Anda di halaman 1dari 34

AGREGAT

Dijual Pohon Pisang


HUB : Wali Kota Bekasi

PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN


DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
1
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
AGREGAT
• Agregat atau batu adalah material berbutir yang keras dan
kompak.

• Istilah agregat mencakup antara lain batu bulat, batu pecah, abu
batu, dan pasir.

• Dalam campuran beraspal 90% materalnya terdiri dari agregat


maka Agregat

• mempunyai peranan yang sangat penting dalam prasarana


transportasi, khususnya dalam hal ini pada perkerasan jalan

2
JENIS-JENIS AGREGAT

• AGREGAT BUATAN
• AGERGAT HASIL PEMOSESAN
• AGREGAT ALAM

3
AGREGAT BUATAN :
Agregat yg dibuat baik secara langsung ataupun
sebagai produk sampingan industri.

Slag, Agregat buatan dari produk


sampingan Industri 4
KLASIFIKASI UMUM BATUAN

5
AGREGAT ALAM
agregat yang digunakan dalam bentuk alamiahnya
dengan sedikit atau tanpa pemrosesan sama sekali

Contoh Agregat Alam untuk konstruksi jalan :


Kerikil : agregat yang berukuran 6,35 mm atau yang lebih besar.
Pasir : partikel yang lebih kecil dari 6,35 mm tetapi lebih besar
dari 0,075 mm
AGERGAT HASIL PEMOSESAN
Agregat yang telah dipecahkan
dan disaring sebelum digunakan

Alasan Pemecahan Agregat :


untuk merubah tekstur permukaan
untuk merubah bentuk partikel dari bulat ke angular
untuk mendapatkan distribusi ukuran partikel.
PROSES RODUKSI AGREGAT

8
TIPIKAL PEMECAH PRIMER &
SEKUNDER
ROTARY CRUSHER
(AGG. IMPACTS)

JAW CRUSHER 9
TIPIKAL SCALPING & DEWATERING

PENCUCI AGREGAT/PASIR
SCALPING/
SARINGAN PEMISAH

TUJUAN : EFEKTIFITAS PEMECAHAN DAN DIPEROLEHNYA


10
AGREGAT YANG BERSIH
Kapasitas Jaw Crusher

UKURAN SETTING DISCHARGE OPENING


CRUSHER 1,25” 1,50” 2,00” 2,502” 3,00” 3,50” 4,00” 4,502” 5,00”

10” x 21” 10 12 15 20
10” x 36” 23 11 38 40
14” x 24” 20 26 31 35
18” x 32” 40 47 55 61 71 79
25” x 36” 77 89 100 111
24” x 13” 25 30 35 40
30” x 18” 30 37 43 50
36” x 24” 80 90 100 110

11
Kapasitas Gyratory Crusher

UKURAN SETTING DISCHARGE OPENING


CRUSHE 1,50” 2,00 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 10,00”
R ” ” ” ” ” ” ” ”

8” x 36” 31 41 47
13” x 44” 85 123
16” x 60” 130 210
30” x 98” 310 390
42” x 143” 500 630
60” x 196” 900 1110 1530

12
Kapasitas Impact Crusher

UKURAN UKURAN KECEPATAN SETTING DISCHARGE OPENING


CRUSHE BATU ROTOR ¼” 3/8” 1/2” 1” 1 1/4”
R MASUKAN (rpm)

6” x 9” 3” 1800 3 8 10
12” x 15” 3” 1500 17 23 20 36 39
15” x 25” 6” 900 34 40 47 65 70
15” x 37” 6” 900 47 60 71 97 105
15” x 49” 6” 900 63 80 95 130 140

13
Kapasitas Roll Crusher
UKURAN ROLL ( DIA X PJG) 24” X 16” 30” X 18” 40” X 22”

PERKIRAAN KAPASITAS Ton/jam Ukuran Agt Ton/jam Ukuran Agt Ton/jam Ukuran Agt
Maks Maks Maks

1/8” Jarak Roll 10 3/8” 14 3/8” 17 3/8”

1/4” Jarak Roll 18 ¾” 22 ¾” 27 ¾”

3/8” Jarak Roll 24 1 1/8” 30 1 1/8” 37 1 1/8”

1/2” Jarak Roll 31 1 ¼” 38 1 3/8” 45 1 ½”

3/4” Jarak Roll 45 1 ½” 54 1 5/8” 66 1 7/8”

1” Jarak Roll 60 1 ¾” 72 1 7/8” 88 2 1/8”

1 ¼” Jarak Roll 75 2 90 2 1/8” 110 2 3/8”


1 ½” Jarak Roll 108 2 3/8” 132 2 5/8”

14
Pemilihan Pemecah Batu
(Stone Crusher)
PRIMARY CRUSHER
• Jaw Crusher ( = 2500 kg/cm2)
• Gyratory Crusher
• Impact Crusher ( < 1500 kg/cm2)

SECONDARY CRUSHER
• Cone Crusher
• Roll Crusher
• Impact Crusher

TERTAIRY CRUSHER
• Roll Crusher
15
Jenis Rasio Bukaan Pemasok
No Pemecah Pengurangan Keterangan
Batu Terbaik Maks. Terbaik Maks.
1 Jaw Untuk batu
keras/abrasif
Umumnya
3-4 : 1 5-6 : 1
sebagai
pemecah primer
(ke-1)
2 Silinder (Roll) 2-3 : 1 4:1 Untuk batu
lunak & keras
Hasil: kubikal
Pemecah ke-

Kriteria
1,2, dst
Silinder 2-2,3 :
ganda 1
Silinder triple 4-5 : 1

Pemilihan
3 Gyratory 3-4 : 1 5:1 Untuk batu
keras/abrasif

Konus Sebagai

Pemecah Batu
pemecah ke 2
4-6 : 1 atau ke-3.
Hasil: berukuran
seragam
4 Bentur 4:1 8:1

(Stone Crusher) (Impact)


Bentur primer
20 : 1
Untuk batu
kapur. Abrasif
rendah
Hasil : kubikal
Batang High chrome.
Horisontal 30-40 Untuk batu
12 : 1
cm abrasif.
Hasil: kubikal
Batang vertikal Pemecah
(Corong) sekunder.
High chrome.
5–8 Untuk batu
cm abrasif
Hasil: Kubikal,
Chip ukuran 12-
20 mm
Hammermills/ Pemecah
Limemills 20 : 1 10 cm 20 cm 16
sekunder.
Hasil halus
RODUKSI AGREGAT

17
PENUMPUKAN (STOCK PILE)

18
Kenapa Sifat Agregat Penting
Kekuatan perkerasan jalan yang menggunakan
agregat sangat tergantung pada friksi antar
agregat

FRIKSI diperoleh dari ikatan antar butir agregat


(interlocking), dan kekuatannya tergantung pada
gradasi, tekstur permukaan, bentuk butiran dan
ukuran agregat maksimum yang digunakan.
SIFAT, JENIS PENGUJIAN DAN PERSYARATAN AGREGAT

Sifat Agregat Jenis Pengujian Persyaratan


Kekerasan -Crushing Test -
-Impact Test -
-Abration Test Maks 40%
Keausan -Polishing Test -
Kelekatan -Kelekatan Min 95%
Terhadap aspal -Stabilitas rendaman Min 75%
Pelapukkan -Absorbsi Maks 3%
-Natrium dan magnesium -
Sulfat
Kontribusi -Angularitas -95/90
terhadap kekuatan -Flakiness dan Elongation -Maks 10
-Gradasi -lihat spek.
20
SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT
UKURAN BUTIR :
• Ukuran butir maksimum ?
• Ukuran butir maksimum nominal ?

GRADASI
100
Persen Lolos (%)

80

60

40

20

0
0,01 0,1 1 10 100
Ukuran Saringan (mm)

Gradasi Rapat Gradasi Senjang Gradasi Seragam


21
Ada dua istilah yang biasanya digunakan
berkenaan dengan ukuran butir agregat, yaitu :

• Ukuran maksimum, yang didefinisikan sebagai


ukuran saringan terkecil yang meloloskan 100 %
agregat.

• Ukuran nominal maksimum, yang didefinisikan


sebagai ukuran saringan terbesar yang masih
menahan maksimum dari 10 % agregat.

22
• Agregat kasar : Agregat yang tertahan saringan
No. 8 (2,36 mm).

• Agregat halus : Agregat yang lolos saringan No. 8


(2,36 mm).

• Mineral pengisi: Fraksi dari agregat halus yang


lolos saringan no. 200 (2,36 mm) minimum 75%
terhadap berat total agregat.

• Mineral abu : Fraksi dari agregat halus yang


100% lolos saringan no. 200 (0,075 mm)
23
Ilustrasi Gradasi Agregat

a. Gradasi Seragam b. Gradasi Rapat c. Gradasi Senjang

24
GRADASI RAPAT (DENSE)

P = 100 (d/D) n

Dimana :
P = % agregat lolos masing-masing saringan.
D = ukuran maksimum agregat
d = ukuran saringan yang bersangkutan

n = 0,45 untuk campuran beraspal


n = 0,4 – 0,6 untuk lapis pondasi kelas A

25
SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT
(Bentuk Butir)
CAMPURAN BERASPAL PANAS

Angularitas (Prosentase pecah)


- Agregat kasar 95/90
- Agregat halus min 45 % ?

Kepipihan dan kelonjongan


- Kepipihan (ASTM 1:3, BS. 812)
-

AGREGAT LAPIS PONDASI

Angularitas (Prosentase pecah)


- Kelas A, batu pecah seluruhnya (100 %)
- Kelas B, CBR 35 – bulat, CBR 60 – 50 % pecah
26
SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT
·       (Absorbsi dan Kelekatan)
ABSORBSI
Maks. 3 %, Berat Jenis > 2,5 ?

KELEKATAN
• Kelekatan min. 95 %,
      

• Stabilitas rendaman min 75 %)

a)Hidrophobik (Mis. Karbonat)


b) Hidrophilik (Mis. Silika)

27
KEBERSIHAN AGREGAT


Boulder yang kotor akan
menghasilkan agregat yang
kotor, dan fraksi abu batu
kemungkinan tercampur
lempung

28
KEBERSIHAN AGREGAT
• Secara visual.
• Pengujian laboratorium
– Analisa saringan basah, yaitu dengan menimbang
agregat sebelum dan sesudah dicuci lalu
membandingkannya. Sehingga akan memberikan
persentase agregat yang lebih halus dari 0,075 mm
(No. 200).
– Pengujian setara pasir (Sand Equivalent Test) adalah
satu metoda lainnya yang biasanya digunakan untuk
mengetahui proporsi relatif dari material lempung
yang terdapat dalam agregat yang lolos saringan No.
4,75 mm (No. 4).
29
BENTUK BUTIR AGREGAT

UNTUK CAMPURAN BERASPAL PANAS


Angularitas (Prosentase pecah)
- Agregat kasar 95/90
- Agregat halus min 45 % ?

Kepipihan dan kelonjongan


- Kepipihan (ASTM 1:3, BS. 812)

AGREGAT LAPIS PONDASI


Angularitas (Prosentase pecah)
- Kelas A, batu pecah seluruhnya (100 %)
- Kelas B, CBR 35 – bulat, CBR 60 – 50 %
pecah 30
TEKSTUR
Tekstur agregat utk keamanan (skid resistance)
Tekstur:
• Makro: Utk lalulintas lambat, Diuji dengan Sand patch
• Mikro: Untuk lalulintas cepat, Diuji dengan Pendulum
Test

31
KELEKATAN AGREGAT
TERHADAP ASPAL

Kelekatan agregat terhadap aspal


adalah kecenderungan agregat
untuk menerima, menyerap dan
menahan film aspal

32
PENUTUP

- Kesalahan umum dalam pemanfaatan agregat


untuk campuran beraspal panas adalah : (i)
Agregat kotor; (ii) agregat pipih/lonjong; (iii)
perubahan fraksi/kuari; (iv) segregasi dan
degradasi; (v) penggunaan agregat substandar
dan (vi) pemanasan yang tidak sempurna

33
TERIMA KASIH
34

Anda mungkin juga menyukai