PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini pertumbuhan penduduk di Indonesia
semen berarti meningkat pula kebutuhan akan batu gamping sebagai bahan
produksi tersebut maka dibutuhkan suatu proses yang lancar dalam kegiatan
penambangan.
Berdasarkan data dari PT. Semen Padang, target produksi batu gamping
pada bulan agustus 2016 adalah 718.000 ton, sedangkan realisasi produksi
yang dicapai hanya 580.000 ton atau sekitar 81% dari target produksi. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kinerja crusher yang kurang optimal,
belt conveyor yang putus, tidak optimalnya penggunaan alat muat dan alat
angkut yang bekerja dilapangan dan lamanya waktu standby alat yang
berkaitan dengan target produksi yang harus dicapai serta biaya yang harus
jumlah alat muat dan alat angkut yang harus dipakai guna memenuhi target
tersebut. Agar produksi yang telah ditargetkan oleh perusahaan tercapai maka
harus dilakukan evaluasi terhadap kinerja alat muat dan alat angkut.
Proses evaluasi produksi alat muat dan alat angkut membutuhkan
alat muat dan alat angkut, perhitungan kemampuan produksi alat muat dan
dan operasional alat muat dan alat angkut, perhitungan tersebut tentu
membutuhkan waktu pada tiap prosesnya dan hasil yang kurang teliti apabila
berkembang saat ini, maka dirasa sangatlah perlu adanya sebuah program
sangat menghemat waktu dan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
Produksi Alat Muat dan Alat Angkut pada Penambangan Batu Gamping
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya kebutuhan akan semen yang mengakibatkan peningkatan
efektif tiap alat, produksi tiap alat, match factor, hingga biaya
C. Batasan Masalah
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis hanya membatasi
permasalahan pada alat muat dan alat angkut yg bekerja pada kegiatan
penambangan batu gamping PT. Semen Padang. Penelitian ini dititik beratkan
pada aspek teknis dan biaya operasional alat muat dan alat angkut pada
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah dapat
berikut:
1. Menghitung efisiensi kerja alat muat dan alat angkut pada kegiatan
F. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan ke
produksi alat muat dan alat angkut pada penambangan batu gamping
A. Landasan Teori
1. Peralatan Tambang
Peralatan pertambangan yang dipergunakan dipertambangan
(1984) dalam Sumarya (2012: 23), alat berat adalah suatu sumberdaya
organisasi pelaksanaan
2) Secara Ekonomis
a) Mempercepat / memperbesar daya kerja
b) Mengurangi biaya pelaksanaan kerja
3) Secara humanis
a) Mengoptimalkan penggunaan tenaga buruh
Dengan penggunaan alat-alat berat, tenaga buruh yang ada dapat
digunakan.
1) Pertimbangan Teknik
a) Kemampuan peralatan yang akan digunakan
b) Tingkat teliti alat yang akan digunakan
c) Pelayanan alat yang akan digunakan
d) Keserbagunaan alat
e) Keisitimewaan alat
f) Kondisi tempat kerja alat
g) Dimensi alat
h) Kemungkinan kerusakan dari alat
i) Ketersediaan tenaga mekanik dan spare part alat tersebut.
2) Pertimbangan Ekonomis
a) Harga alat sampai di site
b) Biaya pemeliharaan / perawatan
c) Biaya perbaikan
d) Gaji operator
e) Biaya penyusutan
f) Pajak dan biaya asuransi yang dibebankan ke perusahaan
g) Berapa lama pengembalian modal dari pembelian peralatan
a. Alat Utama
rto (1996: 102), Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk
1) Power Shovel
Merupakan alat gali yang digerakkan oleh mesin uap, mesin
diesel, atau juga dengan motor listrik ukuran alat ini ditentukan
yaitu:
lain:
(stripping overburden)
sudah kosong (dumping of top soil into spoil bank) cara kerja
lain:
tanah. Keadaan jalan yang semakin keras dan mulus semakin kecil
tahanan gulirnya.
berat kendaraan pada ban yang dapat dipakai untuk menarik atau
a) Keadaan ban
d) Percepatan
dimilikinya.
b) Mengatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi
tahanan
c) kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang
dilaluinya
d) Membatasi volume meterial yang dapat diangkut.
5) Berat material.
diangkut.
yang tersedia, dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan
berikut:
W
MA = W +R x 100 %
Sumber: Yanto Indonesianto (2010:130)
Keterangan:
MA = Mechanical Avaibility atau kesediaan alat
W = Working Hours atau jumlah kerja alat
R = Repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan
2) Kedaan Fisik Alat (Physical Avaibility)
berikut:
W +S
PA = W + R+S x 100 %
Keterangan:
PA = Physical Avaibility
W = Working Hours atau jumlah kerja alat
R = Repair Hours atau jumlah jam untuk perbaikan
S = Jumlah jam standby
3) Penggunaan Ketersediaan (Use of Avaibility)
Merupakan tingkat daya guna alat untuk kegiatan
produksi.
W
UA = W +S x 100 %
Sumber: Yanto Indonesianto (2010:132)
Keterangan:
UA = Use of Avaibility atau penggunaan ketersediaan
W = Working Hours atau jumlah kerja alat
S = Jumlah jam standby
4) Effective Utilization (Efisiensi Kerja)
W
Eut = W + R+S x 100 %
Sumber: Yanto Indonesianto (2010:132)
Keterangan:
Eut = Effective Utilization atau efisieensi kerja
W = Working Hours atau jumlah kerja alat
R = Repair Hours atau jumlah jam untuk perbaikan
S = Jumlah jam standby
b. Faktor Pengembangan Material (Swell Factor)
Menurut Yanto Indonesianto (2010:7), Swell adalah
yaitu dinyatakan dalam bank cubic meter (BCM), loose cubic meter
dari jenis material yang akan digali. Fill Factor adalah angka
muat dengan volume atau kapasitas teoritis bucket alat muat sesuai
dengan spesifikasi alat muat yang digunakan. Dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini.
pekerjaan. Waktu siklus (cycle time) terdiri dari dua jenis, yaitu waktu
Jadi waktu edar total adalah penjumlahan waktu tetap dan waktu
Keterangan:
material.
e) Return, yaitu gerakan kembali ke tempat pemuatan.
D D
Ct=n x Cm+ +t + + t
V1 1 V2 2
Keterangan:
produktivitas yang dicapai dalam kenyataan alat muat dan alat angkut
q = q1 x K
Keterangan:
q = Kapasitas Bucket (bcm)
q1 = Kapasitas Bucket (teoritis)
K = Faktor Koreksi Bucket (faktor pengisian)
Maka setelah mengetahui kapasitas dari bucket excavator, kita
persamaan berikut:
3600
Q=qx xE
CM
Keterangan:
Q = Produksi perjam (bcm / jam)
q = Kapasitas Bucket (bcm)
Cm = Cycle time (detik)
E = Efisiensi kerja
b. Produktivitas Alat Angkut
n x q 1 x k x 60 x Et
Q= Cmt xM
Keterangan:
Q = Produksi per jam dump truck (m3/jam)
n = Jumlah bucketexcavator untuk mengisi DT
q1 = Kapasitas bucket (m3)
k = Faktor pengisian bucket
Et = Efisiensi kerja Dumptruck
Cmt = Waktu siklus Dumptruck (menit)
M = Jumlah Dumptruck yang bekerja
berikut:
M = Cmt.n
Cms
Keterangan:
M = Perkiraan jumlah dumptruck
Cmt = Waktu siklus dumptruck
n = Jumlah siklus yang diperlukan oleh excavator
Cms = Waktu siklus excavator untuk mengisi dump truck
menilai keserasian alat muat dan alat angkut dapat digunakan rumus
n x Na xCm
MF = Nm x Cmt
Keterangan:
alat muat.
b. MF = 1, artinya alat muat dan alat angkut bekerja 100 %.
c. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100 %, sedangkan alat angkut
produksi, yaitu:
alat berat lah yang paling berpengaruh, dikarenakan alat berat yang
tetapi biaya ini tetap harus dibayarkan. Biaya kepemilikan terdiri atas 2
harga dari alat itu sendiri terhadap usia pakainya. Salah satu metoda
metoda garis lurus (Straight Line Method). Dalam metoda garis lurus
terhadap waktu dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus. Nilai
jenis polis asuransi yang dipilih. Dari beberapa literatur yang penulis
harga alat.
Tax adalah besaran pajak yang harus dibayarkan terhadap
Factor
( n1 )xx (1r
Delivered
) Price x
Factor = 1 2n Annual
Rates Annual Use In Hours
Machine Worth In Resale
Time Delivered Price
r = Trade In Value Rate =
Keterangan:
dikeluarkan oleh pengguna alat berat tersebut saat alat berat tersebut
bekerja. Ada 6 hal yang diperhitungkan dalam operating cost ini, yakni:
a. Bahan Bakar (Fuel)
Biaya bahan bakar merupakan biaya yang harus dikeluarkan
Pemakaian
Labor
Setiap unit yang dioperasikan tentunya membutuhkan
tergolong raksasa. Usia pakai dari ban itu sendiri juga dapat
dilalui.
Harga Ban
Umur Ban
Ongkos penggantian ban
(Sumber: Spesification and Aplication Handbook Edisi 30:15-5)
d. Biaya Perbaikan (Repair Cost)
Selain perawatan berkala seperti pergantian oli, saringan oli,
juga sering terjadi. Untuk itu biaya perbaikan (repair cost) juga
dengan formula:
Biaya perbaikan =
Repair Factor x Harga Unit
(Sumber: Spesification and AplicationUsia
Handbook Edisi
Pakai Alat 30: 15-5)
(Jam)
e. Special Items
Yang dimaksud special item disini adalah bagian-bagian dari
unit alat berat yang harus diganti bila sudah haus, seperti teeth
telah menjadi tool bagi para pemula maupun para developer. Dalam
dari objek yang digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan
aplikasi.
3. Form, berfungsi sebagai tempat mendesain
tampilan program.
4. Toolbox, berisikan objek yang digunakan
aplikasi.
5. Solution explorer, digunakan untuk melihat
mengatu setiap object yang ada di dalam form dan yang sudah
e tanggal 12/21/9999
Decimal 16 Untuk nilai yang mengandung negatif
Double 8 Untuk nilai yang mengandung negatif
9. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan permasalahan yang
Hitam Joint Operation CV. Tahiti Coal Sawah Lunto Sumatera Barat.
terhadap kinerja alat muat dan alat angkut. Optimasi dilakukan dengan
truk yang sesuai. Selain itu upaya peningkatan produksi juga dilakukan
fill factor), dan nilai ketersediaan alat. Penentuan jumlah alat angkut
2,61 %.
c. (Sita Dewi Prahastini, 2012) dalam jurnalnya yang berjudul
gamping pada periode pertama (tahun 1-5) ditetapkan sebesar 15,2 juta
ton/tahun dan akan meningkat pada periode kedua (tahun 6-10) sebesar
sebesar 2,9 juta ton dan akan meningkat pada periode kedua sebesar
4,23 juta ton/tahun. Penggunaan alat berat dengan tipe dan kapasitas
yang beda supaya lebih efektif dan efisien, maka jumlah alat berat yang
B. Kerangka Konseptual
Input: Proses:
Data Primer -Perhitungan
-Cycle time alat. produktivitas dan Output:
-Waktu kerja dan waktu biaya operasional - Meningkatnya
standby. alat secara manual produksi alat
Data Sekunder -Perhitungan - Program perhitungan
-Spesifikasi Alat. produktivitas dan produksi alat berat
-Biaya Perawatan dan biaya operasional
perbaikan Alat. alat menggunakan
-Harga alat berat dan program yg dibuat
harga sparepart. menggunakan
visual basic .net
-Membandingkan hasil
perhitungan
manual dengan
program yang
dibuat.
yang ada. Pengumpulan data penelitian dilakungan dengan dua cara yaitu
pengumpulan data yang diperoleh dari studi literatur (data sekunder) dan
data yang akan diambil yang berkaitan dengan penelitian antara lain:
a. Data primer
1) Melakukan pengukuran cycle time pada masing-masing alat muat
menggunakan stopwatch.
2) Mengetahui jumlah fleet yang beroperasi
b. Data sekunder
1) Spesifikasi alat muat dan alat angkut
Untuk data spesifikasi alat baik itu dump truck komatsu HD 785-7
penyedia alat.
2) Target produksi penambangan batu gamping yang didapatkan
perusahaan.
2. Teknik Pengolahan Data
berikut:
a. Perhitungan waktu cycle time rata-rata alat muat dan alat angkut
b. Perhitungan produktivitas alat muat dan alat angkut
Data-data cycle time alat angkut, efisiensi kerja alat dan lainnya
masing alat
c. Perhitungan biaya kepemilikan dan biaya operasional alat muat dan
data yang sudah diolah. Dari data produksi yang didapat kemudian
Mulai
Studi Literatur
Pengambilan Data
Selesai
sistematis dapat dilihat pada algoritma dan flowchart pada gambar 4 berikut
ini.
1. Input data cycle time, jam kerja, kapasitas
data optimasi
6. Hasil
7. Report berupa pdf
Gambar 4 Flowchart program vb .net
Handbook KOMATSU.2012
Sumarya. (2012).Bahan Ajar Alat Berat dan Interaksi Alat Berat. Padang:
Universitas Negeri Padang