Anda di halaman 1dari 3

JUDUL PENELITIAN : PENGGUNAAN ALAT SEDERHANA PASA

DENGAN PENAMBAHAN DABA PEPAYA UNTUK MENGUBAH


AIR SUNGAI MUSI MENJADI AIR LAYAK PAKAI

FAKTA
1. Air yang berasal dari sungai musi memiliki warna yang keruh pekat dan memiliki bau yang
kurang sedap.
2. Air yang berasal dari sungai Musi memiliki unsur derajat keasaman (pH) yang tak sesuai
standar dengan air yang langsung dapat digunakan.
3. Pada umumnya, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai Musi langsung
menggunakan air sungai Musi untuk kebutuhan sehari-hari tanpa dilakukan proses
pengolahan terlebih dahulu.
4. Terdapat banyak alat pengolahan air yang dapat mengubah air yang tak layak digunakan
menjadi air yang layak digunakan, namun pembelian alatnya dibutuhkan biaya yang mahal.

PROBLEM STATEMENT
Apakah dengan menggunakan Alat Sederhana PASA dengan Penambahan DaBa Pepaya dapat menjadikan air yang
berasal dari sungai Musi yang tak layak digunakan menjadi air yang layak digunakan?
(Hipotesa : Alat Sederhana PASA dengan Penambahan DaBa Pepaya dapat menjadikan air yang berasal dari sungai
Musi yang tak layak digunakan menjadi air yang layak digunakan dengan mengubah parameter fisik berupa warna dan
bau pada air yang diuji serta parameter kimianya yaitu menteralkan pH air yang diuji.

TEORI KUALITAS AIR ALAT PENJERNIH PROSES ANALISIS


DAUN DAN - Analisis regresi perhitungan
Kualitas air secara umum menunjukkan ALAMI BATANG PEPAYA\
mutu atau kondisi air yang dikaitkan menurut Tiara Syahra Syabani prediksi jarak lemparan fly rock
Menurut Prihatin - Analisis prediksi arah lemparan
dengan suatu kegiatan atau keperluan (2019) proses penjernihan air (2000) manfaat
tertentu.Dengan demikian kualitas air dengan saringan alami ini fly rock
tumbuhan pepaya - Mempelajari penerapan pola
akan berbeda dari suatu kegiatan ke sendiri memanfaatkan bahan- sangatlah banyak,
kegiatan lain, sebagai contohkualitas air bahan berikut ini: peledakan sebelumnya yang
namun tim peneliti bermasalah
untuk keperluan irigasi berbeda dengan - Ijuk; menekankan
kualitas air untuk keperluan air - Pasir halus; - Penempatan initiation point
pemanfaatannya - Perencanaan penggunaan waktu
minum.Begitu puladengan air bersih, air - Batu alam; sebagai cara
minum dan air hujan, tentunya memiliki - Kerikil; tunda yang tepat
menurunkan pH air
kesamaan, namun sangat jauh berbeda - Arang dari batok kelapa; - Pengendalian Face Burst
secara alami ialah
diantara ketiganya. (Sumirat 1994:110). - Sabut Kelapa. - Pengendalian Cratering
dengan memasukkan
- Pengendalian Rifling
daun dan batang
 PARAMETER FISIK pepaya pada larutan.
- Pemilihan pola peledakan yang
- Bau tepat
- Warna - Pemilihan metode peledakan
 JURNAL DAN yang tepat
- Kekeurahan TEORI DASAR
-
YANG
 PARAMETER KIMIA MENYANGKUT
- Derajat Keasaman MATERI YANG
DITELITI
 PARAMETER BIOLOGIS
 PARAMETER RADIOAKTIF

KRITERIA AIR YANG BERHASIL DALAM PENELELITIAN SEBAGAI AIR YANG


LAYAK DIGUNAKAN
1. Air menjadi jernih dan tak berbau
2. Air memiliki pH yang sesuai standar
3. Air dapat digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari
4. Air tidak memiliki efek buruk terhadap kesehatan

Tidak

Ya

ANALISIS /PEMBAHASAN

KESIMPULAN
PEMANFAATAN BATUBARA LOW RANK SEBAGAI BAHAN BAKU KOKAS

FAKTA
1. Telah berdiri beberapa pabrik peleburan bijih besi di Indonesia sehingga kebutuhan kokas di
Indonesia semakin meningkat
2. Selama ini kokas yang digunakan merupakan produk impor
3. Batubara yang dapat digunakan sebagai bahan baku kokas adalah batubara jenis Cooking Coal
4. Umumnya batubara di Indonesia adalah batubara low rank dan non cooking coal
5. Salah satu sifat yang dimiliki oleh batubara jenis cooking coal adalah memiliki sifat
pengembangan (Caking)
6. Proses hidrogenasi dapat menambah sifat caking batubara sehingga batubara dapat
mengembang
7. Pembuatan kokas dilakukan dengan proses karbonisasi

PROBLEM STATEMENT
Apakah melalui proses hidrogenasi batubara non cooking coal dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kokas.
(Hipotesa : Jika batubara dapat mengembang, kemungkinan dengan proses karbonisasi yang tepat dapat dijadikan sebagai
bahan baku kokas

DATA AWAL
- TEORI TEORI TEORI Penelitia - Analisis proksimate
PEMBENTUKA HIDROGENASI KARBONISA n- - Analisis ultimate
N BATUBARA : SI penelitia - Analisis reflektan
Antara lain : Antara lain : n - Analisis Crucible Swelling Number (CSN)
- TEORI Penambahan Proses dan sebelum - Analisis Thermo Gravimetric Analyzer (TGA)
TENTANG hidrogen pada variable yang nya
JENIS–JENIS batubara dapat berpengaruh
BATUBARA meningkatkan DATA PRIMER DARI PROSES
nilai muai bebas HIDROGENASI
atau CSN - Nilai Muai Bebas
- TEORI
batubara - Kandungan Hidrogen
TENTANG
(Makgato, 2010) - Kandungan Oksigen
BATUBARA
- Proses dan
COOKING DAN
variabel
KRITERIANYA
yang
-
berpengaruh

Data analisis dari Proses Karbonisasi


- Kuat tekan - Air lembab
- Zat terbang - Karbon tertambat
- Nilai kalor - Density
- Sulfur - Abu
- TGA

KRITERIA KOKAS METALURGI


- Air lembab : 0,3-3 %adb - Phospor : 0,3%adb
- Abu : 8,5 -12%adb - Sulfur : 0,65-1,25 %adb
- Zat terbang : 1-3%adb - Kuat Tekan : 40 Kg/cm2
- Karbon tertambat : 75%adb - Porositas : 30-40%
- Nilai Kalor : 6.800 – 7.169,0 Kal/gr

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai