Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN


BETON BERTULANG

Oleh :

FERNIAWATI ZENDRATO
(199902004)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN

2021
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN BETON
BERTULANG

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah,
atau agregat-agregat lain dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari
semen dan air membentuk suatu massa irip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan
aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti
kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas dan waktu pengerasan.
SNI 03-2847-2002 Pasal 3.13 mendefinisikan beton bertulang sebagai
beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai
minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan
berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-
gaya. Beton bertulang terbuat dari gabungan antara beton dan tulangan baja. Oleh
karena itu, beton bertulang memiliki sifat yang sama seperti bahan-bahan
penyusunnya yaitu sangat kuat terhadap beban tekan dan beban tarik.
Sifat utama dari beton, yaitu sangat kuat terhadap beban tekan, tetapi
juga bersifat getas/mudah patah atau rusak terhadap beban Tarik. Dalam perhitungan
struktur, kuat tarik beton ini biasanya diabaikan. Sedangkan sifat utama besi
tulangan, yaitu kuat terhadap beban tarik maupun beban tekan.
Dari sifat utama tersebut, maka jika kedua bahan (beton dan besi
tulangan) dipadukan menjadi satu-kesatuan secara komposit, akan diperoleh bahan
baru yang disebut beton bertulang. Beton bertulang ini mempunyai sifat sesuai
dengan sifat bahan penyusunnya, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik maupun
beban tekan. Beban tarik pada beton bertulang ditahan oleh tulangan, sedangkan
beban tekan cukup ditahan oleh beton.

Adapun keuntungan dan kerugian dari beton bertulang meliputi:


Pada pekerjaan konstruksi, beton bertulang berfungsi sebagai penahan
beban yang bekerja karena sifatnya yang tahan terhadap getaran, tidak termakan
karat, serta tahan terhadap gempa.
Kelebihan lain dari beton bertulang adalah hampir tidak memerlukan
pemeliharaan serta bisa dibentuk sesuai kebutuhan konstruksi yang berbeda-beda.
Dibandingkan dengan baja, penggunaan beton bertulang pada tanah dasar
yang kurang baik tidak akan menemui kesukaran.
1. Kelebihannya
Selengkapnyanya tentang kelebihan beton bertulang sebagai bahan
konstruksi utama pekerjaan teknik sipil adalah sebagai berikut:
a) Kuat tekan beton bertulang relatif lebih tinggi dari bahan lain konstruksi lain.
b) Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air. Tidak berkarat karena air
dan pada kasus kebakaran dengan intensitas rata-rata, struktur dengan
ketebalan penutup beton tertentu hanya mengalami kerusakan pada
permukaannya saja.
c) Struktur beton bertulang sangat kokoh.
d) Biaya pemeliharaan beton bertulang hampir sangat rendah
e) Durabilitas yang tinggi. Beton bertulang lebih awet dan tahan lama
dibandingkan dengan bahan lain. Normalnya sebuah struktur beton bertulang
dapat digunakan sampai jangka waktu yang sangat lama dengan tidak
kehilangan kemampuan menahan bebannya. Hal tersebut karena hukum kimia
proses pemadatan semen yang semakin lama akan semakin membatu.
f) Untuk bahan pondasi tapak, dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan
semacamnya, beton bertulanglah pilihan paling hemat biaya.
g) Beton bertulang bisa dibuat dalam banyak bentuk untuk beragam fungsi dan
kegunaan, seperti bentuk pelat, balok. dari bentuk sederhana seperti kolom
hingga berbentuk atap kubah yang rumit.
h) Material beton bertulang bisa dibuat dari bahan-bahan lokal yang murah seperti
pasir, kerikil, dan air dan relatif hanya membutuhkan sedikit semen dan
tulangan baja.
i) Dibanding struktur baja, pembuatan dan instalasi konstruksi beton bertulang
lebih mudah dan cukup dengan tenaga berkeahlian rendah.
j) Dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas.
k) Pemeliharaan hampir tidak ada
l) Tahan terhadap gempa
m) Tahan terhadap karat
n) Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
o) pasangan batu.
p) Sebagai lantai dasar/pondasi pada tanah yang jelek/lembek sangat
q) baik.
r) Menyerap/Mengistolir suara.

