Oleh:
Kelompok 2
Rio Fajri .B (03021381722123)
Ira Lusiana Nababan (03021381722089)
Raka Medio Hidayat (03021381520091)
M. Rafli Pandita (03021381722105)
M. Reynaldi Romadhon (03021381621067)
B. LOKASI
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Baturaja OKU, Sumatera Selatan.
C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan.
D. LATAR BELAKANG
Di zaman globalisasi saat ini pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Hal ini diiringi pula dengan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan berimbas kepada meningkatnya kebutuhan semen yang digunakan dalam
pembangunan. Seperti halnya dengan PT. Semen Padang, meningkatnya kebutuhan semen berarti
meningkat pula kebutuhan akan batu kapur sebagai bahan dasar pembuatan produk semen dan juga
keramik.
Batu kapur merupakan salah satu bahan galian industri utama yang banyak terdapat di
Pulau Sumatera khususnya Sumatera Selatan. Permintaan pasar akan batu kapur yang semakin
batubara di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat, salah satunya adalah PT. Semen
batu kapur. Dalam kegiatan penambangan batu kapur, PT. Semen Baturaja menggunakan
penambangan quarry dengan pengoperasian peralatan mekanis seperti excavator untuk pemuatan,
ton/bulan batu kapur sedangkan realisasi produksi yang dicapai hanya 598.000 ton/bulan atau
sekitar 82% dan pengupasan overburden mencapai 250.000 bcm/bulan dengan stripping ratio
sebesar 3 : 1. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kinerja crusher yang kurang optimal,
belt conveyor yang putus, tidak optimalnya penggunaan alat muat dan alat angkut yang bekerja di
lapangan dan lamanya waktu stanby alat yang akhirnya menyebabkan tingginya biaya produksi
batu kapur. Salah satu penentu keberhasilan metode penambangan ini adalah seberapa besar
produksi peralatan mekanis (unit hauler) tersebut dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien
mungkin dalam melakukan pekerjaannya agar hasil yang diperoleh dapat sesuai target yang telah
ditentukan.
Pentingnya optimasi produksi dari alat gali, muat, dan angkut ini karena berkaitan dengan
target produksi yang harus dicapai serta biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam
kegiatan penambangan batu kapur. Hubungan antara sasaran produksi dengan produktivitas alat
akan menentukan jumlah alat gali, muat, dan angkut yang harus dipakai guna memenuhi target
tersebut. Agar target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan tercapai maka harus
pengolahan data serta optimasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam mengoptimasi
produktivitas alat. Perhitungan produksi alat berat diantaranya adlah perhitungan waktu kerja
efektif alat gali, muat, dan angkut; perhitungan kemampuan produktivitas alat gali, muat, dan
angkut; perhitungan match factor hingga perhitungan biaya kepemilikan dan operasional alat gai,
muat,dan angkut. Perhitungan tersebut tentu memerlukan waktu yang tidak singkat. Melihat
permasalahan yang diatas maka kami mengangkat judul penelitian “Evaluasi Alat Gali, Muat
dan Angkut Dalam Rangka Memenuhi Pencapaian Target Produksi Pada PT. Semen
E. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dimaksud adalah :
1. Apa yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi batu kapur di PT Semen
Baturaja?
2. Apakah jumlah jam kerja di PT Semen Baturaja turut mempengaruhi tidak tercapainya
target produksi batu kapur di PT Semen Baturaja?
3. Apakah hubungan penggunaan jumlah alat gali, muat dan angkut dengan produksi batu
kapur di PT Semen Baturaja?
F. BATASAN MASALAH
Mengingat banyaknya faktor – faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya target produksi
pada pertambangan batu kapur di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, maka perlu adanya
batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang dibuat dan diselesaikan dalam kegiatan
ini. Adapun batasan-batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Hal yang mempengaruhi pada penelitian ini hanya mengambil permasalahan dari evaluasi
keserasian antara alat gali muat (Excavator) dan alat anngkut (Dump Truck) dan jumlah
alat berat yang digunakan.
2. Evaluasi Jumlah sift kerja ( 1 sift = 8 jam ) atau jumlah jam kerja yang di terapkan pada
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Adapun beberapa mandaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan kedalam bentuk penelitian,
dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam menganalisa suatu permasalahan serta
menambah wawasan peneliti khususnya di bidang keilmuan teknik pertambangan.
2. Dapat mempertimbangan jumlah jam kerja yang dibutuhkan dan produktivitas alat gali,
muat dan angkut pada penambangan batu kapur sehingga dapat mengoptimalkan
produksi.
H. LANDASAN TEORI
1. Peralatan Tambang
penggunaan alat berat. Menurut Wisnu Wijaya (1984) dalam Sumarya (2012: 23), alat berat
adalah suatu sumberdaya yang melipatgandakan jasa manusia untuk mencapai usahanya.
1) Secara Teknis
2) Secara Ekonomis
3) Secara humanis
Dengan penggunaan alat-alat berat, tenaga buruh yang ada dapat dimanfaatkan
secara manual.
peralatan sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Untuk itu diperlukan pemilihan
Menurut Sumarya (2012: 15), ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan alat
1) Pertimbangan Teknik
d) Keserbagunaan alat
e) Keisitimewaan alat
g) Dimensi alat
h) Kemungkinan kerusakan dari alat
2) Pertimbangan Ekonomis
c) Biaya perbaikan
d) Gaji operator
e) Biaya penyusutan
pertambangan, dimana alat dan peralatan tersebut berhubungan erat dengan pemindahan
tanah mekanis dan produksi hasil pertambangan. Pemindahan tanah mekanis adalah segala
pengangkutan, penimbunan, perataan, dan pemadatan tanah atau batuan menggunakan alat-
kemampuan produksi alat, untuk itu alat-alat mekanis yang digunakan dalam operasi
penambangan harus sesuai dengan lapangan operasinya. Kemampuan produksi suatu alat
mekanis juga sangat tergantung dari berbagai faktor koreksi yang telah dikalkulasi.
Alat-alat yang digunakan dalam industri pertambangan adalah alat-alat berat, dimana
berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi dua yaitu alat utama dan alat penunjang.
a. Alat Utama
102), ̋ Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik-buruknya hasil
kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis termasuk alat-alat muat
1) Bulldozer (sebagai alat pendorong dan penggaru untuk membantu excavator dalam
b. Alat Penunjang
1) Excavator (sebagai alat umum yaitu alat yang digunakan untuk keperluan umum,
a. Hydraulic Excavator
Hydraulic Excavator terbagi menjadi dua macam, yaitu: Power Shovel dan Back Hoe.
1) Power Shovel
Merupakan alat gali yang digerakkan oleh mesin uap, mesin diesel, atau juga
dengan motor listrik ukuran alat ini ditentukan oleh ukuranbucket yang dapat
2) Back Hoe
menggerakkannya. Back Hoe menggali material dari arah atas ke bawah, atau
material semakin sulit untuk digali hal ini akan mengurangi produktivitas dari
alat gali.
loading, sehingga akan meningkatkan cycle time untuk setiap loading. Posisi
d) Keahlian operator
alat.
a) Menggali di lereng bukit, misalnya untuk menggali tanah liat, pasir, batu
b) Memuat (loading) material ke sebuah alat angkut, misalnya lori, dump truck,
(dumping of top soil into spoil bank) cara kerja ini disebut “backfill digging
method”.
Persamaan yang dipakai untuk mencari Produksi alat Excavator adalah :
𝑲𝒃 . 𝑭𝒇 . 𝑬𝑲 . 𝟔𝟎
𝑷𝒆𝒙𝒄𝒕 = x SF x D
𝑪𝒕
𝐹𝑓 = Fill Factor
EK = Efesiensi Kerja
SF = Swell Factor
D = Densitas (ton/m3)
b. Dump Truck
dari truck kira-kira 4–5 kali kapasitas alat galinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kendaraan yang berjalan diatas permukaan tanah. Keadaan jalan yang semakin
Adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak kendaraan
3) Coeficient of Traction
Suatu faktor yang menunjukkan beberapa bagian dari seluruh berat kendaraan
pada ban yang dapat dipakai untuk menarik atau mendorong. Coeficient of traction
tergantung dari:
a) Keadaan ban
d) Percepatan
Yaitu besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin suatu alat
kepada permukaan beroda atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur
jalan.
5) Berat material.
Berat material yang akan diangkut oleh alat angkut dapat mempengaruhi
𝑲𝒗 𝒙 𝑬𝑲 𝒙 𝟔𝟎
𝑷𝑫𝒖𝒎𝒑𝒕𝒓𝒖𝒄𝒌 = 𝒙 𝑺𝑭 𝒙 𝑫
𝑪𝒕
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛, 𝐾𝑣 = 𝑛 𝑥 𝑘𝑏 𝑥 𝐹𝑓
𝐹𝑓 = Fill Factor
EK = Efesiensi Kerja
SF = Swell Factor
D = Densitas (ton/m3)
a. Efisiensi Kerja
antara waktu kerja produktif dengan waktu kerja yang tersedia, dinyatakan dalam
persen (%)”. Efisiensi kerja ini akan mempengaruhi kemampuan produksi dari suatu
alat.
Sebagian besar nilai effisiensi kerja diarahkan terhadap operator, yaitu orang
bersangkutan. Mungkin ada penyebab lain yang tidak dapat dihindari, antara lain:
𝑊
MA = x 100 %
𝑊+𝑅
Keterangan:
𝑊+𝑆
PA = x 100 %
𝑊+𝑅+𝑆
Keterangan:
PA = Physical Avaibility
W = Working Hours atau jumlah kerja alat
R = Repair Hours atau jumlah jam untuk perbaikan
S = Jumlah jam standby
3) Penggunaan Ketersediaan (Use of Avaibility)
𝑊
UA = x 100 %
𝑊+𝑆
Keterangan:
Yaitu menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia
Dari hasil persentase ini kita bisa melihat apakah sudah tercapai jam dari
penjadwalan jam kerja alat yang direncanakan, dengan rumus sebagai berikut:
𝑊
Eut = x 100 %
𝑊+𝑅+𝑆
Keterangan:
suatu material setelah digali dari tempatnya. Material di lapangan jika digali akan
mengalami pengembangan.
perhitungan pemindahannya, yaitu dinyatakan dalam bank cubic meter (BCM), loose
Perubahan ini terjadi karena adanya perbebedaan densitas akibat penggalian atau
pemadatan dari densitas aslinya. Densitas material tentunya akan berubah akibat
adanya penggalian yaitu dari kondisi bank ke loose. Pada kondisi loose, densitas
material akan berkurang dibanding densitas pada kondisi bank karena adanya pori-pori
udara.
apabila material tersebut digali atau dipindahkan dari tempat aslinya. Tabel faktor
pengembangan material (Swell Factor) dapat di lihat pada tabel 1 berikut ini.
Besarnya nilai faktor isian mangkuk (bucket fill factor) tergantung dari jenis
material yang akan digali. Fill Factor adalah angka perbandingan antara volume nyata
atau kapasitas nyata mangkuk alat muat dengan volume atau kapasitas teoritis
bucket alat muat sesuai dengan spesifikasi alat muat yang digunakan. Dapat dilihat pada
Menurut Darmansyah Nabar (1998: 68), waktu siklus (cycle time) adalah waktu
yang diperlukan untuk merampungkan satu siklus pekerjaan. Waktu siklus (cycle time)
terdiri dari dua jenis, yaitu waktu tetap (fixed time) dan waktu tidak tetap (variable time).
Jadi waktu edar total adalah penjumlahan waktu tetap dan waktu variabel. Yang
termasuk kedalam waktu tetap adalah waktu pengisian atau pemuatan termasuk
manuver dan menunggu, waktu pengosongan muatan, waktu membelok dan mengganti
gigi dan percepatan, sedangkan yang termasuk waktu variabel adalah waktu
a) Loading Time
c) Dumping Time
Keterangan:
dilakukan oleh dumptruck sehingga dapat mempengaruhi besarnya cycle time, yaitu:
c) Manuver, yaitu gerakan untuk menetapkan posisi dumptruck pada posisi yang
𝐷 𝐷
𝐶𝑡 = 𝑛 𝑥 𝐶𝑚 + + 𝑡1 + + 𝑡2
𝑉1 𝑉2
M=
Cmt.n
CmsIndonesianto
Sumber :Yanto
Keterangan:
M = Perkiraan jumlah dumptruck
Cmt = Waktu siklus dumptruck
n = Jumlah siklus yang diperlukan oleh excavator
Cms = Waktu siklus excavator untuk mengisi dump truck
Keserasian kerja adalah pola gerak alat-alat yang terpadu, dimana tidaksaling tunggu
menunggu antara alat muat dan alat angkut.Untuk menilai keserasian alat muat dan alat
𝒏 𝒙 𝑵𝒂 𝒙𝑪𝒎
MF =
𝑵𝒎 𝒙 𝑪𝒎𝒕
Sumber: Yanto Indonesianto (2010:86)
Keterangan:
MF = Faktor keserasian kerja
a. MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100 % sedangkan alat angkut
c. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100 %, sedangkan alat angkut bekerja kurang
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dilihat grafik match factor pada
Data yang diambil harus akurat dan relevan dengan permasalahan yang ada.
Pengumpulan data penelitian dilakungan dengan dua cara yaitu pengumpulan data yang
diperoleh dari studi literatur (data sekunder) dan pengumpulan data yang diperoleh dari
pengamatan lapangan. Adapun data yang akan diambil yang berkaitan dengan penelitian
antara lain:
a. Data primer
1) Melakukan pengukuran cycle time pada masing-masing alat Excavator dan alat
b. Data sekunder
Untuk data spesifikasi alat baik itu Dump truck komatsu HD 785-7 dan
2) Target produksi penambangan batu kapur yang didapatkan melalui data pada PT
Semen Baturaja
3) Data jam kerja operasional, spesifikasi alat Excavator dan alat Dump Truck serta
a. Perhitungan waktu cycle time rata-rata alat Excavator dan alat Dump Truck
Data-data cycle time alat angkut, efisiensi kerja alat dan lainnya dikumpulkan
Kapur yang dapat tercapai dengan alat yang ada dan dengan jumlah jam kerja yang
diterapkan sebelumnya.
Setelah semua data yang ada diolah selanjutnya dilakukan analisis data yang sudah
diolah. Dari data produksi yang didapat kemudian dianalisis apakah hasil produksi sudah
Setelah itu kemudian hasil perhitungan tersebut menjadi acuan apakah harus menambahkan