Oleh:
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah berjudul “Teknik Pemboran” sebagai salah satu syarat
memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pengeboran pada Prodi S1 Teknik
Perminyakan, STT MIGAS BALIKPAPAN.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah........................................................................................... 1
C.Batasan Masalah................................................................................................. 1
D.Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
E.Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
F.Manfaat Penulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1.Definisi dan Tujuan Pemboran............................................................................ 3
2.Jenis-jenis Pemboran........................................................................................... 3
2.1.Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya..................................................... 3
2.2Jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya...................................................... 3
2.3.Jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya....................................... 4
2.4.Jenis Pemboran Berdasarkan Mekanisme Kerjanya................................... 4
2.5.Jenis Pemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya...................................... 4
2.6.Jenis Pemboran Berdasarkan Jenis Fluida yang Digunakan....................... 4
3.Definis Rig Pemboran…………………………………………………………. 5
4.Jenis-jeni Rig Pemboran…………………………………………….………… 5
4.1.Jenis Rig berdasarkan lokasinya……………............................................. 5
4.2.Jenis Rig Berdasarkan fungsinya............................................................... 6
5.Komponen pada alat Pemboran………………………….................................. 6
6.Metode Pemboran Eksplorasi............................................................................. 7
6.1.Pemboran Tangan............................................................................................. 7
6.2.Pemboran Mesin Putar..................................................................................... 8
6.3. Pemboran Mesin Tumbuk……………………………………...………….... 8
7.Definisi lumpur Pemboran……………………………………….…………...... 9
8.Sifat Fisik Lumpur Pemboran………………………………………….............. 9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
Seperti telah disebutkan dalam latar belakang, ada hal yang penting dalam
hubungan antara pemilihan jenis, system rig pemboran, komponen pada alat pemboran,
metode eksplorasi pemboran, dan lumpur pemboran dengan efisiensi biaya serta
kesesuaian hasil.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan saya, maka selanjutnya
masalah yang akan dibahas terbatas mengenai jenis-jenis pemboran, system rig
pemboran, komponen pada alat pemboran, metode eksplorasi pemboran, dan lumpur
pemboran.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk pertanyaan
(questions) sebagai berikut:
1.Apa itu pemboran? Apa tujuan dilakukannya pemboran?
2.Apa saja jenis-jenis pemboran yang dikenal?
3.Apa itu Rig Pengeboran?
4.Apa saja jenis-jenis Rig Pemboran?
5.Apa saja komponen pada alat Pemboran?
6.Apa saja metode ekplorasi pemboran?
7.Apa itu Lumpur Pemboran?
8.Apa saja sifat fisik lumpur pemboran?
1
E.Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah
Teknik Perminyakan dengan dosen pengampu Bpk. Teddy Kurniawan, S.Si.,M.Sc
disamping dalam upaya pembelajaran dan pengenalan mengenai pemboran secara
lebih mendalam.
F.Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Jenis-jenis Pemboran
Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan
tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya,
berdasarkan mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya, dan berdasarkan
jenis fluida yang digunakannya
4
Pemboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik target yang
tidak berada lurus dengan titik permukaan. Faktor penyebab dilakukan
pemboranberarah adalah geografi dan pertimbangan ekonomi.
5
3.Definisi Rig Pengeboran
6
kakinyaharus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik
menggunakan kapal. Padaoperasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat
mencapai kedalaman lima hingga 200meter.
Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur
baja. Padaumumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut
dangkal maupunlaut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan RigJack
Up maupun TenderBarge.
Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan
model rigyang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hullatau
semacam kaki.Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooringdan
jangkar agar posisinya tetapdiatas permukaan laut. Dengan
menggunakanThruster (semacam baling-baling) yangberada disekelilingnya,
dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan denganmenggunakan
komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis danpada
level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak
mampumenjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka
rig ini seringdipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk,
dan pada kedalaman90 hingga 750 meter.
Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal
laut,sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman
lebih dari 2800meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya
terbuka ke laut (MoonPool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan
komputer, dapat memungkinkansistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya.
Memiliki daya muat yang lebih banyaksehingga sering dipakai pada daerah
terpencil maupun jauh dari daratan
7
Ukurannya sesuai dengan mata bor, sedangkan jenisnya berbeda seperti, Double-tube
corebarrel dan Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih dari 90%).
3. Menara Bor
Tergantung tujuan kedalaman akhir pemboran serta kenampakannya maka mesin
pemboran
dilengkapi suatu menara untuk mengendalikan pipa bor yang berupa sistim rak, kaki
tiga
sederhana maupun derrek.
4. Mesin Penggerak
Mesin penggerak ini, berperan utama dalam proses pemboran yang berfungsi sebagai
pemberi
energi pada perputaran dan naik turunnya batang bor.
5. Overshot
alat ntuk menarik core barrel dari dalam lubang bor pada pemboran wireline
6. Water Swivel
Bagian ini digunakan untuk menyalurkan air dari pompa tembak ke dalam rod untuk
keperluan
pengeboran saat open hole maupun coring.
7. Drill Rod
Yaitu pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung–ujungnya terdapat ulir,
dimana
fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.
8. Recovery Tools
alat untuk menangkap pipa yang jatuh di dalam lubang bor.
9. Reamers
Bagian ini digunakan untuk untuk memotong dinding lubang bor supaya berdiameter
sesuai
kebutuhan .
10. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan stang bor core barrel dan mata bor. Pada kenyataannya, beban yang
diangkat atau
diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu digunakan crown block atau traveling
block untuk
membantu proses pengangkatan dan penurunan.
11. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan
peralatan
Pemboran.
12. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal.
13. Rod Coupling Tap
8
Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal
dalam
lubang bor.
14. Rod Band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
15. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi
peralatan bor.
9
6.2. PEMBORAN MESIN PUTAR
Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable sampai pemboran
raksasaseperti pada pemboran minyak yang dapat mencapai kedalaman beberapa
kilometer. Adaberbagai jenis, dari mulai packsack (dapat diangkat di atas punggung)
sampai bor besarharus dipreteli atau diangkat di truck.Alat pemboran (yang disebut
drilling-rig) dinilai dari kemampuannya untuk mencapaikedalaman, kemampuan
pengambilan conto batuan dan kemampuan menentukan arah.Selain itu juga
kemampuan bergerak di medan merupakan salah satu hal diperhatikan.Mesin-mesin
pemboran putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun berdasarkankemampuannya
dapat dibagi sebagai berikut :
1. Bor mesin ringan (portable drilling rig)
2. Bor mesin inti (diamond drilling rig)
3. Bor mesin rotari (rotary drilling rigs)
4. Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
prinsip operasi mesin pemboran putarp pada prinsipnya pemboran mesin putar
mempunyai prinsip yang sama, yaitu :
1. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk mengeruk
batuan danmenembus dengan suatu rangkaian batang bor yang berlobang (pipa).
2. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak dengan
berbagaimacam alat transmisi, seperti kelly dan rotary table, chuck ataupun langsung.
3. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau dengan perantaraan
kompresor/motor listrik.
4. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas dipompakan lewat pipa,
keluarlewat pahar bor kembali lewat lobang bor di luar pipa (casing) atau sebaliknya.
5. Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas.
6.3. PEMBORAN MESIN TUMBUK (PERCUSSION DRILLING)
Jenis mesin pemboran ini sudah jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Batuan dipecah
dengan pahat yang ditumbuk, dan contoh diambil dengan bailer atau drive sampler.
Contoh yang didapat tidak murni.Pemboran dengan jenis ini umumnya digunakan
dalam eksplorasi dasar pada soil, gravel,endapan pasir. Dimana sebagian besar batuan
yang dihasilkan telah mengalami gangguan,karena proses pemborannya dilakukan
dengan menumbuk tanpa menimbulkan moment putar. Hasil dari pemboran tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.Ada berbagai jenis mesin bor perkusi ini, antara
lain yang disebut :
1. Cable Tool Drilling Rig.
2. Hammer Drill atau Wagon Drill.
3. Downhole Hammer Drilling Rig.
10
keluar melalui pahat dan naik ke permukaan melalui ruang antaradiameter luar
rangkain pipa bor dengan dinding lubang bor.
Gel Strength
Pada saat sirkulasi berhenti, lumpur akan mengagar atau menjadi gel. Halini
disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antara partikel padatan lumpur dalam
kondisi statis, gaya mengagar inilah yang disebut gel strength. Diwaktu lumpur
berhenti melakukan sirkulasi, lumpur harus mempunyaigel strength yang dapat
menahan serbuk lumpur bor dan material pemberatlumpur agar tidak turun.
11
Akan tetapi jika gel strength terlalu tinggi akanmenyebabkan kerja pompa
terlalu berat untuk memulai sirkulasi kembali.
Walaupun pompa mempunyai daya yang kuat, pompa tidak boleh
memompakanlumpur dengan daya yang besar karena dapat menyebabkan formasi
pecah. Gelstrengthdapat diukur dengan menggunakan Stromer Viscometer.
Kekuatan gel strength secara kualitatif dapat dikualifikasikan menjadi duatipe, yaitu
gel strength 10 detik dan gel strength 10 menit yang dihitung dalam satuan
lb/100 ft²
Laju Tapisan (Water Loss)
Lumpur pemboran terdiri dari komponen padat dan cair. Karena padaumumnya
lubang sumur mempunyai pori-pori, maka komponen cair dari lumpur akan
masuk kedalam dinding lubang bor yang disebut sebagai laju tapisan. Zatcair
yang masuk ini disebut filtrate, kegunaan laju tapisan adalah membentuk mud cake
pada dinding lubang bor.
Mud Cake
Mud cake yang baik sebaiknya tipis agar tidak memperkecil lubang bor dan
mengurangi kemungkinan terjepitnya pipa bor, serta pada filtrate yang masuk kedalam
formasi tidak terlalu berlebihan. Selain itu mud cake harus bersifatimpermeable
supaya invasi mud filtrat tidak berlangsung terus, untuk itu mud cake juga harus
cepat terbentuk dan harus tahan terhadap elektrolit. Apabila sifat-sifat mud cake
kurang baik (misalnya masih permeable) maka filtrat akanmenginvasi kedalam
formasi akan semakin banyak.
Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) lumpur pemboran dipakai untuk menentukantingkat
kebasaan dan keasaman dari lumpur bor. pH dari lumpur yang dipakai berkisar
antara 8.5 sampai 12, jadi lumpur pemboran yang digunakan adalahdalam
suasana basa. Kalau lumpur bor dalam suasana asam maka cutting yangkeluar
dari lubang bor akan halus atau hancur, sehingga tidak dapat ditentukan batuan
apakah yang ditembus oleh mata bor.Dengan kata lain sulit untuk mendapatkan
informasi dari cutting. Selain dari pada itu peralatan-peralatan yangdilalui oleh lumpur
saat sedang sirkulasi atau tidak mudah berkarat.
12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemboran (Drilling) merupakan suatu kegiatan untuk membuat lubang di permukaan
tanah sampai ke target di bawah permukaan, sehingga minyak, gas dan panas bumi dapat
diproduksikan.Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan
pemboran.
2. Tujuan pemboran bermacam-macam, misalnya untuk eksplorasi, peledakan,
pengumpulan data geoteknik, ventilasi tambang, penirisan tambang, untuk keperluan
perhitungan cadangan, pengontrolan tambang, pembuatan pipa air PDAM, dan lain
sebagainya.
3. Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan
tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya, berdasarkan
mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya, dan berdasarkan jenis fluida
yang digunakannya.
4. Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran
ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau
deposit mineral bawah tanah.
5. jeni-jenis rig pemboran dibedakan berdasarkan lokasinya dan berdasarkan fungsinya.
6. Selama melakukan kegiatan pemboran eksplorasi tentunya menggunakan alat-alat
pemboran.
7. metode yang sering digunakan dalam eksplorasi yaitu :BOR TANGAN (BOR SPIRAL
dab BOR BANGKA),BOR MESIN PUTAR (BOR MESIN RINGAN, BOR PUTAR,
BOR INTI danBOR ALIR-BALIK),BOR MESIN TUMBUK (CABBLE TOOL).
8. Faktor yang sangat penting dalam melakukan suatu operasi pemboransumur
adalah mengontrol komposisi dan kondisi dalam Lumpur bor. Sifat fisik Lumpur
pemboran, yaitu densitas, viskositas, gel strength dan laju tapisan. Selain
ituterdapat pula sifat Lumpur pemboran yang lain seperti pH lumpur, sand content serta
resistivitas Lumpur bor.
B.Saran
Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya
pelaksanaannya tidak murahdalam industri pertambangan. Oleh sebab itu
pelaksanaannya perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah untuk
keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak, konstruksi ventilasi
dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan tambang.Pemboran ini meliputi
pemilihan jenis pemboran yang akan dilakukan. Pemilihan jenis pemboran yang tepat
akan memberikan hasil sesuai keinginan dan biaya pelaksanaan yang lebih murah
13
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/72968372-Makalah-teknik-pengeboran-dan-penggalian-jenis-jenis-
pemboran.html
https://fdokumen.com/document/makalah-sistem-rig-aibdocx.html
https://baixardoc.com/documents/makalah-pemboran-5cddc88169d4b
https://dokumen.tips/documents/makalah-55a74de1ad54f.html
http://mulyanur111.blogspot.com/2018/03/makalah-pemborancom.html
14