Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah


metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya
dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar.

Penyanggan dalam suatu pembukaan lubang bawah tanah merupakan


salah satu hal yang harus diperhitungkan. Hal ini disebabkan sebelum massa
batuan dikenai suatu kegiatan seperti pembuatan lubang bukaan bawah tanah,
massa batuan dapat mengatasi sendiri beban yang ditimbulkan gaya berat yang
dimiliki oleh massa batuan tersebut. Setelah dibuatnya lubang bukaan maka
kekuatan batuan untuk menyangga beban di atasnya akan berubah yaitu
mengalami pengurangan. Bilamana batuan tidak mampu menyangga beban
tersebut maka akan segera terjadi keruntuhan, yang tentunya sangat merugikan
bagi usaha pembuatan lubang bawah tanah tersebut.

Bagian bebas tegangan dibiarkan membesar sampai batas tertentu dan


bagian bebas tegangan ini ditahan dengan tanaga friksi didalamnya, sedangkan
kekuatan penyangga sendiri cukup sekedar untuk menahan beban mati dari bagian
bebas tegangan tersebut. Dengan kata lain penyangga itu bukan menahan beban
seluruh batuan yang ada tetapi hanya menahan sebagian kecil dari tekanan batuan
yang dibebaskan yang tidak dapat disangga oleh batuan induknya. Oleh karena
itu, pada penulisan makalah ini akan dibahas tentang Sistem Penyanggaan Kayu
(Timbered Support).

1
1. 2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pegertian dan macam-macam penyanggaan kayu?
2. Apa keuntungan dan kerugian dari sistem penyanggaan kayu tersebut?
3. Apakah sistem penyanggaan menggunakan kayu pernah menyebabkan
terjadinya kecelakaan tambang?

1. 3 Tujuan
Berdasarkan rumusan maslah diatas, didapat tujuan penulisan sebagai
berikut :
1. Menjelaskan pengertian dan macam-macam penyangga kayu
2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari penyanggaan kayu
3. Mengkaji penyebab terjadinya kecelakan tambang yang diakibatkan oleh
sistem penyanggaan kayu

BAB II
PEMBAHASAN

2
2. 1 Penyanggaan Kayu
a. Tujuan Penyanggan:
1. Mengontrol masa batuan disekitar lubang bukaan, yaitu :
- Menahan perpindahan tegangan pada dinding lubang bukaan
- Menyangga batuan yang potensial untuk runtuh atau memperkecil
deformasi masa batuan.
2. Untuk menjaga tempat penambangan
3. Untuk menjaga para pekerja dari runtuhan batuan yang ada diatas atau
sampingnya.
4. Untuk menjaga pekerja bila terjafi banjir atau hal-hal yang tidak diinginkan
5. Untuk tempat berpijak atau lantai bagi para pekerja terutama untuk stope yang
sudah tinggi.
b. Fungsi Penyanggaan
Penyanggaan sendiri berfungsi untuk mengontrol masa batuan disekitar
lubang bukaan, seperti :
1. Menahan perpindahan tegangan pada dindin lubang bukaan.
2. Menyangga batuan yang potensial untuk runtuh atau memperkecil deformasi
masa batuan.

2.2 Keuntungan dan Kerugian Penyangga Kayu


Kayu sudah sejak lama dikenal sebagai bahan penyangga diberbagai
operasi penambangan bawah tanah. Sebagai bahan penyangga, keuntungan yang
dimiliki material kayu adalah sebagai berikut :
1. Ringan, mudah dibawa, dibentuk dan dipasang
2. Akan retak sepanjang seratnya sehingga mudah terdeteksi
3. Sisa potongan atau patahan dapat digunakan sebagai pasak, material isian dan
sebagainya.

Adapun kerugian dari penyangga kayu itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan mekaniknya tergantung pada struktur serat dan cacat alami
2. Kelembaban dapat mempengaruhi kekuatannya
3. Jamur dan hewan yang ditinggal didaerah lembab berpengaruh dalam
penurunan kekuatannya.
4. Mudah terbakar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu :
a. Air, 25% kandungan air ada dalam sel hidup kayu, dan 75% dalam pori pori
serat. Pohon yang baru ditebang 35-50% kandengan airnya, kayu yang miliki
<20% air dinyatakan kering.

3
b. Cacat kayu, mata kayu, pangkal dari cabang pohon dapat mempengaruhi
bending strength
Yang menjadikan kayu digunakan sebagai salah satu material untuk
penyangga terowongan adalah kekuatan dari kayu tersebut, yaitu:
a. Kuat tarik
Merupakan kekuatan terbesar dari kayu, kuat tarik kayu yang sejajar serat
adalah yang paling tinggi, dapat mencapai 3000kg/cm2.Bobot isi memiliki
hubungan yang positif terhadap kuat tarik. Sementara air mengurangi kuat
tarik, mata kayu dan cabang juga mengurangi kekuatan kayu.
b. Kuat tekan
Faktor yang mempengarihi kuiat tekan hamper sama dengan kuat tarik. Serat
yang terbagi dan tersemen sangat tinggi kuat tariknya, tetapi dalam penekanan
memungkinkan terjadi pembengkokan serat individu dan mulai failure.
Pengaruh sudut pembebanan dan arah struktur serat sangat nyata dalam kuat
tekan dari pada kuat kayu.
c. Kuat pembengkokan
Kuat pembengkokan diukur sejajar serat pada sumbu kayu

d. Kuat pelengkungan

4
Kayu horizontal cenderung berkondisi tegangan lengkung (serat teratas
mengalami tekanan dan serat terbawah mengalami tarikan)
Zona deformasi:
- Zona elastic beban dan pelengkungannya proporsional
- Zona II hubungan seperti zona I tetap berlanjut meskipun derajatnya
kurang
- Beban puncak pk serat terluar patah. Patahan tidak mendadak melainkan
meregang dari serat ke serat. Sementara pembebanan masih berlangsung,
sehingga memberikan cukup waktu untuk mengganti penyangga dalam
tambang

2.3 Rancangan Penyangga Kayu


Prinsip dalam merancang penyangga kayu
1. Penyangga harus dapat menopang beban secara aman
2. Jumlah material dan pekerjaan yang ditabfani seminim mungkin
Langkah-langkah rancangan:
1. Sistem dikemas, model static digambarkan
2. Evaluasi tekanan diturunkan dari beberapa persamaan
3. Hitung besarnya diagram momen, memon maksimum, tegangan geser
maksimum, penampang momen serta gesernya dihitung dan dimensinya
ditentukan

5
6
Adapun kekuatan kayu dari berbagai kelas, menurut PKKI 1961 dapat
dilihat pada tabel 2

7
Tabel 2.1
Kekuatan Kayu

2.4 Macam-macam Penyangga Kayu


Sesuai dengan bentuk susunan dalam pemasangannya, penyangga kayu
mempunyai nama yang berbeda, antara lain :
2. 4. 1 Cribbing
Mempunyai bentuk penampang yang lebar dan umumnya digunakan
didaerah yang memerlukan pemerkuatan tinggi, seperti dilubang produksi dan
perempatan (junction). Pada pemasangan di lubang produksi, susunan cribbing
tersebut dikombinasikan dengan batang besi yang dilepas yang disebut chock
release.

Cribbing

8
Penerapan Cribbing

2. 4. 2 Three Pieces Set

Digunakan pada lubang bukaan yang berbentuk persegi panjang dan terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu bagian atas (cap) dan bagain samping/tiang (side post).

Three Piece Set

2. 4. 3 Square Set
Penyangga ini biasanya digunakan pada lubang vertikal (raise/winze)

9
Square Set

2. 4. 4 Five Pieces Set

Digunakan pada lubang bukaan yang berbentuk persegi panjang dan terdiri
dari lima bagian utama.

10
Five Piece Set

2.5 Kecelakaan Tambang karena Penyanggaan Kayu


Merdeka.com - Seorang penambang emas tewas di lokasi penambangan
di Poboya, Kecamatan Palu Timur, Jumat (21/10) sekira pukul 03.00 WITA.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Asri
mengatakan, tewasnya penambang emas itu akibat tertimpa kayu atau papan
penyangga lubang yang ambruk hingga batu-batuan. "Koban meninggal diduga
kuat bukan karena bencana longsor, tetapi murni karena tertimpah kayu dan batu-
batuan akibat pengaman lubang ambruk," kata Asri.
Dia menjelaskan informasi itu sesuai keterangan yang diperoleh petugas
BPBD yang baru saja pulang dari lokasi tambang tersebut. Sesuai informasi yang
dihimpun dari masyarakat, para penambang lainnya di lokasi, korban meninggal
maupun luka-luka disebabkan karena saat berada di dalam lubang, tiba-tiba kayu
atau papan pengaman lubang ambruk. "Jadi bukan karena akibat bencana alam,"
kata dia seperti diberitakan Antara.
Korban yang meninggal bernama Rafto Mokodompit (28) asal Bolang
Mongondow,Provinsi Sulawesi Utara. Sementara satunya lagi korban bernama
Musli (30) asal daerah yang sama, mengalami luka parah di bagian kepalanya.

Korban Rafto sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Bolang


Mongondow. Sedangkan korban Musli yang mengalami luka-luka, kini menjalani
perawatan di Palu salah satu rumah sakit yang ada di kota itu.

11
Lokasi tambang emas yang menjadi tempat terjadinya bencana longsor
berjarak sekitar 10 kilometer dari Kelurahan Poboya. Informasi sebelumnya juga
ada empat pekerja tambang nyaris tertimbun saat melakukan aktivitas. Keempat
pekerja tambang itu dikabarkan selamat.

2.6 Contoh Perhitungan Tentang Penyanggaan Kayu


Perhitungan evaluasi wooden suports pada lubang miring utama tambang
bawah tanah PT. Fajar bumi sakti (dengan metoda protodyakonov). Pada lubang
miring utama diperoleh data-data lapangan sebagai berikut :

- Konstanta protodyakonov (f) : 0,8

- Densitas batuan Mudstone () : 1,80 ton/m3

- Loading factor () : 0,5

- Tegangan pelengkungan kayu kelas I (sf) : 140 kg/cm2

- Tegangan geser kayu kelas I (SF) : 40 kg/cm2

- Tegangan pelengkungan kayu kelas II(sf ) : 110 kg/cm2

- Tegangan geser kayu kelas II (SF) : 30 kg/cm2

- Panjang galeri caps (La) : 240 cm

- Panjang galeri post (Ly) : 240 cm

- Setengah panjang galeri (l): 120 cm

- Jarak antar penyangga (a) : 120 cm

- Jarak antar siring : 20 cm

- Diameter ujung caps (dc) : 2/3 db

12
Untuk mengevaluasi besarnya tegangan yang bekerja pada wooden

supports (caps dan post), kita dapat menggunakan pendekatan matematis yang

diungkapkan oleh protodyakonov. Persamaan yang digunakan adalah :

himm = l/f

f = c / 100

t = . himm

qt = t . a

db 1,084 (qt . Lb2 / sf ) 1/3

Penyelesaian :

Evaluasi Tekanan Pada Caps

a. himm = l/f

dimana f = c / 100

maka, himm = (l . 100) / c

himm = (l . 100) / c = (1,2 . 100) / 80 = 1,5 m

b. t = . himm

t = 1,80 ton/m3 . 1,5 m = 2,70 ton/m2 = 0,27 kg/cm2

c. qt = t . a

qt = 2,70 ton/m2 . 1,2 m = 3,24 ton/m = 32,4 kg/cm

Untuk mengevaluasi apakah caps memenuhi syarat (nilai bending strgenth


dan nilai shear strength kayu yang digunakan harus lebih besar dibandingkan
tekanan yang bekerja pada caps) untuk digunakan maka dapat diketahui dengan
persamaan :

13
b = (0,125 . qt . Lb2) / (0,098 db3)
b = (0,125 . 32,4 . 240 2) / (0,098 . 203)
= 297,55 kg/cm2
( untuk kayu kelas I, sf : 140 kg/cm2 dan kelas II, sf : 110 kg/cm2)
Karena besarnya tegangan yang bekerja pada caps berdiameter 20 cm
lebih besar dibandingkan dengan kuat pelengkungan maksimum kayu kelas I dan
kelas II b sf, maka perlu dilakukan pengevaluasian ulang untuk
menggunakan caps dengan db = 20 cm.
maks = (0,849 . t . Lb . a . db ) / dc 3
maks = (0,849 . 0,27 . 240 . 120 . 20 ) / 13,3 3
= 56,12 kg/cm2

( untuk kayu kelas I,SF : 40 kg/cm2, dan kelas II, SF : 30 kg/cm2 )

Karena besarnya tekanan yang bekerja pada caps berdiameter 20 cm lebih


besar dibandingkan dengan kuat tarik maksimum kayu kelas I dan kelas II maks
SF , maka perlu dilakukan pengevaluasian ulang untuk menggunakan caps
dengan db = 20 cm.
Hasil evaluasi tekanan (menurut pendekatan matematis Protodyakonov)
yang bekerja pada kayu kelas I dan kelas II yang digunakan untuk caps tambang
dalam Anggi disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2. 2

14
Perhitungan Evaluasi Tekanan Pada Caps Lubang Miring Utama Tambang Bawah
Tanah PT. Fajar Bumi Sakti (Dengan Pendekatan Matematis Protodyakonov)
(Syarat Nilai Sf B Dan Sf Maks)

Kelas sf b SF maks db
kayu (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (cm) Keterangan

I 140 297,55 40 56,12 20 Tidak terpenuhi

II 110 297,55 30 56,12 20 Tidak terpenuhi

BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Kayu sudah sejak lama dikenal sebagai bahan penyangga diberbagai
operasi penambangan bawah tanah. Macam-macam jenis penyangga kayu yang
banyak digunakan pada tambang bawah tanah seperti cribbing, three pieces set,
square set dan five pieces set. Adapun keuntungan dari penggunaan kayu sebagai
penyangga adalah sebagai berikut :

15
1. Ringan, mudah dibawa, dibentuk dan dipasang
2. Akan retak sepanjang seratnya sehingga mudah terdeteksi
3. Sisa potongan atau patahan dapat digunakan sebagai pasak, material isian dan
sebagainya.
3. 2 Saran
Saran yang bisa diberikan penulis kepada para pembaca adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menanggulangi resiko terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh
penyangga kayu adalah dengan seringnya dilakukan pengecekan terhadap kayu
tersebut.
2. Perlunya ada kesesuaian antara kekuatan kayu terhadap beban yang disangga

16

Anda mungkin juga menyukai