Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

LAPORAN PRAKTIKUM
PROYEKSI STEREOGRAFIS

MAYANG FEBRIANI ALI


09320180218

LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2020

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi struktur merupakan studi mengenai distribusi tiga dimensi


batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan
internalnya. Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas
pada studi geomorfologi, metamorfisme dengan geologi rekayasa. Dengan
mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan
mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian
deformasinya.
Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar.
Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti
sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri, asimetri,
serta lipatan rebah (recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan adalah
patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike slip fault), dan patahan
naik (trustfault).
Geologi struktur sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Umumnya,
geologi struktur diperlukan untuk eksplorasi bumi dan meneliti lapisan struktur
bumi serta bagaimana struktur geologi dalam suatu batuan terbentuk dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga mahasiswa tidak hanya
membayangkan bagaiman proses terbentuknya patahan dan lipatan di
permukaan bumi, adanya singkapan dan karakteristik suatu batuan, serta proses
terjadinya di alam bebas.
Manfaat mempelajari proyeski stereografis adalah agar dapat
mengetahui cara penggambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan
sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Serta dapat
mengetahui besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri. Dan menjadi
dasar utama dalam praktikum geologi struktur. (Mayang Febriani Ali ,2020)

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui apa saja
yang berhubungan dengan proyeksi streografis.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Praktikan dapat menggunakan proyeksi streografis dalam analisis
deskriptif problema stuktur geologi.
2. Praktikan dapat memahami penggunaan Wulf net dan Schmidht Net
dalam analisis deskriptif problema struktur geologi.

1.3. Alat dan Bahan

1.3.1. Alat
1. Mistar 30 cm;
2. Busur 360o;
3. Papanstandar dan penjepit kertas;
4. Alat Tulis Menulis (terutama drawing pen);
5. Polar net;
6. Schmidt net;
7. Wulf net;
8. Kalbseek net;
9. Jangka.
1.3.2. Bahan
1. Kertas kalkir min 10 lembar;
2. Ketas Hvs A4 5 lembar.

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyeksi Stereografis

Proyeksi stereografi merupakan suatu aplikasi dalam geometri yang


memproyeksikan poin bola dari lingkup utara ketitik dalam bidang
bersinggungan dengan kutub selatan. Secara intuitif, proyeksi stereografi
adalah cara membayangkan sebuah bola sebagai bidang datar sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan. Poyeksi Stereografi dalam prakteknya sering
dilakukan menggunakan komputer atau dengan tanggan menggunkan jenis
khusus dari kertas grafik yang biasa disebut Stereonet atau WulffNet dan juga
Schmidtt Net.

Gambar 2.1 Proyeksi Streografis

2.2. Proyeksi Stereografis Dalam Analisis Struktur

Penerapan dan pemahaman pada proyeksi secara grafis dan proyeksi


stereogari hampir sama, yang membedakannya hanyalah cara

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
memproyeksikannya. Selain itu output struktur bidang dan struktur garis dari
proyeksi secara grafis dan secara strereografi berbeda, hal ini disebabkan dari
bidang proyeksi sumbu kartesian dan stereonet yang pemahaman dan
penggambaran bentuk 3D-nya bebeda. Pada proyeksi stereogarfi stereonet
sangat membantu untuk membuat proyeksi kedudukan maupun menentukan
kedudukan. Dengan sudut-sudut 90° dari North ke South maupun dari West ke
East mempermudah penentuan Dip, App. Dip dan juga Plunge. Selain itu untuk
mencari zone mineralisainya juga mudah karena perpotongan kedua lapisan
terlihat jelas. Tetapi pada proyeksi stereografi ini pemotongan kedua lapisan
ditandai dengan saling berpotongnya kedudukan (strike) dan Dip dua lapisan,
beda hanya dengan proyeksi secar grafis yang perpotongan lapisannya ditandai
dengan saling berpotongnya top strike dan bottom strike dari dua jenis lapisan.
Proyeksi streogarfi juga sangan simpel dan prosedurnya sangat
sederhana. Contohnya pada penentuan besaran dan arah tidak ditentukan oleh
perhitungan konversi sudut melainkan garis sudut pada stereonet. Namun,
proyeksi stereografi ini mempunyai beberapa kelemahan kalau dibandinngkan
dengan proyeksi secara garfis. Pada proyeksi stereogarfi sangat sulit untuk
menentukan besaran-besaran seperti lebar lapisan, tebal lapisan bahkan
kedalaman.

