SKRIPSI
Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia
Bandung
Oleh :
BAB I ........................................................................................................... 1
BAB II .......................................................................................................... 5
i
3.9 Faktor keserasian (match factor) ...........................................................................25
BAB IV ...................................................................................................... 27
6.1 Kesimpulan............................................................................................................45
6.2 Saran......................................................................................................................47
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan hasil tambang saat ini sangat meningkat pesat, kebutuhan
penggunaan hasil tambang sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok karena
apabila tidak terpenuhi akan memganggu kelangsungan hidup. Salah satu hasil
Batuan andesit merupakan jenis batuan beku yang terbentuk dari magma
batuan beku intrusif seperti dike, sill, lakolit, dan batolit serta batuan ekstrusif
berupa lava, Batuan andesit mulai membeku ketika magma berada pada
yang dicirikan dengan adanya gunung api, seperti yang diketahui bersama
Indionesia merupakan negara yang memiliki sabuk gunung api (Ring of Fire),
1
Batuan andesit digunakan untuk pembangunan infrastuktur seperti jalan raya,
Salah satu masalah yang ada saat ini adalah tidak terjadinya keserasian antar
peralatan mekanis yang ada baik dari tingkat kemampuan produksi, kemampuan
alat angkut, sehingga menyebabkan terjadinya waktu tunggu dump truck banya
perusahaan. Adapun cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah ini,
menentukan tingkat keserasian antara kemampuan alat muat dan alat angkut.
2
akan dititik beratkan pada aktivitas penanmbangan pada bagian pemuatan dan
pengangkutan pertambangan.
mencari keserasian antara kemampuan alat muat dan alat angkut. Kondisi
1. Bagaimana cara menghitung waktu efektif alat muat dan alat angkut di
2. Bagaimana cara menghitung waktu edar alat muat dan alat angkut
membuat evaluasi terhadap produksi alat muat dan alat angkut secara optimal.
3
Secara umum tahapan kegiatan pertambangan meliputi prospeksi,
dari :
3. Pembongkaran ( lossening )
4. Pemuatan ( loading )
5. Pengangkutan ( hauling )
(loadng) dan pengankutan (hauling) saja, karena alat alat berat bekerja
batu (crusher).
adalah :
4
2. Strudi Lapangan, yaitu pengamatan langsung di lapangan tehadap
BAB II
TINJAUAN UMUM
5
adalah seorang direktur yang membawahi tiga orang manajer, yaitu
6
7
2.2 Struktur Organisasi
8
dan sebagian besar terdapat di kecamatan Plered (Badan Pusat Statistik
2.3):
waktu 30 menit;
9
10
2.4 Keadaan Curah Hujan dan Hari Hujan
11
curah hujan dan hari hujan rata-rata per bulan di kabupaten Purwakarta
dari tahun 2009- 2016 (Tabel 2.1 dan Gambar 2.4) diperoleh gambaran
sebagai berikut:
2.4a)
300
Jadi, curah hujan dalam bulan April – November = = 14,30
mm/hari
21
12
2.5.1 Morfologi
Puncak tertinggi mencapai 100 mdpl (meter di atas permuakan air laut).
1 - 2 meter.
13
2.5.3 Litologi batuan
Aseupan yang memanjang dari Babakan sebelah utara berbatasan dengan Tanah
Badan Pengelola Waduk Cirata. Sebelah timur dan selatan berbatasan dengan
tanah Perhutani. Sebelah barat berbatasan dengan tanah Badan Pengelola Waduk
Cirata. Endapan ini merupakan hasil instrusi yang menerobos batuan yang telah
ada, sehingga terlihat jelas dari singkapan yang dijumpai di daerah Aseupan.
Tanah penutup (overburden) dan tanah pucuk (top soil) di Gunung Aseupan
2. Lempung
Hasil dari pelapukan batuan andesit sebagian besar terdiri dari mineral
Batuan andesit segar berwarna abu-abu sampai hitam, kompak dan keras
konstruksi berupa batu kali batu andesit, batugamping (kapur), tanah lempung,
pasir, pasir kuarsa, pasir batu (sirtu), tras, fosfat, barit dan batu gips. Berdasarkan
Quarry yang merupakan salah satu metode tambang terbuka yang paling umum untuk
jenis penambangan bahan galian industri. Kegiatan penambangan batu andesit pada PT.
Nusantara Swadesi Mining secara umum dibagi dalam beberapa tahap (Gambar 2.4),
yaitu :
vegetasi yang berada diatasnya maupun bongkahan batuan. Bulldozer adalah alat
melakukan pembongkaran lapisan tanah penutup batuan andesit. Alat berat yang
3. Pengeboran (Drilling)
4. Peledakan (Blasting)
selanjutnya.
