Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arya Alvito Syafri

NIM : 20137015

Matkul : Ventilasi Tambang

Kuis 1 Ventilasi Tambang

1. Dibawah ini adalah diagram yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang dapat
memberikan kontribusi terhadap potensi bahaya (Hazard) terkait dengan system
ventilasi tambang bawah tanah, dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mengontrol/menghilangkan potensi bahaya terkait dengan ventilasi tambang bawah
tanah. Berikan Penjelasan dalam bentuk narasi atau uraian secara rinci tentang
Factor and Control For Mine Ventilation Risks sebagaimana ditunjukkan pada
gambar diagram di bawah ini. (bahan bisa diambil dari berbagai sumber).

Jawab :
Seperti yang kita ketahui bahwa ventilasi pada tambang bawah tanah memiliki
peran yang sangat penting, dimana salah satunya yaitu sebagai pemasok
(menyediakan) udara segar dan juga untuk mengeluarkan gas-gas beracun yang ada
pada tambang bawah tanah sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman,
baik itu pada pekerja maupun pada proses penambangan tersebut. Pada kegiatan
penambangan bawah tanah ini memiliki beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya bencana dan ventilasi disini berperan sebagai pengontrol untuk
menghindari resiko bencana tersebut. Adapun potensi bencana, faktor dan peran
ventilasi untuk mengontrol resiko terjadinya bencana pada tambang bawah tanah
adalah sebagai berikut :
a. Debu (dust)
Debu merupakan salah satu bencana yang dapat timbul pada saat proses
penambang bawah tanah yang dimana faktor penyebab terjadinya debu ini
dapat dibagi 2 yaitu, faktor alam seperti kedalaman tempat terjadinya
penambangan dan iklim pada permukaan, sedangkan faktor desain seperti
metode penambangan yang dipakai dan layout dari fasilitas tambang itu
sendiri. Supaya tidak terjadinya debu yang berlebihan ini dapat digunakan
kontrol aliran udara seperti main fans ataupun dengan kontrol tambahan
seperti dust suppresion.
b. Gas Emissions
Gas ini ialah ancaman yang sangat berbahaya untuk penambangan bawah
tanah, seperti gas metan yang dapat memicu terjadinya sebuah ledakan pada
tambang bawah tanah. Gas berbahaya ini dapat timbul berdasarkan faktor
naturalnya yaitu iklim yang terjadi pada permukaan dan kondisi geologi
pada penambangan tersebut. Sedangkan berdasarkan faktor desainnya yaitu
layout dari fasilitas tambang dan tingkat fragmentasi dari batuan tersebut.
Untuk penanganannya dapat dilakukan dengan cara mengontrol aliran udara
dengan menggunakan booster fans, auxiliary ventilation dan membuat
drainase gas sebagai pengontrol tambahan.
c. Heat and Humidity
Panas dan kelembaban juga merupakan bencana yang terjadi pada tambang
bawah tanah karena dapat menimbulkan kecerobohan dan kecelakaan
sehingga menyebabkan sakit ataupun kematian pada pekerja tambang.
Panas dan kelembapan ini dapat timbul berdasarkan faktor alam yaitu sifat
fisik ataupun kimia dari batuan, sedangkan faktor desainnya yaitu
pembersihan mineral dan metode kerja yang dipakai. Untuk mencegahnya
kita bisa membuat sebuah ventilasi natural, airlocks, stoppings, air
crossings, dan regulator sebagai pengontrol aliran udara dan membuat
sistem pendingin untuk mengontrol panas sebagai pengontrol tambahan.
d. Fires and Explossions
Terjadinya kebakaran dan ledakan merupakan ancaman yang sangat besar
untuk penambangan bawah tanah karena jika terjadi bencana tersebut
pastinya akan memakan banyak korban jiwa. Di Indonesia sendiri pun juga
masi banyak kasus-kasus terkait ledakan pada tambang bawah tanah,
sebagai contohnya PT NAL yang terletak di Sumatera Barat tepatnya di
Sawahlunto baru-baru ini mengalami ledakan sehingga menimbulkan
beberapa korban jiwa. Pemicu terjadinya kebakaran dan ledakan ini dibagi
menjadi 2 yaitu berdasarkan faktor alam ialah, gas content strata dan cairan
yang ada di bawah permukaan, sedangkan faktor desain ialah jenis, ukuran,
dan penempatan peralatan dan lalulintas kendaraan. Untuk mencegah terjadi
nya ledakan ini dapat dilakukan upaya seperti membuat airlocks, stoppings,
air crossings, dan regulator sebagai pengontrol aliran udara dan sistem
pemantauan seperti gas detector sebagai pengontrol tambahan.
e. Radiation
Radiasi merupakan salah satu bencana yang terjadi pada tambang bawah
tanah yang dapat menghambat keberlangsungan proses saat penambangan.
Pemicu terjadinya radiasi ini juga dipengaruhi 2 faktor yaitu, faktor alam
seperti keberadaan cairan di bawah permukaan dan umur dari lubang bukaan
tambang, sedangkan untuk faktor desain yaitu lalulintas kendaraan dan
stored material. Untuk mencegah terjadinya radiasi ini dapat dilakukan
upaya berupa meninjau kembali jumlah, ukuran, serta layout dari lubang
bukaan dan juga dapat memasang monitoring systems sebagai pengontrol
tambahan.

2. Jelaskan secara rinci empat fungsi pokok dari Ventilasi Tambang yang bisa saudara
pahami. Buat jawaban menurut gaya bahasa masing-masing dan bisa ditambah
keterangan dengan mengambil contoh dari berbagai sumber literature.
Jawab :
a. Pemasok (menyediakan) udara segar dan juga untuk mengeluarkan gas-gas
beracun yang ada pada tambang bawah tanah sehingga tercipta kondisi kerja
yang aman dan nyaman, baik itu pada pekerja maupun pada proses
penambangan tersebut.
b. Menghilangkan semua polutan tambang dengan melarutkannya dan
mengangkutnya ke luar tambang sampai komposisi gas udara sesuai untuk
bernafas.
c. Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah
tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.
d. mengendalikan panas dan kelembaban yang terjadi pada tambang bawah
tanah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai