K uat
A man
N yaman
I ndah
A wet
Kuat
Aman
Nyaman
Indah
Awet
KINERJA YANG HARUS DIPENUHI
CAMPURAN BERASPAL
• Cukup aspal
• Cukup stabililitas
• Cukup persen rongga
• Cukup kedap air
• Cukup kesat setelah dihampar
• Cukup mudah dikerjakan
Komposisi bahan dalam campuran beraspal panas
terlebih dahulu harus direncanakan sehingga setelah
terpasang diperoleh perkerasan beraspal yang
memenuhi kriteria :
• Stabilitas yang cukup, yaitu lapisan campuran beraspal
panas harus mampu mendukung beban lalu-lintas yang
melewatinya tanpa mengalami deformasi permanen dan
deformasi plastis selama umur rencana.
• Durabilitas atau keawetan yang cukup, yaitu lapisan
campuran beraspal panas harus mampu menahan
keausan akibat pengaruh cuaca dan iklim, serta gesekan
antara roda kendaraan dengan permukaan perkerasan
jalan.
• Kelenturan atau fleksbilitas yang cukup, yaitu lapisan
campuran beraspal panas harus mampu menahan
lendutan akibat beban lalu-lintas dan pergerakan dari
pondasi atau tanah dasar tanpa mengalami retak.
• Cukup kedap air (impermeabilitas), yaitu lapisan
campuran beraspal panas cukup kedap air sehingga
tidak ada rembesan air yang masuk ke lapis pondasi di
bawahnya.
• Kekesatan (skid resistance) yang cukup, yaitu campuran
beraspal panas permukaan harus cukup kesat terutama
pada kondisi basah, sehingga tidak membahayakan
pemakai jalan (kendaraan tidak tergelincir atau selip).
• Ketahanan terhadap kelelahan (fatique resistance), yaitu
lapisan campuran beraspal panas harus mampu
menahan beban berulang dari beban lalu-lintas tanpa
terjadi kelelahan berupa alur selama umur rencana.
• Kemudahan kerja (workability), yaitu lapisan campuran
beraspal panas harus mudah dilaksanakan, mudah
dihamparkan dan dipadatkan.
Untuk Memenuhi Kriteria Diatas, Maka
Sangat Tergantung Terhadap Beberapa
Faktor, Yaitu:
• Kualitas Aspal, yaitu aspal yang digunakan sesuai
kondisi lapangan (beban lalu lintas dan temperatur
lapangan).
• Kualitas Agregat, yaitu agregat yang digunakan
memenuhi persyaratan
• Volumetrik Campuran yang dihampar cukup baik, yaitu
memiliki VMA, VFB atau kadar aspal dan VIM sesuai
dengan rancangan
• Lapis Resap Pengikat dan atau Lapis Perekat yang baik,
yaitu kualitas dan penyemprotan yang merata dan waktu
setting yang cukup
CAMPURAN BERASPAL
Campuran beraspal : kombinasi agregat dengan aspal. Sifat-
sifat mekanis campuran beraspal diperoleh dari friksi dan
kohesi dari bahan-bahan pembentuknya.
• FRIKSI
diperoleh dari ikatan antar butir agregat (interlocking),
kekuatannya tergantung pada gradasi, tekstur permukaan,
bentuk butiran dan ukuran agregat maksimum yang
digunakan.
•KOHESI
diperoleh dari sifat-sifat aspal yang digunakan. Karena itu
kinerja campuran beraspal sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat
aspal dan agregat pembentuknya.
RESPON PERKERASAN AKIBAT BEBAN
RETAK
DEFORMASI
RAVELLING/
DEFORMASI
LUBANG
PLASTIS
Kerusakan jenis deformasi
Kerusakan deformasi
Kemungkinan penyebab:
Mutu aspal jelek
Campuran tidka memadai
PENYEBAB DEFORMASI
• RONGGA DALAM LAPISAN BERASPAL
YANG SUDAH TIDAK DAPAT MEMUAT
ASPAL DAN BUTIR HALUS DALAM
CAMPURAN
Deformasi plastis
kemungkinan penyebab:
• kekakuan aspal rendah (Mb)
• kadar aspal tinggi dan VIM rendah
(fungsi dari gradasi dan kadar aspal).
Kerusakan jenis retak
Kemungkinan Penyebab
tidak mampunya aspal
mengembang dan menyususut
akibat perubahan temperatur
Kemungkinan Penyebab
struktur tidak cukup
menanggung beban
Keruntuhan retak
Dipengaruhi:
• Struktur perkerasan
• Aspal
• Kadar aspal
• VMA
• Karakteristik Agregat pondasi (cemented
material)
• Karakteristik tanah dasar
PENYEBAB RETAK
• LAPISAN BERASPAL TIDAK KUAT MENERIMA
REGANGAN TARIK YANG TERJADI
3 tahap pemadatan dan densifikasi masa layan
lapisan beraspal (Giovanni P., 2000).
KETERBATASAN MENGGUNAKAN
PROSEDUR MARSHALL
Cirebon -
Losari
Campuran
HRS
DATA PENUNJANG
dan
Lalu Lintas
10 tahun, Sangat
Berat
Awal*
65
In-Situ**
78 Tanpa alur dan retak
*Pada permukaan tidak terjadi lapisan (kulit), kerut dan tidak terjadi endapan
PERSYARATAN ASPAL DIMODIFIKASI DENGAN
ASPAL ALAM
Jenis Pengujian Metoda Persyaratan
Pengujian
Min Maks
Pen pd 25oC, 100 gr 5 dt (dmm) SNI 06-2456-91 45 55
ASTM C-1252
60
50 Daerah
40 Larangan
30 Kurva Fuller
20
10
0
0.01 0.1 1 10 100
UKURAN SARINGAN (mm )
Stop
3. Rumus Campuran Rancangan
1) Penentuan kadar aspal optimum perkiraan
6. Pengujian Marshall
Lakukan pengujian dengan menggunakan
alat Marshall sesuai dengan SNI 06-2489-
1991
ALAT MARSHALL
7. Kepadatan Mutlak
WTM
Marshall Test
Marshall Compactor
Alat Wheel Tracking
untuk menetukan
Deformasi Permanen
( Kedalaman Alur )
dan Stabilitas Dinamis
Beraspal A 42 x (t 2 -t1 )
dA2 DS=
(d2 -d1 )
dB1
dB2
Campuran
Beraspal B Rate of Deformation (RD)
(d1 - d2 )
RD =
t1 = 45 t2 = 60 t 2 - t1
Waktu (menit)
49
Grafik hubungan umur fatig dengan regangan
100.0
Regangan (x 10E-05)
y 0% = 1448.2x -0.5905
10.0
1.0
100 1000 10000 100000
Um ur Kelelahan (Nf)
0% Asb.Lawele 5% ASB.Lawele
8. Hitung Rongga Dalam Campuran
• Rongga diantara mineral agregat (VMA)
• Rongga dalam campuran (VIM)
• Rongga terisi aspal (VFB)
11 Stabilitas Sisa
• Buat 6 buah benda uji Marshall pada kadar
aspal Optimum
• Tiga benda uji dilakukan rendaman dalam air
60C selama 24 jam, 3 benda uji dilakukan
sesuai (SNI 06-2489-1991)
GRAFIK PERCOBAAN M A R S HA L L
SPESIFIKASI ACWC1
2.380 20.0
2.360
19.0
Ke pa da ta n ( g r/cc )
2.340
VMA (%)
2.320 18.0
2.300 17.0
2.280
16.0
2.260
2.240 15.0
2.220
14.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
Kadar aspal ( % )
Kadar aspal ( % )
100 12
90 11
10
80
9
V FB (%)
VIM (%)
70 8
7 V IM Marshall
60
6
50
5
40
4
30 3 VIM PRD
20 2
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
1500 5.5
1400 5.0
S ta bi l i ta s ( Kg r )
Ke l e l e h a n ( m m )
1300 4.5
1200 4.0
1100 3.5
1000 3.0
900 2.5
800 2.0
700 1.5
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
600
550
V IM
VIM PRD
500
VMA
450
VFB
400
Stabilitas
350 Kelelehan
300 MQ
250
200
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
Kepadatan (gr/cc)
Rongga diantara Agrgat (%)
(VMA)
Rongga terisi aspal (%)
(VFB)
Rongga dalam campuran (%)
(VIM Marshall)
Rongga dalam campuran (%)
pada kepadatan mutlak
Rentang
Stabilitas (kg) yang
memenuhi
Kelelehan (mm) parameter
Campuran
Beraspal
Hasil bagi Marshall (kg/mm)
Pengujian Campuran :
- Parameter Marshall Marshall Test (SNI 06-2489-1991)
- Stabilitas Dinamis Wheel Tracking Machine (WTM)
WTM
100
HANYA CONTOH
Viskositas (Pa.S)
10 RENTANG
TEMPERATUR
PEMADATAN
0,1
70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Temperatur (oC)
TERIMA KASIH
atas segala perhatian
mohon maaf atas semua kekhilafan
&
SEMOGA BERMANFAAT
BAGI KITA SEMUA