Anda di halaman 1dari 19

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

 Ilmu lain yang mendukung ?


 preparasi bahan galian sebelum diolah?
 Pengertian ?
 definisi ?
 tujuan (objektif) ?
 sasaran ?
 kriteria keberhasilan ?
Pengolahan Bahan Galian

Bahan galian Industri Bijih/ORE Bahan Bakar (FUEL)

Emas, tembaga, perak, timah dlll

Batu kapur, zeolit, marmer, andesit, pasir kuarsa


Pasir besi dll
Migas, batubara, panas bumi

Mempunyai Sifat/karakteristik Fisik dan Kimia


mineral
TAHAP PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

 KOMINUSI  LIBERASI /MEMBEBASKAN MINERAL


DARI PENGOTOR, MEMPERBESAR LUAS
(Ukuran & Bentuk) PERMUKAAN
 Crushing : > 1/20 inchi
 (jaw, Gyratory, roll, rotary, impact : > 25mm
 Grinding : < 1/20 inchi
 (Ball mill dan Roll Mill : < 25 mm

 SIZING
Pemisahan berdasarkan ukuran  SCREEN/SIEVING
 CLASSIFIER

 KONSENTRASI

 Thickening : 50 – 60 % S
 Filtering : 60 – 80 % S
 DEWATERING  Drying : 90 – 100% S
Faktor – faktor penting dalam teknik pengolahan
bahan galian

1. Potensi endapan bahan galian


2. Sifat/karakteristik bijih (mineral hasil
tambang)
3. Arah pemanfaatan mineral yang
optimal
4. Pemilihan teknologi
Potensi endapan bahan galian

Potensi, keberadaan/lokasi mineral perlu


diketahui. Bila potensi besar dapat
ditambang secara menguntungkan dan
mempunyai nilai ekonomi tinggi,maka
studi awal penelitian dapat dilakukan
 Pemetaan potensi dan perhitungan
cadangan
 Pengambilan sample
Sifat/karakteristik bijih (mineral hasil tambang)

 Bahan galian dialam perlu diolah karena masih mengandung


pengotor untuk meningkatkan mutu dengan cara memisahkan
mineral pengotor didalam mineral
 CONTOH uji karakteristik bijih (memerlukan sejumlah tertentu
contoh bahan galian)
 Mineral Basah drying diremuk dan digerus
sampai ukuran – 100 mesh
 Sampling baku : Splitting, cone quatering diperoleh contoh
representatif kemudian dikirim ke Laboratorium ( analisis Kimia
dan sifat fisiknya)
 METODE ANALISIS KIMIA : AAS, TITRASI, GRAVIMETRI,
 KOMPOSISI MINERAL DIUJI : X-Ray Difraction (XRD)
 Ukuran dan bentuk mineral serta derajat liberasinya :
Mikroskop Optik ; untuk detail : scanning electron microscope
(SEM)
lanjutan

 Distribusi Ukuran partikel : alat particle size distribution


 Untuk mengukur berat jenis : Piknometer
 Untuk kerapatan ruah (bulk density) : density meter

Metode analisis standar untuk akurasi : sistem pengujian


laboratorium
Harus terakreditasi sesuai dengan pedoman BSN 01 1991
(PPTM/TEKNIRA – Bandung
Arah pemanfaatan mineral yang optimal

Mineral mempunyai spesifikasi tertentu


dalam pemanfaatannya, ada yang
langsung dapat dimanfaatkan tetapi ada
yang belum dapat digunakan secara
langsung.Proses pengolahan yang tepat
yang mempunyai nilai tambah tinggi,
sehingga pemanfaatan menjadi lebih
optimal
Pemilihan Teknologi
 Studi Karakteristik Bahan Baku dan studi literatur

Teknologi tepat
 Metode pengolahan harus : efektif , efisien dan aman terhadap
lingkungan
 Teknik pengolahan mineral logam meliputi :
 Konsentrasi,
 ekstraksi,
 purifikasi
 Untuk mineral industri meliputi : aktifasi (pemanasan atau
pereaksi kimia, kalsinasi, flotasi dan modifikasi.
 Konsentrasi : GRAVITATION : sluice box, shaking table, jig, spiral
claissifier, humprey spiral, dan hidrosiklon
 Konsentrasi : SIFAT PERMUKAAN (SURFACE TENSION) : flotation
dan DMS
 EXTRACTION : pelarutan menggunakan tangki pengaduk (mixer)
:secara asam, basa/garam
 PURIFIKASI : elektrolisa, dapur pelebur
 Proses Pengolahan lain : Kalsinasi, HMS, roasting, smelting
adsorpsi, ion exchange, magnet separation.
RATIO REDUCTION /
Nisbah Reduksi = ukuran
umpan/ukuran produk = 7 : 1 (RR)
MUATAN MILL : rumus empiris
% Volume = 113 – 126 Hm/Dm
 H = jarak antara bgn atas dalam thd beban
 D = diameter dalam

