Pendahuluan ................................................................................................................... 1
1. Mesin Ekstraksi Batu Bara ........................................................................................... 2
1.1 Coal Plough .......................................................................................................... 2
1.2 Fixed Single Drum Cutter ..................................................................................... 3
1.3 Single Ranging Drum Cutter ................................................................................ 4
1.4 Double Ranging Drum Cutter ............................................................................... 5
2. Penyangga Permuka Kerja ............................................................................................ 7
2.1 Steel Prop Dan Kappe ........................................................................................... 7
2.2 Self Advancing Support (Penyangga Kombinasi FUU) ........................................ 8
2.3 Shield Type Self Advancing Support ................................................................... 10
3. Face Conveyor ............................................................................................................ 12
4. Prestasi Permuka Kerja Ekstraksi Batu Bara .............................................................. 13
4.1 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.4 Pada Maret 1966 ........................ 13
4.2 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.3 Lorong Naik 5
Hikishima Pada Maret 1982 ............................................................................... 14
4.3 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.3 Lorong Turun Selatan
Pada Maret 1989 ................................................................................................. 15
4.4 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.02 Lorong Naik Selatan
Pada Maret 1998 ................................................................................................. 16
5. Perubahan Penempatan Pekerja Permuka Kerja Ekstraksi Batu Bara
Dan Produktifitas Pekerja Permuka Kerja .................................................................. 17
6. Perkembangan Kondisi Ekstraksi ............................................................................... 17
7. Ciri-Ciri Teknik Ekstraksi Batu Bara Ikeshima Coal Mine ........................................ 18
8. Modifikasi Fasilitas Ekstraksi Batu Bara Dan Efeknya .............................................. 19
9. Perkembangan Produksi Batu Bara Ikeshima Coal Mine ........................................... 21
Bagian Ke-2 Perubahan Dan Perkembangan Mekanisasi
Permuka Kerja
Ekstraksi Batu Bara Di Ikeshima Coal Mine
Pendahuluan
Sampai saat ini, Ikeshima Coal Mine telah melakukan ekstraksi dengan sasaran
lapisan atas dan lapisan bawah dari lapisan 18 shaku serta lapisan 4 shaku.
Lapisan atas dari lapisan 18 shaku dan lapisan 4 shaku mempunyai ketebalan
lapisan yang tipis, sejauh ini melakukan ekstraksi sebagai permuka kerja lapisan
rendah (tipis) dengan tinggi ekstraksi 1,8m, namun untuk selanjutnya, karena alasan
efisiensi permuka kerja, maka direncanakan terutama melakukan ekstraksi lapisan
bawah dari lapisan 18 shaku.
Ekstraksi lapisan atas dan lapisan 4 shaku hanya dilakukan apabila ketebalannya
lebih dari 2,5m.
Ketebalan lapisan bawah dari lapisan 18 shaku adalah 2,6~3,3m, dengan tinggi
ekstraksi 2,5~2,7m dan perolehan permuka kerja ekstraksi batu bara sekitar 75~80%.
Selain itu, karena kemiringan lapisan batu baranya landai yaitu 1~10o, dapat
dilakukan mekanisasi ekstraksi batu bara.
Atapnya terutama terdiri dari serpih atau serpis pasiran, dan lantainya terutama
terdiri dari serpih, sehingga kondisinya relatif baik.
Akan tetapi, di dalam lapisan batu bara terdapat sekitar 1% matsuiwa (batu
cemara) yang menyebabkan menurunnya efisiensi pekerjaan. Matsuiwa adalah sejenis
silicified wood yang sangat keras dan kuat.
Kekuatan tekan matsuiwa dapat mencapai 1000 hingga 1500 kg/cm2, bahkan ada
yang mencapai sekitar 2000 kg/cm2. Oleh karena itu, tidak dapat dipotong dengan
drum cutter dan hanya dapat diatasi dengan peledakan.
Sesar juga banyak terdapat, namun kalau besar pergeseran (throw) di bawah 2m,
dapat dilalui tanpa banyak kesulitan.
Kemudian, banyak juga permuka kerja yang terdapat air turun dan air pancar, di
mana dalam hal ini airnya dikeluarkan dengan pompa.
Tujuan mekanisasi ekstraksi batu bara adalah menurunkan biaya melalui ekstraksi
batu bara terpusat berefisiensi tinggi. Di tambang kami, diberikan juga perhatian yang
besar kepada peralatan ekstraksi batu bara, dan terus dilakukan perbaikan secara aktif.
