Anda di halaman 1dari 26

OPTIMALISASI TERHADAP KEMAMPUAN PRODUKSI CRUSHER

PADA LABORATORIUM PREPARASI PT ADHIKARA CIPTA


MULIA SITE MOROMBO KONAWE UTARA

PROPOSAL PENELITIAN

FADILAH ANUGRAH SAID


09320180088

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
HALAMAN PENGESAHAN

FADILAH ANUGRAH SAID


093 2018 0088

OPTIMALISASI TERHADAP KEMAMPUAN PRODUKSI CRUSHER


PADA LABORATORIUM PREPARASI PT ADHIKARA CIPTA
MULIA SITE MOROMBO KONAWE UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S-1)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat, karunia serta
nikmat yang diberikan kepada kita baik itu berupa nikmat keislaman, nikmat
kesehatan serta nikmat kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian tugas akhir yang berjudul “Optimalisasi Terhadap Kemampuan Alat
Crushing Pada Laboratorium Preparasi PT Adhikara Cipta Mulia Site Morombo
Konawe Utara”, yang kemudian menjadi salah satu bukti telah melaksanakan
seminar proposal penelitian tugas akhir dan sebagai syarat kelulusan mata kuliah
tugas akhir serta dalam menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada Program
Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim
Indonesia..
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada:
1. Bapak Ir. Firman Nullah Yusuf, ST., MT., IPP., selaku Prodi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Bapak Ir. Abdul Salam Munir, S.T., M.T., selaku pembimbing I dalam
pembuatan proposal penelitian tugas akhir.
3. Ibu Ir. Nur Asmiani , S.T., M.T., IPP., selaku pembimbing II dalam pembuatan
proposal penelitian tugas akhir.
4. Para Dosen Program Studi Teknik Pertambangan yang telah mendampingi,
membimbing dan membantu dalam pembuatan proposal penelitian tugas akhir.
5. Bapak Ahmad Sahrul Nippo selaku Manager beserta seluruh staf PT Adhikara
Cipta Mulia.
6. Bapak Fazarudin sekalu pembimbing lapangan atas kesempatan yang telah
diberikan serta bimbingan dan perhatiannya selama penulis melakukan
penelitan.
7. Bapak Ahmad Lupianto, S.T., selaku Ketua Teknik Tambang PT Adhikara
Cipta Mulia
8. Teman teman angkatan 2018 Teknik Pertambangan Universitas Muslim
Indonesia yang selalu setia dalam suka maupun duka.

iii
9. Terkhusus orang tua dan keluarga yang membantu secara moril maupun
materil selama penulis menempuh pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu penulis mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif berupa kritik dan
saran yang bersifat korektif dan membangun dari pembaca, demi perbaikan dan
penyempurnaan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penulisan proposal penelitian tugas akhir ini masih banyak kesalahan,
kekhilafan serta kekurangan. Semoga Allah SWT memberikan berkah pada setiap
umatnya yang senantiasa berbagi ilmu.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 9 Juni 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................... 2
1.4 Batasan Masalah...................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
1.6 Alat dan Bahan........................................................................................ 3
1.7 Lokasi Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan .................................................................................... 5
2.2 Nikel Laterit ........................................................................................... 6
2.3 Pengolahan Bahan Galian ...................................................................... 6
2.4 Jaw Crusher ........................................................................................... 8
2.5 Peremukan (Crushing) ........................................................................... 9
2.6 Proses Produksi Crusher ........................................................................ 10
2.7 Kapasitas (Crusher) ................................................................................ 10
2.8 Produktivitas Crusher ............................................................................ 11
BAB III TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Pendahuluan ................................................................................ 12
3.2 Tahap Pengambilan Data ....................................................................... 12
3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 13
3.4 Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir................................................... 14
3.5 Tahap Seminar Tugas Akhir .................................................................. 14
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU

v
4.1 Rencana Anggaran Biaya ....................................................................... 16
4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Peta tunjuk lokasi daerah penelitian................................................. 4
2.1 Jaw Crusher .................................................................................... 8
3.1 Diagram alir tahapan dan metodologi penelitian............................. 15

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam,
salah satu dari sumber daya tersebut adalah melimpahnya sumber daya alam berupa
mineral. Mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang terdapat di
wilayah Indonesia sangat banyak. Melimpahnya jumlah mineral di Indonesia
khususnya di wilayah Indonesia Timur pada daerah Sulawesi Tenggara yang
memiliki potensi sumberdaya nikel laterit yaitu di Kecamatan Lasolo Pantai,
Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, oleh karena itu banyak
perusahaan-perusahaan besar yang ingin menanamkan investasi dan melakukan
kegiatan eksploitasi dalam kegiatan pertambangan.
Penambangan yang dilakukan dengan menggunakan sistem tambang terbuka
(open cut) yaitu menambang dari punggung bukit ke bawah dengan membuat
Bench (jenjang) sehingga terbentuk bukaan-bukaan. Dalam kegiatan produksi
senantiasa melakukan pengawasan terhadap mutu bijih nikel, baik itu pengawasan
terhadap kadar air, kadar basicity maupun terhadap kadar bijih nikel itu sendiri.
Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan standar eksport bijih nikel
sebagaimana ditetapkan oleh negara konsumen (Masuara, 2018).
Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan standar ekspor bijih nikel
sebagai mana di tetapkan oleh Negara konsumen penentuan kadar bijih nikel
dilakukan melalui pengujian di laboratorium preparasi dengan menggunakan alat
XRF, sebelum melakukan pengujian tersebut maka dilakukan proses preparasi
sampel dengan menggunakan jaw Crusher. Crusher merupakan alat yang
digunakan untuk mereduksi atau memperkecil ukuran bongkah batuan yang berasal
dari tambang, Pada kegiatan preparasi sampel dimana sebelum memasuki analisa di
laboratorium digunakan alat Crusher untuk mereduksi ukuran sampel. Pada kegiatan
crushing pencapaian target produksi sangat dibutuhkan dalam menunjang suatu
produksi.

Crusher di laboratorium preparasi PT Adhikara Cipta Mulia seringkali tidak


mampu memenuhi target produksi yang ditentukan oleh perusahaan, sehingga
membutuhkan optimalisasi dalam proses crushing (peremukan), berdasarkan hal tersebut
1
maka penenlitian mengenai optimalisasi terhadap kemampuan produksi Crusher pada lab
preparasi PT Adhikara Cipta Mulia dilakukan untuk mencapai target produksi Crusher
yang telah ditentukan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Berapa kapasitas produksi pada Crusher di PT Adhikara Cipta Mulia ?
2. Berapa produksi aktual Crusher di PT Adhikara Cipta Mulia perharinya?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi keoptimalan Crusher di PT Adhikara
Cipta Mulia?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalisasi unit
peremukan (Crusher) dalam pencapaian target produksi
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kapasitas produksi Crusher di PT Adhikara Cipta Mulia.
2. Menentukan produksi aktual Crusher di PT Adhikara Cipta Mulia.
3. Menentukan faktor yang mempengaruhi keoptimalan Crusher di PT Adhikara
Cipta Mulia.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masa penelitian ini yaitu fokus menghitung kapasitas produksi
Crusher, serta menentukan faktor yang mempengaruhi keoptimalan Crusher di PT
Adhikara Cipta Mulia.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:


1. Menjadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan
effisiensi kerja dan mengoptimalkan produksi Crusher sehingga mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.

2
2. Memberikan solusi terhadap hambatan-hambatan yang diperoleh dalam kinerja
alat peremuk (crushing) sebagai upaya untuk pencapaian target produksi alat
peremuk.

1.6 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang di gunakan yaitu:


1.5.1 Alat
1. Crusher
2. Sekop
1.5.2 Bahan
1. Bongkah ore

1.7 Lokasi dan Kesampain Daerah

Secara administratif lokasi kerja praktek berada di Desa Morombo Pantai,


Kecamatan Lasolo Pantai Pantai, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara, dan terletak Lokasi penambangan PT Adhikara Cipta Mulia dapat dicapai
dari kota makassar dengan rute perjalanan sebagai berikut:
1. Dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menuju Bandara Haluoleo Kendari
menggunakan pesawat udara yang ditempuh dalam waktu 1 jam
2. Dari Kendari menuju lokasi penambangan PT Adhikara Cipta Mulia
menggunakan mobil yang ditempuh sekitar 6 jam.
Terdapat opsi lain untuk transportasi menuju ke lokasi penambangan misalnya
dari jalur darat dari Makassar menuju Bone dan menyeberang menggunakan kapal
ferry selama 9 jam menuju kolaka kemudian dilanjutkan perjalanan darat ke Konawe
utara sekitar 3 jam perjalanan.

3
Gambar 1.1 Peta tunjuk lokasi daerah penelitian

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

PT Adhikara Cipta Mulia salah satu perusahaan pemegang IUP di area


Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, khususnya pertambangan Nikel. Perusahaan ini
berdiri pada tahun 2011 dan terus berkembang hingga saat ini. Perusahaan ini telah
memilik izin usaha jasa pertambangan baru dari DIRJEN MINERBA untuk
melakukan kegiatan tambang mulai dari pengupasan lahan (over burden), ore getting,
pengangkutan menggunakan truck dan penyewaan alat berat. PT Adhikara Cipta
Mulia.

Perusahaan dalam kegiatannya di dukung oleh tim manajemen yang terpadu


dengan sumber daya manusia yang kompeten professional dan ahli di bidang
pertambangan. Serta memiliki alat-alat yang sesuai dengan standar pertambangan
dalam setiap kegiatan operasional perusahaan berkomitmen untuk selalu memenuhi
standar kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) yang diharapkan
mampu meminimalkan resiko kesehatan keselamatan kerja, dan dampak terhadap
lingkungan hidup sesuai dengan kaidah pertambangan yang baik dan benar (good
mining practice).

Saat ini perusahaan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para
mitra dan siap untuk melayani segala jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
penambangan sehingga di masa depan memperluas wilayah penambangan sehingga
di masa depan dapat memperluas wilayah kerja dan terus bekerja keras untuk
mendapatkan kepercayaan dari relasi bisnis atau mitra kerja, serta menjaga komitmen
perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik. Dalam menjaga kualitas dan
kuantitas hasil tambang PT Adhikara Cipta Mulia melakukan proses penelitian untuk
mengetahui kadar nikel endapan laterit dengan metode sampling dengan di atas
permukaan melalui proses pengambilan sampel pit dan sampel stockpile sesuai
standar GIS (japan industrial standart). Selanjutnya dilakukan preparasi yang
kemudian di analisis kadarnya di laboratorium yang perusahaan miliki kesadaran dan
kemauan untuk bekerja sama antar individu, unit kerja, client dan mitra dengan tulus
mengarahkan semua kemampuan dan secara cerdas mencapai tujuan perusahaan.

5
2.2 Nikel Laterit
Di Indonesia sumber nikel hanya dijumpai dalam bentuk nikel
sekunder atau yang disebut juga sebagai nikel laterit. Nikel mempunyai sifat
tahan karat. Istilah “laterite” bisa diartikan sebagai endapan yang kaya oksida
besi, miskin unsur silika dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan pada
iklim tropis. Ada juga yang mengartikan nikel laterit sebagai endapan lapukan yang
mengandung nikel dan secara ekonomis dapat ditambang. Batuan induk endapan
Nikel laterit adalah batuan ultrabasa; umumnya dari jenis harzburgit (peridotit yang
kaya unsur ortopiroksen), dunite dan jenis peridotite yang lain. Endapan nikel laterit
ini ditemukan di daerah Indonesia bagian timur seperti Pulau Sulawesi, pulau-
pulau di Maluku Utara maupun di daerah Papua. Di daerah Maba, Pulau Halmahera,
Maluku Utara dijumpai deposit nikel laterit dengan sebaran yang cukup luas.

Nikel merupakan salah satu kebutuhan manusia akan logam. Secara umum
nikel dapat terbentuk secara primer maupun sekunder atau yang sering disebut
sebagai nikel laterit. Endapan nikel yang terdapat di Indonesia hanya dijumpai dalam
bentuk nikel laterit. Batuan induk endapan Nikel laterit adalah batuan ultrabasa;
umumnya dari jenis harzburgit (peridotit yang kaya unsur ortopiroksen), dunite dan
jenis peridotite yang lain. Oleh karena adanya proses pelapukan menyebabkan
terjadi proses pengkayaan sekunder yang meningkatkan kadar Ni dalam batuan
(Isjudarto, 2013).

