Anda di halaman 1dari 32

TAHAPAN PENAMBANGAN PT BINTANG ALAM

REJEKI SITE SEBULU KABUPATEN KUTAI


KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RISWAN
093 2018 0197

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN

RISWAN
093 2018 0197

TAHAPAN PENAMBANGAN PT BINTANG ALAM REJEKI SITE SEBULU


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Diajukan Sebagai Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek (KP)
Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Disetujui Oleh,
Pembimbing

Ir. Anshariah., S.T., M.T. IPP.


NIPS. 109 070 851

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP.


NIPS. 109 10 1031

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya penulis bisa
menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan kerja praktek ini disusun sebagai
salah satu program mata kuliah pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Pada laporan kerja praktek ini
penulis melakukan penelitian dengan judul “Tahapan Penambangan PT Bintang
Alam Rejeki Site Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan
Timur”.
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP. Selaku ketua Program Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia.
2. Ir.Anshariah., S.T., M.T. IPP. Selaku dosen pembimbing Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia yang banyak memberikan ilmu, kritik serta saran
yang membangun.
3. Dosen dan Staf Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia.
4. Teman-teman angkatan 2018 yang selalu mendoakan dan memberikan
semangat dalam suka maupun duka.
5. Kedua Orang tua yang selalu memberikan nasehat dan dukungan baik materi
maupun moral.
Akhir kata penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini masih banyak kesalahan dan
kehilafan. Semoga Allah SWT. memberikan berkah pada setiap umatnya yang
senantiasa berbagi ilmu.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Makassar, 12 Juni 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan. ............................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah. .................................................................................... 2
1.4 Alat dan Bahan. ...................................................................................... 2
1.5 Manfaat Kerja Praktek ............................................................................ 2
1.6 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan .................................................................................... 5
2.2 Keadaan Geologi .................................................................................... 5
2.3 Batubara .................................................................................................. 6
2.4 Metode Penambangan............................................................................. 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Pendahuluan................................................................................. 14
3.2 Tahap Pengambilan Data ........................................................................ 14
3.3 Tahap Pengolahan Data .......................................................................... 14
3.4 Tahap Penyusunan Laporan.................................................................... 15
3.5 Tahap seminar kerja praktek................................................................... 15
3.6 Laporan Kerja Praktek… ........................................................................ 15
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Mekanisme Penambangan ...................................................................... 17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 23
5.2 Saran ....................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek .............................................................. 4
2.1 Metode penambangan open pit ....................................................... 8
2.2 Open cut / open cast / open mine .................................................... 9
2.3 Quarry ............................................................................................. 11
2.4 Strip mine......................................................................................... 11
3.1 Bagan alir penelitian ........................................................................ 16
4.1 Proses Pengupasan Overburden ..................................................... 17
4.2 Proses Pengangkutan Overburden Ke Dump area (Disposal) ....... 18
4.3 Proses Coal Getting ........................................................................ 18
4.4 Proses Coal Hauling ....................................................................... 19
4.5 Proses Penumpukan Batubara di Stockpile...................................... 20
4.6 Proses Crushing .............................................................................. 20
4.7 Proses Conveyor Coal Loading ...................................................... 21
4.8 Bagian alir mekanisme penambangan Batu Bara ........................... 21

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan praktek kerja lapangan merupakan konsep utama pelaksanaan