5. Pemuatan (Loading)
Pemuatan disini adalah kegiatan untuk memindahkan batuan hasil peledakan
6. Pengangkutan (Haluling)
7. Pengolahan
Peremukan primer
(primary crushing)
BAB III
LANDASAN TEORI
Material yang telah tergali dari tempat aslinya (in situ) akan mengalami perubahan
sebelum digali, yang dinyatakan dalam volume insitu (bank volum). Sedangkan
material yang ditangan pada kegiatan pemuatan dan pengangkutan adalah material
Angka faktor pengembangan (swell factor) material tergantung pada jenis material
yang digali. Faktor pengembangan (swell factor) menurut projosumarto 1993 dihitung
dengan rumus :
𝑫𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒍𝒐𝒐𝒔𝒆
𝑺𝑭 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑫𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒊𝒏𝒔𝒊𝒕𝒖
Keterangan :
SF = Faktor Pengembangn, %
Faktor pengisian mangkuk (fill factor bucket) alat muat adalah perbandingan antara
kapasitas nyata mangkuk dengan kapasitas teoritis mangkuk, menurut Caterpillar.Inc (2004)
faktor pengisian mangkuk alat muat dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Tempat kerja tidak hanya harus memenuhi syarat bagi pencapaian sasaran produksi
saja tetapi juga harus aman bagi penempatan alat beserta mobilitas pekerja yang berada
disekitarnya, tempat kerja yang luas akan memperkecil waktu edar alat karena ada cukup
tempat untuk berbagai kegiatan, seperti keleluasan tempat untuk berputar, mengambil posisi
sehingga kondisi tempat kerja menentukan pola pemuatan yang akan diterapkan.
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran produksi maka pola pemuatan
yang digunakan tergantung pada kondisi lapangan operasi pengupasan serta alat mekanis
yang digunakan dengan sumsi bahwa setiap alat angkut yang dating, mangkuk (bucket) alat
gali-muat sudah terisi penuh dan siap ditumpahkan. Setelah alat angkit terisi penuh segera
keluar dan dilanjutkan dengan alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada
Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukkan alat gali-muat
Pola pemuatan yang didasarkan pada keadaan gali-muat yang berada di atas atau
Gambar 3.1
menempatkan dirinya diatas jenjang atau alat angkut berada di bawah alat
gali-muat
Pola pemuatan berdasarkan jumlah penembpatan posisi alat angkut untuk dimuati
Single backup, yaitu alat angkut meposisikan diri untuk dimuati pada satu
dimuati sampai penuh, setelah alat angkut pertama berangkat alat angkut
kedua memposisikan diri untuk dimuati sedangkan truk ketiga menggu, dan
begitu seterusnya.
Double back up, yaitu alat angkut memposisikan diri untuk dimuati pada dua
tempat, kemudia alat gali-muat mengisi salah satu alat angkut sampai penhu
setelah itu mengisi alat angkut kedua yang sudah memposisikan diri di sisi
lain sementara alat angkut kedua diisi, alat angkut ketinga memposisikan diri
angkut didasarkan pada lebar kendaraan terbesar yang dioperasikan. Semakin lebar jalan
angkut yang digunakan maka operasi pengangkutan akan semakin lancer dan aman.
𝐿 = 𝑛. 𝑊𝑡 + (𝑛 + 1))(0,5. 𝑊𝑡)
Keterangan
n = Jumlah jalur
Lebar jalan angkut minimu pada tikungan selalu lebih besar dari pada jalan angkut
pada jalan lurus. Rumus yang digunakan untuk menghitung lebar jalan angkut
𝑊 = 2(𝑈 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 + 𝑍) + 𝐶
𝐶 = 𝑧 = 1⁄2 (𝑢 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏)
Keterangan :
U = Jarak jejak terluar roda depan dengan jejak terluar roda belakang kendaran,
meter
Fa = Jarak roda depan dengan sisi samping terluar truck dikalikan sinus sudut
Fb = Jarak roda belakang dengan sisi samping terluar truck dikalikan sinus sudut
Gambar 3.4
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan olhe alat mekanis untuk menyelesaikan
seklai putaran kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan bersiap-siap memluainya
kembali.
Rumus waktu edar alat gali-muat menurut Projosumarto 1995 adalah sebagai
berikut :
𝐶𝑡𝑔𝑚 = 𝑇𝑚1 + 𝑇𝑚2 + 𝑇𝑚3 + 𝑇𝑚4
Keterangan :
Rumus waktu edar alat angkut menurut Projosumarto 1995 adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Dalam merencanakan target produksi yang akan dikerjakan dengan alat-alat berat,
satu hal yang sangat penting adalah menghitung kapastitas produksi alat-alat berat. Langkah
pertama dalam membuat estimasi produksi alat adalah dengan menghitung produksi secara
teoritis dengan rumus dibawah ini. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan
dengan efisiensi kerja di lapangan, sehingga dapat ditentukan estimasi produksi alat yang
sesua untuk target pekerjaan yang bersangkutan dengan biaua proyek yang tidak terlalu
(Pm) dapat dihitung dengan rumus yang diambil dari Politeknik Negeri Sriwijaya 2010
sebagai berikut :
𝐾𝐵𝑚𝑥𝐹𝐹𝑚𝑥𝑆𝐹𝑥𝐸𝑥60
𝑃𝑚 =
𝐶𝑇𝑚
Keterangan :
𝐾𝐵𝑚𝑥𝐹𝐹𝑚𝑥𝑆𝐹𝑥𝑁𝑝𝑥𝐸𝑥60
𝑃𝑎 =
𝐶𝑇𝑎
Keterangan :
Efisiensi kerja dalah perbandingan anatara waktu yang dipakai untuk berkerja
dengan waktu total yang tersedia. Efisiensi kerja dapat digunakan untuk menilai baik
tidaknya pelaksaaan suati pekerjaan. Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung
𝑊𝑒 = 𝑊𝑡 − (𝑊𝑎 + 𝑊𝑏)
Keterangan :
Wt = Waktu tersedia
We = Wakti efektif
Faktor keserasian adalah keselarasan antara kemampuan alat muat dan alat angkut
berdasarkan kapasitas alat dan jarak angkut. Karena peralatan tambang memerlukan
keserasian kerja yang bauk, maka perlu dihitung keserasian peralatan tambang tersebut.
sebgai berikut :
𝑛𝐻𝑥𝐶𝑡𝐿𝑥𝑛𝐵
𝑀𝐹 =
𝑛𝐿𝑥𝐶𝑡𝐻
Keterangan :
MF = faktor keserasian
nB = jumlah bucket
sehingga tidak ada waktu tunggu. Faktor kerja alat muat 100% dan alat
Jika MF>1; berarti kemampuan alat angkut lebih besar daripada kemampuan
alat muat, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut. Faktor kerja alat
Jika MF<1; berarti kemampuan alat muat lebih besar daripada kemampuan
alat angkut sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. Faktor kerja alat
Pada tahun 2021, PT. NSM menargetkan produksi batu andesit sebesar 175
bcm/jam dengan jam kerja 8 jam/shift, 2 shift/hari, dan 25 hari kerja/bulan. Kegiatan
pemuatan fragmentasi batu andesit hasil peledakan menggunakan alat muat excavator
dengan kapasitas mangkok 2m3, pemuatan material batu andesit ke alat angkut
dilakukan 10 kali pengisian. Alat muat yang tersedia ada dua unit, sementara yang
digunakan saat produksi adalah satu unit. Pengangkutan material batu andesit hasil
peledakan dari front penambangan ke crushing plant menggunakan dump truck dengan
kapasitas bak 10 m3. Alat angkut yang tersedia ada 10 unit, sementara yang digunakan
Berdasarkan data perusahaan, nilai swell factor batu andesit yang terdapat di lokasi
memiliki ketinggian sekitar 50 meter, dengan kemiringan lereng hasil peledakan yang
sangat terjal. Komposisi kimia dalam batuan andesit pada umumnya terdiri dari unsur-
unsur silikat, alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, mangan, fosfor,
dan air. Sedangkan sifat fisik batuan andesit umumnya berwarna segar abu-abu
28
Jalan angkut pada front penambangan sebenarnanya direncakan untuk dua jalur,
tapi karena lebar jalan yang belum memadai, alat angkut harus bergantian melalui
beberapa segmen jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati berlawanan. Kondisi
jalan tidak rata dan cenderung licin dan berdebu ketika kering dan berlumpur setelah
hujan dengan beberapa genangan air. Kecepatan rata-rata alat angkut kurang lebih 20
km/jam saat bermuatan, dengan jarak tempuh dari loading point ke crusher adalah 497
m. Jalan angkut dari loading point terbagi atas 6 segmen (segmen I-VI) seperti yang
Keterangan:
A. Kantor
B. Bengkel
C. Stockpile
D. 1, 2, 3 Crusher
E. Loading Point
F. Batuan andesit
dalam seminggu (Tabel 4.1) dan waktu rata-rata hambatan yang mempengaruhi waktu
Shift Shift
1 2
Jam Istirahat Peledakan Jam Istirahat
operasional operasional
Senin 08.00-16.00 12.00- 11.20- 19.00-03.00 23.00-
13.00 12.00 00.00
Selasa 08.00-16.00 12.00- - 19.00-03.00 23.00-
13.00 00.00
Rabu 08.00-16.00 12.00- 11.20- 19.00-03.00 23.00-
13.00 12.00 00.00
Kamis 08.00-16.00 12.00- - 19.00-03.00 23.00-
13.00 00.00
Jumat 08.00-16.00 12.00- 11.20- 19.00-03.00 23.00-
13.00 12.00 00.00
Sabtu 08.00-16.00 12.00- - 19.00-03.00 23.00-
13.00 00.00
Mingg 08.00-16.00 12.00- - 19.00-03.00 23.00-
u 13.00 00.00
Sumber: PT. Nusantara Swadesi Mining
perhitungan terhadap MA, PA, UA, dan EU dengan menggunakan rumus sebagaimana
produksi alat sebagaimana dijabarkan pada subbab 4.1, maka dengan menggunakan
rumus (3.3) sampai dengan (3.7) diperoleh nilai rata-rata MA, PA, UA, EU, serta
efisiensi kerja optimum alat gali-muat dan alat angkut yang beroperasi, dalam hal ini 6
minimal 85%, PA minimal 90%, UA minimal 75%, dan EU minimal 85%, maka nilai
ketersediaan alat PT. NSM menunjukkan bahwa nilai UA dan EU masih dibawah
Berikut adalah waktu edar rata-rata hasil pengumpulan data waktu edar alat
gali-muat, berupa satu unit excavator, saat memuat batuan hasil peledakan ke alat
Alat gali-muat yang digunakan pada kegiatan produksi adalah satu unit
keterisian alat (bucket fill factor) adalah 50% (lihat gambar 4.2).
K = kapasitas excavator
= 2m3 x 50%
Maka produktivitas excavator dapat dihitung dengan rumus 3.8 sebagai berikut,
𝐸 × 𝐼 × 𝐾 × 3600
𝑃𝑚 = 𝐶
3
𝑃𝑚 =41%×60%×2𝑚 ×50%×3600
22.3 𝑑𝑒𝑡i𝑘
Pm = 39.71 bcm/jam
Alat angkut yang digunakan pada pit penambangan adalah dump truck dengan
kapasitas 10m3. Dump truck yang aktif beroperasi dalam satu shift sebanyak 6 unit.
Berikut adalah waktu edar rata-rata per dump truck yang beroperasi per shift (Tabel
4.5)
Loading 222.63
28.67
Manuver berisi
Jalan berisi 87.40
Dumping 25.97
Manuver kosong 15.93
Jalan kosong 61.23
Antri 465.20
Waktu edar 907.03
Waktu edar (menit) 15.12
= 2m3 x 50%
Maka produksi alat angkut dapat dihitung dengan persamaan 3.9 sebagai
berikut,
𝐸 × 𝐼 × 𝐾 × 𝑛𝑝 × 60
𝑃𝑎 = 𝐶
39%×60%×2×50%×10×60
𝑃𝑎 =
15.1
2
Pa = 9.29 bcm/jam
4.6 Keserasian Alat
Tingkat keserasian kerja 6 unit alat gali-muat dan 1 unit alat angkut dapat
𝑛𝐻 ×(𝑡𝐿 ×𝑛𝑝)
𝑀𝐹 =
𝑛𝐿 ×𝑡𝐻
𝑀𝐹 = 6 × 0.37 × 10
1 × 15.12
MF = 1.47
Karena MF > 1, berarti kemampuan alat angkut lebih besar dari pada
kemampuan alat gali-muat, sehingga terdapat waktu tunggu pada alat angkut.
Faktor kerja alat gali- muat 100% dan faktor kerja alat angkut < 100%.
Sehingga, jumlah produksi excavator dan dump truck belum memenuhi target
Target produksi batu andesit di PT. NSM adalah 70.000 m3/bulan atau 175 bcm/jam.
Berdasarkan data aktual, produktivitas alat gali-muat hanya 39.71 bcm/jam dan
produktivitas alat angkut hanya 55.74 bcm/jam, dikarenakan waktu kerja efektif yang
masih minim, efisiensi kerja yang rendah, dan persentase keterisian alat yang kecil. Hal
ini mengakibatkan kegiatan produksi belum dapat memenuhi target yang telah
Untuk memenuhi target produksi perlu dilakukan perbaikan pada beberapa faktor
yang mempengaruhi kinerja alat gali-muat dan alat angkut. Nilai yang digunakan untuk
memperbaiki kinerja alat mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827
36
37
adalah 297.17 menit untuk dump truck dan 305.07 menit untuk excavator. Di antara
melakukan hal lain saat bekerja, pemeriksaan alat, dan pengisian bahan bakar, bisa
sementara untuk peledakan, bisa dilaksanakan saat jam istirahat, karena hanya
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi produktivitas alat mekanis adalah
efisiensi kerja optimum, yang mana dipengaruhi oleh nilai PA, UA, dan EU.
Perbaikan yang dilakukan pada subbab 5.2.1 terhadap waktu hambatan rata-rata
bisa meningkatkan nilai MA, PA, EU, dan UA alat, sehingga bisa memenuhi nilai
Rata-rata MA dump truck adalah 96% dan excavator adalah 100%. Nilai ini
Nilai ini sudah sesuai dengan Ketentuan Menteri ESDM Nomor 1827
dengan maksimal sehingga secara fisik alat selalu siap untuk dioperasikan.
Nilai rata-rata UA dump truck adalah 63%, sementara untuk excavator nilai UA
efisien dan manajemen alat tidak dilakukan dengan baik sehingga terdapat
39
waktu standby yang cukup lama. Pada subbab 5.2.1 telah dilakukan perbaikan
pada waktu hambatan rata-rata sehingga waktu standby alat bisa dikurangi.
Dengan perbaikan ini diperkirakan nilai UA dump truck bisa meningkat hingga
82% dan excavator bisa meningkat hingga 83% sehingga sudah sesuai
Nilai rata-rata EU dump truck adalah 62%. Untuk excavator nilai EU adalah
64%. Angka ini cukup rendah, sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan untuk
menekan waktu standby alat, sebagaimana dilakukan pada subbab 5.2.1. Agar
tidak ada alat yang harus diperbaiki saat sedang beroperasi, perlu dilakukan
pengecekan rutin. Jika alat yang sedang beroperasi bermasalah, maka alat lain
adanya perbaikan diharapkan nilai EU dump truck dapat meningkat hingga 80%
Setelah dilakukan optimalisasi nilai UA dan EU, maka efisiensi kerja optimum
excavator. Berikut adalah efisiensi kerja setelah optimalisasi nilai UA dan EU,
sebelumnya 50%, sesuai dengan buku panduan perusahaan penyedia alat gali-muat
41
yang digunakan PT. NSM. Peningkatan tidak dilakukan hingga 80% bahkan 100%
karena jenis material yang diangkut merupakan pecahan batuan hasil peledakan
sehingga tidak memungkinkan alat untuk terisi penuh. Dengan peningkatan faktor
keterisian mangkok alat, frekuensi pemuatan alat angkut oleh alat gali-muat bisa
diturunkan dari 10 kali menjadi 7 kali, angka ini masih tidak sesuai dengan
frekuensi pemuatan tidak lebih dari 5 kali, dikarenakan jika mengikuti kepmen
maka alat angkut tidak dapat terisi penuh dan jumlah produksi alat dikhawatirkan
karena jumlah ini masih sangat jauh dari target produksi, maka perlu
waktu edar, bucket fill factor, efisiensi kerja, dan – jika diperlukan – ada
operator sehingga untuk mengontrol waktu edar perlu dilakukan pelatihan secara
42
berkala kepada operator. Faktor keterisian mangkok (bucket fill factor) dan
efisiensi kerja alat sendiri sudah meningkat mengikuti perbaikan yang dilakukan
pada subbab 5.2, yaitu faktor keterisian mangkok menjadi 75% dan efisiensi kerja
alat menjadi 68%. Dengan demikian, nilai produktivitas alat gali-muat setelah
𝐸 × 𝐼 × 𝐾 × 3600
𝑃𝑚 = 𝐶
Pm = 98.80 bcm/jam
menjadi 2 unit, sehingga total produksi yang didapatkan adalah 197.60 bcm/jam.
produktivitas alat angkut perlu adanya perbaikan pada waktu edar alat angkut.
Dengan adanya peningkatan bucket fill factor alat gali-muat, waktu pengisian
alat angkut menjadi lebih singkat karena frekuensi pemuatan menurun sehingga
waktu antri alat angkut bisa dikurangi. Sebelumnya, dengan satu unit alat gali-muat
diperlukan waktu rata-rata 222.63 detik untuk mengisi satu unit alat angkut,
sementara dengat peningkatan bucket fill factor, frekuensi pemuatan menjadi 7 kali,
43
sehingga pengisian satu alat angkut hanya memerlukan 156.1 detik. Ini tentu sangat
mengurangi waktu antri dan waktu edar alat angkut. Berikut adalah produktivitas
alat angkut (persamaan 3.9) setelah perbaikan waktu edar, penurunan frekuensi
Aktual Perbaikan
Loading (detik) 222.63 156.1
Manuver berisi (detik) 28.67 28.67
Jalan berisi (detik) 87.40 87.40
Dumping (detik) 25.97 25.97
Manuver kosong (detik) 15.93 15.93
Jalan kosong (detik) 61.23 61.23
Antri (detik) 465.20 398.67
Waktu edar (menit) 15.12 12.90
Frekuensi pemuatan 10.00 7.00
39% 64%
Efisiensi kerja
𝐸 × 𝐼 × 𝐾 × 𝑛𝑝 × 60
𝑃𝑎 = 𝐶
Pa = 18.75 bcm/jam
dilakukan pemuatan 2 dump truck sekaligus dan dalam satu jam dapat dilakukan 5
kali pengangkutan, sehingga total produksi alat angkut adalah 187.5 bcm/jam.
Jumlah ini sudah berada diatas target produksi sebesar 175 bcm/jam.
5.3.3 Kebutuhan Alat
mencapai target sebesar 175 bcm/jam, sehingga total produksi excavator menjadi
dibutuhkan 10 unit dump truck agar dapat dilakukan pemuatan dengan dua alat
excavator sekaligus, dan total produksi alat angkut menjadi 187.5 bcm/jam.
197.60 bcm/jam dengan dump truck sebesar 187.5 bcm/jam adalah 1.05. Sehingga
dengan 2 unit alat gali-muat, dibutuhkan 10 unit alat angkut agar tidak terdapat
waktu tunggu. Nilai keserasian alat, dengan 2 unit alat gali muat dan 10 unit alat
𝑀𝐹 = 10 × (0.37 × 7)
2 × 12.90
MF = 1.008
Karena nilai keserasian alat gali-muat dengan alat angkut mendekati 1, berarti
kemampuan alat gali-muat hampir sama dengan alat angkut sehingga tidak ada
6.1 Kesimpulan
Dari uraian hasil pengumpulan dan pengolahan data, serta pembahasan, dapat
1. Kinerja aktual alat gali-muat dan alat angkut tidak dapat memenuhi target
produksi PT. Nusantara Swadesi Mining yaitu sebanyak 70.000 bcm/bulan atau
175 bcm/jam. Total produksi alat gali-muat yaitu satu unit excavator dengan
angkut yaitu enam unit dump truck berkapasitas 10 m3 adalah 55.74 bcm/jam.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat gali-muat dan alat angkut yaitu
waktu kerja efektif alat gali muat hanya 305.07 menit dan alat angkut hanya
avalability alat gali-muat hanya 64% dan alat angkut 63%, persentase effective
utilization alat gali muat 64% dan alat angkut 62%, efisiensi kerja optimum alat
gali muat hanya 41% dan alat angkut hanya 39%, persentase keterisian alat gali
muat hanya 50% sehingga frekuensi pemuatan terlalu besar yaitu 10 kali,
keserasian alat senilai 1.47 yang terlalu besar dikarenakan adanya waktu
45
46
alat gali-muat dan alat angkut, terjadi kenaikan pada produktivitas alat.
a. Waktu kerja efektif meningkat, untuk alat gali muat dari semula 305.07
menit menjadi 397 menit, dan alat angkut dari semula 297.17 menit
menjadi 83%, sementara untuk alat angkut meningkat dari semula 63%
menjadi 82%
menjadi 83%, sementara untuk alat angkut meningkat dari semula 62%
menjadi 80%.
d. Efisiensi kerja optimum alat gali muat meningkat dari 41% menjadi
68%, dan untuk alat angkut meningkat dari 39% menjadi 64%.
e. Keterisian alat gali-muat dan alat angkut meningkat dari semula 50%
gali-muat dan alat angkut, produktivitas alat mampu memenuhi target produksi
sebesar 70.000 bcm/bulan atau 175 bcm/jam, dengan produksi total alat gali-
muat adalah 197.80 bcm/jam dan produksi total alat angkut adalah 187.5
47
6.2 Saran
SwadesiMining untuk:
edar.
karyawanperusahaan.
