Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEKNIK PONDASI II

TENTANG PONDASI TURAP

OLEH :

NAMA : IMANUEL P. ANILAN


NPM : 2970/TS-ATK/19
KELAS :A

AKADEMI TEKNIK KUPANG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik,
lancar dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen mata kuliah Teknik Pondasi II .

Susunan Makalah ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang sifatnya
membangun dengan senang hati akan saya terima. Akhir kata saya berharap semoga
Makalah ini dapat bermanfaat dan sekaligus demi menambah pengetahuan.

Kupang, 21 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1


1.1. Definisi Turap ..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2


2.1 Pengertian Pondasi Turap .................................................................................2
2.2 Bahan Pembentuk Pondasi turap Dan Parameter Yang Digunakan .................2
2.3 Fungsi Pondasi Turap .......................................................................................9
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Pondasi Turap .....................................................9
2.5 Men-Design Pondasi Turap .............................................................................10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................13


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Definisi Turap


Turap adalah dinding vertical yang relative tipis yang berfungsi untuk
menahan tanah juga untuk menahan masuknya air ke dalam lubang
galian. Karena pemasangan yang mudah dan biaya yang murah, turap
banyak digunakan pada pekerjaan-pekerjaan seperti, penahan tebing galian
sementara, penahan longsong, stabilitas lereng, bangunan-bangunan
pelabuhan, bendungan serta bangunan lainnya. Dinding turap tidak cocok
untuk menahan tanah timbunan yang tinggi karena akan memerlukan luas
tampang bahan turap yang besar. Selain itu, dinding turap juga tidak cocok
digunakan pada tanah yang mengandung banyak batuan-batuan, karena
menyulitkan pemancangan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Menjealaskan pengertian pondasi turap !
2. Apa saja bahan pembentuk pondasi turap dan patameter apa saja yang
dibutuhkan dalam merencanakan pondasi turap ?
3. Apa saja fungsi dari pondasi turap ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan menggunakan pondasi turap ?
5. Bagaimana men-design pondasi turap ?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pondasi Turap

Turap adalah dinding vertical yang relative tipis yang berfungsi untuk
menahan tanah juga untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian.
Karena pemasangan yang mudah dan biaya yang murah, turap banyak digunakan
pada pekerjaan-pekerjaan seperti, penahan tebing galian sementara, penahan
longsong, stabilitas lereng, bangunan-bangunan pelabuhan, bendungan serta
bangunan lainnya. Dinding turap tidak cocok untuk menahan tanah timbunan yang
tinggi karena akan memerlukan luas tampang bahan turap yang besar. Selain itu,
dinding turap juga tidak cocok digunakan pada tanah yang mengandung banyak
batuan-batuan, karena menyulitkan pemancangan.
2.1 Jenis-jenis Turap
Berdasarkan material pembuatannya, turap dapat dikelompokkan
menjadi beberapa tipe di antaranya :
2.1.1 Turap Kayu
Tiang turap kayu digunakan hanya untuk konstruksi ringan yang
bersifat sementara yang berada di atas permukaan air. Tiang turap yang
biasa digunakan adalah papan kayu atau beberapa papan yang digabung
(wakefield piles). Papan kayu kira-kira dengan ukuran penampang 50 mm x
300 mm dengan takik pada ujung-ujungnya seperti terlihat pada Gambar
1(a). Tiang wakefield dibuat dengan memakukan tiga papan secara
bersama-sama dimana papan tengahnya dioffset sejauh 50 - 75 mm seperti
pada Gambar 1(b). Papan kayu juga bisa ditakik dalam bentuk takik lidah
dalam Gambar 1(c). Atau pada Gambar 1(d) dengan menggunakan besi
yang ditanamkan pada masih-masing papan setelah tiang dimasukkan ke
dalam tanah.

v
2.1.2 Turap Beton & Baja
Tiang turap beton pracetak adalah untuk konstruksi berat yang dirancang
dengan tulangan untuk menahan beban permanen setelah konstruksi dan juga untuk
menangani tegangan yang dihasilkan selama konstruksi. Penampang tiang- tiang ini
adalah sekitar 500 - 800 mm lebar dan tebal 150 - 250 mm. Gambar 1(e)
memperlihatkan diagram skematik ketinggian dan penampang tiang turap beton
bertulang.

Tiang turap baja di USA adalah sekitar 10 - 13 mm tebal. Penampang tiang


turap yang berasal dari Eropah bisa lebih tipis tetapi lebih lebar. Penampang tiang
bisa berbentuk Z, lengkung dalam (deep arch), lengkung rendah (low arch), atau
sayap lurus (straight web). Interlok pada tiang turap dibentuk seperti jempol- telunjuk
atau bola-keranjang untuk hubungan yang ketat untuk menahan air. Gambar 2(a)
memperlihatkan diagram skematik untuk hubungan interlok jempol- telunjuk untuk
penampang sayap lurus. Sedangkan tipe interlok bola-keranjang untuk penampang Z
diberikan pada Gambar 2(b).

6
Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan sifat-sifat penampang tiang turap baja yang
dihasilkan oleh U.S. Steel Corporation. Tegangan lentur rencana yang diijinkan untuk
tiang turap baja diberikan pada tabel di bawah ini:

7
Tiang turap baja sangat baik digunakan karena daya tahannya terhadap
tegangan yang tinggi selama penyorongan ke dalam tanah yang keras. Tiang ini juga

8
relatif ringan dan dapat digunakan kembali (penggunaan yang berulang- ulang). Oleh
karena itu turap baja sering dipakai untuk pemakaian sementara. Turap sementara
dipakai ketika dilakukan penggalian, misalnya dalam pembuatan gorong-gorong.
Setelah gorong-gorong berada pada kedudukan yang direncanakan, turap dicabut dan
penggalian ditimbun kembali. Konstruksi sementara sering juga dipakai pada
bendungan elak (cofferdam). Bendungan elak ini dibangun untuk melaksanakan
proses dewatering selama konstruksi berlangsung.

2.1.3 Metode Konstruksi Turap


Pada prinsipnya, perencanaan dinding turap dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu: (a) dinding cantilever (cantilver walls) dan (b) dinding berjangkar (anchored
walls). Turap dengan dinding cantilever, sebagaimana dinyatakan dalam namanya

9
olah tergantung. Stabilitas turap jenis ini sangat tergantung pada panjang penanaman
tiang. Sedangkan turap berjangkar, disamping ujungnya tertanam, di sekitar ujung
lainnya dipasang jangkar yang akan memberikan gaya tarik melawan kecenderungan
tiang turap terdorong ke arah yang berlawanan dengan tanah.
Dalam metode konstruksi tiang turap terdapat beberapa cara, yaitu pertama
dengan meletakkannya di dalam tanah yang terlebih dahulu digali lalu kemudian diisi
kembali dengan tanah isian, dan yang kedua dengan memancangkannya ke dalam
tanah, kemudian tanah di depannya digali. Atau dalam hal konstruksi dermaga, tiang
turap dipancangkan dalam air hingga mencapai tanah, kemudian tanah isian diberikan
di belakangnya. Dalam banyak kasus tanah isian yang diletakkan di belakang dinding
turap biasanya adalah tanah granular. Sementara tanah di bawah garis penggalian bisa
tanah pasir atau lempung. Permukaan tanah pada sebelah dimana air berada biasanya
diacu sebagai garis galian (dredge line). Berdasarkan hal ini terdapat dua macam
metode konstruksi turap, yaitu (a) struktur urugan (backfilled structure) dan (b)
struktur galian (dredged structure). Langkah-langkah pelaksanaan struktur urugan
diperlihatkan pada Gambar 3 dan struktur galian pada Gambar 4.

Gambar. 3 Langkah-langkah pelaksanaan struktur urugan


10
Gambar. 4 Langkah-langkah pelaksanaan struktur urugan

2.2 Turap Kantilever


Dinding turap Kantilever biasanya direkomendasikan untuk dinding
dengan ketinggian sedang, berkisar 6 m atau kurang di atas garis galian. Pada
dinding ini, turap berprilaku seperti sebuah balok lebar cantilever di atas garis
galian. Prinsip dasar untuk menghitung distribusi tekanan tanah lateral tiang turap
cantilever dapat dijelaskan dengan bantuan Gambar 5, yang menunjukkan prilaku
leleh dinding cantilever yang tertanam pada lapisan pasir di bawah garis galian.

Dinding berputar pada titik O. Oleh karena adanya tekanan hidrostatik


pada masing-masing sisi dinding, maka tekanan ini akan saling menghilangkan,
dengan demikian yang diperhitungkan hanya tekanan tanah lateral efektif saja.
Pada Zona A, tekanan lateral hanyalah tekanan tanah aktif saja yang berasal dari
tanah sebelah di atas garis galian. Sementara pada Zona B, oleh karena pelenturan
dinding di daerah ini, maka bekerja tekanan tanah lateral aktif dari bagian tanah
sebelah atas garis galian dan tekanan tanah pasif di bawah garis galian di sebelah
11
air. Kondisi pada Zona $B$ ini akan berkebalikan dengan Zona C, yaitu di bawah
titik rotasi O. Distribusi tekanan

tanah bersih ditunjukkan pada Gambar 5(b), namun untuk penyederhanaan


biasanya Gambar 5(c) akan digunakan dalam perencanaan.

Pada bagian berikut akan diberikan sejumlah formula matematis untuk


analisis dinding turap cantilever. Namun perlu diperhatikan bahwa analisis ini berlaku
untuk konstruksi yang sebelahnya menghadap air. Dan permukaan air biasanya akan
berfluktuasi sebagai akibat pasang surut, oleh karena itu harus hati- hati dalam
menentukan pengaruh air pada diagram tekanan bersih.

2.3.1. Turap Cantilever pada Pasir

Untuk mengembangkan hubungan untuk kedalaman penanaman tiang turap


yang dibutuhkan di dalam tanah granular perhatikanlah Gambar 7(a). Tanah yang
akan ditahan oleh dinding turap, berada di atas garis galian, adalah juga tanah
granular. Permukaan air tanah berada pada
kedalaman L1 dari puncak tiang. Ambillah sudut gesek pasir sebagai φ.
Intensitas tekanan aktif pada kedalaman z=L1 dapat dinyatakan sebagai, :

12
2.2 Fungsi Pondasi Turap
Perbedaan turap dan dinding penahan tanah, dari segi konstruksi turap lenih ringan dan
tipis, sedangkan DPT berat dan besar. Turap pelaksanaan nya cepat, sedangkan DPT relatif
lebih lama. Stabilitas turap berdasarkan jepitan pada tanah/angker, sedangkan DPT
berdasarkan berat sendiri.

Ada 2 hal yang harus diingat :


1. Turap tidak cocok untuk menahan timbunan tanah yang sangat tinggi
2. Turap tidak cocok digunakan pada tanah granular /berbatu.

Turap sering digunakan pada konstruksi :


1. Dermaga turap
2. Coffer dam
3. Pemecah gelombang
4. Penahan tanah.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Pondasi Turap


2.4.1 Kelebihan turap sebagai penahan tanah
 Biaya Murah.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan turap relatif murah dibanding dengan
dinding penahan tanah (DPT).
 Proses Pembuatannya Mudah Dan Cepat.
 Mudah Bongkar Pasang Dan Di Pindahkan.
 Efektif Diterapkan Pada Jenis Tanah Ringan.

2.4.2 Kekurangan turap sebagai penahan tanah


 Efektif untuk jangka pendek
 Menahan tekanan tanah hanya bagian permukaan
13
2.4 Men-Design Pondasi Turap
Berdasarkan hasil penelitian dan survey lapangan yang telah dilakukan pada lokasi
yang akan dibangunnya turap ini,serta dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam
pelaksanaannya,disusun beberapa konsep perencanaan turap antara lain :

a. Turap yang direncanakan tidak mengganggu atau merusak aliran air sungai ( tidak
mengganggu luas penampang basah sungai ).
b. Turap berfungsi sebagai dinding yang dapat menahan kelongsoran tebing sungai dan
melindungi tebing sungai terhadap gerusan air.
c. Turap dapat menahan tekanan tanah aktif serta tekanan air dan beban-beban lainnya
yang bekerja pada dinding turap.
d. Turap direncanakan memiliki ketahanan jangka panjang pada llingkungan dengan siklus
basah, kering dan dan lembab.
e. Turap juga berfungsi sebagai pelataran terbuka (open space) yang dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan publik.
f. Struktur turap terdiri dari tiang turap, dinding turap dan plat penutup tiang ( pile cap ).
g. Dinding turap memiliki tekanan tanah lateral tanah aktif dan air, sedangkan tiang turap
berfungsi memiliki gaya aksial dan lateral yang bekerja pada dinding turap, lantai
penutup berfungsi sebagai beban aksial (counter weight) dan juga dapat dimanfaatkan
sebagai open space.

14
2.5 Contoh Soal :
Pondasi tiang pancang dalam kelompok pada tanah lempung seperti tergambar, Cu=40
kN/m2 , γ=18 kN/m3,e0=1,0 ; Cc=0,30 ; Cr=0,05 ; σc=70 kN/m2; sedangkan diameter
tiang= 40 cm.
Pertanyaan :
a. Hitung beban maksimum yang dapat dipikul pondasi bla SF = 3.
b. Hitung penurunan pondasi akibat konsolidasi tanah lempung dengan anggapan penyebaran
beban sampai kedalaman 2B di bawah ujung tiang. 

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Turap adalah konstruksi penahan tanah yang dapat berfungsi sebagai


bangunan sementara maupuun bangunan permanen. Bangunan sementara,
biasanya digunakan untuk mencegah kelongsoran dinding galian selama
pekerjaan pondasi berlangsung. Bangunan permanen banyak dijumpai pada
kontruksi pelabuhan.
 Turap terdiri dari dinding turap dan penyokong nya, yang berat sendiri tidak
mempengaruhi kestabilannya.
 Tahapan perencanaan turap adalah sebagai berikut :
- Memilih jenis turap.
- Menghitung beban-beban yang bekerja pada turap.
- Menentukan kedalaman penestrasi turap yang diperlukan.
- Menentukan profil turap yang diperlukan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J.E.: Foundation Analysis and Design, 4th ed., Mc-Graw-Hill, New York,
1988.
Das, B.M.: Principles of Foundation Engineering, PWS Publishers, Boston, 1990.
http://dokumen.tips/documents/rpl-modul-1-turap-kantilever.html diakses pada
tanggal 5 desember 2016
Nur Zainal, Sri Respati.1995.Pondasi.Bandung : Pusat Pengembangann
Pendidikan Politeknik.

18

Anda mungkin juga menyukai