pendidikan di Universitas Muslim Indonesia. Oleh karena itu disamping teori dan
praktikum, juga disediakan waktu satu semester untuk mendapatkan praktek kerja
lapangan. Kunjungan lapangan ke PT Bintang Alam Rejekiakan memberikan
gambaran mengenai sistem penambangan open pit. Dalam hal ini juga berkaitan
dengan adanya suatu kegiatan praktek kerja lapangan yang merupakan salah satu unsur
dalam dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam,
sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu adanya langkah
untuk mengembangkan sumber daya alam yang ada. Pertambangan batubara di
Indonesia, memegang peringkat keempat sebagai penghasil batubara di dunia setelah
Cina, Amerika Serikat dan Australia. Posisi ini secara tidak langsung menunjukkan
tingginya aktivitas penambangan batubara yang dilakukan di Indonesia. Sebagian
besar kegiatan pertambangan batubara di Indonesia dilakukan dengan metode tambang
terbuka (open pit mine) (Madaniyah, 2016). Kecenderungan operasi penambangan
batubara (coal getting) beresiko terhadap perubahan lingkungan. Pembukaan area
pertambangan selain berpotensi merubah bentang alam, juga berpotensi merubah
(menurunkan kualitas) air di lingkungan setempat.
PT Bintang Alam Rejeki adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan batubara yang berlokasi di kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai
Timur dimana sistem penambangannya dilakukan dengan tambang terbuka (open pit
mining). Pemerintah tengah meningkatkan pemanfaatan batubara sebagai energi
alternatif baik untuk keperluan domestik seperti pada sektor industri dan pembangkit
tenaga listrik, maupun untuk ekspor. Batubara sebagai salah satu sumber energi
alternatif yang saat ini sudah menjadi kebutuhan banyak kalangan industri, baik di
dalam maupun luar negeri. Agar dalam penanganan terhadap batubara dimulai dari
lokasi penambangan sampai kepengiriman dilakukan secara tepat, terutama
penanganan di lokasi penambangan dan di pelabuhan. Hal ini yang melatar belakangi

1
penelitian kerja praktek ini dengan judul “Studi Mekanisme Penambangan Batubara
Di PT Bintang Alam Rejeki, Kecamatan Sebulu , Kabupaten Kutaikartanegara.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktek ini adalah untuk melakukan kegiatan
penambangan yang dilakukan pada PT Bintang Alam Rejeki.
1.2.2 Tujuan
1. Mengetahui Mekanisme Penambangan PT Bintang Alam Rejeki.

1.3 Batasan Masalah

Dalam kegiatan kerja praktek ini, penulis memfokuskan pada mekanisme


penambangan batu bara yang terletak pada PIT H pada PT Bintang Alam Rejeki.

1.4 Alat Perlengkapan

1.4.1 Alat
1. Alat Pelindung Diri (APD),
2. Kamera,
3. Alat Tulis Menulis,
4. Laptop,

1.5 Manfaat Kerja Praktek

1.5.1 Manfaat untuk mahasiswa


Mendapatkan gambaran tentang kondisi real dunia industri pertambangan dan
memiliki pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri pertambangan serta
mengembangkan wawasan berpikir. Juga meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam
peningkatan kualitas industri dimasa depan.
1.5.2 Manfaat bagi perusahaan
Dapat memperoleh masukan mengenai kondisi dan permasalahan yang
dihadapi perusahaan.
1.5.3 Manfaat bagi universitas
Dapat menciptakan pola kemitraan yang baik dengan perusahaan tempat
mahasiswa melaksanakan kerja praktek.

2
1.6 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah

Secara administratif wilayah penambangan PT Bintang Alam Rejeki Site Sebulu


Kabupaten Kutai kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Posisi geografis daerah
penambangan PT Bintang Alam Rejeki Site Sebulu Kabupaten Kutai kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur berada pada koordinat antara S 0°11’9" - T 116°57’36"
Secara umum keadaan topografi daerah ini bervariasi, mulai dari daerah dataran
rendah, lereng bergelombang, hingga perbukitan.
Penulis melakukan kegiatan kerja praktek mulai dari tanggal 4 Mei sampai4
Juni 2023. Dari kota Makassar perjalanan dapat ditempuh dengan pesawat melalui
terminal Bandara Sultan Hasanuddin ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan dengan waktu ± 1,5 jam, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan dari
Balikpapa kelokasi kerja praktek dengan waktu ± 5 jam menggunakan mobil.

3
Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

PT Bintang Alam Rejeki adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang


pertambangan batubara yang terletak di Desa Sumber sari, kecamatan Sebulu
Kabupaten Kutai kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. PT Bintang Alam Rejeki
memiliki daerah konsesi penambangan sebesar 5817 Hektar yang terletak di Desa
Sumber Sari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan
Timur pada wilayah IUP (Ijin Usaha Pertambangan). PT Bintang Alam Rejeki
mempunyai PIT yaitu PIT H.