1
Lampiran B
Rata-Rata Curah Hujan Kabupaten Purwakarta
2
Lampiran C
Swell Factor Beberapa Material
3
Lampiran D
Spesifikasi Alat Gali-Muat
SPESIFIKASI EXCAVATOR
CAT 345 GC
ENGINE
Daya bersih – ISO 9249 346 HP 258 kW
Model engine C9.3 Cat C9.3 Cat
Daya engine – ISO 14396 347 HP 259 kW
Diameter 5 in 115 mm
Langkah 6 in 149 mm
Kapasitas silinder 568 in 3 9.3 l
RPM engine – pengoperasian 1750 r/mnt
RPM engine – travel 1900 r/mnt
SISTEM HIDRAULIK
Sistem utama – aliran 630 l/mnt (166 gal/mnt)
maksimum
Tekanan maksimum - peralatan 5076 psi 35 kPa
Tekanan maksimum - travel 5076 psi 35 kPa
Tekanan maksimum - swing 4061 psi 28 kPa
Mekanisme ayun
Kecepatan ayun 8.27 r/mnt
Torsi ayun maksimum 114.543 ft.lbf 155 kN.m
Bobot
Bobot kerja 93 lb 42.2 kg
Boom penjangkau, stick R2.9TB (9’6””), bucket HD 2m3 (3.15
yd3), shoe grouser ganda 600 mm (24””), counterweight 9 mt
(19.842 lb)
KAPASITAS ISI ULANG SERVIS
Kapasitas tangka bahan bakar 158.5 gal (AS) 600 l
Sistem pendingin 10.5 gal (AS) 40 l
Oli engine 8.5 gal (AS) 32 l
Penggerak swing 4.8 gal (AS) 18 l
Final drive – masing-masing 2.1 gal (AS) 8 l
4
Sistem hidrulik – termasuk 111.7 gal (AS) 423 l
tangki
Tangki hidraulik 49.1 gal (AS) 186 l
DIMENSI
Boom Penjangkau 6.9m (22.8””)
Stick R2.9TB (9’6””)
Bucket HD 2m3 (3.15 yd3)
Ketinggian pengiriman – bagian 10 ft 3230 mm
atas kabin
Tinggi pegangan tangan 11.1 ft 3370 mm
Panjang pengiriman 38.1 ft 11.62 mm
Radius ayunan ekor 11.6 ft 3530 mm
Jarak bebas counterweight 4.3 ft 1300 mm
Jarak bebas ke tanah 1.7 ft 520 mm
Panjang track 16.5 ft 5030 mm
Panjang track ke titik tengah 13.3 ft 4040 mm
roller
Pengukur track 9 ft 2740 mm
Lebar transportasi 11 ft 3340 mm
GAYA & RENTANG KERJA
Kedalaman penggalian 23.6 ft 7200 mm
maksimum
Boom Penjangkau 6.9m (22.8””)
Stick R2.9TB (9’6””)
Bucket HD 2m3 (3.15 yd3)
Jangkauan maksimum di 37 ft 11.29 mm
permukaan tanah
Tinggi pemotongan maksimum 34.6 ft 10.54 mm
Tinggi pemuatan maksimum 23.7 ft 7210 mm
Tinggi pemuatan minimum 10.3 ft 3130 mm
Potongan kedalaman maksimum 23 ft 7040 mm
untuk ketinggian dasar 2440 mm
(8 ft)
Kedalaman penggalian 17.7 ft 53900 mm
maksimum dinding vertikal
Daya penggalian bucket - ISO 52.86 lbf 235 kN
Daya penggalian stick - ISO 44.55 lbf 198 kN
Daya penggalian stick - SAE 42.79 lbf 190 kN
Daya penggalian bucket - SAE 45.65 lbf 203 kN
Sumber: https://www.cat.com/id_ID/products/new/equipment/excavators/large
excavators/15969739.html
5
Lampiran E
Spesifikasi Alat Angkut
Performa
Kecepatan maksimum 86 km/jam
Daya tanjak (tan ∅) 47.1
Model mesin
Model J08E-UF
Tipe Mesin diesel 4 langkah segaris, direct injection, turbo charge
intercooler
Tenaga maksimum (PS/rpm) 260/2,500
Torsi maksimum (Kgm/rpm) 76/1,500
Jumlah silinder 6
Diameter x langkah piston 112 x 130
(mm)
Isi silinder (cc) 7,684
Kopling
Tipe Pelat kering tunggal dengan coil spring, hydraulic operation,
dilengkapi clutch booster
Diameter cakram 380 mm
Transmisi
Tipe ZF 9S 1110TD
C 12.728
Ke-1 8.829
Ke-2 6.281
Ke-3 4.644
Ke-4 3.478
Perbandingan gigi
Ke-5 2.538
Ke-6 1.806
Ke-7 1.335
Ke-8 1.000
Mundur 12.040
6
Dimensi
Kapasitas tangki solar 200 lt
Jarak sumbu roda 4,130 + 1,330 mm
Total panjang 8,480 mm
Total lebar 2,450 mm
Total tinggi 2,700 mm
Lebar jejak depan 1,930 mm
Lebar jejak belakang 1,855 mm
Julur depan 1,255 mm
Julur belakang 1,795 mm
Berat chassis depan 2,891 kg
Berat chassis belakang 4,090 kg
Berat kosong 6,981 kg
GVWR/GCWR 26000
Kemudi
Tipe Integral power steering
Minimal radius putar 8.8 m
Sumbu belakang Full floating type hypold gear
