BAB VII
RENCANA PENGOLAHAN
Dalam pengolahan tahap awal alat yang digunakan adalah Jaw crusher
untuk pemecahan batubara. Yang menjadi factor utama pemilihan pemakaian alat
jaw crusher sebagai tahap pengolahan awal adalah karena memiliki Keuntungan
126
crushing dilakukan dengan alat yaitu “vibrating sreen”, dengan tujuan untuk
memisahkan fraksi ukuran lebih dari 50 mm sebelum masuk sebagai feed
secondary crusher. Screen ini bekerja secara mekanik dengan mengggunakan
gaya getar (vibrator).
Untuk kapasitas sekitar 350 ton/jam, tipe screen yang dipilih adalah ‘raw
coal sizing sreen‘ dengan dua lapis permukaan (double deck), yang dipasang
dengan kemiringan 15–20 derajat, sehingga fraksi batubara akan lewat diatasnya
dengan kecepatan 0,70–1 meter/detik. Lapis pertama dari screen ini memiliki
ukuran bukaan 50 mm dengan menggunakan vibrasi rendah.
Fraksi yang terpisah dengan ukuran +50 mm sebagai (oversize) akan menjadi feed
dari secondary crusher, sedangkan fraksi yang berukuran –50 mm (undersize)
akan langsung masuk ke tahap pemisahan ukuran pada screen dengan bukaan 25
mm.
Fraksi yang terpisah dengan ukuran diatas 25 mm sebagai (oversize) akan
menjadi produk akhir II, sedangkan fraksi yang ukurannya dibawah 25 mm
(undersize) akan menjadi produk akhir I yang fraksinya lebih halus dari produk
akhir II.
Dengan jam jalan sebesar 10 jam per hari maka produksi per tahun adalah
sebesar :
300 hari x 10 jam x 700 ton = 2.100.000 ton.
Selanjutnya dengan asumsi losses sebesar 5 %, maka produk dari Crushing Plant
adalah sebesar 2.000.000 ton batubara per tahun.
7.2.5 Recovery Pengolahan
Di dalam recovery pengolahan sangat tergantung kepada kualitas batubara
yaitu material pengotor berupa tanah (soil) dan parting, serta maintenance (alat
pengolahan). Dari data tidak terdapat banyak parting sebagai pengotor, dengan
demikian recovery pengolahan diperkirakan sebesar lebih dari 95 %.
Kuantitas batubara dapat berkurang, hal ini bukan hanya disebabkan karena
pengotoran dari lumpur tetapi juga batubara berbutir halus (fine coal) ikut
bersama air pencucian dan dialirkan dengan pompa ke kolam-kolam tempat
penampungan. Namun pada kondisi kali ini pencucian tidak dilakukan yang
menjadikan keuntungan tidak perlu dikhawatirkannya berkurang kuantitas
batubara akibat hilangnya fine coal. Salah satu upaya untuk peningkatan recovery
128
Pada hari Jumat, istirahat siang dimulai dari jam 11.00 – 13.00 sehingga
jam kerja bertambah menjadi 10 jam. Rata-rata jam kerja menjadi :
Dalam 11 bulan kerja terdapat 9 hari libur nasional dan 44 hari minggu. Jadi total
hari libur sebanyak 53.
Jumlah jam kerja setahun = 8 Jam x 277 hari kerja/11 Bulan
= 2216 Jam/11 Bulan
Jadi jumlah jam kerja dalam sebelas bulan waktu kerja efektif
penambangan adalah 2216 jam.
Gambar 7.1. Lay Out Stock Pile dan Pelabuhan PT. GLORY COAL
133