C-1-3
C-1-4
Teknik Ekstraksi Batu Bara
1.1 .............. Persyaratan Dasar Dalam Rencana Produksi Tambang Batu Bara 1
1.2 ......................... Tiga Faktor Dalam Penentuan Metode Ekstraksi Batu Bara 1
1.3 ................ Pembagian Zona Ekstraksi Dan Pemusatan Ekstraksi Batu Bara 2
1.4 ............................ Pemilihan Metode Ekstraksi Batu Bara Dan Kondisi Alam 3
2.1 .. Syarat Penggunaan Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar 5
2.2 ...............Keunggulan Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar 5
2.3 ................Kelemahan Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar 5
2.4 ...................... Contoh Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar 6
3.1 ............................. Ciri Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Lorong Panjang 8
3.2 ........................... Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Lorong Panjang Maju 9
3.3 ...................... Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Lorong Panjang Mundur 10
3.5 .............. Metode Ekstraksi Batu Bara Untuk Lapisan Berkemiringan Curam 11
3.8 . Metode Ekstraksi Batu Bara Dengan Self Advancing Support-Drum Cutter 17
C-1-2
Teknik Ekstraksi Batu Bara
Secara umum, ekstraksi batu bara atau pekerjaan ekstraksi batu bara,
dan penanganan gas serta debu batu bara di permuka kerja, di mana di
Oleh karena itu, metode ekstraksi batu bara harus dipilih dengan hati-hati,
sesuai dengan rencana produksi jangka panjang tambang batu bara tersebut.
Untuk itu, perlu ditentukan dengan mengingat hal-hal mendasar di bawah ini
dengan baik.
(1) Penentuan struktur tambang bawah tanah dan volume produksi yang
C-1-1
lubang bukaan
(3) Penentuan volume produksi dari permuka kerja dan sistem ekstraksi
batu bara
pembiayaan (cost).
Ekstraksi batu bara adalah pekerjaan yang berlanjut terus selama ada
keamanan, tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, ekstraksi batu
sempurna.
Batu bara adalah sumber daya energi terbatas yang sangat penting,
C-1-2
modal yang sangat besar, sehingga harus dipilih metode yang dapat
teknispun, harus dipilih metode yang dapat memproduksi batu bara lebih
banyak dengan tenaga kerja yang lebih sedikit dan biaya operasi yang
lebih rendah. Dapat dikatakan, bahwa biaya operasi per ton untuk seluruh
tambang batu bara, tergantung kepada produksi batu bara yang efisien.
pemilihan sistem ekstraksi batu bara yang aman, sempurna dan ekonomis.
lapisan batu bara, sesar dan struktur geologi, kemudian zona ekstraksi
C-1-3
pemanjangan lorong yang harus dipelihara yang sebenarnya tidak perlu,
ekstraksi batu bara dipusatkan pada sejumlah kecil panel dan jumlah
perpindahan permuka kerja secara pasti, oleh karena itu adalah penting
C-1-4
permuka kerja ekstraksi batu bara dengan kemampuan pengangkutan di
(1) Ketebalan lapisan batu bara (ketebalan lapisan dan ketebalan batu
bara)
bumi
(10) Kekar batu bara, tekanan batuan serta kekerasan batu bara
C-1-5
pemilihan metode ekstraksi batu bara adalah “ketebalan lapisan batu bara”
Sistem
Sistem Mesin pemuatan Sistem
Metode Arah Kemiri
Penangan ekstrak / Penyan
ekstraksi ekstraksi ngan
an Gob si pengangk gga
utan
Tiang
kayu
Pick
Pengisian Tiang
Maju Peleda
sempurna besi
Sistem Mundur Curam kan PC
Strip Kombina
Lorong Naik Ke Sedang Coal BC
packing si
Panjang arah jurus Landai plough Lori
Natural Self
Turun Drum
caving advanci
cutter
ng
support
Gancu, pick, peledakan
Sistem
Balok kayu dan Pemuatan dengan tangan,
pilar Sistem
Sistem tiang kayu Loader
pemotonga
penyan Tiang besi dan Road header dan PC atau
Sistem n dan
gga kappe lori
ruang dan pemuatan
Baut atap Continuous miner dan
pilar
Shuttle car
Catatan
C-1-6
Klasifikasi Batasan
Kemiringan landai 0~ di bawah 20o
Kemiringan sedang 20~ di bawah 35o
Kemiringan curam 35~ di bawah 55o
Kemiringan tegak di atas 55o
Metode ekstraksi batu bara dipilih dari kombinasi klasifikasi garis besar
seperti yang ditulis di atas, namun apabila lapisan batu baranya tebal,
beberapa bagian, atau dilakukan metode caving, yaitu metode ekstraksi batu
Selain metode di atas, ada ekstraksi batu bara hidraulik, ekstraksi batu
disesuaikan dengan kondisi geologi sepeti kemiringan curam dan lapisan tipis,
namun di sini terutama akan diuraikan mengenai metode ekstraksi batu bara
sistem ruang dan pilar dan sistem lorong panjang, yang saat ini mewakili
ekstraksi batu bara hidraulik dan lain-lain hanya diberikan sebatas perkenalan
saja.
