Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga Laporan Resmi Praktikum Ventilasi Tambang dapat selesai dengan baik
dan tepat waktu. Laporan ini sebagai syarat untuk mengikuti ujian responsi
Praktikum Ventilasi Tambang Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan,
Jurusan Teknik Pertambangan,Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Pada kesempatan ini praktikan menyampaikan ucapan terimakasihkepada:
1. Dr. Ir. Sutarto. M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2. Dr. Edy Nursanto, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.
3. Ir. Wawong Dwi Ratminah, M.T., selaku Koordinator Program Sarjana
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
4. Ir. Suyono, MS. selaku Kepala Laboratorium Ventilasi Tambang, Program
Sarjana Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan,Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.
5. Seluruh asisten Praktikum Ventilasi Tambang 2021/2022, Program Sarjana
Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan,Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
6. Rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyusunan laporan ini.
Semoga laporan resmi ini dapat bermanfaat
Yogyakarta, 17 Mei 2022 Praktikan
Abdurrasyid Hutama
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang..................................................................................... 1
1.2. TujuanPraktikum................................................................................ 1
V. PEMBAHASAN
5.1. Analisis Data....................................................................................... 21
5.2. Kontrol Udara.....................................................................................
vi
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan......................................................................................... 27
6.2. Saran................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 29
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
A. SPEC ALAT
B. LEMBAR KONSULTASI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Gambar 1.
Sistem Aliran Fluida
Friction loss menggambarkan head loss pada aliran yang linear melalui saluran
dengan luas penampang yang tetap.Sedangkan shock loss adalah kehilangan head
Gambar 2
Gradien Tekanan Untuk Sistem Aliran Udara Sederhana
Gambar 3
Gradien Tekanan Pada Sistem Ventilasi Tekan
Dimana:
= rapatmassafluida (lb.det2/ft4atau kg/m3)
= viskositaskinematik (ft2/detikatau m3/detik)
60 N ℜ
Vc = D
6250
38,4 40
= (fpm) atau kira-kiraVc=
D D
Gambar 4
Tampilan VentsimLite
: Lock On, digunakan untuk mengunci lembar kerja yang disedang dikerjakan.
: Animate Airflow, digunakan untuk mensimulasikan Airway.
Total Jumlah
Jabatan Pekerja Pekerja/shift Area Kerja
Kepala Teknik Tambang 1 1 Production
Kepala Perencanaan Tambang 1 1 Production
Staff Perencanaan Tambang 12 6 Production
Kepala Operasi Penambangan 1 1 Production
Operator alat
LHD 8 4 Production
Rock breaker 12 6 Production
shuttle car 32 16 Production
roof bolt 12 6 Production
wire mesh 24 12 Production
Supervisor 2 1 Production
Kepala Divisi Pengolahan 1 1 Production
staff pengolahan 10 5 Production
Kepala K3 1 1 Production
Staff K3 22 11 Production
Staff K3 12 6 Production
Kepala divisi ventilasi 1 1 Production
Staff Divisi Ventilasi 12 6 Production
Data ini akan digunakan sebagai dasar perencanaan sistem ventilasi dan
perencanaan biaya yang diperlukan selama kegiatan development dan
penambangan berlangsung.
Alat
Jumla Jumlah
Panas Alat Jumlah Panas
h Alat Energi
Rockheade 63
r 4 kw 6 3804 kw 12979248 BTU/kWH 35.40358 m3/s
24
Shuttle Car 0 kw 16 3840 kw 13102080 BTU/kWH 35.73863 m3/s
Roof Bolt 16
Drilling 5 kw 6 990 kw 3377880 BTU/kWH 9.213866 m3/s
Lampu 0.1 21 4.1 kw 13989.2 BTU/kWH 0.03815 m3/s
total panas 29,526,497 BTU/kWH 81 m3/s
prodution area
pekerja
jumlah pekerja 20 orang
panas 16400 BTU/jam
total udara 0.0447344 m3/s
Alat
7. Mengedit Stope dan meng-input datanya. Jangan lupa centang pada close end
di bagian options karena Stope buntu tidak terhubung dengan airway/buntu.
14. Untuk memenuhi kebutuhan udara pada stope diperlukan pemfokusan aliran
udara menuju stope dengan cara membuat Good Door atau dengan
meningkatkan resistensi saluran ventilasi sehingga udara dapat mengalir ke
bagian yang ingin difokuskan. Select segmen yang ingin dibuat good door >
Edit Airways > pada Resistence di Attributes pilih Good Door > Ok.
Hasilnya :
BAB V
PEMBAHASAN
Gambar 5.2
Jaringan Ventilasi Tampak Atas
Gambar 5.3
Jaringan Ventilasi Tampak Samping
Pada studi kasus ini, tambang bawah tanah memerlukan udara bersih yang masuk
sebesar 5256,34 m3/menit yang diharapkan mampu menyuplai udara bersih ke
dalam semua stope sebesar 4999 m3/menit, agar dapat memenuhi kebutuhan udara
bersih pada stope. Pada tahap ini hanya dilakukan kegiatan development sehingga
kebutuhan udara tidak begitu besar. Untuk mengalirkan udara ke stope yang tidak
terhubung dengan jaringan ventilasi/airway dibantu dengan vent duct, fan, dan
good door agar aliran udara dari area yang sedang tidak beroprasi dapat
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada studi kasus ventilasi di tambang bawah tanah PT Maju
Jaya yaitu:
1. Pemasangan dan pemodelan ventilasi tambang bawah tanah pada dasarnya
yaitu mengalirkan udara segar ke dalam tambang untuk menciptakan kondisi
kerja yang nyaman dan mengurangi kecelakaan tambang serta mengeluarkan
debu atau gas-gas beracun keluar tambang yang disimulasikan dengan
menggunakan perangkat lunak VentsimLite sehingga udara dapat teralirkan
ke beberapa tempat sesuai dengan kebutuhannya.
2. Berdasarkan Studi Kasus pada tambang bawah tanah PT Venti Jaya
kebutuhan udara yang masuk melalui intake (permukaan) sebesar 87.6057494
6.2. Saran
1. Sebaiknya kebutuhan udara yang dialirkan ke masing-masing area sesuai
dengan kebutuhannya agar menciptakan konsisi yang nyaman dan
mengurangi kecelakaan kerja serta dapat meningkatkan produktivitasnya
yang disesuaikan dengan target produksi dan kebutuhan udara berdasarkan
Kepdirjen Minerba Kementerian ESDM No. 185.K/37.04/DJB/2019.
2. Sebaiknya praktikan lebih aktif lagi dalam menanyakan permasalahan kepada
asisten agar lebih mengerti dan paham mengenai solusi studi kasus tersebut.