2.3 Proyeksi Peta secara Umum

Berdasarkan bidangnya, dibagi menjadi 3 yaitu proyeksi Azimut atau


Zenithal, proyeksi silinder, dan proyeksi kerucut.
a. Proyeksi azimut /zenithal adalah bidang proyeksi yang menyinggung
bola pada kutub. proyeksi azimuth normal adalah proyeksi menyinggung bola
bumi bagian kutub apabila menyinggung bola bumi diantara equator dan kutub
proyeksi disebut proyeksi oblique. Dan yang menyinggung bola bumi bagian
equator disebut proyeksi azimut transversal.
b. Proyeksi sillinder adalah bidang proyeksi yang menyinggung bola bumi
pada lingkaran tertentu. Proyeksi sillinder transversal adalahsillindernya
DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI
09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
menyinggung bola bumi dikutub apabila sillindernya menyinggung bola bumi
diantara equator. dankutubdisebut proyeksi oblique. Jika sillindernya
menyinggung bola bumi equator disebut proyeksi normal.
c. Proyeksi kerucut adalah kerucut yang menyinggung lingkaran
paralel.Proyeksi kerucut normal adalah sumbu kerucut berimpit dengan sumbu
bumi apabila sumbu kerucut tegak lurus dengan sumbu bumi disebut proyeksi
kerucut transversal dan proyeksi kerucut oblique jika menyinggung bola bumi
antara kutub dan equator.

2.4 Macam-Macam Proyeksi Stereografis

Proyeksi stereografi ada beberapa macam, yaitu :


a. Equal Angle Projection

Gambar 2.2 Wulff Net


Proyeksi ini memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke
bidang proyeksi pada tutuh zinith yang letaknya pada sumbu vertikal melalui
pusat bola bagian puncak. Sudut yang sama digambarkan semakin rapat ke
arah pusat. Hasil penggambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram
sedangkan hasil dari equal angleprojection adalah Wulff Net.
DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI
09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
b. Equal Area Projection
Proyeksi ini digunakan dalam analisi data statistik karena karapatan
ploting menunjukan suatu keadaan yang sebenarnya. Proyeksi ini merupakan
poyeksi yang menghasilkan jarak titik pada bidang padalah stereogram yang
disebut Schmidt net.

Gambar 2.3 Schmidt net


c. Orthogonal Projection
Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena
pada proyeksi ortogonal, titik-titik pada permukaan bola akan diproyeksi tegak
lurus pada bidang proyeksi dan lingkaran hasil proyeksinyaakan semakin
renggang ke arah pusat. Stereogram dari proyeksi ini disebut Orthographic
Net.
d. Polar Projection
Pada proyeksi ini baik unsur garis maupun bidang tergambar suatu titik.
Stereografi dari proyeksi ini adalah Polar net. Stereografi dari proyeksi ini
didapatkan dari equal are projection, sehingga untuk mendapatkan proyeksi
bidang dari suatu titik pada Polar net harus menggunakan Schmidts Net.

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

Gambar 2.4 Polar net


Dari beberapa proyeksi stereografi di atas proyeksi stereografi dapat
membantu kita didalam menganalisis struktur-struktur geologi dan
permasalahan- permasalahan yang berhubungan dengan geometri struktur
geologi. Misalnya untuk menginterpretasikan arah tegasan yang bekerja pada
suatu area dengan menggunakan perhitungan arah kekar yang dominan secara
statistik, menginterpretasikan plunge dari sebuah lipatan, menginterpretasikan
jenis sesar dari data kekar ataupun arah garis gores (slicken line) yang terdapat
pada singkapan batuan yang ada dilapangan.

2.5 Macam-Macam Proyeksi

a. Proyeksi sinusoidal / peta homolografikmerupakan jenis proyeksi peta


yang serupa dengan irisan kulit jeruk. Atau juga nama lainnya yaitu
peta homolografik, sanson flamsteed atau mercator equal area
projection. Menunjukkan proyeksi peta dalam bentuk garis lurus
kathulistiwa dengan garais melengkung dengan meridian digunakan
untuk memetakan tropis latitude.

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
b. Proyeksi globe dari irisan globeadalah proyeksi kartografi yang berasal
dari bola bumi yang apabila diris menjadi beberapa bagian akan
terbentuk irisan globe. Menurut sejarah, proyeksi ini dahulu disebut
dengan ‘analemma’ yang pertama kali menemukan adalah albrecht
duner.
c. Proyeksi fuller (proyeksi dymaxion)merupakan proyeksi diatas
permukaan polihedron yang dibuat oleh buckminster fuller karena itu
proyeksi ini sering disebut dengan proyeksi fuller.
d. Proyeksi oronteus finnaeus merupakan proyeksi hasil karya dari
oroteus finaeus yang sampai sekarang terus menjadi misteri, karena
pada zaman itu belum ada yang pernah ke benua termuda yaitu benua
antartika namun beliau dapat mengetahui ada daerah yang selama ini
ditutupi oleh salju abadi.
e. Waterman butterfly projection benhard j.s. canhill merupakan orang
yang pertama kalinya menemukan proyeksi tersebut.
f. Proyeksi stereografi merupakan metode pendeskripsian geometri yang
mampu menunjukkan hubungan antara ‘besar sudut’ dan ‘kedudukan’
dari garis atau bidang.
g. Proyeksi azimuthal stereografik adalah titik sumber proyeksi di kutub
berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan kutub bola
bumi. Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin membesar
ke arah luar. Pada proyeksi stereografi langkah-langkah pengerjaan
yang harus dilakukan yaitu, cara penggambaran unsur struktur dengan
jaring stereografi meredian (wulfnett) :
1. Letakkan kalkir di atas jaring dan gambarkan lingkaran luarnya. Beri
tanda N, E, S, W dan pusat lingkaran.
2. Gambarkan jurus melalui pusat lingkaran sesuai harga jurusnya.
3. Putar kalkir sehingga jurus berhimpit dengan jurus Utara-Selatan
dimana titik utama jaring berhimpit dengan harga jurusnya.

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
4. Gambarkan garis lengkung merediannya sesuai dengan besarnya
kemiringan dengan ketentuan 00 dipinggir dan 900 di pusat lingkaran.
5. Stereogram bidang yang dimaksud dapat di lihat bila Utara kalkir
berhimpit dengan Utara net.
h. Proyeksi Kutub
Aplikasi ilmu geologi dalam pengolahan sumber daya alam, didasarkan
pada hukum-hukum alam, sebagai calon ahli geologi dituntut untuk
penguasaan pengetahuan dasar geologi, kemampuan menganalisis dan
menginterpretasikan data yang selanjutnya akan diterapkan dalam penelitian
geologi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita
hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat
membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh
permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih
luas atau bahkan seluruh permukaan bumi kita harus mengadakan kompromi
antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah
bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi mempunyai
kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian mukabumi
yang digambarkan.
Bila diminta untuk memetakan seluruh permukaan bumi, maka Kita
dituntut harus tepat dalam memilih proyeksi yang digunakan. Pemilihan
proyeksi tergantung pada bentuk, luas dan letak daerah yang dipetakan, ciri-ciri
tertentu/ciri asli yang akan dipertahankan

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Kedudukan dan Pitch.

Pertama-tama buatlah lingkaran menggunakan jangkar untuk menimpe


Schmidt net pada kertas kalkir ukuran A4.lalu masukkan arah trend dan
DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI
09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
kedudukan bidang pada kertas kalkir yangtelah di tentukan menggunakan
metode yang telah di ajarkan.Setelah menentukan arah, utarakan arah dari
kedudukan bidang lalu hitunglah dip dari arah timur. Setelah menentukan dip
dari arah timur, selanjutnya buatlah garis yang mengikuti garis dari Schmidt
netdan tarik garis lurus dari kedudukan bidang.Setelah itu tarik garis dari trend
ke titik tengah garis kedudukan bidang.Kemudian tentukan dip semunya
dengan metode yang di ajarkan.

3.2. Dip semu dan Pole

Pertama-tama buatlah lingkaran menggunakan jangkar untuk menimpe


Schmidt net pada kertas kalkir ukuran A4.Lalu masukkan arah kedudukan
bidang pada kertas kalkir yang telah di tentukan menggunakan metode yang
telah di ajarkan.Setelah menentukan arah, utarakan arah dari kedudukan bidang
lalu hitunglah dip dari arah timur. Setelah itu tambahkan 90 derajat pada dip
yang di hitung dari arah timur untuk menentukan pole. Selanjutnya buatlah
garis yang mengikuti garis dari Schmidt netpada dipyang belum ditambahkan
lalu tarik garis kurus pada kedudukan bidang yang di utarakan. Lalu tarik garis
dari titik arah ke titik tengah dari kedudukan bidang.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Hasil

4.1.1 Problem set 1

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
Tentukan kedudukan pitch dengan data trend S 620 E /, kedudukan bidang
S 820E /300

Gambar 4.1 Hasil Problem Set 1

4.1.2 Problem set 2


Tentukan besar dip semu dan pole/kutub pada arah N 76 o E, kedudukan
bidang N 1780 E/340

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

Gambar 4.2 Hasil Problem Set 2

4.1.3 Problem set 3


Tentukan kedudukan dan pitch garis yang terbentuk dari perpotongan dua
bidang dengan kedudukan N 200o E/ 25° dan N 66o E/ 25°

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

Gambar 4.3 Hasil Problem Set 3

4.1.4 Problem set 4

Tentukan kedudukan dua bidang dari data kedudukan semu 20 o, N 64o E


dan 47o S 37o W

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

Gambar 4.4 Hasil Problem Set 4

4.1.5 Problem set 5

Tentukan kedudukan dua bidang dari data kedudukan semu 20 o , N 64o E


dan 47o S 37o W

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

Gambar 4.5 Hasil Problem Set 5

4.2 Pembahasan

4.2.1 Problem set 1


Dari kedudukan pitch dengan data trend S 620 E /, kedudukan bidang S
820E /300di dapatkan kedudukan S 620 Edengan pitch yaitu 12o.
4.2.2 Problem set 2

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
Dari suatu besar dip semu dan pole/kutub pada arah N 76o E,
kedudukan bidang N 1780 E/340 di dapatkan besar dip semu yaitu 32o,
4.2.3 Problem set 3
Dari suatu kedudukan dan pitch garis yang terbentuk dari perpotongan
dua bidang dengan kedudukan N 200o E/ 25° dan N 66o E/ 25° di dapatkan
kedudukannya yaitu N 220oE, plunge 100 serta pitch260 dan 150.
4.2.4 Problem set 4
Tentukan kedudukan dua bidang dari data kedudukan semu 20 o, N 64o E
dan 47o S 37o W di dapatkan kedudukan N 58o E/68o.
4.2.5 Problem set 5
a. Dari suatu data kedudukan N 57oE/ 67odi dapatkan data pole/kutub
menggunakan Polar Net.
b. Dari suatu data kedudukan N50o E / 57odi dapatkan data pole/kutub
menggunakan Polar Net.
c. Dari suatu data kedudukan N48o E / 15odi dapatkan data pole/kutub
menggunakan Polar Net.
d. Dari suatu data kedudukan N 23o E / 50odi dapatkan data pole/kutub
menggunakan Polar Net.
e. Dari suatu data kedudukan N 80o E / 8odi dapatkan data pole/kutub
menggunakan Polar Net.
f. Dari suatu data kedudukan N 49o E/22o di dapatkan data pole/kutub
menggunakan Polar Net.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
Dengan melakukan praktikum geologi struktur percobaan proyeksi
stereografis praktikan dapat memahami cara penggunaan dan cara kerja dari
proyeksi stereografis ini dalam menuntukan kedudukan dari suatu data
singkapan dengan menggunakan Wullf Net dan Schdmit Net. Wulff Net
memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada
titikzenith yang letaknya pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian
puncak. Sudut yang sama digambarkan semakin rapat ke arah pusat sedangkan
Schmidt Net lebih umum digunakan dalam analisis data statistik karena
karapatan ploting menunjukan suatu keadaan yang sebenarnya. Proyeksi ini
merupakan poyeksi yang menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang
sama dan sebanding dengan sebenarnya. Pada Schdmit Net dan Wullf Net, satu
kotak melambangkan 1 derajat, jika dihitung dari N-S atau W-E akan
berjumlah 180 kotak yang berarti 180 derajat. Kotak-kotak ini digunakan untuk
membantu memplot sudut Dip sedangkan arah mata angin digunakan untuk
membantu memplot arah Strike.

5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Agar bisa lebih jelas mengenai video karena kami susah melihat tulisan
maupun gambar di video yang di bagikan di saat praktikum berlangsung
maupun di youtube karena pencahayaannya sangat terang dan memantul di
kertas.
5.2.2 Saran Untuk Asisten
Agar lebih sabar membimbing kami dan lebih baik lagi dalam
mengajarkan kami dalam mengerjakan problem set dan laporan.
DAFTAR PUSTAKA

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS
Hazel, Fransiskus, 2013, “Proyeksi Strereografi 1”
Linnas, Khoirunnas, 2012, ”Stereographic Projection”,
Sagminer, 2011, “Proyeksi Stereografi dan Schmidt Net”,
http:// geoenviron.blogspot.com/2012/10/stereographic-projection.html.
Diakses hari Kamis tanggal 19 Maret 2015.

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DEWY KUMALA TEHUAYO MAYANG FEBRIANI ALI


09320170020 09320180218

Anda mungkin juga menyukai