C-1-7
Ini adalah metode ekstraksi batu bara yang menetapkan suatu panel
batu bara dengan membentuk pilar batu bara. Ada 2 metode ekstraksi, yang
pertama adalah ekstraksi batu bara hanya terjadi pada saat penggalian
lubang bukaan, dan yang kedua adalah ekstraksi dilakukan apabila jaringan
lorong yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum panel ekstraksi,
maka ekstraksi dimulai secara berurutan mulai dari pilar batu bara yang
terdalam (terjauh).
2.1 Syarat Penggunaan Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar
sebagai berikut :
bawah 10o.
(5) Cadangan batu bara yang banyak dan diharapkan mempunyai tebal
2.2 Keunggulan Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar
C-1-8
kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan
batu bara, keberadadaan sesar serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
(3) Mampu mengekstraksi zona yang tersisa oleh ekstraksi sistem lorong
(5) Selain itu, efektif untuk menaikkan perolehan sebisanya, pada blok
2.3 Kelemahan Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar
(1) Perolehan ekstraksi batu bara yang sangat buruk. (Disebut sekitar 60%
~ 70%)
(2) Bila dibandingkan dengan metode ekstraksi batu bara sistem lorong
(3) Ada keterbatasan ekstraksi bagian dalam, yang antara lain disebabkan
(4) Karena banyak batu bara yang disisakan, akan meninggalkan masalah
mengalami swabakar.
Pada umumnya, perolehan metode ekstraksi batu bara sistem ruang dan
C-1-9
pilar sangat rendah, namun akhir-akhir ini ada juga tambang batu bara yang
2.4 Contoh Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Ruang Dan Pilar
[Contoh aktual- 1]
buah, lorong ini disebut entry) digali memakai continuous miner dengan
(Catatan) Jadi, bentuk dasar sistem ruang dan pilar ini termasuk sistem
pilar batu bara. Sebagai pasangan pilar batu bara (pillar), biasanya lorong
Seiring dengan majunya lorong, alat angkut belakang, yakni belt conveyor
Setelah satu demi satu mengekstraksi pilar batu bara dari batas
C-1-10
sampai menyelesaikan ekstraksi suatu panel.
Seperti terlihat pada gambar, lorong dipisahkan satu sama lain dengan
menjadikan 3 lorong di tengah dari 5 lorong yang ada sebagai jalan udara
masuk, dan kedua lorong di pinggir sebagai jalan udara buang. Namun, untuk
Selain itu, untuk membatasi kebocoran angin antar tiap lorong sebisanya,
adakalanya 3 buah lorong sisi dangkal (up-dip) dijadikan jalan udara masuk
Pada ekstraksi dengan metode pillar extraction, , batuan atap gob akan
walaupun ada perbedaan menurut sifat batuan dan kondisi geologi, dan sekali
atap mulai ambruk, biasanya untuk selanjutnya akan ambruk secara teratur
Gob
(disisakan)
Propping
Lubang
Udara kecil untuk
Udara buang Arah ventilasi
Feeder masuk mundur
breaker
Pilar
batubara Belt Penyekat
conveyor
C-1-11
Gambar1 : Pembagian pilar batu bara Gambar 2 : Ekstraksi
pillar extraction, tidak semua pilar batu bara yang diekstraksi, tetapi sebagian
hanya sampai terbuka lubang kecil untuk ventilasi, seperti terlihat pada
lokal, keamanan tidak dapat dijaga hanya dengan stook sebesar itu. Dalam
perolehannya menurun.
