TEKNIK TEROWONGAN
Disusun oleh
Nim : 1309055003
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Jenis-Jenis Penyangga Pada terowongan ini. Tidak lupa
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Tommy Trides ST.MT selaku
dosen pengampu mata kuliah teknik terowongan yang telah memberikan arahan,
dorongan serta masukan kepada penulis.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Secara garis besar metode penambangan dibagi menjadi 2 yaitu tambang terbuka dan
tambang bawah tanah. Yang lebih sering ditemui di Indonesia adalah metode tambang
terbuka dengan segala proses coal getting dan proses pengolahannya. Namun, tidak
sedikit pula perusahaan pertambangan yang menggunakan metode penambangan bawah
tanah sebagai opsi untuk mengeksploitasi bahan galian berharga yang mereka punya.
Penambangan dengan metode bawah tanah tentunya memiliki aspek berbeda yang harus
diperhitungkan dibandingkan dengan metode tambang terbuka, mulai dari proses
pembuatan lubang-lubang bukaan, ventilasi, hingga pemilihan alat yang tentunya berbeda
dari tambang terbuka. Salah satu perbedaan yang mencolok antara tambang bawah tanah
dan tambang terbuka adalah adanya penggunaan terowongan sebagai media penghubung
transportasi baik di dalam front kerja ataupun dari front kerja keluar atau sebaliknya
1.2 Tujuan
- Mengetahui tujuan utama dibuatnya sistem penyanggaan
- Mengetahui jenis-jenis penyanggaan
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan utama merancang penyanggaan pada lubang bukaan bawah tanah adalah untuk
membantu massa batuan menyangga dirinya sendiri. (Rai, 1994)
Secara mekanik dalam pembuatan terowongan dan pembukaan tambang bawah tanah,
jenis-jenis penyangga dapat dikelompokkan kedalam dua bagian :
Kayu sebagai penyangga harus mampu menyangga beban dengan aman. Karenanya
dalam perancangan penyanggaan kayu, kekuatan kayu dan beban yang akan diterima
perlu diperhatikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu:
a. kandungan air
b. struktur serat
c. cacat alami seperti knot dan crack.
Sesuai dengan bentuk susunan dalam pemasangannya, penyangga kayu mempunyai nama
yang berbeda antara lain:
a. three piece set
b. square set
c. cribbing
2.2.2 Baut batuan (rock bolt)
Penggunaan baut batuan untuk menjaga kestabilan atap dan dinding lubang bukaan
tergantung kepada kuat ikat baut batuan dengan batuan, selain tegangan dasar (yield
strength) dari batuan tersebut.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk pengikatan baut batu adalah:
a. pengikatan harus kuat
b. batuan tempat pengikatan harus kuat dan kontinyu
c. panjang baut batuan harus cukup untuk menciptakan pre-compressionn zone
sekitar lubang bukaan untuk mengatasi stress failure. Buat batuan yang harus
terikat dibelakang daerah tarikan (tension zone)
pada batuan dengan kualitas baik, pengikatan cara mekanis (mechanical anchoring)
misalnya expansion shell sangat cocok digunakan. Pada batuan yang lebih lemah atau
batuan lebih lunak, efektifitasnya menurun dengan adanya kehancuran lokal (local
crushing).
2.2.3 Penyangga beton
Beton adalah campuran antara semen, pasir dan air yang kadang-kadang ditambah CaCl2
(kalsium klorida) yang berfungsi mempercepat waktu pengerasan (curing time).
Dalam bidang teknik, beton banyak digunakan karena antara lain:
a. mempunyai kuat tekan tinggi
b. mudah dalam pelaksanaan konstruksi
c. bahan-bahan mudah didapat
d. tahan terhadap pengaruh cuaca
e. relatif ekonomis
kelemahan dari beton adalah:
a. mempunyai kuat tarik rendah
b. dapat hancur tiba-tiba tanpa menunjukkan tanda-tanda lebih dahulu
c. hancuran beton tak dapat digunakan lagi.
Untuk mengatasi kuat tarik yang rendah, beton dipasang tulangan baja yang ditanam di
dalam konstruksi beton sehingga membentuk suatu kesatuan yang disebut beton bertulang
(reinforced concrete).
Kelas beton bertulang dapat dibagi menjadi:
a. selimut beton
b. beton tembak.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
- Tujuan utama merancang penyanggaan pada lubang bukaan bawah tanah adalah
untuk membantu massa batuan menyangga dirinya sendiri.
- Secara mekanik dalam pembuatan terowongan dan pembukaan tambang bawah tanah,
jenis-jenis penyangga dapat dikelompokkan kedalam dua bagian :
1. Penyangga Alamiah (Natural Support)
2. Penyangga Buatan (Artificial Support)
- Beberapa jenis artificial support yang sering dijumpai didalam suatu sistem
penyanggaan, yaitu :
1. Penyangga kayu
2. Baut batuan (rock bolt)
3. Penyangga beton
4. Penyangga baja
5. Penyangga khusus
3.2 saran
Sebaiknya dalam membuat makalah lebih banyak mencari referensi agar isi makalah
lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA