MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi - ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Underground Mining ............................................................................ 2
2. Metode Gophering Coyoting................................................................. 6
3. Metode Glory Hole......................................................................................7
4. Shrinkage Stoping........................................................................................7
5. Sublevel Stoping..........................................................................................8
6. Shrink and Fill Stoping................................................................................9
7. Cut and Fill Stoping.....................................................................................9
8. Square Set Stoping.....................................................................................10
9. Stull Stoping..............................................................................................10
10. Caving method...........................................................................................11
11. Top Slicing.................................................................................................11
12. Gophering..................................................................................................15
13. Metode Room and Pillar............................................................................15
14. Metode Sub Level Stoping........................................................................16
Daftar Gambar -
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
-
Daftar Tabel -
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendahuluan -
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan -
a. pembuatan jalan masuk utama (main acces pada primary development)
b. pembuatan lubang-lubang sekunder dan tersier (secondary development
dan tertiary development)
3. Kegiatan eksploitasi: breaking (loosening) dengan pemboran dan peledakan,
pemuatan(loading), pengangkutan (hauling, tranporting)
4. Penanganan dan operasi pendukung: penyanggaan, penerangan, ventilasi,
penirisan, keselamatan kerja, dll).
Pembahasan -
Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan
tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk
jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.
Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan
menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang
dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.
Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi
bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.
Pembahasan -
Ukuran bijih tidak terlalu besar.
Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.
Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat
jelas. Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan menjadi:
Gophering Coyoting
Glory Hole Methode
Shrinkage Stoping
Sublevel Stoping
Berdasarkan pembagian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gophering Coyoting
Pembahasan -
b. Glory Hole Methode
Pembahasan -
Endapan bijih memiliki nilai yang tinggi baik kadar maupun harganya.
Endapan bijih harus homogen atau uniform.
Penambangan tidak selektif.
Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida harus
dengan metode selektif mining, hal ini guna menghindari pengaruhnya
pada asam tambang.
d. Sublevel Stoping
Pembahasan -
Supported Stope Methode dibedakan menjadi:
Pembahasan -
Sistem penambangan ini merupakan sistem penambangan yang
memasang penyangga dari footwall ke hanging wall. Stull sendiri berarti
kayu, sehingga pada sistem penambangan ini penyangganya menggunakan
kayu.
Ciri-ciri sistem penambangan ini antara lain:
Bijih cukup kuat, sehingga tidak perlu langsung disangga, tapi batuan
induk mudah pecah menjadi bongkahan-bongkahan.
Kemiringan endapan bijih tidak terlalu berpengaruh.
Ketebalan endapan bijih antara 1 – 5 m.
Bijih harus bernilai tinggi.
Recovery harus tinggi dan looses factor harus rendah, mengingat biaya
yang dibutuhkan untuk penyangga sangat mahal.
3. Caving method
Pembahasan -
Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di
beberapa permukaan kerja (front).
Mengurangi jumlah “raise” berarti jarak antara raise dapat
diperbesar.
Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan
pengangkutan yang lebih efisien
Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses
ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh dalam skala
besar.
Keuntungan Top Slicing :
Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang
terjadi.
Dapat mengadakan pengambilan conto batuan (sampling) didalam
lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang
pasti.
Dapat menghasilkan produksi yang besar.
Jika endapan bijih teratur dan jelas batas-batasnya, maka
perolehan tambangnya sangat tinggi (90-95).
Kerugian Top Slicing :
Pada saat hujan, air masuk melalui retakan-retakan.
Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata
lingkungan
Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan
khusus.
Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak
Banyak menggunakan penyangga kayu sehingga dapat
menyebabkan kebakaran dan menimbulkan gas-gas beracun dari
proses pembusukan kayu penyangga.
b. Sub Level Caving
Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip
top slicing tetapi penambangan dari sub level, artinya penambangan dari
atas ke bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral
atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level
Pembahasan -
ditambang dengan cara diruntuhkan atau diambrukkan. Suata tumpukan
bekas penyangga (timber mat) akan dibentuk di bagian atas dari ambrukan,
sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup
di atasnya.
Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang memiliki sifat
sebagai berikut :
Bentuk endapan tidak homogen.
Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan-
bongkahan dan akan menjadi penyangga batuan terhadap timber
dibawahnya.
Kekuatan bijih lemah tetapi batuan dapat bertahan untuk tidak runtuh
selama beberapa waktu bengan penyanggahan biasa walaupun tetap
akan runtuh bila penyanggahan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya.
Umumnya kecelakaan yang terjadi adalah tertimpa penyangga.
Keuntungan Sub Level Caving :
Cara penambangannya agak murah
Tidak ada pillar yang ditinggalkan
Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan
penyangga kayu sedikit, kecuali pada endapan-endapan sulfida.
Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.
Bias mengadakan pencampuran dengan memilih penambangan
dari berbagai lombong yang berbeda kadarnya.
Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih,
sehingga sekaligus dapat berproduksi.
Kerugian Sub Level Caving :
Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selektif mining), karena
tak dapat ditambang bagian demi bagian
Perolehan tambang tidak terlalu tinggi
Dillution sering terjadi sampai 10%. Bila dillution harus rendah
maka mining recoverynya juga menurun.
Pembahasan -
Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu
banyak syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke
metode lain.
4. Stope dengan Penyanggahan Alamiah
Gophering
Gophering adalah cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu
lebih dari 3 meter, bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi batuannya
keras dan bijihnya memiliki nilai tinggi.
Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:
a. Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan
dapat dibuat datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal
sesuai dengan kebutuhan.
b. Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan
diameter > 100 cm.
c. Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan
diusahakan tidak membuat jalan masuk pada lereng yang curam.
d. Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila
diperlukan dapat dipasang suatu sistem penyanggaan yang harus dapat
menjamin kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk dengan
kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang penyangga ).
e. Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang,
rasamala, dll ). Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan
disarankan tidak kurang dari 7 cm. Jarak antar penyangga disarankan tidak
lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu penyangga yang
digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ).
f. Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2
m3 /menit, bila perlu dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-
supply kebutuhan oksigen ke dalam lubang
g. Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan
diarahkan menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan
bertahap, bila perlu dapat menggunakan pompa air submersible untuk
membuang genangan air dari dalam lubang.
Pembahasan -
Gambar : Gophering
Pembahasan -
2 buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar. Ketinggian stope dibatasi
oleh kekuatan batuan dan lebar stope yang kadang-kadang mencapai 500 feet.
Sub level stoping termasuk kedalam penyanggaan yang dilakukan secara
overhand. Dengan menggunakan pillar buatan dari waste rock dan stull timber
yang menyanggan dan melintang pada Sub level stoping dipasang pada geometri
yang sistematis.berfungsi sebagai berpijak pekerja dan sebagai peluncur bijih,
membentuk corong dan manway lining, dan sebagai penyangga lekat.
Pembahasan -
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
3. Tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral atau batubara
dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan
udara terbuka .
4. Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:
Open Stope Methodes
Supported Stope Methodes
Caving Methodes
Coal Mining Methodes
3. Untuk menentukan tambang bawah tanah harus memperhatikan:
Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein,
disseminated, tabular, platy, sill, dll)
Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)
Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock
Mass Rating, Q-System, dll)
Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi,
Sumber Daya Manusia, dll)
4. Berdasarkan pembagian metode penambangan, dapat kita ketahui bahwa
penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode
yang lain. Hal ini dikarenakan :
a. Batubara berupa lapisan sedimen.
b. Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas
beracun).
Pembahasan -
DAFTAR PUSTAKA
http://dynosidiq.blogspot.com/p/tambang-bawah-tanah.html
http://infotambang.com/tambang-bawah-tanah-ii-p331-86.htm
http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/03/metode-tambang-bawah-tanah.html
http://waiiand-miner.blogspot.com/2012/06/tambang-bawah-tanah.html
http://www.najibpanjah.com/2011/02/tambang-bawah-tanah-underground-mine.html
Pembahasan -