INDUSTRI
KIMIA
Bahan Baku
Bahan baku keramik ada beberapa macam, yaitu :
1. Kaolin
2. Kuarsa (Silika)
3. Fledspar
4. Lempung (Clay)
5. Karbon Aktif
1. Kaolin
Kaolin berasal dari bahasa China kaoling yang berarti
pegunungan tinggi.
kaolin.
Kaolin digolongkan dalam 2 type :
PROSES
BISCUIT FIRING
1. Drying
Proses drying merupakan awal dari proses biskuit firing. Pada proses ini green tile
disemprot dengan udara panas pada suhu 200o - 250o C. Proses ini dilakukan selama
17 menit dari total proses biscuit firing dengan panjang jalur 35,7 m.
2. Pre heating
Proses Pre heating adalah proses dimulainya green tile akan dibakar. Proses ini
diperlukan karena tidak mungkin green tile langsung diberi suhu yang sangat panas
karena akan mengakibatkan green tile patah/pecah. Suhu yang digunakan adalah
8000-10000C.
3. Firing
Merupakan hal utama dari biscuit firing. Disini green tile dibakar dengan suhu
yang paling tinggi untuk menyerap kadar air. Pada proses firing ini menggunakan
suhu sebesar 10100-10580C.
4. Colding
Colding merupakan proses kebalikan dari drying. Disini yang disemprotkan adalah
udara dingin yang berfungsi untuk menurunkan suhu tinggi yang ada pada biscuit
tile. Udara dingin ini akan membuat suhu biscuit tile turun menjadi 6500-4500C.
Kemudian biscuit tile yang keluar ditaruh di storage untuk kemudian diangkut
untuk proses selanjutnya.
Glaze Preparation
Proses glaze preparation ini merupakan proses awal sebelum
glaze application.
Bertujuan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat permukaan depan tile yang
bermotif atau memiliki suatu corak tertentu. Bahan-bahan
tersebut adalah untuk mempersiapkan engobe, glasur, dan
pasta yang akan digunakan pada proses glaze application.
a.Engobe, berfungsi untuk menghubungkan dan menyatukan
antara body dengan glasur, diletakkan pada lapisan
pertama. Selain itu, juga berfungsi untuk penahan air yang
datang dari bagian belakang tile sehingga tidak tembus ke
bagian depan.
Formula dasar engobe : clay, kaolin, slika, dll.
b. Glasur / Glaze
Glasur merupakan bahan yang melapisi keramik dan sebagai warna
dasar dari keramik serta mengatur tingkat kilapan dan keramik.
Bahan untuk glasur banyak mengandung frit.
Formula dasar : FJ 328, FAT 40477, dll
c. Pasta
Pasta digunakan untuk memberikan warna pada motif yang
digunakan. Pasta dibuat dengan mesin mikronet untuk rotocolor
jam. Sedangkan untuk printing 2 jam.
Formula dasar : inkoil/minyak, bentoinite, PS 98, dll.
d. Ball Mill
Bahan-bahan yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke ball
mill untuk digiling selama 10 13 jam. Penggilingan dilakukan
dengan bantuan alubit sperti yang terdapat pada ball mill, body
preparation, dengan kecepatan tertentu. Kemudian dicampur
dengan air sebanyak 32% dari total berat kering material.
e. Pengecekan
Pengecekan yang dilakukan untuk gkasur, engobe, dan
pasta meliputi pengecekan terhadap density, viscosity,
residu serta pengecekan secara visual.
Pada proses kerja Glaze Preparation setelah dimiling di
ball mill dilakukan pengecekan, antara lain : colour,
surface, glossiness, autoclaf.
Glaze Application
Proses Glaze Application ini merupakan proses
pengaplikasian glasur, engobe, pasta pada biscuit tile.
Glasur/engobe/pasta yang digunakan berasal dari glaze
preparation.
Biscuit tile berasal dari biscuit kiln yang ditampung pada
biscuit storage.
Pada proses single firing dilakukan secara direct yaitu setelah
biscuit tile keluar dari mesin press langsung masuk ke mesin
drier lalu keluar dari dreier masuk ke glazing line.
Gloss Firing / Kiln
Proses Gloss Firing ini merupakan proses yang paling
penting karena pada tahapan inilah proses pembentukan
keramik yang sesungguhnya terjadi.
Proses gloss kiln adalah proses pembakaran tile yang telah
diaplikasikan untuk mematangkan glasur. Temperatur dan
lamanya pembakaran akan sangat mempengaruhi kualitas tile
yang dihasilkan.
Pembakaran terjadi di roller kiln, yang terbagi atas 43 tahap,
panjang 90,3 meter, lembar 2,5 meter dengan cycle / lama
pembakaran 30 menit.
Pembakaran dilakukan dari dua arah yaitu atas dengan bawah
dari green tile.
Proses Glaze Application
Sorting and Packing
Proses ini merupakan proses inspeksi dan kemudian
finishing terakhir dari tile sebelum dikirim ke
konsumen dan pasar.
Disini sudah tidak dilakukan pembenaran produk
melainkan hanya pelaporan jika terjadi defect yang
terlalu fatal untuk mencegah terjadinya lagi untuk
proses selanjutnya.
Pengolahan Limbah
Salah satu limbah dari industri keramik adalah adanya sisa
pemakaian gypsum pada proses glasir keramik. Gypsum ini
merupakan limbah padat yangcukup banyak dan belum
dimanfaatkan.
Kemudian dilakukan analisis untuk memurnikan gypsum ini
agar dapat dimanfaatkan. Pemurnian dan pengaktifan gypsum
ini dilakukan secara kimia fisika, melalui pencucian dan
pelarutan bahan pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-
5, sedangkan pengaktifan dilakukan dengan pemanasan pada
suhu 160-170 derajat C.
Hasil pemurnian dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X,
analisa kimia basah dan uji fisika dibandingkan dengan gypsum
standar. Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifanmemberikan
sifat yang layak untuk dipakai kembali.
TERIMA KASIH