TEKNIK PELEDAKAN
PRAKTIKUM KE : 1 (SATU)
JUDUL PRAKTIKUM : PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
PELEDAKAN
HARI/TANGGAL : KAMIS / 27 OKTOBER 2022
KELOMPOK : 1 (SATU)
M. AQIL MUZAKKY
F1D120004
ASISTEN PRAKTIKUM
ARAFI SATRIA NUGRAHA
F1D119036
DAFTAR ISI.................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................2
BAB IV PENUTUP..........................................................................................15
4.1 Kesimpulan.................................................................................................15
4.2 Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16
LAMPIRAN.......................................................................................................17
i| Teknik Peledaka
n
DAFTAR GAMBAR
ii | T e k n i k P e l e d a k a
DAFTAR TABEL
iii | T e k n i k P e l e d a k a
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
1 | Teknik Peledakan
komponen utama dalam melakukan kegiatan peledakan yang
sudah tidak dapat dipisahkan.
2 | Teknik Peledakan
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :
1. Mampu mengenal berbagai jenis dan tipe perlengkapan
peledakan yang digunakan pada penambangan bahan
galian, sebagai bahan pembantu proses peledakan yang
habis pakai.
2. Mampu mengenal berbagai jenis dan tipe peralatan
peledakan yang digunakan pada penambangan bahan
galian, sebagai bahan pembantu proses peledakan yang
dapat dipakai berulang kali.
1.3 Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat dari praktikum peledakan ini adalah :
1. ATK
2. Alat Perlindungan Diri Lengkap
b. Bahan
Adapun bahan dari praktikum peledakan ini adalah:
1. Laporan Sementara
3 | Teknik Peledakan
BAB II
DASAR TEORI
4 | Teknik Peledakan
yang digunakan pada kegiatan peledakan (Safarudin, Purwanto, &
Djamaluddin, 2016).
Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal
apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan
metode peledakan yang diterapkan.Dalam membicarakan
perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendaknya terlebih
dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. Peralatan
peledakan (Blasting equipment) adalah alat-alat yang dapat
digunakan berulang kali, misalnya blasting machine, crimper dan
sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya
dipergunakan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa
digunakan berulang kali. Untuk setiap metode peledakan,
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda. Oleh
karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam pengertian, maka
dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam
arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan dikelompokan
berdasarkan metodenya (Atlas, 2003).
Beberapa peralatan yang digunakan dalam proses peledakan
seperti Mesin Bor yang dalam penggunaanya dalam proses
peledakan, alat bor ini digunakan dalam membuat lubang ledak
tempat bahan peledak di tempatkan. Selanjutnya Blasting Machine
alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik untuk memicu dan
membangkitkan panas yang menyalakan detonator. Dimana sistem
kerja dari alat ini adalah menghasilkan arus listrik searah (DC). Ada
2 (dua) jenis tipe blasting machine, yaitu tipe generator dan tipe
baterai. Dimana untuk tipe generator, mengumpulkan energi listrik
menggunakan gerakan mekanis dengan cara memutar engkol
(handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah
lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum
dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah jarang
digunakan. Sedangkan untuk tipe baterai pengumpulan energi
listrik dihasilkan dari baterai yang digunakan yaitu dengan cara
5 | Teknik Peledakan
mengontakan kunci kearah “starter” dan setelah lampu indikator
menyala berarti kapasitor penuh dan arus sudah maksimal serta
siap dilepaskan. Selanjutnya yaitu crimper sejenis alat penjepit
khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat
detonator biasa dengan sumbu api.
Menurut (Koesnaryo, 2001), hal-hal yang harus kita
perhatikan di dalam memilih perlengkapan peledakan:
1. Bahan peledak komersial
2. Pabrik bahan peledak selalu memberikan keterangan mengenai
spesifikasi bahan peledak yang dihasilkannya.
3. Untuk pedoman pelaksanaannya beberapa sifat bahan peledak
yang harus diperhatikan adalah:
a) Kekuatan (strenght)
b) Kerapatan/berat jenis (density/specific gravity)
c) Kecepatan detonasi (detonation velocity)
d) Kepekaan (sensitivity)
e) Ketahanan terhadap air (water resistensy)
f) Gas beracun (fumes)
g) Kemasan (package)
4. Perlengkapan bahan peledak terdiri dari detonator, sumbu api,
sumbu ledak, dan lain – lain.