[Contoh aktual- 2]
Karena dari segi efisiensi produksi batu bara, pillar extraction lebih unggul
dari pada penggalian lubang bukaan, maka berbagai upaya telah dicoba
Pada contoh gambar 3, dari lorong utama (main entry) dibuat lorong panel
dipisahkan oleh blok (rib) selebar 50~100m. Kemudian terhadap rib tersebut
dibuat lorong pembagi (split) dengan jarak tertentu (15~30m), dan pilar batu
C-1-12
bara di antara split ditambang dengan metode yang sama seperti di atas,
dalam panel ditambang berurutan mulai dari bagian dalam, dan setelah
Garis batas
ekstraksi
Gob
Pilar
pengaman
pilar
sebutan longwall mining) adalah metode ekstraksi batu bara yang digunakan
secara luas pada ekstraksi batu bara bawah tanah, karena dapat diharapkan
C-1-13
3.1 Ciri Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Lorong Panjang
(2) Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu
permuka kerja.
sedikit.
menjadi mudah.
(7) Apabila terjadi hal-hal seperti ambrukan permuka kerja dan kerusakan
3.2 Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Lorong Panjang Maju (lihat gambar
4)
Pada ekstraksi batu bara sistem maju, ekstraksi dimulai dari mulut masuk
suatu zona ekstraksi batu bara, dan diteruskan ekstraksi maju mengarah ke
C-1-14
untuk lorong ekstraksi batu bara dan permuka kerja, sambil mempertahankan
lorong di gob.
(1) Setelah permuka kerja ekstraksi batu bara dibuat, dapat segera memulai
(2) Jarak penggalian lubang bukaan tidak perlu panjang, sehingga investasi
awalnya kecil.
(3) Pada zona yang banyak perubahan sesar atau lapisan batu bara, atau
pada zona yang banyak gas, sulit dilakukan eksplorasi dan drainase gas.
(4) Karena tail gate dan head gate di gob harus dipertahankan sampai selesai
(5) Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di lorong gob, dan
C-1-15
3.3 Metode Ekstraksi Batu Bara Sistem Lorong Panjang Mundur (lihat
gambar 5)
up-dip seam road
Pada ekstraksi batu bara sistem
Per-
mundur, pertama digali seam road muka Gob
kerja
(1) Diperlukan waktu yang panjang untuk persiapan lorong ekstraksi batu
bara.
besar.
(3) Dapat mengetahui kondisi lapisan batu bara pada tahap penggalian
(4) Karena tidak perlu mempertahankan lorong di gob dan lorong menjadi
(5) Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terhadap
swabakar kecil.
(6) Dapat mengetahui kondisi penambangan pada panel ekstraksi batu bara
C-1-16
yang terencana.
(7) Tidak ada pekerjaan pengisian dan dapat membuat permuka kerja
ditentukan antara lain oleh kondisi lapisan batuan, masalah keamanan dan
sulit tidaknya pemeliharaan lorong. Namun, dilihat dari segi kerepotan untuk
mundur.
Pada ekstraksi batu bara sistem lorong panjang yang umum, mekanisasi
Selain itu, ekstraksi batu bara juga lebih mudah dilakukan kalau ketebalan
pemeliharaan.
C-1-17
3.4 Metode Ekstraksi Batu Bara Lapisan Tebal (Ekstraksi bagi lapisan)
Jaring
Jaring logam pengisian logam
Baja
Baja profil
sabuk
Drum cutter
(lihat gambar 6)
kemudian diekstraksi satu demi satu. Dalam hal ini, pertama yang diekstraksi
adalah tingkat atas, kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan
menggelar alas seperti baja sabuk, baja profil, jaring logam dan kayu pada
gob, dan selanjutnya bagian bawah diekstraksi mengejar tingkat atas. Namun
3.5 Metode Ekstraksi Batu Bara Untuk Lapisan Berkemiringan Curam (lihat
Ekstraksi pada kemiringan curam adalah metode ekstraksi batu bara yang
C-1-18
umumnya digunakan pada lapisan batu bara dengan kemiringan lebih dari 45o,
yang mana hingga sekitar tahun 1920-an digunakan metode bertingkat sistem
pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah ke atas. Akan tetapi, dengan
Pada metode ekstraksi ini, kemiringan permuka kerja yang tadinya sekitar
40o dijadikan 25o~30o, di mana batu bara yang diekstraksi dan material
pengisi diluncurkan melalui saluran peluncur (trough) besi atau plastik yang
digelar. Pada sistem ini, pola kerja bergilir yang lazim dilakukan adalah ada
satu gilir yang melakukan peledakan dan ekstraksi, kemudian gilir berikutnya
bagian bawah sering berbahaya karena adanya batu bara yang meluncur
turun dari bagian atas. Oleh karena itu, belakangan metode ini diperbaiki
menjadi step advance mining, yaitu kemiringan permuka kerja dibuat 43~45o
pada setiap tingkat dilakukan pemotongan batu bara dan pemasangan tiang
dari bagian atas dapat ditiadakan dan panjang permuka kerja juga menjadi
(step advance mining) (gambar 7), sedangkan yang disebut di depan adalah
C-1-19
pada kemiringan curam adalah :
trough.
pengisian.
Pengisian
Pengisian
1) Pemotongan
sifat dan kondisi lapisan batu bara adalah hal yang sangat penting, oleh
karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai kekar batu bara.
halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batu bara atau cleat. Kekar
batu bara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan kerak
C-1-20
bumi, di mana kemiringannya sekitar 50~90° terhadap atap, dan pada lapisan
Jarak kekar batu bara di dalam lapisan batu bara adalah 1~10m, dan ada
juga kekar batu bara yang terbentuk karena tekanan sekunder dari ekstraksi
batu bara. Ini disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang terjadi pada
lapisan batu bara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar permuka kerja.
dengan efektif.
Hubungan antara kekar batu bara dan permuka kerja ada 3 macam,
seperti gambar 9 di bawah. Pada kekar yang sejajar permuka kerja, batu
bukaan menjadi mudah. Pada kekar yang tegak lurus permuka kerja, menjadi
keras sehingga sulit digali. Sedangakan pada kekar yang membentuk sudut
tengah-tengahnya.
Pada ekstraksi dengan pick atau coal plough, antara kekar sejajar dan
kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi
kekar yang sejajar dengan permuka kerja, namun kemudahan kerja terhadap
kemiringan lapisan batu bara dan keterbatasan dari segi fasilitas permuka
C-1-21
Sejajar permuka kerja Tegak lurus permuka kerja Membentuk
sudut
Gambar 9 : Hubungan antara kekar batu bara dan arah kemajuan permuka
kerja
2) Lapisan batu bara dan kondisi yang sesuai untuk ekstraksi dengan pick
(1) Apabila banyak gas yang timbul, sehingga pemotongan dengan mesin
(2) Apabila tidak dapat digunakan mesin pemotong, karena ekstraksi batu
(4) Apabila atap langsung lapisan batu bara bersifat rapuh, sehingga
Yang paling penting dalam ekstraksi batu bara dengan pick adalah
Selain kekar batu bara yang telah ada, di dalam lapisan batu bara akan
terjadi kekar tekanan akibat tekanan atap dan lantai yang menyertai ekstraksi
batu bara. Semakin banyak kekar tekanan yang timbul, berarti pick dapat
C-1-22
mempercepat pertumbuhan kekar tekanan yang paling sesuai untuk ekstraksi
atap dan lantai, metode pengisian kembali, serta menjaga kecepatan gerak
Berikut ini, diuraikan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan, agar dapat
Pick mempunyai berat yang lumayan dan getaran balik selama operasi
efisien dan cepat menjadi lelah. Selain pemotongan sekitar atap yang
masuk sepanjang kekar yang timbul sejajar permuka kerja. Jarak guratan
(3) Urutan ekstraksinya adalah mulai dari bagian atas, seperti gambar 10.
menjadi baik, dan batu bara yang telah digali langsung ambruk masuk ke
dalam conveyor.
C-1-23
Gambar 10 : Urutan pemotongan pada ekstraksi dengan pick
(1) Sebelum memasang pick pada slang udara, singkirkan dulu debu batu
bara dan karat di dalam slang dan pipa kompresi, kemudian kopling
(2) Minyak pelumas harus disimpan di dalam wadah yang telah ditetapkan
(3) Jangan menggunakan ujung pick (pahat) yang telah berubah bentuk atau
rusak.
C-1-24
mengundang akibat buruk, seperti bahaya ledakan gas atau debu batu bara,
permuka kerja. Bersama itu, manajemen bahan peledak juga menjadi penting
dari segi keamanan, sehingga pemilihan metode ini harus dilakukan hati-hati.
tersebut di atas, serta gunakanlah metode ini kalau peralatan dan mesin
pemotong yang lain tidak cocok untuk digunakan, karena batu baranya kokoh
(1) Pengeboran lubang tembak pada permuka kerja ekstraksi batu bara
(2) Detonator yang digunakan adalah milli second delay electric blasting cap,
dan biasanya dinyalakan setiap 5~6 buah. Menurut metode ini, karena
tekanan batuan yang berasal dari atap dan lantai, sehingga menambah
efek peledakan.
C-1-25
pengeboran lubang satu baris, tetapi pengeboran lubang di atas dan
(4) Sebagai mesin bor, lebih efisien memakai auger yang menggunakan
spiral rod dari pada rock drill, dan bahan peledak yang digunakan
sebaiknya dibatasi pada jenis peledak aman (yang telah lulus uji).
kerja dan tidak terselubung oleh api ledakan. Selain itu, dapat mengurangi
Gambar penampang
C-1-26
Gambar
penampang
Cutter
ekstraksi ini.
Ini adalah metode ekstraksi batu bara yang menggunakan self advancing
support, yaitu suatu struktur yang mempersatukan steel prop dan kappe yang
Dibanding dengan sistem ekstraksi batu bara yang memakai steel prop
C-1-27
Selain itu, tidak memakan waktu untuk pemindahan penyangga, yang
Selain itu, karena waktu pemindahan penyangga yang pendek dan jarak
antar penyangga yang dekat, tidak mudah terjadi ambrukan atap, sehingga
ekstraksi batu bara dan waktu persiapan permuka kerja. Akan tetapi, apabila
diinginkan produksi batu bara yang efisien dan bervolume besar, sebaiknya
1) Kondisi alam yang diperlukan untuk ekstraksi batu bara dengan self
advancing support
(3) Lapisan batu baranya stabil (tidak ada sesar atau tidak ada perlipatan serta
(4) Sisipannya tipis, serta hampir tidak ada intrusi batuan beku dan silicified
wood
(5) Atap dan lantai (sifat dan kondisi batuan atap dan lantai) yang baik
(7) Tidak ada resiko terhadap semburan gas dan ledakan batuan
(8) Dapat menjamin field (lapangan) yang mampu beroperasi secara kontinu
C-1-28
dalam waktu lama (diharapkan minimal lebih dari setengah tahun)
(1) Face conveyor harus mempunyai kapasitas angkut yang cukup terhadap
(2) Antara cutter dan face conveyor harus tersedia ruang yang cukup untuk
(3) Cutter harus mempunyai kemampuan yang cukup untuk mencapai produksi
(4) Harus tersedia ruang yang cukup di antara kappe self advancing support
(5) Fasilitasnya harus sekecil dan sepadat mungkin, agar bisa menyesuaikan
Pada umumnya, permuka kerja sistem lorong panjang diset pada blok
ekstraksi yang dilingkupi oleh 2 buah butt level dan permuka kerja. Dari kedua
butt level, yang ada di sisi dangkal disebut tail gate dan yang ada di sisi dalam
termasuk cutter, self advancing support dan lainnya ditunjukkan pada gambar
C-1-29
13.
Drum cutter
termekanisasi
Head gate digunakan untuk jalan udara masuk dan lorong pengangkutan
batu bara, sedangkan tail gate digunakan untuk jalan udara buang dan
kerja sudah lama digunakan side chain conveyor, namun karena ada
masalah keausan trough, saat ini banyak digunakan double center chain
conveyor.
perawatan, maka ketebalan lapisan yang sesuai adalah sekitar 2~3m, namun
saat ini di luar negeri ada juga yang beroperasi pada ketebalan 4m.
C-1-30
sulit tidaknya pemeliharaan lapangan.
Kemudian, W cut method dan single cut method yang merupakan metode
fasilitas permuka kerja untuk ekstraksi batu bara kombinasi shield frame dan
drum cutter pada ekstraksi batu bara sistem lorong panjang (contoh Ikeshima
Coal Mine).
Jam operasi efektif drum cutter (hanya untuk pemotongan, tidak termasuk
pemuatan) untuk 1 gilir adalah 2~3 jam, dan kemajuan permuka kerja
Kondisi operasi
orang/hari
tercuci/hari.
C-1-31
Self advancing support ……….13 juta yen/frame × 200m/1,3m (lebar frame)
= 2.000.000.000
yen
= 200.000.000 yen
yen
yen
4.1 Tekanan Batuan Dan Penyanggaan Pada Permuka Kerja Ekstraksi Batu
Bara
ekstraksi batu bara sistem lorong panjang juga terjadi redistribusi tekanan di
zona bebas tekanan pada permuka kerja atau rongga (gua) tua. Jadi, di
dalam dinding batu bara di sebelah depan permuka kerja terjadi zona tekanan
Selain itu, di dekat pemukaan kerja, batuan bagian atas di dalam zona bebas
C-1-32
Zona
bebas
tekanan
Tekanan
meningkat
Permuka kerja adalah ruang kerja untuk ekstraksi batu bara yang harus
tahan terhadap tekanan batuan permuka kerja dan lagi dapat menyesuaikan
tambang batu bara tertentu, namun dalam hal ini terutama digunakan steel
prop dan kappe, atau self advancing support yang dapat dimanfaatkan
berulang-ulang dan lebih kuat dari pada kayu yang tidak dapat dimanfaatkan
kembali.
C-1-33
Dalam kesempatan ini, terutama akan dibahas mengenai steel prop dan
Apabila gaya angkatnya kurang, gaya topang juga akan kurang yang
atap.
Akan tetapi, untuk menahan batuan lepas (loose rock) pada atap
bagian atas kappe karena permukaan atap tidak rata, kappe menjadi
C-1-34
potongan kayu ganjalan.
barisan.
dicabut kembali.
dicabut pada waktu membongkar steel prop. Selain itu, jangan lupa
melepas kembali cotter pin dan shoe setelah steel prop didirikan. Hal ini
sesuai dengan penyusutan steel prop akibat tekanan batuan, agar dapat
di lapisan batu bara kemiringan sedang, apabila steel prop tidak didirikan
sehingga harus dipasangi pasak agar tidak lepas dari penopang kappe.
