Kelas : VII-1
Proses pembuatan keramik sangat berbeda dengan membuat kerajinan kertas , logam maupun
lainnya. Hal ini di karenakan di perlukan keahlian tertentu dalam proses pengolahannya..Tahapan
proses dalam pembuatan keramik saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang
baik akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya , kesalahan di tahapan awal
proses akan menghasilkan produk yang kurang baik juga. Ada beberapa proses dalam pembuatan
keramik :
2. Pengolahan bahan
Mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi baham badan keramik
yang siap pakai.
Penimbunan,
bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu. Selama dalam penimbunan, lempung ini
diberikan air, jika perlu direndam dalam air. Hal ini perlu dilakukan agar partikel-partikel yang semula
di bawah dan kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. Selain itu juga untuk
melarutkan garam sulfat yang merugikan.
Penggilingan
Untuk lempung yang berbentuk bongkahan yang keras, sebelum di timbun digiling terlebih dahulu.
Penggilingan bisa dilakukan dengan penumbukan atau menggunakan ballmill yang dasarnya
berlubang-lubang untuk mendapatkan susunan besar butir yang lebih sama. Selama penggilingan di
dalam alat ini, bahan ditambah dengan air sambil digiling. Untuk mendapatkan lempung yang lebih
baik lagi, dilakukan penggilingan lagi di pugmill (mixer). Selesai dari pugmill, bahan diolah lagi di
dalam extruder. Di dalam alat ini lempung diaduk dan ditekan, sehingga dihasilkan lempung yang
benar-benar padat berbentuk kolom segi empat atau bulat.
Tahap akhir adalah pengulian . Pengulian bertujuan untuk menyamakan masa badan tanah liat yang
bertujuan untuk membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin masih terjebak . Massa
badan keramik yang telah diuli, di simpan dalam wadah tertutup , kemudian diperam agar
mendapatkan hasil maksimal.
3. Tehnik cetak.
Cara ini biasanya dilakukan dengan membuat cetakan dari gips yang telah dibakar dan dengan cara
mencetak tersebut dapat dibuat produk yang sama. Selain itu,juga memungkinkan untuk membentuk
benda-benda yang sulit dibentuk dengan cara tangan atau mesin. Lempung yang berbentuk bubur
halus sekali dan berbentuk lumpur cair biasanya terdiri dari susunan butiran yang halus sekali.
Kandungan air dalam lempung ini 12 50 %
6. Pembakaran
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk yang keras, cukup kuat menahan
beban, tahan air, padat dan tahan terhadap pengaruh cuaca lainnya.
Proses yang terjadi pada keramik selama pembakaran terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
Proses penguapan air sisa pengeringan. Jumlah air yang terkandung di dalam bahan mentah
keramik setelah pengeringan 3 10 %. di awal pembakaran, perlu dilakukan pengeringan
airi, pembakaran dilakukan secara perlahan-lahan dengan suhu relatif rendah ( 40 150C )
untuk menghindari penguapan secara mendadak yang menyebabkan benda retak. Kenaikan
suhu pembakaran biasanya diatur antara 5 atau 10C/jam.
Tahap Penguapan air mineral. Pada umumnya air yang terkandung di dalam masa lempung
tidak lepas pada suhu di bawah 200C dan umumnya lepas pada suhu di atas 500C
700C. Pada tahap ini, benda keramik menjadi lebih berpori dan kurang kuat.
Tahap Pembakaran Cepat. Pada tahap ini dimaksudkan agar terjadi sedikit peleburan pada
dinding partikel lempung sehingga partikel satu dengan yg lainnya melekat. Untuk beberapa
produk keramik yang memerlukan penyerapan air rendah, maka dilakukan peleburan lebih
lanjut sehingga pori-pori yang ditinggalkan air bebas maupun air mineral menjadi tertutup.
2. Tungku Kontinu
Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti) kecuali produksi berhenti. Proses pembakaran
berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, dan hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu
tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :
a. Tungku kamar, dikenal dengan tungku Hofman. Berbentuk lorong yang bersekat-sekat menjadi
beberapa ruangan. Dengan tungku ini hasil produksi cukup besar, dimana 1 kamar
menghasilkan 3500 bata dan lebih hemat bahan bakar. Umumnya dipakai untu produksi
keramik bangunan skala besar (bata & genteng).
b. Tungku terowongan. Berbentuk terowongan yang beratap. Pemabakaran dari samping, masa
yang dibakar berjalan melalui lorong ini dengan kereta/lori. Jenis tungku ini termasuk modern
untuk saat ini dg bahan bakar cair atau gas. Umumnya dipakai untuk produksi keramik halus,
produk-produk keramik missal yang mutu dan harganya tinggi seperti produk sanitair.
Setiap proses pembuatan keramik akan menentukan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu
kecermatan dan ketelitian dalam melakukan proses demi proses sangat diperlukan untuk menghasilkan
produk yang memuaskan.