Overflow dari mill harus lebih kecil dari 45% dari


beban. Untuk mencegah keluarnya bola-bola
baja. Lama kelamaan bola-bola baja akan haus
(terkikis), sehingga perlu penambahan bola-bola
baja secara periodik. Distribusi bola-bola baja
sangat mempengaruhi UKURAN PRODUK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES KOMINUSI :
 UKURAN BIJIH
 KEADAAN BIJIH
 KETERSEDIAAN AIR
 PROSES BERIKUTNYA : WET OR DRY
 KOROSI DAN LINING
 REAKSI ANTARA MATERIAL DENGAN AIR
BERAT MINERAL a YG BEBAS SEMPURNA
DERAJAD LIBERASI =
Berat mineral A seluruhnya

Tingkatan kebebasan derajad liberasi semakin tinggi dengan penghancuran yang


semakin halus :

• sehingga memberikan kemungkinan hilangnya ganggue mineral


• akan menimbulkan losses
• kesempatan pendebuan semakin besar, maka akan mengakibatkan kehilangan
sebagian daripada mineral.
8. Conductivity
Sangat tergantung sifat-sifat fisik :
9. Kemagnetan
1. Hardness
10. Sifat Porositas karena pemanasan
2. Brittleness
11. Perubahan sifat magnet krn pemanasan
3. Struktur dan fracture
12. Permukaan bijih (surface tension)
4. Friction
5. Agregate
6. Color
7. SG
Jaw Chrusher
Kapasitas Crusher menurut Taggart :

T = 0,6 L. S

T = kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan (inchi)
S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)

Kapasitas Jaw Relatif Besar, untuk sebuah peremuk yg mempunyai lubang


penerima umpan :
48 “ x 42” dapat mereduksi sampai 6” atau lebih halus lagi, mempunyai
kapasitas 4000 ton/hari
Kapasitas Jaw Crusher dipengaruhi :

• Gravitasi (SG)
• Kekerasan,
• Keliatan
• Sifat permukaan
• Struktur dari material dan
• Kelengasan (MC)
Hubungan Kapasitas, RR dan Ukuran Umpan dari Jaw

Ukuran Feed RR Relatif ton


(inchi) Tiap Jam
3,000 – 4,000 8,9 100
2,000 – 3,000 6,7 170
1,000 – 2,000 4,4 182
0,500 – 1,000 2,2 232
0,125 – 0,500 1,1 419

Jika RR semakin besar maka kapasitas peremuk menjadi semakin kecil


. RR dapat diperbesar dengan cara memperkecil jarak pada throat (set)
Hubungan Kapasitas, RR dan Ukuran Umpan dari Jaw
(dari ukuran bermacam-macam)
Ukuran Ukuran Ton Ukuran RPM HP Berat
(inchi) minimu Maksimu
(inchi) (Inchi)
15x10 1.5 7 21 235 15 1000

24x15 2.25 22 60 215 27000

36x24 3.00 45 110 Turun Naik


Naik
42x40 4.50 90 190

48x36 4.50 110 225

84x56 8.0 360 630

84x60 8.0 360 630

84x66 9.0 420 630


primary secondary tertiary

crushing

screen

Produk
grinding

.……

Ball mill Rod mill

SISTEM SIRKUIT REDUKSI UKURAN


Sample Crushing dan grinding sieving

Feed (PbS) Ao

Fraksi
berat(gr) %PbS
% berat
20 20 a1 b1 c1
28 -20+28 mesh a2 b2 c2
35 -28+35 mesh a3 b3 c3

48 -35+48 mesh a4 b4 c4
65 -48+65 mesh a5 b5 c5
Pan/siever -65 mesh a6 b6 c6

A’ 100%
Ao = A’
-20+28 mesh apa artinya ?
Misal untuk 20 mesh = opening = 1,168 mm
28 mesh = opening = 0,833 mm

V1 x BD PbS
% PbS = X 100%
V1 x BD PbS + V1 x BD SiO2

Bila dalam analisis SEM = Scanning Electron Miroscope suatu fraksi terdapat
5 butir PbS dan 4 butir SiO2
I PbS II
N x BD
O
% PbS = X 100%
∑ N1 x BD1

III IV
Kriteria Keberhasilan PBG
1. Recovery (R)
2. Kadar /Grade
3. Ratio Of Concentration/nisbah
Konsentrasi

Anda mungkin juga menyukai