PROPOSAL PENELITIAN
MAKASSAR
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S-1)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
ii
KATA PENGANTAR
iii
9. Terkhusus orang tua dan keluarga yang membantu secara moril maupun
materil selama penulis menempuh pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu penulis mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif berupa kritik dan
saran yang bersifat korektif dan membangun dari pembaca, demi perbaikan dan
penyempurnaan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penulisan proposal penelitian tugas akhir ini masih banyak kesalahan,
kekhilafan serta kekurangan. Semoga Allah SWT memberikan berkah pada setiap
umatnya yang senantiasa berbagi ilmu.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................... 2
1.4 Batasan Masalah...................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
1.6 Alat dan Bahan........................................................................................ 3
1.7 Lokasi Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan .................................................................................... 5
2.2 Nikel Laterit ........................................................................................... 6
2.3 Pengolahan Bahan Galian ...................................................................... 6
2.4 Jaw Crusher ........................................................................................... 8
2.5 Peremukan (Crushing) ........................................................................... 9
2.6 Proses Produksi Crusher ........................................................................ 10
2.7 Kapasitas (Crusher) ................................................................................ 10
2.8 Produktivitas Crusher ............................................................................ 11
BAB III TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Pendahuluan ................................................................................ 12
3.2 Tahap Pengambilan Data ....................................................................... 12
3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 13
3.4 Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir................................................... 14
3.5 Tahap Seminar Tugas Akhir .................................................................. 14
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU
v
4.1 Rencana Anggaran Biaya ....................................................................... 16
4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Peta tunjuk lokasi daerah penelitian................................................. 4
2.1 Jaw Crusher .................................................................................... 8
3.1 Diagram alir tahapan dan metodologi penelitian............................. 15
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam,
salah satu dari sumber daya tersebut adalah melimpahnya sumber daya alam berupa
mineral. Mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang terdapat di
wilayah Indonesia sangat banyak. Melimpahnya jumlah mineral di Indonesia
khususnya di wilayah Indonesia Timur pada daerah Sulawesi Tenggara yang
memiliki potensi sumberdaya nikel laterit yaitu di Kecamatan Lasolo Pantai,
Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, oleh karena itu banyak
perusahaan-perusahaan besar yang ingin menanamkan investasi dan melakukan
kegiatan eksploitasi dalam kegiatan pertambangan.
Penambangan yang dilakukan dengan menggunakan sistem tambang terbuka
(open cut) yaitu menambang dari punggung bukit ke bawah dengan membuat
Bench (jenjang) sehingga terbentuk bukaan-bukaan. Dalam kegiatan produksi
senantiasa melakukan pengawasan terhadap mutu bijih nikel, baik itu pengawasan
terhadap kadar air, kadar basicity maupun terhadap kadar bijih nikel itu sendiri.
Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan standar eksport bijih nikel
sebagaimana ditetapkan oleh negara konsumen (Masuara, 2018).
Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan standar ekspor bijih nikel
sebagai mana di tetapkan oleh Negara konsumen penentuan kadar bijih nikel
dilakukan melalui pengujian di laboratorium preparasi dengan menggunakan alat
XRF, sebelum melakukan pengujian tersebut maka dilakukan proses preparasi
sampel dengan menggunakan jaw Crusher. Crusher merupakan alat yang
digunakan untuk mereduksi atau memperkecil ukuran bongkah batuan yang berasal
dari tambang, Pada kegiatan preparasi sampel dimana sebelum memasuki analisa di
laboratorium digunakan alat Crusher untuk mereduksi ukuran sampel. Pada kegiatan
crushing pencapaian target produksi sangat dibutuhkan dalam menunjang suatu
produksi.
1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalisasi unit
peremukan (Crusher) dalam pencapaian target produksi
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kapasitas produksi Crusher di PT Adhikara Cipta Mulia.
2. Menentukan produksi aktual Crusher di PT Adhikara Cipta Mulia.
3. Menentukan faktor yang mempengaruhi keoptimalan Crusher di PT Adhikara
Cipta Mulia.
2
2. Memberikan solusi terhadap hambatan-hambatan yang diperoleh dalam kinerja
alat peremuk (crushing) sebagai upaya untuk pencapaian target produksi alat
peremuk.
3
Gambar 1.1 Peta tunjuk lokasi daerah penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Saat ini perusahaan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para
mitra dan siap untuk melayani segala jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
penambangan sehingga di masa depan memperluas wilayah penambangan sehingga
di masa depan dapat memperluas wilayah kerja dan terus bekerja keras untuk
mendapatkan kepercayaan dari relasi bisnis atau mitra kerja, serta menjaga komitmen
perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik. Dalam menjaga kualitas dan
kuantitas hasil tambang PT Adhikara Cipta Mulia melakukan proses penelitian untuk
mengetahui kadar nikel endapan laterit dengan metode sampling dengan di atas
permukaan melalui proses pengambilan sampel pit dan sampel stockpile sesuai
standar GIS (japan industrial standart). Selanjutnya dilakukan preparasi yang
kemudian di analisis kadarnya di laboratorium yang perusahaan miliki kesadaran dan
kemauan untuk bekerja sama antar individu, unit kerja, client dan mitra dengan tulus
mengarahkan semua kemampuan dan secara cerdas mencapai tujuan perusahaan.
5
2.2 Nikel Laterit
Di Indonesia sumber nikel hanya dijumpai dalam bentuk nikel
sekunder atau yang disebut juga sebagai nikel laterit. Nikel mempunyai sifat
tahan karat. Istilah “laterite” bisa diartikan sebagai endapan yang kaya oksida
besi, miskin unsur silika dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan pada
iklim tropis. Ada juga yang mengartikan nikel laterit sebagai endapan lapukan yang
mengandung nikel dan secara ekonomis dapat ditambang. Batuan induk endapan
Nikel laterit adalah batuan ultrabasa; umumnya dari jenis harzburgit (peridotit yang
kaya unsur ortopiroksen), dunite dan jenis peridotite yang lain. Endapan nikel laterit
ini ditemukan di daerah Indonesia bagian timur seperti Pulau Sulawesi, pulau-
pulau di Maluku Utara maupun di daerah Papua. Di daerah Maba, Pulau Halmahera,
Maluku Utara dijumpai deposit nikel laterit dengan sebaran yang cukup luas.
Nikel merupakan salah satu kebutuhan manusia akan logam. Secara umum
nikel dapat terbentuk secara primer maupun sekunder atau yang sering disebut
sebagai nikel laterit. Endapan nikel yang terdapat di Indonesia hanya dijumpai dalam
bentuk nikel laterit. Batuan induk endapan Nikel laterit adalah batuan ultrabasa;
umumnya dari jenis harzburgit (peridotit yang kaya unsur ortopiroksen), dunite dan
jenis peridotite yang lain. Oleh karena adanya proses pelapukan menyebabkan
terjadi proses pengkayaan sekunder yang meningkatkan kadar Ni dalam batuan
(Isjudarto, 2013).
2.4 Crusher
Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih
kecil sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk memasukkan batuan ke
dalam Crusher, biasanya digunakan alat yang disebut feeder. Untuk
mendistribusikan agregat hasil pemecahan digunakan conveyor dalam alur kerja
Crusher. Pada pengerjaan pemecah batu, diperlukan beberapa kali proses
pemecahan, tahapan itu beserta jenis pemecah batu yang dipergunakan :
1. pemecah tahap pertama dipergunakan pemecah batu jenis primary Crusher.
2. pemecah tahap kedua dipergunakan jenis
secondary Crusher.
3. pemecah tahap-tahap berikutnya apabila diperlukan pemecah batu lanjutan,
dengan menggunakan tertiary Crusher (jumsar dkk, 2020).
Crusher akan mengecilkan ukuran ore dengan metode yang beragam sesuai
dengan Crusher yang digunakan. Pada kegiatan penambangan, keberadaan
alat mekanis sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan dari suatu
produksi. Sehingga dalam penggunaannya perlu dilakukan secara cermat akan
perhitungan biaya produksi yang digunakan dalam proses penambangan tersebut
agar kemampuan alat dapat digunakan secara optimal (Safitri dkk, 2021).
7
Jenis Blake Jaw Crusher ini masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu Single
Toggle Blake Jaw Crusher dan Double Toggle Blake Jaw Crusher. (Gaudin,
1939) Kapasitas alat peremuk dibedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas
teoritis. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya
dapat dicapai oleh alat peremuk tersebut berdasarkan hasil pengujian oleh pabrik
pembuatnya. Sedangkan kapasitas teoritis merupakan kemampuan alat
peremuk sesungguhnya didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan,
yang diketahui dari hasil ngambilan sampel produk (Husna dan Herlambang, 2019).
Gamba
r 2.1 Jaw Crusher
a. Setting block, bagian dari jaw Crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai
dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara fixed
jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
b. Toggle, bagian dari jaw Crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan
naik turun menjadi maju mundur.
c. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur
menjadi gerakan naik turun.
d. Swing jaw, bagian dari jaw Crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau
dorongan toggle.
e. Fixed jaw, bagian dari jaw Crusher yang tidak bergerak/diam.
f. Mouth, bagian mulut jaw Crusher yang berfungsi sebagai lubang
penerimaan umpan.
g. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran. h.
Gate, adalah jarak mendatar pada mouth.
i. Set, adalah jarak mendatar pada throat.
9
j. Closed setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swin
jaw ekstrim ke depan.
k. Open setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke belakang (Andrika, 2017).
Kapasitas alat peremuk di bedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas
teoritis. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dapat
dicapai oleh alat peremuk tersebut berdasarkan hasil pengujian pabrik pembuatnya.
Sedangan kapasitas teoritis merupakan kemampuan alat peremuk sesungguhnya di
dasarkan pada system produksi yang diterapkan yang diketahui dari hasil
pengambilan sampel produk (Husna dan Herlambang, 2019).
10
1. Tidak digunakan Grizzy untuk mengayak material yang akan diolah dalam stone
Crusher. Hal ini menyebabkan seringnya material yang berukuran besar
masuk ke Jaw Crusher dan tidak mampu dipecah oleh impact mill
2. Bila material kadar airnya 50% akan mengalami kelebihan beban
3. Terlalu banyak istirahat sehingga waktu yang tersedia banyak yang hilang
(Subekti, 2020).
Kapasitas Nyata
E= x 100 %
kapasitas teoritis
∑ Produksi (ton)
Produktivitas =
∑ Waktu yang digunakan ( jam)
∑ Produksi (ton)
Efisiensi Kerja =
∑ Waktu yang digunakan ( jam)
11
BAB III
TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
penelitian dan mengutip hal-hal yang penting diperlukan dalam penulisan ini.
mempelajari literatur yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan yang sesuai
lapangan dan, dimana segala data yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
penyusunan laporan nantinya. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini
terdiri dari 2 jenis data, yaitu, Data primer yaitu komposisi target produksi perhari,
12
produksi aktual perhari, faktor yang mempengaruhi efektifitas crushing. Data
sekunder spesifikasi jaw Crusher. Data diperoleh dari buku dan jurnal dari
penelitian-penelitian sejenis.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung oleh peneliti
dan bersumber langsung dari objek penelitian di lapangan. Adapun data–data trsebut
ialah:
a. Spesifikasi pada Crusher
3.2.2 Sumber Data
Data-data yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini diperoleh
langsung dari pengamatan di lapangan.
3.2.3 Teknik Pengambilan Data
a. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di
lapangan dan interview dengan kepala laboratorium mengenai kinerja alat
serta data dari target produksi, target produksi aktual perhari dan faktor yang
Tahap ini yaitu penyusunan proposal penelitian tugas akhir yang disusun
berdasarkan data yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian dan akan
Tahap ini akan dilakukan presentasi mengenai proposal yang telah dibuat dan
14
Pendahuluan
Studi Literatur
Administrasi
Primer
Target produksi perhari Sekunder
Produksi aktual Spesifikasi pada Crusher
perharinya
Faktor yang
mempengaruhi
efektivitas crushing
Analisis Data
Penyusunan Skripsi
Seminar
15
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU
Penelitian ini dilaksanakan mulai awal bulan Juni 2022 yang dimulai dari tahap
persiapan sampai dengan pekan keempat bulan Juni 2022. Adapun jadwal kegiatan
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
Juni Juli Agustus
No. Kegiatan 2022 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan skripsi
6 Seminar Hasil
7 Sidang
16
DAFTAR PUSTAKA
18