2. Kekurangannya
Meski demikian banyak kelebihan-kelebihan beton bertulang, masih ada
beberapa hal yang menjadi kekurangan dan perlu dipertimbangkan dalam kondisi
pekerjaan konstruksi tertentu. Di antara kekurangan beton bertulang adalah sbb;
a) Kuat tarik yang sangat rendah karenanya diperlukan penggunaan tulangan
tarik.
b) Waktu pengerjaan beton bertulang lebih lama.
c) Kualitas beton bertulang variatif bergantung pada kualifikasi para pembuatnya
d) Dibutuhkan bekisting penahan pada saat pengecoran beton agar tetap di
tempatnya sampai beton tersebut mengeras. Berat beton sendiri sangat besar
(2,4 t/m3), sehingga konstruksi harus memiliki penampang yang besar.
e) Diperlukannya  penopang sementara untuk menjaga agar bekisting tetap berada
pada tempatnya sampai beton mengeras dan cukup kuat untuk menahan
beratnya sendiri.
f) Biaya bekisting reltif mahal hingga sepertiga atau dua pertiga dari total biaya
sebuah struktur beton.
g) Rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton mengakibatkan beton
bertulang menjadi berat. Ini akan sangat berpengaruh pada struktur-struktur
bentang-panjang dimana berat beban mati beton yang besar akan sangat
mempengaruhi momen lentur.
h) Bervariasinya sifat-sifat beton dan proporsi-campuran serta pengadukannya.
i) Proses penuangan dan perawatan beton tidak bisa kontrol dengan ketepatan
maksimal, berbeda dengan proses produksi material struktur lain.
j) Mutu beton tergantung pada bahan dan pelaksanaannya.
k) Tidak dapat dibongkar pasang/dipindahkan.
l) Bongkaran tidak dapat dipakai kembali.
m) Berat konstruksi besar jika dibandingkan dengan konstruksi kayu/baja.
Untuk meningkatkan kekuatan lekatan antara tulangan dengan beton di
sekelilingnya telah dikembangkan jenis tulangan uliran pada permukaan tulangan,
yang selanjutnya disebut sebagai baja tulangan deform atau ulir.
Berdasarkan SNI 03-2847-2013, untuk melindungi tulangan terhadap
bahaya korosi maka di sebelah tulangan luar harus diberi selimut beton. Untuk beton
bertulang, tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk tulangan harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Batasan tebal selimut beton
Kondisi Struktur Tebal Selimut

a) Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu

berhubungan dengan tanah 70

b) Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca :

- Batang D-19 hingga D-56 50

- Batang D-16, jaring kawat polos P16 atau ulir D16 dan
40
yang lebih kecil

c) Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau

tanah :

Pelat dinding, pelat berusuk :

- Batang D-44 dan D-56 40

- Batang D-36 dan yang lebih kecil


20
Balok, kolom :

- Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral 40

Komponen struktur cangkang, pelat melipat :

- Batang D-19 dan yang lebih besar 20

- Batang D-16, jaring kawat polos P16 atau ulir D16 dan

yang lebih kecil 15


Faktor Reduksi Kekuatan
Kuat rencana suatu komponen struktur sehubungan dengan perilaku
lentur, beban normal, geser, dan torsi harus diambil sebagai hasil kali kuat nominal
yang dihitung dengan suatu faktor reduksi kekuatan  . Sesuai dengan SNI
2847:2013 pasal 9.3.2.
Faktor reduksi kekuatan meliputi:

c) Penampang terkendali tarik : 0,90

d) Penampang terkendali tekan

- Komponen struktur dengan tulangan spiral : 0,75

- Komponen struktur bertulang lainnya : 0,65

e) Geser dan torsi : 0,75

f) Tumpuan pada beton kecuali daerah angkur : 0,65

- Daerah angkur pasca tarik : 0,85


b. Model strat dan pengikat (Lampiran A), dan strat, pengikat, daerah pertemuan
(nodal), dan daerah tumpuan dalam model tersebut : 0,75

5. Dari ujung komponen struktur ke ujung panjang transfer : 0,75

6. Dari ujung panjang transfer ke ujung panjang penyaluran ᴓ boleh


ditingkatkan secara linier : 0,75
Kesimpulan :
1. Karena sifat utama dari beton, yaitu kuat terhadap beban tekan, tetapi
getas/mudah patah atau rusak terhadap beban Tarik, maka kedua bahan (beton
dan besi tulangan) dipadukan menjadi satu-kesatuan secara komposit, akan
diperoleh bahan baru yang disebut beton bertulang. Dengan ini mempunyai
sifat sesuai dengan sifat bahan penyusunnya, yaitu sangat kuat terhadap beban
tarik maupun beban tekan.
2. Penggunaan beton bertulang terkesan kuat dan tahan lama (bergantung
pengerjaannya), dan hamper tidak memerlukan perawatan sehingga
mengurangurangi pekerjaan dalam hal tersebut.
3. Untuk pekerjaan tidak dapat dilakukan/diselesaikan dengan cepat karena
pengerjaan beton bertulang lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai