Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG TEKNIK PEMBORAN

Oleh:

Naldy Saremben (1501467)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

STT MIGAS BALIKPAPAN

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya saya dapat
menyelesaikan Makalah berjudul “Teknik Pemboran” sebagai salah satu syarat
memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pengeboran pada Prodi S1 Teknik
Perminyakan, STT MIGAS BALIKPAPAN.

Saya dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya menerima
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Balikpapan,2 Januari 2021

NALDY SAREMBEN (1501467)

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah........................................................................................... 1
C.Batasan Masalah................................................................................................. 1
D.Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
E.Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
F.Manfaat Penulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1.Definisi dan Tujuan Pemboran............................................................................ 3
2.Jenis-jenis Pemboran........................................................................................... 3
2.1.Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya..................................................... 3
2.2Jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya...................................................... 3
2.3.Jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya....................................... 4
2.4.Jenis Pemboran Berdasarkan Mekanisme Kerjanya................................... 4
2.5.Jenis Pemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya...................................... 4
2.6.Jenis Pemboran Berdasarkan Jenis Fluida yang Digunakan....................... 4
3.Definis Rig Pemboran…………………………………………………………. 5
4.Jenis-jeni Rig Pemboran…………………………………………….………… 5
4.1.Jenis Rig berdasarkan lokasinya……………............................................. 5
4.2.Jenis Rig Berdasarkan fungsinya............................................................... 6
5.Komponen pada alat Pemboran………………………….................................. 6
6.Metode Pemboran Eksplorasi............................................................................. 7
6.1.Pemboran Tangan............................................................................................. 7
6.2.Pemboran Mesin Putar..................................................................................... 8
6.3. Pemboran Mesin Tumbuk……………………………………...………….... 8
7.Definisi lumpur Pemboran……………………………………….…………...... 9
8.Sifat Fisik Lumpur Pemboran………………………………………….............. 9

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan......................................................................................................... 11
B.Saran.................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pemboran (Drilling) merupakan suatu kegiatan untuk membuat lubang di permukaan


tanah sampai ke target di bawah permukaan, sehingga minyak, gas dan panas bumi dapat
diproduksikan.Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan
pemboran.
Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya pelaksanaannya tidak murah
dalam industri pertambangan. Oleh sebab itu pelaksanaannya perlu perencanaan yang
matang sesuai peruntukannya apakah untuk keperluan eksplorasi, pembuatan lubang
isian bahan peledak, konstruksi ventilasi dalam tambang bawah tanah, maupun
untuk penirisan tambang.
Perencanaan pemboran ini meliputi pemilihan jenis pemboran yang akan dilakukan,
system rig pemboran, komponen pada alat pemboran, metode eksplorasi pemboran, dan
lumpur pemboran.

B. Identifikasi Masalah
Seperti telah disebutkan dalam latar belakang, ada hal yang penting dalam
hubungan antara pemilihan jenis, system rig pemboran, komponen pada alat pemboran,
metode eksplorasi pemboran, dan lumpur pemboran dengan efisiensi biaya serta
kesesuaian hasil.

C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan saya, maka selanjutnya
masalah yang akan dibahas terbatas mengenai jenis-jenis pemboran, system rig
pemboran, komponen pada alat pemboran, metode eksplorasi pemboran, dan lumpur
pemboran.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk pertanyaan
(questions) sebagai berikut:
1.Apa itu pemboran? Apa tujuan dilakukannya pemboran?
2.Apa saja jenis-jenis pemboran yang dikenal?
3.Apa itu Rig Pengeboran?
4.Apa saja jenis-jenis Rig Pemboran?
5.Apa saja komponen pada alat Pemboran?
6.Apa saja metode ekplorasi pemboran?
7.Apa itu Lumpur Pemboran?
8.Apa saja sifat fisik lumpur pemboran?

1
E.Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah
Teknik Perminyakan dengan dosen pengampu Bpk. Teddy Kurniawan, S.Si.,M.Sc
disamping dalam upaya pembelajaran dan pengenalan mengenai pemboran secara
lebih mendalam.

F.Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan penyusunan


makalah diharapkan dapat memantapkan pemahaman mengenai teknik
pemboran.

2. Manfaat Akademis Bagi civitas akademika STT MIGAS BALIKPAPAN,


khususnya di Teknik Perminyakan, makalah ini diharapkan dapat menjadi
dokumen yang berguna untuk dijadikan referensi bacaan maupun acuan
pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi dan Tujuan Pemboran

Pemboran (Drilling) merupakan suatu kegiatan untuk membuat lubang di permukaan


tanah sampai ke target di bawah permukaan, sehingga minyak, gas dan panas bumi dapat
diproduksikan.Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan
pemboran.

Tujuan pemboran bermacam-macam, pemboran tidak saja dilakukan dalam industri


pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara keseluruhan
kegiatan pemboran bertujuan sebagai berikut:

 Eksplorasi dan produksi air tanah,


 Eksplorasi dan produksi gas,
 Eksplorasi dan produksi minyak,
 Peledakan,
 Geoteknik,
 Ventilasi tambang,
 Penirisan tambang,
 Keperluan perhitungan cadangan,
 Perolehan data geologi,Pengontrolan tambang,dan
 Pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dan lain-
lain

3
2. Jenis-jenis Pemboran
Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan
tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya,
berdasarkan mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya, dan berdasarkan
jenis fluida yang digunakannya

2.1.Jenis-Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya


Tujuan suatu pemboran dapat bermacam-macam, yaitu:
1. Pemboran Inti, yaitu suatu pemboran yang bertujuan untuk memperoleh
contoh batuan dalam bentuk inti (core), dari kedalamn 0 sampai kedalaman
tertentu. Pemboran ini biasa disebut dengan diamond drilling.
2. Pemboran Stratigrafi, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
urutan stratigrafi suatu daerah. Di perminyakan pemboran semacam ini biasa
disebut dengan pemboran lubang kecil (slimhole drilling) karena biasanya diameter
lubangnya kecil.
3. Pemboran Struktur, bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi
suatutempat.
4. Pemboran Eksplorasi (Wildcat Drilling), yaitu pemboran ujiuntuk
mengujiapakah suatu formasi mengandung bahan galianatau tidak. Pemboran
semacam ini adalah fase yang paling mendebarkan dalam pencarian minyak
bumiataupun mineral.
5. Pemboran Peledakan, pemboran yang dilakukan untuk membuat lubang
isian bahan peledak.
6. Pemboran Air Tanah, pemboran yang bertujuan untuk mengetahui kondisi
akuifer maupun untuk keperluan konstruksi sumur bor.

2.2.Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya


a. Pemboran Darat (On Shore)Pemboran darat adalah pemboran yang titik
lokasinya berada didaratan. Istilah lainnya adalah on shore drilling.
b. Pemboran Lepas Pantai (Off Shore)Pemboran lepas pantai adalah pemboran
yang titik lokasinya di lepas pantai. Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk
pemboran lepas pantai jika lokasi pemborannya berada di lingkungan yang berair
seperti di danau, sungai dan rawa

2.3.Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya


a. Pemboran Lurus (Straight Hole Drilling)
Dari titik permukaan, lubang dibuat lurus vertikal sampai menjangkau titik
target. Pemboran digolongkan straight hole drilling, apabila:
 Pemboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5 derajat, untuk
ketinggian kerucut 10.000ft.
 Lubang boleh membelok asal kemiringannya tidak kurang 3
derajat/100ft.
b. Pemboran Berarah (Directional Drilling)

4
Pemboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik target yang
tidak berada lurus dengan titik permukaan. Faktor penyebab dilakukan
pemboranberarah adalah geografi dan pertimbangan ekonomi.

2.4Jenis-jenisPemboran Berdasarkan MekanismeKerjanya


a.Pemboran Manual atau Pemboran Tangan (Hand Drill)
Penggunaan alat ini biasanya pada kegiatan eksplorasi dangkal seperti placer
deposit, dan residual deposit. Ada dua jenis alat bor ini, yaitu bor tangan
spiral(auger drill) dan bor Bangka.
1)Bor Spiral(Auger Drill)
Bor ini bekerja seperti pembukatutup botol dan dapat di putar dengan tang yang
hanya dapat mencapai kedalaman beberapa meter saja.
2)Bor Bangka
Alat bor ini di kembangkan di Indonesia, dimana suatu alat selubung atau
casingdiberi platfrom dan di atasnyaada beberapa orang sebagai pemberi
beban.Prinsip kerja bor bangka sama dengan bor spiral atau tumbuk.
b.Pemboran Mekanis
Pemboran mekanis dilakukan dengan menggunakan mesin sehingga mampu
membor hingga kedalaman sangat dalam dengan keadaan bawah permukaan
sangat keras sekalipun. Jenis-jenis pemboran mekanis, antara lain:
1)Pemboran Tumbuk (Percussive Drilling)
Percussive drillingadalah metode pemboran yang menggunakan aksi
tumbukan untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Komponen utama percussive
drillingadalah piston. Energi tumbukan piston diteruskan ke batang bor dan mata
bor dalam bentuk gelombang kejut yang bergerak sepanjang batang bor untuk
meremukkan permukaan batuan.
2)Pemboran Putar (Rotary Drilling)
Rotary drillingadalah metode pemboran yang menggunakan aksi putaran
untukmelakukan penetrasi terhadap batuan. Pada metode ini ada dua jenis mata
bor, yaitu tricone bitdengan hasil penetrasinya berupa gerusan dan drag bitdengan
hasil penetrasinya berupa potongan (cutting).

2.5.Jenis-jenisPemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya


Fungsi utama fluida pemboranadalah mengangkat material pahatan (cutting) hasil
dari mata bor (drill bit) dari dasar sumur ke atas permukaan melalui anulus, selain
itu fluida pemboran juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan
hidrostatik (hidrostatic pressure) dengan tekanan formasi (formation pressure) agar
fluida reservoir tidak masuk kedalam lubang bor selamakegiatan pemboran.Berikut ini
adalah beberapa fungsi laindari fluida pemboran,yaitu:
 Membersihkan lubang bor dari fragmen hasil dari pahatan (bit)
kemudian membawanya ke permukaan.
 Menjaga stabilitas dari dinding lubang pemboran.
 Mendinginkan dan melumasi drillstring dan bitselama kegiatan
pemboran.

5
3.Definisi Rig Pengeboran

Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan


pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas
bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on
shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya.
Walaupun rig lepas pantai dapatmelakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk
mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum
dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada
kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan
kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineralRig pengeboran
minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat
geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan
pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.

4. Jenis-jenis Rig Pengeboran


4.1 Berdasarkan lokasinya.
Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:
 Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan
atas rigbesar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk
pekerjaan sederhanaseperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk
rig besar bisa digunakan untukoperasi pemboran, baik secara vertikal maupun
direksional. Rig darat ini sendiri dirancangsecara portable sehingga dapat
dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran danpemasangannya dan
akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau,dapat
menggunakan heliportable.
 Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air
sepertilaut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.
 Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum
7 meter.Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig
jenis ini dilakukandengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian
ditenggelamkan dengan caramengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis
ini, proses pengeboran dilakukansetelah rig duduk didasar dan Spud Cannya
tertancap didasar laut
 Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge,
namundipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.
 Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat
mengapung denganmenggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki
pada rig ini dapat dinaikan danditurunkan, sehingga untuk
pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga kedasar laut.
Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air danmemiliki
bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua

6
kakinyaharus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik
menggunakan kapal. Padaoperasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat
mencapai kedalaman lima hingga 200meter.
 Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur
baja. Padaumumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut
dangkal maupunlaut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan RigJack
Up maupun TenderBarge.
 Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan
model rigyang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hullatau
semacam kaki.Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooringdan
jangkar agar posisinya tetapdiatas permukaan laut. Dengan
menggunakanThruster (semacam baling-baling) yangberada disekelilingnya,
dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan denganmenggunakan
komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis danpada
level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak
mampumenjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka
rig ini seringdipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk,
dan pada kedalaman90 hingga 750 meter.
 Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal
laut,sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman
lebih dari 2800meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya
terbuka ke laut (MoonPool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan
komputer, dapat memungkinkansistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya.
Memiliki daya muat yang lebih banyaksehingga sering dipakai pada daerah
terpencil maupun jauh dari daratan

4.2. Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri,


dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
 Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran
padasumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.
 Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu
terhadapsumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan
sebagian

5. Komponen pada alat pemboran


Selama melakukan kegiatan pemboran eksplorasi tentunya menggunakan alat-alat
selain mesin
bor, alat-alat tersebut antara lain :
1. Mata Bor
Terdiri dari intan, baja, dan bentuk, termasuk kadang-kadang untuk tanpa
pengambilan inti.
Ukuran mata bor : AQ, BQ sampai NQ, sesuai dengan core barrel.
2. Bumbung Inti (Core barrel)

7
Ukurannya sesuai dengan mata bor, sedangkan jenisnya berbeda seperti, Double-tube
corebarrel dan Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih dari 90%).
3. Menara Bor
Tergantung tujuan kedalaman akhir pemboran serta kenampakannya maka mesin
pemboran
dilengkapi suatu menara untuk mengendalikan pipa bor yang berupa sistim rak, kaki
tiga
sederhana maupun derrek.

4. Mesin Penggerak
Mesin penggerak ini, berperan utama dalam proses pemboran yang berfungsi sebagai
pemberi
energi pada perputaran dan naik turunnya batang bor.
5. Overshot
alat ntuk menarik core barrel dari dalam lubang bor pada pemboran wireline
6. Water Swivel
Bagian ini digunakan untuk menyalurkan air dari pompa tembak ke dalam rod untuk
keperluan
pengeboran saat open hole maupun coring.
7. Drill Rod
Yaitu pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung–ujungnya terdapat ulir,
dimana
fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.
8. Recovery Tools
alat untuk menangkap pipa yang jatuh di dalam lubang bor.
9. Reamers
Bagian ini digunakan untuk untuk memotong dinding lubang bor supaya berdiameter
sesuai
kebutuhan .
10. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan stang bor core barrel dan mata bor. Pada kenyataannya, beban yang
diangkat atau
diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu digunakan crown block atau traveling
block untuk
membantu proses pengangkatan dan penurunan.
11. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan
peralatan
Pemboran.
12. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal.
13. Rod Coupling Tap

8
Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal
dalam
lubang bor.
14. Rod Band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
15. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi
peralatan bor.

6. Metode Pemboran Eksplorasi

Adapun metode yang sering digunakan dalam eksplorasi yaitu :


1. BOR TANGAN (BOR SPIRAL dab BOR BANGKA).
2. BOR MESIN PUTAR (BOR MESIN RINGAN, BOR PUTAR, BOR INTI dan
BOR ALIR-BALIK).
3. BOR MESIN TUMBUK (CABBLE TOOL)
6.1. PEMBORAN TANGAN
Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan residual
deposit.Metoda ini digunakan pada umumnya pada tahapan eksplorasi rinci, namun
adakalanyasecara acak dan setempat dilakukan pada tahap eksplorasi tinjau, terutama
pada subtahapprospeksi umum.Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor tangan spiral (Auger
drilling) dan Bor bangka (BBB).

1. Pemboran Spiral/Bor Spiral Auger DrillingSeperti penarik tutup notol, diputar


dengan tangan. Contoh melekat pada spiral, dicabutpada interval tertentu (tiap 30 – 50
cm).Hanya sampai kedalaman beberapa meter saja, baik untuk residual deposit
(bauxite,lateritic nickel) dan sebagainya.2.
2. Pemboran Bangka/Bor Bangka (BBB)Suatu alat bor tangan dikembangkan di
Indonesia. Suatu alat selubung (casing) diberiplatform, di atas mana beberapa orang
bekerja. Pada prinsipnya sama dengan bor spiraldan tumbuk. Batang bor terdiri dari
pipa masif yang disambung-sambung, denganberbagai bit :
1. Spiral
2. Senduk
3. Pahat/Bentuk Pahat
Adapun Pengamatan Dan Perekaman Data Geologi.Data geologi yang didapatkandari
pemboran tangan jarang berupa batuan, tetapi pada umumnya berupa tanah ataubatuan
lapuk, dan sedimen lepas. Contoh yang didapatkan bukan merupakan contohyang utuh
(undisturbed sample), tetapi conto yang terusik (disturbed sample). Ketelitianlokasi
kedalaman conto tergantung pula dari jenis matabor yang digunakan.Conto dari bor
Spiral berupa tanah/lapukan batuan yang melilit pada spiral, danmewakili selang
kedalaman setiap kali batang bor dimasukkan sampai ditarik kembali,sehingga selang
kedalamannya dapat diatur, apakah setiap 50 cm atau setiap meter,tetapi maksimal
tentu sepanjang spiral.

9
6.2. PEMBORAN MESIN PUTAR
Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable sampai pemboran
raksasaseperti pada pemboran minyak yang dapat mencapai kedalaman beberapa
kilometer. Adaberbagai jenis, dari mulai packsack (dapat diangkat di atas punggung)
sampai bor besarharus dipreteli atau diangkat di truck.Alat pemboran (yang disebut
drilling-rig) dinilai dari kemampuannya untuk mencapaikedalaman, kemampuan
pengambilan conto batuan dan kemampuan menentukan arah.Selain itu juga
kemampuan bergerak di medan merupakan salah satu hal diperhatikan.Mesin-mesin
pemboran putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun berdasarkankemampuannya
dapat dibagi sebagai berikut :
1. Bor mesin ringan (portable drilling rig)
2. Bor mesin inti (diamond drilling rig)
3. Bor mesin rotari (rotary drilling rigs)
4. Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
prinsip operasi mesin pemboran putarp pada prinsipnya pemboran mesin putar
mempunyai prinsip yang sama, yaitu :
1. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk mengeruk
batuan danmenembus dengan suatu rangkaian batang bor yang berlobang (pipa).
2. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak dengan
berbagaimacam alat transmisi, seperti kelly dan rotary table, chuck ataupun langsung.
3. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau dengan perantaraan
kompresor/motor listrik.
4. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas dipompakan lewat pipa,
keluarlewat pahar bor kembali lewat lobang bor di luar pipa (casing) atau sebaliknya.
5. Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas.
6.3. PEMBORAN MESIN TUMBUK (PERCUSSION DRILLING)
Jenis mesin pemboran ini sudah jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Batuan dipecah
dengan pahat yang ditumbuk, dan contoh diambil dengan bailer atau drive sampler.
Contoh yang didapat tidak murni.Pemboran dengan jenis ini umumnya digunakan
dalam eksplorasi dasar pada soil, gravel,endapan pasir. Dimana sebagian besar batuan
yang dihasilkan telah mengalami gangguan,karena proses pemborannya dilakukan
dengan menumbuk tanpa menimbulkan moment putar. Hasil dari pemboran tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.Ada berbagai jenis mesin bor perkusi ini, antara
lain yang disebut :
1. Cable Tool Drilling Rig.
2. Hammer Drill atau Wagon Drill.
3. Downhole Hammer Drilling Rig.

7. Definisi Lumpur Pemboran

Lumpur pemboran adalah fluida yang digunakan didalam operasi  pemboran,


dimana fluida tersebut dialirkan dari permukaan melalui rangkaiandalam pipa bor,

10
keluar melalui pahat dan naik ke permukaan melalui ruang antaradiameter luar
rangkain pipa bor dengan dinding lubang bor.

8. Sifat fisik Lumpur Pemboran

Faktor yang sangat penting dalam melakukan suatu operasi pemboransumur


adalah mengontrol komposisi dan kondisi dalam Lumpur bor. Untuk
mempermudah pengertian hal diatas maka terdapat 4 (empat) sifat fisik Lumpur
pemboran, yaitu densitas, viskositas, gel strength dan laju tapisan. Selain
ituterdapat pula sifat Lumpur pemboran yang lain seperti pH lumpur, sand content
serta resistivitas Lumpur bor.
 Densitas Lumpur Pemboran
Densitas atau berat jenis sangat penting diketahui untuk menentukan besarnya
tekanan hidrostatik kolom lumpur untuk tiap kedalaman. Lumpur harusdikontrol agar
dapat memberikan tekanan hidrostatik yang cukup untuk mencegahmasuknya cairan
formasi kedalam lubang bor, tetapi tekanan tersebut tidak bolehterlalu besar karena
akan mengakibatkan formasi pecah dan lumpur hilangkedalam formasi. Oleh
karena itu berat jenis Lumpur pemboran perludirencanakan sebaik-baiknya dan
disesuaikan dengan keadaan tekanan formasi.
 Viskositas Lumpur Pemboran
Viskositas adalah tahanan fluida terhadap aliran atau gerakan yangdisebabkan
oleh adanya gesekan antara partikel pada fluida yang mengalir, yangmana disebabkan
oleh adanya pergeseran antara :
 Partikel-partikel itu sendiri.
 Partikel-partikel padatan itu sendiri.
 Partikel padatan dengan molekul zat cair.
 Molekul-molekul zat cair.
Pada lumpur bor, viskositas merupakan suatu tahanan terhadap aliranlumpur
yang memegang peranan dalam pengangkatan serbuk bor kepermukaan.Semakin
kental lumpur maka pengangkatan cutting makin baik. Apabila lumpur tidak cukup
kental maka pengangkatan serbuk bor kurang sempurna dan akanmengakibatkan
serbuk bor tertinggal didalam lubang bor sehingga menyebabkanrangkaian pipa
pemboran akan terjepit. Akan tetapi apabila lumpur mempunyaiviskositas yang
besar sekali maka akan dapat mengakibatkan problem pada pemisahan cutting
permukaan.

 Gel Strength
Pada saat sirkulasi berhenti, lumpur akan mengagar atau menjadi gel. Halini
disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antara partikel padatan lumpur dalam
kondisi statis, gaya mengagar inilah yang disebut gel strength. Diwaktu lumpur
berhenti melakukan sirkulasi, lumpur harus mempunyaigel strength yang dapat
menahan serbuk lumpur bor dan material pemberatlumpur agar tidak turun.

11
Akan tetapi jika gel strength terlalu tinggi akanmenyebabkan kerja pompa
terlalu berat untuk memulai sirkulasi kembali.
Walaupun pompa mempunyai daya yang kuat, pompa tidak boleh
memompakanlumpur dengan daya yang besar karena dapat menyebabkan formasi
pecah. Gelstrengthdapat diukur dengan menggunakan Stromer Viscometer.
Kekuatan gel strength secara kualitatif dapat dikualifikasikan menjadi duatipe, yaitu
gel strength 10 detik dan gel strength 10 menit yang dihitung dalam satuan
lb/100 ft²
 Laju Tapisan (Water Loss)
Lumpur pemboran terdiri dari komponen padat dan cair. Karena padaumumnya
lubang sumur mempunyai pori-pori, maka komponen cair dari lumpur akan
masuk kedalam dinding lubang bor yang disebut sebagai laju tapisan. Zatcair
yang masuk ini disebut filtrate, kegunaan laju tapisan adalah membentuk mud cake
pada dinding lubang bor.
 Mud Cake
Mud cake yang baik sebaiknya tipis agar tidak memperkecil lubang bor dan
mengurangi kemungkinan terjepitnya pipa bor, serta pada filtrate yang masuk kedalam
formasi tidak terlalu berlebihan. Selain itu mud cake harus bersifatimpermeable
supaya invasi mud filtrat tidak berlangsung terus, untuk itu mud cake juga harus
cepat terbentuk dan harus tahan terhadap elektrolit. Apabila sifat-sifat mud cake
kurang baik (misalnya masih permeable) maka filtrat akanmenginvasi kedalam
formasi akan semakin banyak.
 Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) lumpur pemboran dipakai untuk menentukantingkat
kebasaan dan keasaman dari lumpur bor. pH dari lumpur yang dipakai berkisar
antara 8.5 sampai 12, jadi lumpur pemboran yang digunakan adalahdalam
suasana basa. Kalau lumpur bor dalam suasana asam maka cutting yangkeluar
dari lubang bor akan halus atau hancur, sehingga tidak dapat ditentukan batuan
apakah yang ditembus oleh mata bor.Dengan kata lain sulit untuk mendapatkan
informasi dari cutting. Selain dari pada itu peralatan-peralatan yangdilalui oleh lumpur
saat sedang sirkulasi atau tidak mudah berkarat.

12
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemboran (Drilling) merupakan suatu kegiatan untuk membuat lubang di permukaan
tanah sampai ke target di bawah permukaan, sehingga minyak, gas dan panas bumi dapat
diproduksikan.Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan
pemboran.
2. Tujuan pemboran bermacam-macam, misalnya untuk eksplorasi, peledakan,
pengumpulan data geoteknik, ventilasi tambang, penirisan tambang, untuk keperluan
perhitungan cadangan, pengontrolan tambang, pembuatan pipa air PDAM, dan lain
sebagainya.
3. Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan
tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya, berdasarkan
mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya, dan berdasarkan jenis fluida
yang digunakannya.
4. Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran
ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau
deposit mineral bawah tanah.
5. jeni-jenis rig pemboran dibedakan berdasarkan lokasinya dan berdasarkan fungsinya.
6. Selama melakukan kegiatan pemboran eksplorasi tentunya menggunakan alat-alat
pemboran.
7. metode yang sering digunakan dalam eksplorasi yaitu :BOR TANGAN (BOR SPIRAL
dab BOR BANGKA),BOR MESIN PUTAR (BOR MESIN RINGAN, BOR PUTAR,
BOR INTI danBOR ALIR-BALIK),BOR MESIN TUMBUK (CABBLE TOOL).
8. Faktor yang sangat penting dalam melakukan suatu operasi pemboransumur
adalah mengontrol komposisi dan kondisi dalam Lumpur bor. Sifat fisik Lumpur
pemboran, yaitu densitas, viskositas, gel strength dan laju tapisan. Selain
ituterdapat pula sifat Lumpur pemboran yang lain seperti pH lumpur, sand content serta
resistivitas Lumpur bor.
B.Saran
Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya
pelaksanaannya tidak murahdalam industri pertambangan. Oleh sebab itu
pelaksanaannya perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah untuk
keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak, konstruksi ventilasi
dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan tambang.Pemboran ini meliputi
pemilihan jenis pemboran yang akan dilakukan. Pemilihan jenis pemboran yang tepat
akan memberikan hasil sesuai keinginan dan biaya pelaksanaan yang lebih murah

13
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/72968372-Makalah-teknik-pengeboran-dan-penggalian-jenis-jenis-
pemboran.html
https://fdokumen.com/document/makalah-sistem-rig-aibdocx.html
https://baixardoc.com/documents/makalah-pemboran-5cddc88169d4b
https://dokumen.tips/documents/makalah-55a74de1ad54f.html
http://mulyanur111.blogspot.com/2018/03/makalah-pemborancom.html

14

Anda mungkin juga menyukai