Sumbu depan Reverse Elliot, I-section beam
Perbandingan gigi akhir 6.428
Sistem penggerak Rear, 6 x 4
Ukuran rim 20 x 7.00T-162
Ukuran ban 10.00 – 20 – 16PR
Jumlah ban 10 (+1)
Sistem listrik accu 12V-65Ah x 2
Kapasitas vesel 10 BCM
Sumber: https://www.hino.co.id/product-detail/2/fm-260-jd-new
7
Lampiran F
Waktu Hambatan Alat Gali Muat
8
Terlam Operator melakukan Pemeriksaan Pengisian bahan Peledak Tertun
Hari bat hal lain alat bakar an da
ke-
(menit)
27 49 15 6 6 40 116
28 56 13 16 3 40 128
29 10 12 12 6 40 80
30 30 6 22 6 40 104
Min 10 5 5 3 40 63
Rata-
44.23 9.87 14.8 6.03 40 114.93
rata
9
Lampiran G
Data Unjuk Kerja Alat Gali Muat
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective Efisiensi kerja
Kerja
terjadwal mendadak am da mekanik fisik availability utilization optimum
Hari
MA = PA = UA = EU =
ke- W E=PAxUAxE
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x1 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100 (W/T)x100
(menit) U
00% % % %
1 480 0 60 133 287 100% 100% 60% 60% 35.75%
2 480 0 60 94 326 100% 100% 68% 68% 46.13%
3 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
4 480 0 60 137 283 100% 100% 59% 59% 34.76%
5 480 0 60 135 285 100% 100% 59% 59% 35.25%
6 480 0 60 136 284 100% 100% 59% 59% 35.01%
7 480 0 60 96 324 100% 100% 68% 68% 45.56%
8 480 0 60 90 330 100% 100% 69% 69% 47.27%
9 480 0 60 133 287 100% 100% 60% 60% 35.75%
10 480 0 60 105 315 100% 100% 66% 66% 43.07%
11 480 0 60 100 320 100% 100% 67% 67% 44.44%
12 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
13 480 0 60 116 304 100% 100% 63% 63% 40.11%
14 480 0 60 124 296 100% 100% 62% 62% 38.03%
15 480 0 60 141 279 100% 100% 58% 58% 33.79%
10
Efisiensi
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective
Kerja kerja
terjadwal mendadak am da mekanik fisik availability utilization
Hari optimum
ke- MA = PA = UA =
W EU = E=PAxUAxE
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x1 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100
(menit) (W/T)x100% U
00% % %
16 480 0 60 97 323 100% 100% 67% 67% 45.28%
17 480 0 60 72 348 100% 100% 73% 73% 52.56%
18 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
19 480 0 60 135 285 100% 100% 59% 59% 35.25%
20 480 0 60 96 324 100% 100% 68% 68% 45.56%
21 480 0 60 112 308 100% 100% 64% 64% 41.17%
22 480 0 60 73 347 100% 100% 72% 72% 52.26%
23 480 0 60 135 285 100% 100% 59% 59% 35.25%
24 480 0 60 117 303 100% 100% 63% 63% 39.85%
25 480 0 60 122 298 100% 100% 62% 62% 38.54%
26 480 0 60 95 325 100% 100% 68% 68% 45.84%
27 480 0 60 116 304 100% 100% 63% 63% 40.11%
28 480 0 60 128 292 100% 100% 61% 61% 37.01%
29 480 0 60 80 340 100% 100% 71% 71% 50.17%
30 480 0 60 104 316 100% 100% 66% 66% 43.34%
Rata-
480 0 60 114.93 305.07 100% 100% 64% 64% 41%
rata
11
Lampiran H
Operator
Pemeriksaan Pengisian
Hari ke- Terlambat melakukan Peledakan Tertunda
alat bahan bakar
hal lain
(menit)
1 25 15 5 3 40 88
2 16 13 25 8 40 102
3 56 5 23 3 40 127
4 11 12 21 7 40 91
5 23 5 11 5 40 84
6 23 8 9 6 40 86
7 49 5 24 3 40 121
8 11 9 10 7 40 77
9 46 6 8 5 40 105
10 21 8 5 7 40 81
11 57 5 20 3 40 125
12 32 13 11 8 40 104
13 65 11 10 8 40 134
14 60 13 21 8 40 142
15 17 12 19 3 40 91
16 26 11 9 9 40 95
17 56 8 15 7 40 126
18 45 10 25 5 40 125
19 34 14 13 4 40 105
20 61 9 18 4 40 132
21 70 5 25 4 40 144
22 62 7 25 8 40 142
23 38 14 13 7 40 112
24 45 15 25 3 40 128
25 70 7 17 3 40 137
26 64 6 5 8 40 123
27 64 7 13 5 40 129
12
Operator
Pemeriksaan Pengisian
Terlambat melakukan Peledakan Tertunda
Hari ke- alat bahan bakar
hal lain
(menit)
28 19 13 18 7 40 97
29 10 7 14 7 40 78
30 11 15 25 3 40 94
Min 10 5 5 3 40 63
Rata-rata 39.57 9.6 16.07 5.6 40 110.83
13
Lampiran I
Data Unjuk Kerja Alat Angkut
Efisiensi
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective
Kerja Kerja
terjadwal mendadak am da Mekanika Fisik Availability Utilization
Hari Optimum
ke- MA = PA = UA = EU =
W E=PAxU
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x10 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100 (W/T)x100
(menit) AxEU
0% % % %
1 480 0 60 88 332 100% 100% 69% 69% 47.84%
2 480 0 60 102 318 100% 100% 66% 66% 43.89%
3 480 0 60 127 293 100% 100% 61% 61% 37.26%
4 480 0 60 91 329 100% 100% 69% 69% 46.98%
5 480 0 60 84 336 100% 100% 70% 70% 49.00%
6 480 0 60 86 334 100% 100% 70% 70% 48.42%
7 480 0 60 121 299 100% 100% 62% 62% 38.80%
8 480 0 60 77 343 100% 100% 71% 71% 51.06%
9 480 0 60 105 315 100% 100% 66% 66% 43.07%
10 480 120 60 81 219 65% 75% 61% 46% 20.82%
11 480 0 60 125 295 100% 100% 61% 61% 37.77%
12 480 0 60 104 316 100% 100% 66% 66% 43.34%
13 480 60 60 134 226 79% 88% 54% 47% 22.17%
14 480 60 60 142 218 78% 88% 52% 45% 20.63%
15 480 0 60 91 329 100% 100% 69% 69% 46.98%
14
Efisiensi
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective
Kerja Kerja
terjadwal mendadak am da Mekanik Fisik Availability Utilization
Hari Optimum
ke- MA = PA = UA = EU =
W E=PAxU
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x10 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100 (W/T)x100
(menit) AxEU
0% % % %
16 480 0 60 95 325 100% 100% 68% 68% 45.84%
17 480 0 60 126 294 100% 100% 61% 61% 37.52%
18 480 0 60 125 295 100% 100% 61% 61% 37.77%
19 480 0 60 105 315 100% 100% 66% 66% 43.07%
20 480 60 60 132 228 79% 88% 54% 48% 22.56%
21 480 0 60 144 276 100% 100% 58% 58% 33.06%
22 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
23 480 0 60 112 308 100% 100% 64% 64% 41.17%
24 480 60 60 128 232 79% 88% 55% 48% 23.36%
25 480 0 60 137 283 100% 100% 59% 59% 34.76%
26 480 0 60 123 297 100% 100% 62% 62% 38.29%
27 480 0 60 129 291 100% 100% 61% 61% 36.75%
28 480 0 60 97 323 100% 100% 67% 67% 45.28%
29 480 0 60 78 342 100% 100% 71% 71% 50.77%
30 480 0 60 94 326 100% 100% 68% 68% 46.13%
Rata-
480 12 60 110.83 297.17 96% 98% 63% 62% 39%
rata
15
Lampiran J
16
Penggalian Swing berisi Dumping Swing kosong Waktu Edar
No
(detik)
29 12 6 2 4 24
30 8 4 5 4 21
Rata-
9.7 5.47 3.5 3.63 22.3
rata
17
Lampiran K
Waktu Edar Alat Angkut
Loading Manuver berisi Jalan berisi Dumping Manuver kosong Jalan kosong Antri Waktu Edar
No
(detik)
1 220 30 93 27 17 63 445 895
2 215 30 88 26 15 57 472 903
3 223 29 85 27 17 64 461 906
4 229 27 88 25 16 58 457 900
5 221 27 86 25 17 57 468 901
6 227 28 89 26 17 59 491 937
7 231 29 93 25 17 61 488 944
8 220 28 85 25 16 64 447 885
9 216 29 92 27 15 63 471 913
10 222 29 87 27 15 62 442 884
11 220 28 86 25 17 63 466 905
12 218 30 88 26 16 62 463 903
13 227 29 85 27 15 60 441 884
14 218 30 88 25 15 59 475 910
15 229 29 84 25 17 64 473 921
16 217 27 83 26 15 65 454 887
17 227 29 90 27 16 61 480 930
18
Loading Manuver berisi Jalan berisi Dumping Manuver kosong Jalan kosong Antri
No
(detik)
18 231 29 87 27 17 59 483
19 229 27 86 25 17 64 488
20 215 27 91 25 15 63 440
21 229 29 84 27 15 57 445
22 229 28 90 25 15 63 465
23 219 30 86 26 16 59 444
24 226 28 89 26 15 59 451
25 228 30 90 27 15 61 491
26 228 30 83 25 17 63 445
27 215 28 85 27 17 63 458
28 215 28 83 27 15 62 471
29 217 30 88 25 15 61 488
30 218 28 90 26 16 61 493
Rata-rata 222.63 28.67 87.4 25.97 15.93 61.23 465.2
Rata-rata waktu edar (menit)
19