2.3 Pengolahan Bahan Galian

Pengolahan bahan galian adalah istilah umum yang digunakan untuk


mengolah semua jenis bahan galian hasil tambang yang berupa mineral, batuan,
bijih, atau bahan galian lainnya yang ditambang, untuk dipisahkan menjadi
produk-produk berupa satu macam atau lebih.
1. Comminution (Kominusi)
2. Sizing (Penyeragaman Ukuran)
3. Concentration (Konsentrasi)
4. Dewatering (Pengeringan)
Dari beberapa tahapan di atas tersebut, proses pengolahan batuan diorit pada
crushing plant unit hanya melalui 2 tahapan saja yaitu tahapan pengecilan ukuran
6
(kominusi) dan tahapan penyeragaman ukuran (sizing), dari 2 tahapan tersebut akan
didapatkan produk yang langsung siap untuk dipasarkan (Purwaka dan Pulungan
2017).
Pengolahan bahan galian merupakan proses pemisahan mineral berharga dari
“gangue”-nya (mineral tak berharga), yang dilakukan secara mekanis, menghasilkan
produk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan produk yang mineral
berharganya berkadar rendah karena terdiri dari dari ”gangue mineral” (tailing).
Proses pemisahan ini didasarkan atas fisik mineral maupun sifat kimia fisika dari
permukaan mineral, dan diupayakan menguntungkan (Nugroho, 2016).

2.4 Crusher
Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih
kecil sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk memasukkan batuan ke
dalam Crusher, biasanya digunakan alat yang disebut feeder. Untuk
mendistribusikan agregat hasil pemecahan digunakan conveyor dalam alur kerja
Crusher. Pada pengerjaan pemecah batu, diperlukan beberapa kali proses
pemecahan, tahapan itu beserta jenis pemecah batu yang dipergunakan :
1. pemecah tahap pertama dipergunakan pemecah batu jenis primary Crusher.
2. pemecah tahap kedua dipergunakan jenis
secondary Crusher.
3. pemecah tahap-tahap berikutnya apabila diperlukan pemecah batu lanjutan,
dengan menggunakan tertiary Crusher (jumsar dkk, 2020).

Crusher akan mengecilkan ukuran ore dengan metode yang beragam sesuai
dengan Crusher yang digunakan. Pada kegiatan penambangan, keberadaan
alat mekanis sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan dari suatu
produksi. Sehingga dalam penggunaannya perlu dilakukan secara cermat akan
perhitungan biaya produksi yang digunakan dalam proses penambangan tersebut
agar kemampuan alat dapat digunakan secara optimal (Safitri dkk, 2021).

Alat peremuk mempunyai 2 rahang (jaw), yang satu dapat digerakan


(swing) dan yang lainnya tidak dapat digerakan (fixed). Berdasarkan letak
porosnya jaw Crusher dibagi menjadi dua, yaitu Blake Jaw Crusher dengan
letak poros di atas dan Dodge Jaw Crusher yang letak porosnya di bawah.

7
Jenis Blake Jaw Crusher ini masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu Single
Toggle Blake Jaw Crusher dan Double Toggle Blake Jaw Crusher. (Gaudin,
1939) Kapasitas alat peremuk dibedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas
teoritis. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya
dapat dicapai oleh alat peremuk tersebut berdasarkan hasil pengujian oleh pabrik
pembuatnya. Sedangkan kapasitas teoritis merupakan kemampuan alat
peremuk sesungguhnya didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan,
yang diketahui dari hasil ngambilan sampel produk (Husna dan Herlambang, 2019).