2.2 Keadaan Geologi

Dari data geologi daerah penyelidikan diperoleh formasi geologi yang terdapat
pada pit H yang terdiri atas endapan alluvial, formasi sajau, formasi sinjin, dan formasi
tabul. Tps formasi sajau; terdiri atas batupasir kuarsa, batulempung, batulanau,
batubara, lignit dan konglomerat. Struktur sedimen berupa perlapisan silang silur,
bioturbasi dan parallel laminasi; mengandung nodul besi dan fosil kayu; umumnya
karbonan. Formas ini berumur plio-plistosen berdasarkan kandungan fosil moluska
(beets, 1950) dan diendapkan pada lingkungan fluvial sampai delta. Ketebalan formasi
ini sekitar 600 – 2000 meter.
Tps formasi sinjin; tersusun atas perselingan tufa, breksi tufa, aglomerat dan
lava andesit piroksin. Tufa mengandung bongkah agate dan obsidian, berstruktur
parallel laminasi dan flow banding. Lava andesit porfiritik dan berstruktur aliran.
Formasi sinjin diperkirakan berumur pliosen. Formasi ini terletak tidak selaras di atas
formasi tabul dan menjemari dengan formasi sajau bagian bawah. Lokasi tipenya
terdapat di daerah Muara Sekatak dekat perbatasan dengan Lembar Tanjung Selor.
Tmt formasi tabul; tersusun atas perselingan batulempung, batulumpur,
batupasir, batugamping dan batubara di bagian atas. Fosil petunjuk tidak ditemukan
kecuali pecahan foraminfera besar cycloclypeus sp. Dan operculina sp. Yang berumur
miosen tengah. Berdasarkan kedudukannya dan adanya pecahan fosil tersebut formasi
ini diperkirakan miosen akhir dengan lingkungan pengendapan delta sampai laut
dangkal. Formasi ini tertindih tidak selaras oleh endapan gunung api formasi sinjin.

5
2.3 Batubara

Batubara adalah akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang mati dan tidak sempat
mengalami pembusukan secara sempurna, yang kemudian terpreservasi dengan baik
dalam kondisi bebas oksigen (anaerobic) pada awalnya, batubara merupakan
tumbuhan purba, yang berakumulasi di rawa-rawa, kemudian tertutup oleh sedimen di
atasnya dalam suatu area yang sama. Dalam pembentukannya harus mempunyai waktu
geologi yang cukup. Selanjutnya, material tumbuh- tumbuhan yang terkubur tersebut
mengalami proses fisika dan kimiawi, sebagai akibat adanya tekanan dan suhu yang
tinggi. Proses perubahan tersebut, kemudian menghasilkan batubara yang kita kenal
sekarang ini, (Taufan, 2015).
Batubara mentah terdiri dari satu campuran produk yang diperlukan seperti
serpihan batupasir dan sebagainya. Batubara juga mengandung berbagai macam
komponen yang disebut lithotypes, micro-lithotypes, dan maseral yang kejadiannya
bergantung pada sifat dasar bahan asal batubara dibentuk, (Taufan, 2015).
Ada dua sifat fisik batubara yang menyangkut dalam preparasi batubara adalah
ukuran butir dan berat jenis. Ukuran partikel adalah sub-mirometer. Bagaimanapun
bentuk rekahan menunjukkan tingkat dan jenis batubara tergantung pada peralatan
crushing dan merupakan suatu standar yang dapat diprediksi sesuai dengan proses
crushing, (Taufan, 2015).
Setiap batubara yang dihasilkan, memiliki kualitas (dilihat dari tingkat
kelembaban, kandungan karbon, dan energi yang dihasilkan) yang berbeda-beda.
Pengaruh suhu, tekanan, dan lama waktu pembentukan (disebut maturitas organik),
menjadi faktor penting bagi mutu batu bara yang dihasilkan, (Taufan, 2015).
Selain kualitas di atas, batubara memiliki kualitas yang cukup berpengaruh
yaitu Hardgrove Grindability Index (HGI). HGI merupakan suatu bilangan yang
menunjukkan mudah atau sukarnya batubara digiling/digerus menjadi bahan bakar
serbuk. Di dalam praktek sebelum batubara dipergunakan sebagai bahan bakar, ukuran
butirnya dibuat seragam, dengan ukuran < 3 mm, sedang ukuran paling kasar sampai
50 mm. Butir paling halus perlu dibatasi dengan sifat dustness (ukuran terkecil agar
tidak diterbangkan oleh angin, dengan harapan tidak mengotori lingkungan),
sedangkan dustness dan tingkat kemudahan untuk diterbangkan angin dipengaruhi
pula oleh kandungan lengas (moisture content). Makin kecil nilai HGI, maka makin
keras keadaan batubaranya.

6
2.4 Matode Penambangan

Pertambangan merupakan salah satu kegiatan dasar manusia yang berkembang


pertama kali bersama-sama dengan pertanian. Oleh Karena itu keberadaan
pertambangan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan/peradaban manusia.
Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang unik. Endapan bahan galian pada
umumnya tersebar secara tidak merata di dalam kulit bumibaik jenis, jumlah, kadar
(kualitas) maupun karakteristiknya. Sumberdaya mineral (endapan bahan galian)
mempunyai sifat khusus bila dibandingkan dengan sumberdaya yang lain. Sifat yang
dimaksud adalah bahwa sumberdaya mineral merupakan “wasting assets” atau “non
renewable resource”, artinya bila endapan bahan galian tersebut ditambang di suatu
tempat, maka bahan galian tersebut tidak akan dapat diperbaharui kembali atau dengan
kata lain industri dasar tanpa daur. Oleh karena itu dalam mengusahakan industri
pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang sangat terbatas, baik lokasi,
jenis, jumlah maupun mutu materialnya. Keterbatasan ini ditambah lagi dengan
keterbatasan yang muncul akibat usaha meningkatkan keselamatan kerja serta menjaga
kelestarian lingkungan hidup. Jadi di dalam mengelola sumberdaya mineral diperlukan
penerapan sistem penambangan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknis
maupun ekonomis, agar manfaatnya dapat maksimal. Tujuan indutri pertambangan
adalah untuk memanfaatkan sumberdaya mineral yang terdapat di dalam kulit bumi
demi kesejahteraan manusia. Secara garis besar metode penambangan dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu: (Supratman, 2018).
1. Tambang terbuka (surface mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat
dengan permukaan bumi dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan
udara luar.
2. Tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang
segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan
bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
3. Tambang bawah air (underwater mining) adalah metode penambangan yang
kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah permukaan air atau endapan mineral
berharganya terletak di bawah permukaan air.
Dan sistem Penambangan yang diterapkan di PT Bintang Alam Rejekiadalah
Tambang Terbuka, untuk itu Penulis akan menfokuskan pada tambang terbuka dan

7
Berdasarkan macam material yang ditambang, maka tambang terbuka dibagi atas
beberapa yaitu: (Sulistianto, 2008).
a. Open pit
Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada suatu
daerah yang datar atau lembah. Dengan demikian medan kerja digali ke arah bawah
sehingga akan membentuk semacam cekungan atau pit.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih
atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali
ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.
Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada dua macam, yaitu:
1) Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor /mine car/ skip dump type rail cars dan
sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan
menelusuri tebing- tebing sepanjang bukit.
2) Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil
galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi
alat-alat angkut. Misalnya dari permukaan/medan kerja (front) ke tempat
crusher digunakan truk dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point, dari
sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor dan akhirnya diangkut
ke luar tambang dengan cage. Dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Metode Penambangan Open Pit (Sulistianto, 2008).

8
b. Open cast / open mine / open cut
Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada lereng
bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya.
Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari
letak endapan dan penambangan yang diinginkan (Sulistianto, 2008). Dapat dilihat
pada gambar 2.2

Gambar 2.2. Open cut / open cast / open mine (Sulistianto, 2008).
c. Quarry
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali
endapan- endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer,
batugranit, batu andesit, batu gamping. Metode penambangan dengan cara Quarry
adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan
galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit,
batu gamping, dll (Sulistianto, 2008).
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu sendiri ada
dua macam, yaitu:
1) Side Hill Type
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian
indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-
lereng bukit itu dengan dua kemungkinan, yaitu:
a. Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja
dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.

9
b. Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit
itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk
dari salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah:
1. Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja
sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
2. Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan
gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi
lebih singkat.
c. Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses penambangan ini adalah:
1. Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan
dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi
pengupasan material penutup.
2. Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut
kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat
menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
2) Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang
terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus
digalike arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk
medan kerja atau cekungan tersebut ada dua kemungkinan, yaitu: (Sulistianto, 2008).
a. Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan
kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
b. Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar,
maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan
jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.

10
Gambar 2.3. Quarry (Sulistianto, 2008).
3) Strip Mine
Merupakan cara-cara penambangan terbuka yang dialakukan untuk endapan-
endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Yang harus diperhitungkan
dalam penambangan cara ini adalah nisbah penguapan (stripping ratio) dari endapan
yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m 3
atauBCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan(Sulistianto, 2008).

Gambar 2.4. Strip Mine (Sulistianto, 2008)

11
4) Alluvial Mine
Adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan
alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll. Berdasarkan cara
penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
(Sulistianto, 2008).
a. Tambang Semprot (Hydraulicking).
Pada tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan
menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan
yang disebut monitor atau water jet atau giant. Tekanan aliran air yang dihasilkan oleh
monitor dapat diatur sesuai dengan keadaan material yang akan digali atau disemprot
yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai 10 atm.
Untuk memperbesar produksi biasanya:
1. Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau bersama
di satu permukaan kerja.
2. Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldozzer.
Untuk mengangkut material hasil galian atau semprotan ke instalasi
pengolahan digunakan air yang digerakkan dengan pompa. Jadi jika digunakan cara
penambangan tambang semprot harus tersedia cukup air, baik untuk proses
penambangan maupun untuk proses pengolahannya.
b. Penambangan dengan Kapal Keruk (Dredging).
Penambangan dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini
digunakan bila endapan yang akan digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di
lepas pantai, sungai danau atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air.
Berdasarkan macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk
penambangan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Multi bucket dredge, yaitu kapal keruk yang alat-galinya berupa rangkaian
mangkok(bucket).
2. Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau
pemotong yang menyerupai bentuk mahkota.
3. Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang
berputar (bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:

12
1. Sistem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau
membentuktangga atau jenjang (benches).
2. Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder) sampai
pada kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa
membentuk tangga.
3. Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga
dengan sistem tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan tanah
penutup, sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan bijihnya.
c. Manual mining method.
Manual method atau penambangan secara sederhana adalah penambangan
yang menggunakan tanaga manusia atau hampir tidak menggunakan tenaga mesin atau
alat mekanis.
Cara ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil untuk
menambang endapan yang:
1. Ukuran atau jumlah cadangannya tidak besar;
2. Letaknya tersebar dan terpencil;
3. Tetapi endapannya cukup kaya.

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini, persiapan awal yang dilakukan adalah melengkapi administrasi,
studi pustaka dilakukan untuk menambah pemahaman secara teoritis sebelum
penerapan secara langsung dilapangan, dan persiapan peralatan serta perlengkapan
yang akan dibawah ke perusahaan untuk melakukan penelitian.

3.2 Tahap Pengambilan Data

Tahap pengambilan data merupakan tahap pelaksanaan pekerjaan dimana


segala data yang dibutuhkan akan dikumpulkan untuk menunjang kegiatan
penyusunan laporan nantinya, dan data yang di ambil berdasarkan kebutuhan dalam
penelitian dan menunjang proses penyusunan laporan.
3.2.1 Sumber Data
Data-data yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini diperoleh
dari hasil pengamatan langsung di PT Bintang Alam Rejeki.
3.2.2 Jenis Data
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan pada objek
penelitian meliputi dokumentasi Pada PT Bintang Alam Rejeki.
a. Dokumentasi
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data-data yang diperoleh dari pustaka, baik berupa peta
ataupun hasil-hasil penelitian di daerah penambangan dan sebelumnya yang
berhubungan langsung dengan tujuan Penelitian antara lain :
a. Profil PT Bintang Alam Rejeki
b. Peta Lokasi Daerah PT Bintang Alam Rejeki.

3.3 Tahap Pengolahan Data

Data-data yang didapatkan dari lapangan baik itu data primer maupun data
sekunder selanjutnya akan disusun berdasarkan dari kegiatan pengamatan langsung

14
dilapangan dan alat-alat yang digunakan. Kemudian data tersebut dibuat dalam bentuk
laporan berdasarkan format penulisan yang berlaku.

3.4 Tahap Penyusunan Laporan


Tahap ini yaitu penyusunan laporan kerja praktek yang disusun berdasarkan
data yang telah diperoleh selama kegiatan kerja praktek. Tahap ini dilakukan di lokasi
kerja praktek PT Bintang Alam Rejekidan akan dilanjutkan di Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

3.5 Tahap Seminar Kerja Praktek


Tahap ini akan dilakukan presentasi mengenai laporan yang telah dibuat dan
disusun selama berada diperusahaan.

3.6 Laporan Kerja Praktek


Tahap terakhir pengumpulan laporan kerja praktek yang telah dibuat dan
direvisi setelah seminar kerja praktek yang dilakukan di kampus.

15
Tahap Pendahuluan

1. Administrasi
2. Studi Pustaka
3. Persiapan Peralatan dan Perlengkapan

Tahap Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder

1. Dokumentasi 1. Profil PT Bintang Alam


Rejeki
2. Peta Lokasi Daerah PT
Bintang Alam Rejeki

Tahap Pengolahan Data

Tahap Penyusunan Laporan

Tahap Seminar Kerja Praktek

Laporan Kerja Praktek

Gambar 3.1 Bagan Alir Metodelogi Penelitian

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme Penambangan

Mekanisme penambangan yang di terapkan di PT Bintang Alam Rejeki adalah


sistem penembangan terbuka (surface minimg), yang segala kegiatan atau aktifitasnya
dilakukan di atas permukaan dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara
luar yang disebut open pit mine.
Adapun alur penambangan yang diterapkan di PT Bintang Alam Rejeki, yaitu:
a. Pengupasan overburden
Tahap ini dilakukan pengupasan Overburden sebagai lapisan tanah paling atas
atau tanah penutup. Lapisan tanah ini mengandung kesuburan yang paling tinggi dan
mendukung pertumbuhan tanaman. Sehingga disimpan pada tempat yang aman atau
di disposal area. Tanah ini akan digunakan untuk keperluan reklamasi pada tahap akhir
penambangan. Proses pengupasan Overburden dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Proses pengupasan overburden


b. Pengangkutan Overburden ke lokasi dump area (Disposal)
Overurden yang telah digali kemudian dimuat ke area disposal. Tahap ini
menggunakan beberapa unit alat berat sesuai dengan perhitungan cycle time dan match

17
factor nya agar tercapainya target produksi perhari dengan jumlah unit alat berat yang
dipakai. Proses pengangkutan overburden dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Proses pengangkutan overburden ke lokasi dump area (Disposal)


c. Coal getting
Setelah tahap overburden removal, selanjutnya dilakukan penggalian ore yaitu
penggalian bahan tambang yang bernilai ekonomis. Coal Getting mengikuti arahan
dari tim grade kontrol dengan kemiringan bench adalah 45º. Coal yang telah digali
akan dibawa ke stockpile. Tahap dilakukan dengan beberapa unit excavator dan dump
truck agar memenuhi target produksi per hari, dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Proses coal getting

18
d. Coal hauling
Setelah kegiatan coal getting, batubara yang telah digali kemudian dimuat
menggunakan excavator dan dipindahkan ke unit dump truck lalu ore diangkut ke area
stockpile. Tahap ini menggunakan beberapa unit alat berat sesuai dengan perhitungan
cycle time dan match factor nya agar tercapainya target produksi perhari dengan
jumlah unit alat berat yang dipakai. Proses coal hauling dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Proses coal hauling


e. Penimbunan Sementara
Tempat penumpukan atau bahan yang ditumbuk untuk diambil, diolah, dan
dipasarkan atau dimanfaatkan. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara
pengiriman dan proses, sebagai persediaan strategis terhadap gangguan yang bersifat
jangka pendek atau jangka panjang. Stockpile juga berfungsi sebagai proses
homogenisasi atau pencampuran batubara untuk menyiapkan kualitas yang
dipersyaratkan. Stockpile juga merupakan tempat penyimpanan atau penumpukan hasil
tambang batubara. Stockpile juga digunakan untuk mencampur batubara supaya
homogenisasi bertujuan untuk menyiapkan produk dari satu tipe mineral dimana
fluktuasi didalam kualitas batubara dan distribusi ukuran disamakan. Proses
pembongkaran batubara dari dump truck di stockpile dapat dilihat pada gambar 4.5.

19
Gambar 4.5 Proses penumpukan batubara di stockpile
f. Crushing
Mesin yang digunakan untuk menghancurkan material dari ukuran besar menjadi
ukuran kecil. Mesin crusher dapat digunakan untuk berbagai material, seperti: batu,
batubara, phospat, urea, kayu plastik, pupuk dan macam-macam bahan lainnya.
Sedangkan alat yang digunakan pada PT HPU adalah mobile crusher. Batu bara yang
sudah di bongkar di stockpile harus melalui proses crushing utuk mendapatkan batubara
yang berukuran sedikit lebih besar menjadi kecil dapat dilihat pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Proses crushing

20
g. Conveyor Coal Loading
Setelah proses crushing batu bara yang sudah berukuran sesuai permintaan
pembeli diangkut dengan dumptruck ke belt conveyor agar bisa naik ke Kapal
tongkang berukuran 6000 ton. Proses conveyor coal loading dapat dilihat pada gambar
4.7

Gambar 4.7 Proses conveyor coal loading

21
Pengupasan
Overburden

Pengangkatan
Overburden Ke Disposal

Coal Getting & Coal


Hauling

Penimbunan

Crushing

Conveyor coal loading

Gambar 4.8 Bagian alir mekanisme penambangan batubara

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun metode penambangan batu bara yang dilakukan PT Bintang Alam


Rejeki yaitu dengan metode open pit, baik itu open cut maupun open cast. Proses
penambangan diawali dengan dengan pengupasan overburden, pengangkutan
overburden ke lokasi disposal, coal getting, coal hauling ke stockpile, crushing,
conveyor coal loading.

5.2 Saran

Saran dari hasil pengamatan kerja praktek pada PT Bintang Alam Rejeki adalah
1. Pentingnya pemberian alat pelindung diri lengkap kepada karyawan agar
memberikan kesehatan dan keselamatan kerja .
2. Perlu adanya usaha peningkatan pengetahuan pekerja tambang tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.

24
DAFTAR PUSTAKA

Guilbert, J.M. 1986., The Geology of Ore Deposits. W.H Freeman and Company
Newyork.

Hasanuddin, D.,Karim dan Djajulit, A., 1999, Pemantauan Teknologi Penambangan


Bijih, Dir. P.U. PPTM, Bandung.

Muchijidin, 2006, Pengendalian Mutu Dalam Industri batubara, Bandung: Institut


Teknologi Bandung.

Mulyana, Hana, 2005, Kualitas Batubara dan Stockpile Management Yogyakarta: PT


Geoservices LTD

Nugeraha, Sri Sumiyati dan Ganjar Samudro, 2010. Pengolahan Air Limbah Kegiatan
Penambangan Batubara Menggunakan Biokoagulan.

Partanto, 1993, “Pemindahan Tanah Mekanis”, ITB, Bandung

Sompotan, F. Armstrong, 2012, Struktur Geologi Sulawesi. Perpustakaan Sains


Kebumian,Institut Teknologi: Bandung.

Sulistianto, B., 2008, Sistem Penambangan, Jurusan Teknik Pertambangan Institut


Teknologi Bandung, Bandung.

Madaniyah, 2016, Metode Tambang Terbuka di Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta.

Taufan, 2015, “Sifat Dasar Bahan Asal Batubara Dibentuk”, Jurnal Teknologi
Pertambangan.

Supratman, 2018, ”Metode Penambangan Batubara”, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor


Indonesia.

25
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai