancangan
teknis sistem penambangan, jenis dan jumlah alat yang digunakan.
Untuk mencapai biaya penambangan yang sekecil mungkin, maka dalam
merancang sistem penambangan perlu diperhatikan pemilihan alat yang dapat
memberikan biaya produksi serendah mungkin pemilihan alat (jenis dan merek)
sebaiknya tidak dilakukan semata-mata karena besar kecilnya produksi atau
kapasitas alat tersebut, dan juga diperlukan perhitungan biaya pengeluaran secara
teratur agar tidak melebihi rencana biaya operasional penambangan supaya target
produksi dapat tercapai.
Segala macam biaya yang harus dikeluarkan agar proyek penambangan
dapat beroperasi/berjalan dengan normal, dengan adanya kegiatan analisis biaya
operasional penambangan tersebut diharapkan pihak perusahaan dapat melakukan
kegiatan penambangan secara terstruktur dan terorganisasi. Dalam kegiatan
produksi hingga siap dijual ada keterkaitan dengan kegiatan operasi uatama atau
kegiatan yang sifatnya mendukung kegiatan produksi.
Beberapa komponen kegiatan operasi yang perlu diketahui yaitu biaya
pengupasan dan pemindahan top soil, biaya penggalihan dan pemindahan
overburden, biaya penggalian dan pemindahan bahan yang ditambang, biaya
operasi pendukung penambangan (mining suport), biaya overhead operasi
penambangan dan biaya perbaikan alat. Untuk menghitung biaya operasi
penambangan pada suatu periode produksi maka beberapa aspek yang menjadi
pertimbangan adalah:
1. Target produksi yang direncanakan.
2. Peralatan utama penambangan yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, dan nilai ekonomis alat).
3. Peralatan pendukung penambangan yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, dan nilai ekonomis alat).
4. Sumberdaya Manusia untuk melakukan operasi (kualifikasi, jumlah dan
standar gaji).
Biaya ini terdiri dari bahan bakar, konsumsi pelumas (oli), filter, upah tenaga
kerja, ban dan biaya sewa.

2.2.1 Bahan Bakar


Kebutuhan bahan bakar yang berbeda-beda setiap alat atau merk mesin.
Data yang diperoleh dari pabrik produsen alat atau dealer alat yang bersangkutan
atau dari data lapangan. Pemakaian bahan bakar dan pelumas per jam akan
bertambah apabila mesin bekerja berat dan berkurang bila bekerja ringan. Rumus
biaya bahan bakar:
Biaya BBM = Konsumsi BBM/jam x harga BBM/liter

2.2.2 Konsumsi Pelumas (Oli)


Utuk kebutuhan bahan tersebut, seperti bahan bakar, masing-masing alat
besar dalam kebutuhan per jam berbeda sesuai dengan kondisi pekerjaan, bahan
pelumas terdiri dari Oli mesin, Oli hidrolis, Oli transmisi, Oli final drive
(excavator) dan Gresse (gemuk).
Biaya pelumas = kebutuhan pelumas x harga satuan pelumas/ltr
Biaya Grease = kebutuhan Grease x harga satuan pelumas/ltr

2.2.3 Filter
Biaya filter biasanya diambil 50% dari jumalah biaya pelumas diluar
bahan bakar, dengan rumus:
Biaya Filter = tulis rumus

2.2.4 Upah Tenaga Kerja


Standar atau gaji tenaga kerja lansgung. Adapun perkiraan tenaga kerja
yaitu, teknik perkiraan biaya tenaga kerja berdasarkan sistem per jam kontrak
pekerjaan (hourly contract rate). Beberapa perusahaan menghitung satuan biaya
tenaga kerja dan struktur gaji didasarkan pada perhitungan-perhitungan tertentu.
Perhitungan kerja khususnya operator biasanya dihitung menggunakan satuan
waktu, yaitu:
Upah Operator = Jam Kerja x Harga/jam

2.2.4 Ban
Umur ban dari alat sangat dipengaruhi oleh medan kerjanya disamping
kecepatan dan tekanan angin. Selai itu, kualitas ban yang digunakan juga
berpengaruh. Umur ban biasanya diperkirakan sesuai kondisi medan kerjanya.
Ban = tulis rumus

2.2.6 Biaya Sewa Alat


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian deskriptif dengan
data berbentuk kuantitatif. Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu
metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu
keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya (Arikunto, 2006).

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di PT lengkapi spesifikasi PT

3.3 Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan operating cost untuk kegiatan pengupasan overburden dan Coal Getting
PT isi nama pt dan tanggal pelaksaan serta selesai pelaksanan

3.4 Alat dan Bahan Penelitian


Beberapa alat yang digunakan untuk mempermudah dalam pelaksanaan
penelitian tugas akhir ini antara lain:
1. Kamera,
2. Alat tulis dan alat hitung,
3. Laptop,
4. Microsoft Word,
5. Microsoft Excel,
6. Dump Truck lengkapi merk dump truck
7. Dump Truck lengkapi merk dump truck
8. Excavator lengkapi merk excavator
9. Excavator lengkapi merk excavator
10. Grade lengkapi merk grader
11. Bulldozer lengkapi merk bulldozer
12. Bulldozer lengkapi merk bulldozer
13. Compac Sakai 01.

3.5 Metode Pengambilan Data


Teknik pengambilan data yang digunakan untuk mempermudah dalam
penelitian ini ialah :
1. Studi Literature
Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah
bahan penelitian (Zed, 2008:3). Data-data yang didapatkan berasal dari buku-
buku, berka-berkas, literature dari Internet, jurnal ataupun tulisan yang berkaitan
dengan masalah.
2. Opservasi lapangan
Disi dengan lengkap mulai dari nama PT sampai pengamatan yang dilakukan
3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi
dan diskusi secara langsung dengan pembimbing lapangan dan pegawai di Pit 1
PT Global Energi Makmur.

3.3 Pengambilan Data


Jenis data yang diambil peda penelitian Tugas Akhir ini adalah data primer
dan data sekunder.
3.3.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung
dilapangan serta melalui bimbingan para pembimbing lapangan pada saat
melakukan penelitian di lapangan meliputi cycle time dan dokumentasi alat
dilapangan.
3.3.2 Data Sekunder
Data yang diperoleh dari data-data yang menunjang dalam penelitian,
seperti:
1. Target produksi overburden dan coal getting bulan Februrari 2023.
2. Laporan realisasi Produksi overburden dan coal getting bulan Februari 2023.
3. Data suku cadang yang terpakai.
4. Data pemakaian bahan bakar.
5. Data jam kerja alat.
6. Data pemakaian oli.
7. Data pemakaian grease.
8. Data pemakaian ban.
9. Data pemakaian filter.
10. Data sewa alat

3.4 Pengelolaan Data


Diisi dengan lengkap sesuai panduan

3.5 Analisa Pembahasan


Diisi dengan lengkap sesuai panduan

3.6 Kesimpulan
Diisi dengan lengkap sesuai panduan

3.7 Sistematika Penulisan


Penulisan hasil penelitian ini menggunakan sistem pembagian per bab
dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. Bab II Dasar Teori
Pada Bab ini meguraikan tentang tinjauan umum perusahaan, teori dasar,
biaya operasional, produksi dan kebutuhan alat.
3. Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini menguraikan tentang mengenai tempat, waktu, teknik pengumpulan
data penelitian.
4. Bab IV Hasil Pembahasan
Pada Bab ini menguraikan tentang perhitungan biaya operasional dan
produksi.
5. Bab V Kesimpulan
Pada Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil yang didapatkan dari hasil
pembahasan.

Tambahkan tentang bagan rumusan masalah dsb.

Anda mungkin juga menyukai