Selain itu, pada pemasangan steel prop harus diusahakan agar tidak
C-1-35
topang steel prop, sehingga sering merusak steel prop. Untuk
diperhatikan agar steel prop didirikan tegak lurus terhadap lapisan batu
bara.
umumnya, steel prop didirikan pada posisi 1/3 atau 1/4 panjang kappe,
C-1-36
(3) Memindahkan conveyor
(1) Steel prop yang digunakan harus yang sesuai dengan beban di permuka
kerja serta sistem kerja. Jangan sekali-kali menggunakan steel prop atau
prop yang daya topangnya tinggi, beban hanya bekerja pada steel prop
C-1-37
tersebut, sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Selain itu, penurunan
(4) Untuk mencegah pemburukan kondisi atap, jarak antar steel prop harus
dibuat sama, agar tekanan atap diterima secara merata dan besarnya
Begitu pula untuk barisan, kalau dibuat menjadi satu garis lurus, akan
Beban eksentrik ini tidak terjadi apabila steel prop didirikan tegak
C-1-38
miring, ternyata beban atap bisa memberikan tekanan kepada lapisan
Sudut pendirian tiang pada permuka kerja dengan steel prop dan kappe,
Pada gambar 16 berikut ditunjukkan satu contoh sudut pendirian steel prop
C-1-39
menjalankan pekerjaan di permuka kerja dengan lancar, tiap pekerjaan harus
secara teratur. Pada tiang sisa yang tidak dicabut akan bekerja tekanan
Selain itu, pada waktu menarik tiang yang tersisa, ada kemungkinan
tiang roboh atau ada batuan yang ambruk masuk, sehingga berbahaya.
Selain steel prop yang akan dicabut, diperiksa juga kondisi penyanggaan
steel prop di sekitarnya, kondisi atap dan kondisi ambrukan di gob, untuk
memastikan bahwa para pekerja berada di posisi yang aman. Selain itu,
(3) Ada kemungkinan ambrukan yang terjadi lebih besar dari pada cakupan
yang diperkirakan, oleh karena itu tempat pijakan kaki harus dirapikan dulu.
(4) Steel prop yang dicantoli lever block akan berbahaya kalau dapat bergerak
pada waktu lever block dikendalikan, oleh karena itu pastikan sudah cukup
kencang.
C-1-40
(5) Pada waktu mencabut tiang di bagian sesar atau atap yang tidak teratur,
adakalanya bekerja beban dari arah yang tidak disangka atau berpengaruh
Selain itu, adakalanya terkena beban tidak normal atau terpukul batuan
yang ambruk dari gob, jadi jangan lupa mendirikan steel prop pembantu di
dekat permuka kerja atau pada baris ke dua, serta memberi penguat (brace
sangat berguna.
banyak tenaga kerja yang dapat dikurangi. Selain itu, kestabilan sebagai
benda konstruksi juga meningkat, oleh karena itu dari segi peningkatan
C-1-41
Akan tetapi, belum tentu self advancing support ini dapat digunakan di
sembarang tempat. Pada tempat yang curam, atau melewati sesar atau ada
perubahan ketebalan lapisan yang diekstraksi, steel prop dan kappe lebih
adaptif.
produksi yang stabil pada ekstraksi batu bara sistem lorong panjang,
manajemen atap.
permuka kerja, dan menstabilkan atap besar di atas batuan ambruk yang
dari segi pemeliharaan atap, hal ini tergantung dari sifat atap langsung
C-1-42
rusaknya self advancing support dan mencuatnya lantai permuka kerja.
Selain itu, adakalanya dapat timbul tekanan udara pada waktu ambrukan
atap gob, sehingga perlu hati-hati pada waktu memulai menset permuka
kerja baru.
Apabila atap langsung terdiri dari batuan rapuh yang mudah ambruk
seperti serpih atau lapisan kombinasi serpih dan batu pasir, maka setelah
gob menjadi buruk dan sering mengundang tekanan besar lokal serta
terlalu tinggi, gaya topang self advancing support tidak dapat diteruskan
C-1-43
③ Mengencangkan self advancing support
Apabila ada sambungan slang atau katup-katup tiang besi yang tidak
baik, atau terdapat kebocoran oli, dapat timbul gejala kurangnya gaya
landasan
Apabila banyak serbuk batu bara yang menumpuk di atas kappe utama
atap.
Apabila pada atap di atas atau di sebelah depan self advancing support
C-1-44
Apabila pemasangan ganjalan tidak dilaksanakan segera atau tidak
berlapis-lapis.
3) Isi konkrit
h = H K −1
P ≧ 10 KHL
cukup (ton)
C-1-45
kerja harus lebih besar dari pada P ini.
faktor mesin.
gaya topang yang cukup. Dengan berjalannya waktu, atap akan turun,
C-1-46
Gambar 17 : Kurva Beban-Waktu untuk tiang besi self advancing support
4) Ekstraksi di permuka kerja ekstraksi batu bara yang atap dan lantainya
rapuh
Pengendalian atap permuka kerja ekstraksi batu bara adalah masalah yang
Pada dasarnya, baik untuk atap dan lantai yang kokoh maupun yang rapuh,
yang penting ekstraksi batu bara harus dilakukan dengan memajukan permuka
kerja sambil menjaga keadaan sebelum digali rongga di bawah tanah (tekanan
setimbang).
diambrukkan dengan tinggi yang cukup, dan beban atap di bagian atas gob
C-1-47
distabilkan di atas batuan yang telah ambruk, agar tidak terjadi penurunan atau
Akan tetapi, dibanding dengan ekstraksi batu bara pada atap dan lantai
yang kokoh, pada kasus atap dan lantai yang rapuh, penyangga akan
terbenam masuk ke atap dan lantai, sehingga tidak dapat diperoleh gaya
Oleh karena itu, pokok perhatian umum untuk permuka kerja ekstraksi batu
bara yang atap dan lantainya rapuh dapat diuraikan sebagai berikut : (di sini
terutama disebutkan untuk kasus penyanggaan dengan steel prop dan kappe)
support dari pada penyangga tiang besi tunggal (steel prop dan
kappe).
C-1-48
(3) Pada waktu memasang penyangga, apabila lantainya rapuh, digali
atasnya.
(4) Apabila butir (3) sulit dilaksanakan, berikan alas di bawah steel prop
(5) Apabila kondisi atapnya buruk, walau hanya bagian atap, secepatnya
dipotong dulu dengan pick atau alat lain, dan memperpanjang kappe.
(6) Pada waktu ujung kappe terlalu kosong, misalnya karena dinding batu
(7) Apabila batuan yang tumpah dari atap banyak, rentangkan papan tipis,
Sistem ini bisa dikatakan juga sebagai salah satu jenis penambangan
30~100kg/cm2 ke dinding batu bara dengan monitor dari jarak 10~15m, untuk
Laju aliran air semprot adalah 2~3m3/min, namun untuk lapisan batu bara
keras digunakan air bertekanan super tinggi 200~300 kg/cm2 dan jumlah air
Batu bara produk diangkut oleh aliran air di dalam trough dari baja yang
C-1-49
Kemudian batu bara dipisahkan menjadi bongkahan dan serbuk dengan
dalam pipa, atau seluruhnya diklasifikasi ukuran (sizing) untuk dialirkan keluar
sampai portal.
Produktifitas metode ekstraksi batu bara dengan tenaga hidraulik ini relatif
Standar jumlah tenaga kerja per permuka kerja adalah 5 orang, yang
(1) Atap dan lantai berkondisi baik, dan lagi kekelupasan batu bara
(2) Tidak terjadi gejala pemuaian permukaan lantai lorong akibat air.
(4) Gas yang timbul sedikit dan tidak ada bahaya swabakar.
Kelebihannya adalah :
C-1-50
Kekurangannya adalah :
(3) Sulit dilakukan pemusatan dan biaya listriknya tinggi karena harus
Metode ekstraksi batu bara dengan membor lapisan batu bara sekitar
baik.
Selain itu, ada juga metode penambangan pada highwall, yaitu dengan
menggali trench (parit) yang tegak lurus jurus batu bara, kemudian dari dalam
trench tersebut dibor ke arah jurus batu bara dengan menggunakan auger.
C-1-51