Di dalam bab ini, terutama akan dibahas mengenai perkembangan penerapan mesin
ekstraksi batu bara, penyangga permuka kerja, face conveyor, serta perubahan kondisi
ekstraksi, efisiensi (produktifitas) dan penempatan tenaga kerja.
C-2-1
1. Mesin Ekstraksi Batu Bara
C-2-2
Spesifikasi utama coal plough Baien adalah sebagai berikut :
C-2-3
Drum cutter 75kw ini mengalami kesulitan pada waktu dijalankan kembali
(distart) karena kekurangan daya, sehingga setelah tahun 1964 motornya ditingkatkan
menjadi 90kw.
Spesifikasi utama single drum cutter 90 kw tipe 5452 adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri :
① Cocok untuk lapisan sedang (ketebalan lapisan lebih dari 1,5 m)
② Karena merupakan tipe helical drum berputar/membalik, cocok juga untuk
tempat yang ada matsuiwa (silicified wood) dan sesar.
③ Apabila menggunakan helical drum sepanjang 1 kappe (link bar), maka
dengan penyanggaan tipe kisi, memungkinkan pemotongan dan pemuatan
④ Dapat mengoreksi penyimpangan undulasi lantai dengan dongkrak koreksi
posisi badan mesin
⑤ Pekerjaan tambahan setelah cutter lewat dapat dilakukan dengan aman,
karena ada alat penggulung otomatis feed chain.
C-2-4
Pembuat Anderson Voice Mitsui Miike Manufacturing
Motor listrik yang digunakan 150 kw berpendingin air 130 kw berpendingin udara
Gaya traksi maksimum 12 ton 12 ton
Kecepatan makan maksimum 0~8 m/menit 0~10 m/menit
Bobot total 8 ton 8,2 ton
Ciri-ciri :
① Karena dapat memotong sekitar atap, tidak perlu peledakan bagian atas,
sehingga tidak terjadi ambrukan atap.
② Karena atap dan lantai dapat dipotong bersih, pemindahan self advancing
support dan conveyor dapat dilakukan dengan cepat.
③ Dapat memotong posisi sembarang sambil menghindari sisipan (parting) dan
matsuiwa (silicified wood) di dalam lapisan batu bara.
④ Dapat memotong batu bara yang keras, sehingga tidak perlu peledakan
kendor.
⑤ Dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan permuka kerja yang banyak
perlipatan (undulasi) lapisan batu bara dan permuka kerja yang banyak
perubahan ketebalan lapisan batu bara, serta penyetelan naik-turunnya
conveyor juga dapat dilakukan dengan mudah.
⑥ Dapat melakukan ekstraksi batu bara sistem non-stable (tanpa pemotongan
awal) dengan sumping drum didorong masuk.
C-2-5
⑦ Dengan menggunakan double ranging drum cutter, dapat dilakukan
pemotongan bolak-balik dan pemuatan secara non-stable, baik di sisi dangkal
maupun di sisi dalam, sehingga memungkinkan ekstraksi batu bara
berkecepatan tinggi secara kontinu.
Hingga tahun 1981, sistem feed yang digunakan adalah sistem chain feed, yaitu
menarik rantai yang direntangkan di permuka kerja dengan sprocket di dalam drum
cutter. Tetapi, feed chain yang direntangkan di seluruh permuka kerja menjadi
gangguan pekerjaan dan juga membahayakan.
Untuk menghilangkannya dan kebetulan face conveyor juga semakin kokoh,
maka diganti dengan sistem chainless feed, yaitu dengan memasang guide berbentuk
rack pada conveyor, kemudian badan mesin digerakkan oleh pinion yang ada pada
drum cutter.
Selanjutnya, daya motor ditingkatkan menjadi 300kw pada tahun 1986, dan sejak
tahun 1997 diterapkan multi motor drum cutter dengan daya total 682kw.
Spesifikasi utama multi motor drum cutter adalah sebagai berikut dan pada
gambar 3 ditunjukkan gambar keseluruhannya.
Motor listrik yang digunakan untuk pemotongan 300 kw × 2 unit
untuk jalan 30 kw × 2 unit
untuk hidraulik 22 kw × 1 unit
Total 682 kw
Gaya traksi maksimum 50 ton
C-2-6
Kecepatan makan maksimum 0~10 m/menit
Bobot total sekitar 37 ton
Panjang keseluruhan sekitar 13 m
Selama waktu itu , tegangan listrik yang disuplai berubah dari 500v ke 1100v, dan
sejak tahun 1998 menjadi 3300v. Selain itu, dilakukan juga pembesaran drum dan
cutter bit, serta pemanfaatan radio control.
C-2-7
Sedangkan mengenai steel prop, pada tahun 1961 diperkenalkan steel prop
bertekanan minyak bikinan Daughty dan pada tahun 1962 diperkenalkan steel prop
bertekanan air.
C-2-8
Gambar 4 : Self advancing support tipe FUU
Dibanding dengan penyangga steel prop bertekanan air dan kappe (link bar),
biaya peralatan self advancing support lebih mahal, namun memungkinkan
pengurangan tenaga kerja di permuka kerja dan peningkatan kemajuan permuka kerja.
Pada tabel berikut ditunjukkan perbandingan prestasi permuka kerja penyangga
steel prop bertekanan air dan permuka kerja self advancing support tipe FUU8 yang
masing-masing menggunakan single ranging drum cutter, pada tahun 1968. Biaya di
sini adalah seluruh biaya ekstraksi batu bara termasuk pekerjaan persiapan, pekerjaan
permuka kerja, pemeliharaan lorong ekstraksi batu bara dan pembongkaran kembali.
Permuka kerja
Permuka kerja self
penyangga steel prop Perbandingan
advancing support
bertekanan air
Jumlah
Pekerja Berkurang
46,1 orang/gilir 35,6 orang/gilir
ekstraksi batu 10,5 orang/gilir
bara
Produktifitas
ekstraksi batu 324 ton/gilir 569 ton/gilir Meningkat 76%
bara
Biaya 1144 yen/ton 833 yen/ton Berkurang 311 yen/ton
Melalui kombinasi self advancing support dan drum cutter ini, produksi batu bara
meningkat menjadi 1,16 juta ton pada tahun 1968, dan produktifitas juga mencapai
rekor produktifitas tinggi hingga 82 ton/orang/bulan. Namun ada masalah robohnya
penyangga dan mengalir masuknya ampas batuan dari gob.
C-2-9
2.3 Shield Type Self Advancing Support
Penggunaan penyangga shield dimulai di tambang batu bara lignit yang dangkal
di Soviet, dengan tipe yang disebut OMKT. Bagian belakang penyangga ini
berselubung, sehingga dapat mencegah mengalir masuknya ampas ambrukan dari gob
yang menghalangi pekerjaan di permuka kerja.
Penerapan pertama penyangga shield di tambang kami adalah pada tahun 1969,
yaitu bikinan Mitsui Miike Manufacturing. Konstruksi dasarnya terdiri dari landasan,
4 buah steel prop (tiang besi), arch frame untuk mencegah aliran masuk ampas dari
gob, kappe utama dan kappe ujung untuk menyangga atap, serta sebuah shifter untuk
pemindahan instalasi.
Spesifikasi utama self advancing support yang mewakili tipe ini adalah sebagai
berikut :
Setelah itu, pada tahun 1982 diperkenalkan penyangga shield tipe teleskopis.
Pada penyangga ini steel prop (tiang besi) menjadi 2 tingkat, sehingga dapat
beradaptasi pada semua lapisan batu bara di bawah 3m.
Kemudian sejak tahun 1989, mulai digunakan juga penyangga shield tipe
teleskopis yang mempunyai pitch 1,3m, di mana 4 buah steel prop yang
masing-masing mempunyai daya sangga 95 ton dipasang membentuk huruf V, namun
saat ini sudah tidak digunakan lagi karena ukurannya yang besar, sehingga
memerlukan tenaga untuk pengangkutan.
Sejak tahun 1996 dilakukan penerapan self advancing support yang dimodifikasi,
C-2-10
terutama modifikasi steel prop dan katup kontrol, untuk mempersingkat waktu
pengoperasian dan mengurangi biaya pemasangan baru, pembongkaran serta biaya
perawatan self advancing support.
Kemudian, karena shifter untuk memindahkan conveyor memakai sistem reverse,
pemindahan penyangga menjadi mudah.
Spesifikasi utama self advancing support tipe ini adalah sebagai berikut dan pada
gambar 5 ditunjukkan gambar keseluruhannya.
C-2-11
3. Face Conveyor
Face conveyor yang tidak boleh tidak ada dalam ekstraksi batu bara secara
mekanis dengan coal plough dan drum cutter ialah panzer conveyor (armored
conveyor). Di Ikeshima Coal Mine juga sudah digunakan sejak dimulai produksi batu
bara komersial pada tahun 1959, di mana dari tahun ke tahun menjadi semakin
bertenaga dan semakin besar.
Sebagai contoh, sistem rantainya berubah dari side chain menjadi double center
chain, dan daya yang pada awalnya 40 kw menjadi 450 kw atau lebih dari 10 kali
pada tahun 1994. Tegangan listrik yang digunakan juga meningkat dari 500 v ke 1100
v dan pada tahun 1995 menjadi 3300 v. Spesifikasi utama face conveyor dengan daya
motor listrik 100 kw dan 450 kw ditunjukkan pada tabel di bawah.
C-2-12
4. Prestasi Permuka Kerja Ekstraksi Batu Bara
4.1 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.4 Pada Maret 1966
C-2-13
4.2 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.3 Lorong Naik 5 Hikishima Pada
Maret 1982
C-2-14
4.3 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.3 Lorong Turun Selatan Pada
Maret 1989
C-2-15
4.4 Prestasi Permuka Kerja Lapisan Bawah No.02 Lorong Naik Selatan Pada Maret
1998
C-2-16
5. Perubahan Penempatan Pekerja Permuka Kerja Ekstraksi Batu Bara Dan
Produktifitas Pekerja Permuka Kerja
Di bawah ini ditunjukkan perubahan jumlah pekerja permuka kerja,
masing-masing untuk tahun 1968, tahun 1982 dan tahun 1998 (sekarang). Akibat dari
mekanisasi dan pencanggihan peralatan, serta perubahan sistem ekstraksi batu bara,
jumlah pekerja permuka kerja saat ini berkurang hingga 27% dari status 30 tahun lalu.
C-2-17
Waktu keluar-masuk
Jarak angkut rata-rata Kedalaman ekstraksi
Tahun tambang bawah tanah
(km) rata-rata (SL –m)
rata-rata (menit)
1984 8,9 100 537
1985 10,1 113 532
1986 9,9 125 523
1987 9,7 119 507
1988 10,0 127 489
1989 11,6 120 477
1990 11,1 148 462
1991 10,6 134 411
1992 10,9 124 461
1993 11,6 118 420
1994 10,9 118 466
1995 11,5 102 473
1996 11,6 101 485
1997 10,9 92 497
Penembusan sesar :
① Memiliki teknologi penyeberangan sesar dengan besar pergeseran (throw) sekitar
5m, serta teknologi pemeliharaan atap rapuh.
② Memiliki teknologi yang secara fleksibel dapat menghadapi perlipatan (undulasi)
lapisan batu bara, dengan membuat lebar self advancing support menjadi 1,1m.
C-2-18
menghindari sesar dan meningkatkan perolehan.
Teknologi dewatering :
① Memiliki sistem proses dewatering (sistem screen dan bucket conveyor) batu bara
wantah yang mengandung air, pada conveyor permuka kerja ekstraksi batu bara
dan gate conveyor.
Drum cutter :
① Drum cutter yang sebelumnya digerakkan oleh tekanan minyak, sulit dijaga tekanan
minyaknya, dan sering terjadi kerusakan. Namun, dengan penerapan drum cutter
C-2-19
berpenggerak listrik, jam operasinya dapat ditingkatkan.
Selain itu, dengan penerapan multi motor cutter, maka kerusakan dapat ditemukan
secara dini dengan alat diagnosa diri, dan dapat melakukan pengawasan dari luar
tambang bawah tanah.
② Dengan memperbesar bit drum cutter dan merubah bentuknya mejadi bentuk yang
sulit patah, serta mengurangi putaran drum (40→35 rpm), maka dapat mengurangi
kerusakan bit dan terjadinya loncatan batu dari drum.
Face conveyor :
① Dengan menambah daya motor listrik (300 → 450kw), maka kapasitas angkut
meningkat. Kemudian, kasus berhentinya conveyor akibat beban lebih juga hilang,
sehingga meningkatkan persentase operasi.
② Dengan menyatukan trough, maka penanganan pada waktu pemasangan dan
pembongkaran menjadi mudah.
Selain itu, karena diganti dengan bahan baja yang tahan aus, maka umurnya juga
bertambah panjang.
Yang lain :
① Dengan menambah penerangan permuka kerja dan memodifikasi alat penyemprot air
di dalam dan di luar drum cutter, maka lingkungan kerja di permuka kerja dapat
diperbaiki.
C-2-20
9. Perkembangan Produksi Batu Bara Ikeshima Coal Mine
Di bawah ini ditunjukkan produksi batu bara (batu bara bersih) tahunan dan produksi
batu bara kumulatif, dari tahun anggaran 1959 hingga tahun anggaran 1997.
C-2-21