Bpk Miskawi
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Bustanul arifin{228720100271}
Hafidul Hasan{228720100171}
M Syaiful Huda {228720100141}
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna karena keerbatasan pengetahuan kami maupun pengalaman kami oleh
karena itu kami selaku penulis mengharapkan kriik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Penyusun
Kelompok 3
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum sampai pada tahap historiografi, terlebih dahulu fakta sejarah tersebut
digabung-gabungkan (disintesakan) berdasarkan subjek kajian. Tahap ini
merupakan tahap penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah disaring dan
diidentifikasi melalui proses kritik ekstern dan intern yaitu berupa fakta. Fakta
yang telah didapatkan tersebut kemudian disusun, diolah, dan ditafsirkan oleh
peneliti sehingga peneliti dapat menguji kebenarannya. Setelah kebenaran
didapatkan, maka peneliti menggabungkan atau merekonstruksi fakta tersebut
menjadi sebuah satu kesatuan yang dibantu dengan “historical thingking”. Hal
tersebut dilakukan dengan memikirkan kembali masa lalu seolah-olah peneliti
mengalami dan menjadi pelaku pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu
tersebut. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran tentang permasalahan
yang dikaji.
3
o Interpretasi pluralistic, dimunculkan oleh filsuf abad XIX yang mengemukakan
bahwa sejarah akan mengikuti perkembangan-perkembangan
social,budaya,politik,dan ekonomi yang menunjukkan pola peradaban yang
bersifat multikompleks
Tahap selanjutnya dari proses penelitian ini adalah historiografi. Kegiatan tersebut
merupakan tahap paling akhir dari metode penelitian sejarah. Penulis memaparkan
seluruh hasil penelitian dalam bentuk tulisan karya ilmiah. Menurut Ismaun
(2005: 28), Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang
peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu yang disebut sejarah.
Historiografi juga menggambarkan pemikiran penulis yang diawali dengan tahap
heuristik, kritik sumber, hingga interpretasi yang merupakan hasil penelitian di
lapangan yakni tentang Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson
Mandela (1994 – 1999).
Cukup jelas bahwa hal yang membedakan penulisan sejarah dengan penulisan
ilmiah bidang lain ialah penekanannya pada aspek kronologis
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode sejarah merupakan cara atau teknik dalam merekontruksi peristiwa masa
lampau, melalui empat tahapan kerja,yaitu heuristik (pengumpulan sumber), kritik
sumber (eksternal/bahan dan internal/isi),interprestasi (penafsiran),dan
historiografi (penulisan kisah sejarah).
Daftar Rujukan
5
Sjamsudin, H. 1994. Metodologi Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.