Disusun Oleh :
Kelompok 2
i
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
2.5 Keunggulan Dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah Secara Umum ........... 4
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
1
BAB II. PEMBAHASAN
3
Untuk menentukan tambang bawah tanah harus memperhatikan:
1. Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein,
disseminated, tabular, platy, sill, dll)
2. Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)
3. Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock
Mass Rating, Q-System, dll)
4. Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi,
Sumber Daya Manusia, dll)
5. Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing, amblesan, sedimentasi, dll).
5
2.7 Pembagian Metode Tambang Bawah Tanah
Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:
1) Open Stope Methodes
2) Supported Stope Methodes
3) Caving Methodes
4) Coal Mining Methodes
Berdasarkan pembagian metode penambangan di atas, dapat kita ketahui bahwa
penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode yang
lain. Hal ini dikarenakan :
a) Batubara berupa lapisan sedimen.
b) Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas
beracun).
Selanjutnya, metode tambang bawah tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Open Stope Methodes
Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri :
a) Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.
b) Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.
c) Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.
d) Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:
Endapan bijih dan batuan induk relatif keras, sehingga tidak mudah
runtuh.
Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70o.
Ukuran bijih tidak terlalu besar.
Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.
Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat jelas.
Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan menjadi:
a) Gophering Coyoting
b) Glory Hole Methode
c) Shrinkage Stoping
d) Sublevel Stoping
Berdasarkan pembagian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Gophering Coyoting
7
b) Glory Hole Methode
9
terjadi dilusi atau pencampuran dua material. Dalam hal ini
pencampuran endapan bijih dengan batuan induk.
Penyebaran kadar bijih sebaiknya homogen.
11
c) Square Set Stoping
13
3) Caving method
15
bekas penyangga (timber mat) akan dibentuk di bagian atas dari ambrukan,
sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di
atasnya.
Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang memiliki sifat
sebagai berikut :
Bentuk endapan tidak homogen.
Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan-
bongkahan dan akan menjadi penyangga batuan terhadap timber
dibawahnya.
Kekuatan bijih lemah tetapi batuan dapat bertahan untuk tidak runtuh
selama beberapa waktu bengan penyanggahan biasa walaupun tetap
akan runtuh bila penyanggahan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya.
Umumnya kecelakaan yang terjadi adalah tertimpa penyangga.
Keuntungan Sub Level Caving :
a. Cara penambangannya agak murah
b. Tidak ada pillar yang ditinggalkan
c. Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan
penyangga kayu sedikit, kecuali pada endapan-endapan sulfida.
d. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.
e. Bias mengadakan pencampuran dengan memilih penambangan
dari berbagai lombong yang berbeda kadarnya.
f. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih,
sehingga sekaligus dapat berproduksi.
Kerugian Sub Level Caving :
a. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selektif mining), karena
tak dapat ditambang bagian demi bagian
b. Perolehan tambang tidak terlalu tinggi
c. Dillution sering terjadi sampai 10%. Bila dillution harus rendah
maka mining recoverynya juga menurun.
d. Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu
banyak syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke
metode lain.
17
BAB III. PENUTUP
1. Tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral atau batubara
dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara
terbuka .
2. Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:
Open Stope Methodes
Supported Stope Methodes
Caving Methodes
3. Untuk menentukan tambang bawah tanah harus memperhatikan:
Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein,
disseminated, tabular, platy, sill, dll)
Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)
Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock Mass
Rating, Q-System, dll)
Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi,
Sumber Daya Manusia, dll)
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
ANGGOTA KELOMPOK
(131016131201027)