Dalam peledakan perlengkapan yang digunakan seperti
detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi
dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang
memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator
atau primer. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak
kuat yang peka (sensitif). Selanjutnya yaitu bahan peledak adalah
suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai oleh suatu
aksi panas (Heat), benturan, gesekan maupun ledakan awal, pasti
akan mengalami suatu reaksi kimia berupa reaksi eksotermis yang
sangat cepat.
6 | Teknik Peledakan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
7 | Teknik Peledakan
Connecting Kawat yang
Wire digunakan untuk
menyambung leg
wire antar lubang
8 | Teknik Peledakan
Booster Bahan peledak
dengan daya
ledak paling
tinggi
Gambar 7. Booster
9 | Teknik Peledakan
Tabel 2. Peralatan Peledakan
10 | T e k n i k P e l e d a k a n
Rheostat Untuk menguji
efisiensi blasting
machine
Alat Digunakan
Pencampur untuk
(Anfo Loader) mencampur
semua bahan
dan
memasukkan ke
dalam lubang
bor
11 | T e k n i k P e l e d a k a n
Handy Talky Alat Komunikasi
(HT) antar pekerja
tambang
Detektor Untuk
Petir mendeteksi area
yang berpotensi
terjadinya petir
3.2 Pembahasan
12 | T e k n i k P e l e d a k a n
Untuk mencapai pekerjaan peledakan yang optimum sesuai
dengan rencana, perlu diperhatikan beberapa faktor, seperti
karakteristik batuan yang diledakkan, karakteristik bahan peledak
yang digunakan serta teknik atau metode peledakan yang
diterapkan. Teknik peledakan yang dipakai tergantung dari tujuan
peledakan dan pekerjaan atau proses lanjutan setelah peledakan.
Sebelum lebih jauh dalam mengenal teknik peledakan, maka
lebih baik untuk mengetahui peralatan dan perlengkapan
peledakan. Peralatan dan perlengkapan peledakan merupakan
sesuatu yang bebeda. Peralatan peledakan merupakan alat bantu
dalam peledakan pertambangan yang dapat dipakai berulang-
ulang. Peralatan peledakan tidak langsung bersentuhan dengan
proses peledakan itu sendiri sehigga tidak rusak dan dapat
digunakan kembali. Sedangan perlengkapan peledakan merupakan
alat bantu dalam peledakan pertambangan yang hanya sekali
pakai. Perlengkapan peledakan bersentuhan langsung dengan
proses peledakan itu sendiri sehingga langsung habis dan tidak
dapat digunakan kembali.
Pada praktikum ini dijelaskan tentang salah satu peralatan
peledakan yaitu blasting machine. Blasting machine merupakan alat
pemicu ledak yang juga merupakan sumber energi penghantar
arus listrik menuju detonator. Cara kerja BM pada umumnya
didasarkan atas penyimpanan atau pengumpulan arus pada sejenis
kapasitor dan arus tersebut dilepaskan seketika pada saat yang
dikehendaki. Pengumpulan arus listrik dapat dihasilkan malalui;
Gerakan mekanis untuk tipe generator, yaitu dengan cara memutar
engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan
setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah
maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah
jarang digunakan. melalui baterai untuk tipe kapasitor, yaitu
dengan cara mengontakkan kunci kearah starter dan setelah lampu
13 | T e k n i k P e l e d a k a n
indikator menyala yang menandakan arus sudah terkumpul
maksimum dan siap dilepaskan.
Asisten laboratorium juga menjelaskan tentang detonator,
detonator adalah salah satu alat perlengkapan peledakan yang
bertujuan sebagai pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam
bentuk letupan kecil sebagai bentuk aksi yang memberikan efek
kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Isian
utama berupa bahan peledak kuat yang peka atau sensitif.
Fungsinya adalah menerima efek panas dengan sangat cepat
dan meledak menimbulkan gelombang kejut. Ada beberapa jenis
detonator yang sering dipakai dalam proses peledakan, yaitu :
Detonator biasa merupakan sebuah detonator yang dapat
digunakan dengan menggunakan bantuan sumbu api sebagai
media dalam merambatnya api kedalam detonator, sehingga dapat
meledakan isian utama dan isian dasar pada detonator. Detonator
listrik yaitu detonator yang dapat digunakan dengan bantuan kabel
(leg wire) yang berfungsi sebagai media dalam mengalirkan listrik
yang akan membakar ramuan pembakar dan menginisiasi isian
utama detonator. Detonator nonel (non electric) dirancang untuk
mengatasi kelemahan yang ada pada detonator listrik, yaitu
dipengaruhi oleh arus listrik liar, statis, dan kilat serta air.
Menggunakan proses transmisi signal energi rendah gelombang
kejut menuju detonator tanpa mempengaruhi bahan peledak yang
digunakan.
Selain warna yang menjadi penanda dan pembeda dalam
pengelompokan waktu tunda, pada detonator itu sendiri juga telah
terdapat keterangan delay (waktu tunda) dari masing-masing
detonator yang ada. Sehingga ahli ledak tidak perlu bingung dalam
merangkai detonator tersebut saat akan melakukan peledakan.
Kemudian terdapat bahan peledak, Bahan peledak adalah
suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi
14 | T e k n i k P e l e d a k a n
panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu
reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian
atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan
sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Bahan peledak terbagi
menjadi tiga yaitu makanik, kimia dan nuklir. Kimia tebagi menjadi
dua yaitu high explosive seperti TNT, PETN dan lain - lain dan low
explosive seperti ANFO.
Pada operasi peledakan terdapat primer dan booster. Primer
adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka
detonator yang berbentuk cartridge berupa pasta yang sudah
dipasang detonator yang diletakkan didalam kolom lubang ledak.
Proses peledakannya yaitu setelah alat pemicu ledak menginisiasi
detonator maka cartridge akan meledak, meledaknya cartridge
atau primer akan memberikan energi cukup kuat untuk
menginisiasi bahan peledak utama disepenjang kolom lubang
ledak.
Alat bantu peledakan listrik merupakan alat bantu agar
peledakan listrik berlangsung aman dan terkendali. Alat bantu
berfungsi sebagai pengukur tahanan, pengukur kebocoran arus,
detektor petri dan kawat utama atau lead wire atau lead lines atau
firing line. Selain itu terdapat juga alat pencampur dan pengisi yang
berfungsi untuk mencampur dan mengisi bahan peledak. Alat
pengisi lubang ledak dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan alat bantu mekanis. Cara pengisiannya dibedakan
berdasarkan diameter lubang ledak dan untuk alasan tersebut
lubang ledak dikelompokkan menjadi diameter kecil (<50 mm),
diameter sedang (50-100 mm) dan diameter besar (>100mm).
Selain peralatan dan perlengkapan yang diatas, ada beberapa
peralatan yang digunakan dalam operasi peledakan yang bertujuan
sebagai peralatan penunjang keselamatan dan peralatan bantu
dalam peledakan. Seperti papan peringatan akan adanya
peledakan, bendera, handy talkie yang digunakan sebagai alat
komunikasi, dan lain-lain.
15 | T e k n i k P e l e d a k a n
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
16 | T e k n i k P e l e d a k a n
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, C. (2003). Instuction Atlas Copc. Sweden: Atlas Copco Drill AB.
Hidatullah, H., & Salmani. (2019). Teknik Peledakan. Banjarmasin:
Poliban Press.
Koesnaryo, S. (2001). Rancangan Peledakan Batuan. Yogyakarta:
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN "Veteran" Yogyakarta.
Rizani, A., Kartini, & Umar, K. (2020). Observasi Hasil Peledakan
Menggunakan Metode Peledakan Nonen dan Electric
Detonator. Jurnal Geosapta, 117.
Safarudin, Purwanto, & Djamaluddin. (2016). Analisis Pengaruh
Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi dan Digging
Time Material Blasting. Jurnal JPE, 54-62.
17 | T e k n i k P e l e d a k a n
LAMPIRAN
18 | T e k n i k P e l e d a k a n
19 | T e k n i k P e l e d a k a n