Gamba
r 2.1 Jaw Crusher

2.5 Peremukan (Crushing)

Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang


diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan proses
kering dan dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu primary crushing, secondary
crushing, dan screen. Crusher merupakan alat yang dig`unakan dalam proses
crushing. Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi ukuran
batuan. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran atau mengubah
bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut (Andrika., 2017).
Crushing atau pengecilan ukuran adalah proses pemecahan padatan/batuan
secara mekanis, sebagai langkah pertama yang dilakukan dalam proses pengolahan
8
bahan galian, yaitu memperkecil ukuran (mereduksi) menjadi pecahan-pecahan
yang berukuran lebih kecil sesuai ukuran butiran yang diperlukan dengan cara
memecahkan/meremukan dan kemudian mengerus bongkahan-bongkahan batuan
tersebut. Peremukan batu pada perinsipnya bertujuan mereduksi material
untuk memperoleh ukuran butir tertentu melalui alat peremukan dan
pengayakan. Crusher adalah suatu peralatan di dalam industri pengolahan bahan
yang digunakan sebagai tahapan awal dalam proses memperkecil ukuran dari
bongkahan-bongkahan yang besar ke potongan-potongan yang lebih bisa
dikendalikan. Perbedaan ukuran dari produk biasanya tidak terlalu tajam.
Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mereduksi ukuran batu
dari yang asalnya besar (boulder) menjadi ukuran yang lebih kecil seperti kerikil
atau abu batu. Crusher dapat digunakan untuk mengubah bentuk bahan tambang
sehingga dapat diolah lebih lanjut. Crusher pada prinsipnya bertujuan
mereduksi material untuk memperoleh ukuran butir tertentu melalui alat
peremuk. Pada proses pengecilan ukuran, pada umumnya dilakukan dengan 2
tahap, yaitu primary crushing dan secondary crushing. Istilah-istilah pada crushing:

a. Setting block, bagian dari jaw Crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai
dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara fixed
jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
b. Toggle, bagian dari jaw Crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan
naik turun menjadi maju mundur.
c. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur
menjadi gerakan naik turun.
d. Swing jaw, bagian dari jaw Crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau
dorongan toggle.
e. Fixed jaw, bagian dari jaw Crusher yang tidak bergerak/diam.
f. Mouth, bagian mulut jaw Crusher yang berfungsi sebagai lubang
penerimaan umpan.
g. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran. h.
Gate, adalah jarak mendatar pada mouth.
i. Set, adalah jarak mendatar pada throat.

9
j. Closed setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swin
jaw ekstrim ke depan.
k. Open setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke belakang (Andrika, 2017).
Kapasitas alat peremuk di bedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas
teoritis. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dapat
dicapai oleh alat peremuk tersebut berdasarkan hasil pengujian pabrik pembuatnya.
Sedangan kapasitas teoritis merupakan kemampuan alat peremuk sesungguhnya di
dasarkan pada system produksi yang diterapkan yang diketahui dari hasil
pengambilan sampel produk (Husna dan Herlambang, 2019).

2.6 Proses Produksi Crusher

1. Primary Crushing merupakan tahap awal pertama, alat peremuk biasanya


digunakan pada tahap ini adalah jaw Crusher dan gyratory Crusher. Umpan
yang digunakan biasanya berasal dari hasil yang ditambang dengan ukuran
yang diterima < 80 cm, dengan ukuran Close se setting 10- 15 cm, ukuran
terbesar dari produk peremukan pertama biasanya kurang dari 15 cm.
2. Secondary Crushing merupakan peremukan tahap kedua. Alat peremuk
yang digunakan adalah cone Crusher. Umpan yang digunakan kurang
lebih 10 cm. ukuran produk yang dihasilkan <5 cm.
3. Tertiary Crushing merupakan tahap kelanjutan dari Secondary Crushing,
alat yang digunakan adalah Cone Crusher. Umpan yang biasanya digunakan
adalah material yang tidak lolos ayakan (vibrating Screen) (Subekti, 2020).

2.7 Kapasitas Crusher

Kapasitas produksi stone Crusher semakin lama semakin menurun. Hal


ini disebabkan karena kondisi stone Crusher semakin lama semakin menurun hasil
produksinya , sehingga tingkat pemecahnya menurun dan sering terjadi kerusakan
pada alat Stone Crusher ditambah dengan keadaan material yang basah. Dalam
kaitanya dengan proses pengolahan,ada permasalahan yang kerap menghambat baik
dalam proses produksinya maupun pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.
Adapun permasalahan yang dihadapi. Yaitu:

10
1. Tidak digunakan Grizzy untuk mengayak material yang akan diolah dalam stone
Crusher. Hal ini menyebabkan seringnya material yang berukuran besar
masuk ke Jaw Crusher dan tidak mampu dipecah oleh impact mill
2. Bila material kadar airnya 50% akan mengalami kelebihan beban
3. Terlalu banyak istirahat sehingga waktu yang tersedia banyak yang hilang
(Subekti, 2020).

2.8 Produktivitas Crusher

Efektivitas rangkaian alat peremuk adalah suatu perbandingan antara


kapasitas nyata suatu alat dengan kapasitas teoritis yang di dapat dari suatu
perhitungan. Perhitungan efektivitas alat peremuk dapat di hitung dengan
menggunakan persamaan:

Kapasitas Nyata
E= x 100 %
kapasitas teoritis

Produktivitas alat pemecah dapat di bedakan menjadi dua, yaitu


produktivitas desain dan produktivitas aktual. Produktivitas desain
merupakan kemampuan produksi yang optimal dapat dicapai oleh alat pemecah
dan nilai produktivitasnya dapat diketahui berdasarkan spesifikasi alat yang di buat
produsen, sedangkan produktivitas aktual merupakan kemampuan produksi suatu
alat yang sesungguhnya yang didasarkan pada system produksi yang dijalankan.
Produktivitas aktual alat dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan.

∑ Produksi (ton)
Produktivitas =
∑ Waktu yang digunakan ( jam)

Effesiensi kerja dapat diketahui berdasarkan waktu produksi harian yang


telah dicapai pada primary Crusher dan kemudian membandingkannya dengan waktu
produksi yang tersedia. Nilai effesiensi dapat ditentukan dengan persamaan
(Rukmana dkk, 2019)

∑ Produksi (ton)
Efisiensi Kerja =
∑ Waktu yang digunakan ( jam)

11
BAB III
TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini, persiapan awal yang dilakukan berupa kelengkapan

administrasi, studi pustaka yang dilakukan di Program studi Teknik Pertambangan,

Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia.

3.1.1 Persiapan Administrasi

Tahap persiapan administrasi berupa pengurusan persyaratan dari jurusan dan

fakultas sebelum penyusunan proposal penelitian.

3.1.2 Studi Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis melalukan beberapa kegiatan guna

memperlancar penyelesaian dalam penulisan penelitian ini, diantranya dengan

mempelajari literatu-literatur yang ada hubungannya dengan penulisan proposal

penelitian dan mengutip hal-hal yang penting diperlukan dalam penulisan ini.

3.1.3 Penyusunan Proposal Penelitian


Penyusunan proposal dilakukan setelah melakukan penelitian dan

mempelajari literatur yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan yang sesuai

dengan metode penulisan yang berlaku di Program Studi Teknik Pertambangan,

Universitas Muslim Indonesia.

3.2 Tahap Pengambilan Data

Tahap pengambilan data merupakan tahap pelaksanaan pengambilan data di

lapangan dan, dimana segala data yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

penyusunan laporan nantinya. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini

terdiri dari 2 jenis data, yaitu, Data primer yaitu komposisi target produksi perhari,

12
produksi aktual perhari, faktor yang mempengaruhi efektifitas crushing. Data

sekunder spesifikasi jaw Crusher. Data diperoleh dari buku dan jurnal dari

penelitian-penelitian sejenis.

3.2.1 Jenis Data


a. Data primer
Data ` primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti
dan bersumber langsung dari objek penelitian di lapangan. Adapun data-data tersebut
ialah:
a. Target Produksi Perhari
b. Produksi Aktual Perhari
c. Efektivitas pada Crusher

b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung oleh peneliti
dan bersumber langsung dari objek penelitian di lapangan. Adapun data–data trsebut
ialah:
a. Spesifikasi pada Crusher
3.2.2 Sumber Data
Data-data yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini diperoleh
langsung dari pengamatan di lapangan.
3.2.3 Teknik Pengambilan Data
a. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di
lapangan dan interview dengan kepala laboratorium mengenai kinerja alat

3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Tahapan pengolahan data ini menggunakan data hasil pengamatan di lapangan

serta data dari target produksi, target produksi aktual perhari dan faktor yang

mempengaruhi efektifitas crushing.


13
3.3.1 Teknik Pengolahan Data
Pada tahap ini akan dihitung ketersediaan alat dengan memperhitungkan
waktu kerja alat yang hilang untuk perbaikan karena alasan mekanis, efisiensi kerja
berdasarkan pada keadaan alat standby, dan tingkat prestasi alat yang benar-benar
digunakan untuk produksi.

3.3.2 Metode Analisis Data


Analisis data pada penelitian ini dengan pengamatan kinerja alat dari hasil
rekap selama 1 bulan kerja alat.

3.4 Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir

Tahap ini yaitu penyusunan proposal penelitian tugas akhir yang disusun

berdasarkan data yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian dan akan

dilanjutkan di Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

3.5 Tahap Seminar Tugas Akhir

Tahap ini akan dilakukan presentasi mengenai proposal yang telah dibuat dan

disusun selama berada di kampus.

14
Pendahuluan
Studi Literatur
Administrasi

Tahap Pengambilan data

Primer
Target produksi perhari Sekunder
Produksi aktual Spesifikasi pada Crusher
perharinya
Faktor yang
mempengaruhi
efektivitas crushing

Tahap Pengolahan Data

Analisis Data

Penyusunan Skripsi

Seminar

Gambar 3.1 Diagram alir tahapan dan metodologi penelitian

15
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU

4.1 Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan selama penelitian didasarkan pada


tahap persiapan hingga penyusunan proposal adalah sebagaiberikut:
Tabel. 4.1 Rencana anggaran biaya
No Keterangan Biaya (Rp)
1 Keperluan Persiapan 200.000
2 Transportasi 600000
3 Seminar Proposal 750.000
4 Biaya tak terduga 500.000
Total Biaya 2.050.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilaksanakan mulai awal bulan Juni 2022 yang dimulai dari tahap
persiapan sampai dengan pekan keempat bulan Juni 2022. Adapun jadwal kegiatan
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
Juni Juli Agustus
No. Kegiatan 2022 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan skripsi
6 Seminar Hasil
7 Sidang

16
DAFTAR PUSTAKA

Andrika. (2017) ‘Efisiensi Produksi Crusher Dalam Pengolahan Kabupaten Lima


Puluh Kota Program Studi Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi
Industri ( Sttind ) Padang’.
Husna, B. I. and Herlambang, Y. (no date) ‘Batuan Granodiorit Untuk Mencapai
Target Produksi Pada Pt . Total Optima Prakarsa Desa Peniraman ,
Kabupaten Mempawah’.
Isjudarto, A. (2013) ‘Pengaruh Morfologi Lokal Terhadap Pembentukan Nikel
Laterit’, Seminar Nasional, 8, pp. 10–14.
jumsar, Hasan, H. and Sakdillah (2020) ‘( Evaluation of Crusher Productivity in Coal
Processing Plant in PT . Bara’, 8(1), pp. 6–8.
Masuara, A. H. (2018) ‘Evaluasi Kadar Produksi Nikel Laterit Di Pt. Antam Tbk’,
Jurnal Dintek, 11(Nomor 2), pp. 33–45.
Nugroho, windhu (2016) ‘Diklat mata kuliah pengolahan bahan galian’, Universitas
Mulawarman.
Purwaka, H. dan Pulungan, L. (2017) ‘Evaluasi Kinerja Alat Crushing Plant pada
Tambang Diorit Berdasarkan Target Produksi dan Spesifikasi Alat di PT
Total Optima Prakarsa , Desa Peniraman Dalam , Kecamatan Sungai Pinyuh ,
Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat Faktor yang
Mempengaruhi ’, 3, pp. 527–535.
Rukmana, Arief, dan iskandar. (2019) ‘Jurnal Pertambangan’, 3(3).
Safitri, A. R., Haya, A. and Alkatiri, H. (2021) ‘Analisis Biaya Produksi Jaw Crusher
PE-600x900 Pada PT. Intimkara Kecamatan Oba Utara Kota Tidore
Kepulauan Provinsi Maluku Utara’, Jurnal GEOMining, 2(2), pp. 61–66.
Available at:
http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/geomining/article/view/3924.
Subekti, I. (2020) ‘Kajian Teknis Produktivitas Alat Peremuk Dalam Upaya
Mencapai Target Produksi Stone Crusher Di. PT. Eka Praya Jaya Cabang
Obl-Obellombok Timur’, International Journal of Hypertension, 1(1), pp. 1–
171. Available at:
http://etd.eprints.ums.ac.id/14871/%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cell.2017.12.
025%0Ahttp://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-
17
riskesdas-2018.pdf%0Ahttp://www.who.int/about/licensing/%0Ahttp://
jukeunila.com/wp-content/uploads/2016/12/Dea.

18

Anda mungkin juga menyukai