Anda di halaman 1dari 22

PENGENALAN DASAR ECHO

SOUNDER
SURVEI BATIMETRI

• Survei batimetri merupakan survei pemeruman yaitu proses


pengukuran kedalaman yang ditujukan untuk memperoleh
gambaran (model) bentuk permukaan (konfigurasi) dasar
perairan (seabed surface) (Poerbandono, 1999).
PENGENALAN DASAR
Echo sounder atau Gema Duga atau Echoloading adalah alat untuk mengukur
kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar
air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air (Parkinson, B.W.,
1996).
Echo sounder merupakan perangkat yang menggunakan teknologi sonar
untuk pengukuran bawah air fisik dan biologis komponen-perangkat ini juga
dikenal sebagai sonar ilmiah. Aplikasi termasuk batimetri, studi vegetasi air, ikan,
dan plankton, dan diferensiasi massa air (en.wikipedia.org).
Echo sounder dilengkapi dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang
akustik yang akan di masukan ke dalam air laut. Sonar bathymetric memerlukan
proyektor yang dapat menghasilkan berulang-ulang kali pulsa akustik yang dapat
dikontrol. (Burdic, 1991)
FUNGSI ECHO SOUNDER
Kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu
perairan dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan
dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat
dikombinasikan dengan koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang
ada dengan memasang antena GPS (jika fitur GPS pada echosounder ada).
(scribd.com).
Fungsi – Fungsi Lain Dari Echosounder:
 Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut
(Subbottom Profilers).
 Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping).
 Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut.
 Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
 Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut.
 Untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical.
PRINSIP KERJA
Prinsip kerjanya yaitu:
pada transmiter terdapat
tranduser yang berfungsi
untuk merubah energi listrik
menjadi suara. Kemudian
suara yang dihasilkan
dipancarkan dengan
frekuensi tertentu.
Singlebeam Echosounder (SBES)
• Singlebeam
echosounder adalah
alat ukur kedalaman
air yang menggunakan
pancaran tunggal
sebagai pengirim dan
pengiriman sinyal
gelombang suara.
• JENIS :
1. Single Frequency
2. Dual Frequency
KOMPONEN SINGLEBEAM ECHOSUNDER
• 1. Transducer
• 2. Receiver
• 3. Control
• 4. System display
KELEBIHAN
•• Relatif mudah untuk digunakan.

• • Mampu menyediakan informasi kedalaman sepanjang


garis track yang dilalui oleh kapal.

• • Ketika sonar memiliki sudut beam yang sempit maka


akan menyediakan keakuratan posisi yang cukup tinggi
dalam pengukuran kedalamannya.
KEKURANGAN
• • Dalam hal kecepatan survei, singlebeam echosounder bukan
merupakan instrumen pengukuran yang efisien waktu karena dalam
sekali pengukuran hanya mendapatkan satu ukuran kedalaman.
• • Ada fitur-fitur dasar laut yang tidak terekam antara lajur per lajur
sebagai garis tracking perekaman, yang mana ada ruang sekitar 10
sampai 100 meter yang tidak terlihat oleh sistem ini.
• • Proses pemetaannya akan membutuhkan pengukuran yang satu
per satu dan membutuhkan waktu yang lama.
PRINSIP KERJA
• Prinsip kerja dari sistem tersebut ialah transducer
memancarakan pulsa akustik dengan frekuensi tertentu ke
dasar perairan secara tegak lurus, kemudian dipantulkan
oleh dasar perairan lalu diterima kembali. Data yang
diperoleh dari proses itu adalah selang waktu gelombang
mulai dipancarkan dan gelombang kembali diterima,
sehingga diperoleh data kedalaman yang dicatat alat
perekam yang merupakan fungsi dari selang waktu. Proses
tersebut dapat diuraikan pada persamaan (I.1.)
(Poerbandono, dkk., 2005)
KALIBRASI
MULTIBEAM ECHOSUNDER
• Multibeam Echosounder
merupakan alat untuk
menentukan kedalaman
air dengan cakupan area
dasar laut yang luas. Pada
multibeam echosounder
ini menggunakan banyak
beam (lebih dari satu
pancaran)
KOMPONEN MULTIBEAM ECHO SOUNDER
1. Transducer
2. Unit kontrol dan integrasi
3. Unit Referensi Vertikal (sensor roll, pitch, yaw dan heave)
4. Sound Velocimeters
5. Positioning System
6. Sensor Heading
Kelengkapan lainnya seperti monitor dan alat (software) akusisi biasanya
digunakan untuk memantau hasil secara langsung (real time) dan penilaian kualitas
survei. Unit untuk akusisi dan mencatat data (logging) juga terintegrasi dengan sistem.
KELEBIHAN
 Multibeam echosounder dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi
tinggi (0,1 meter akurasi vertikal dan kurang dari 1 meter akurasi
horizontalnya) (Urick, 1983).
 Secara efektif dalam sekali survei multibeam mampu memetakan beberapa
lokasi dasar laut yang berbeda dalam sekali waktu. Lokasi-lokasi dasar laut
tersebut kemudian disusun menjadi sebuah peta area dasar laut yang kontinyu
biasanya arah titik-titik pemerumannya tergak lurus terhadap jalannya kapal
yang disebut swath yang biasanya berukuran 120-160 derajat.
 Selain menyediakan baik peta batimetri multibeam juga mampu menghasilkan
gambar backscatter daerah yang disurvei.
KEKURANGAN
 Pengukuran dengan multibeam echosounder membutuhkan biaya yang jauh
lebih mahal.
 Pengukuran dengan multibeam echosounder lebih kompleks.
PRINSIP KERJA
• Prinsip operasi alat ini secara umum adalah berdasar pada pancaran
pulsa yang dipancarkan secara langsung ke arah dasar laut dan setelah
itu energi akustik dipantulkan kembali dari dasar laut (seabed).
Semakin dekat obyeknya dengan sumber maka intensitasnya pun
semakin kuat. Gelombang akustik yang dipantulkan dari dasar laut
selanjutnya dianalisis oleh transducer sehingga dapat dibedakan
gelombang pantul yang datang dari arah yang berbeda. Untuk
mendeteksi arah datangnya sinyal yang dipantulkan oleh dasar laut,
transducer pada MBES menggunakan tiga metode pendeteksian, yaitu
pendeteksian amplitudo, fase dan interferometrik (sudut).
KALIBRASI
• 1. KALIBRASI PITCH

• 2. KALIBRASI ROL

• KALIBRASI YAW
Side Scan Sonar (SSS)
Side scan sonar merupakan peralatan observasi dasar laut yang dapat
memancarkan beam pada kedua sisi bagiannya secara horizontal. Side scan sonar
memancarkan pulsa suara pada kisaran frekuensi 100-500 kHz. Semakin besar nilai
frekuensi maka resolusi data yang dihasilkan akan semakin tinggi akan tetapi area
cakupannya semakin sempit (MacLennan dan Simmonds, 2005). Side scan sonar
terutama dirancang untuk memberikan "gambar akustik" dari dasar laut, dengan
resolusi tinggi. Selain itu, side scan sonar adalah alat yang berguna untuk deteksi target,
misalnya kecelakaan kapal, pipa dan kabel.
KOMPONEN SIDE SCAN SONAR (SSS)

• Sebuah sistem side scan


sonar terdiri dari
komponen-komponen
dibawah ini :

• alat perekam (recorder),


sensor bawah air (towfish
dengan transducer), dan
kabel derek untuk
menghubungkan antara
alat perekam dan sensor
bawah air.
CARA KERJA SSS
• Pulsa-pulsa listrik tersebut diubah
menjadi energi mekanik. Hasil dari
perubahan tersebut berupa sinyal
ultrasonik yang kemudian
dipancarkan ke dasar laut. Sinyal-
sinyal tersebut dipantulkan kembali
oleh dasar laut dan diterima
kembali ke towfish. Interval waktu
dari pengembalian sinyal tersebut
tergantung dari jarak antara towfish
dengan titik pemantulannya, selain
itu besarnya amplitudo dan
frekuensi sinyal ultrasonik juga
berbeda sesuai dengan jenis objek
yang memantulkan sinyal ultrasonik
tersebut.
KELEBIHAN
 Penggunan sistem dual frekuensi yang memungkinkan dapat bekerja secara
simultan dengan resolusi yang berbeda dan biasanya digunakan pada perairan
yang relatif dangkal (Lurton, 2002).
 Frekuensi yang digunakan bervariasi sehingga memungkinkan untuk
membatasi panjang array di bawah satu meter dengan jangkauan mencapai
kisaran ratusan meter.
 Sinyal yang dipancarkan memiliki durasi sekitar 0,1 meter/detik, sehingga
resolusi spasial dapat mencapai 0,1 meter (Lurton, 2002)
 Mampu menghasilkan citra dasar laut yang dapat digunakan untuk mendeteksi
obyek yang dapat diperkirakan ketinggiannya menggunakan shadows.
KEKURANGAN
 Kebutuhan untuk memastikan cakupan yang lengkap dari daerah yang
disurvei karena adanya kesenjangan kolom air di bawah towfish .
Adanya distorsi data side scan sonar karena ketidakstabilan towfish,
variasi kecepatan dalam kapal survei, dan jangkauan kompresi data karena
ketinggian towfish (distorsi slant-range). Ketidakstabilan towfish
diminimalisir dengan konfigurasi towing yang digunakan. Variasi kecepatan
dan distorsi slant-range dapat dikoreksi dengan sistem side scan sonar digital
(Fish and Carr, 1990). Kecepatan koreksi dapat dilakukan secara online selama
akuisisi data dengan menerapkan kecepatan kapal yang dihitung dari GPS-data

Anda mungkin juga menyukai