Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INFAQ DAN SEDEKAH DI JALAN ALLAH DALAM QUR’AN SURAH


AL-FAJR AYAT 15-18 DAN SURAT AL-BAQOROH AYAT 254 DAN 261
SERTA HADIST RIWAYAT BUKHARI MUSLIM DARI ABU
HURAIRAH TENTANG INFAK DI JALAN ALLAH SWT

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Al Qur’an Dan Hadits

Dosen Pengampu:

Ustadz Abdul Fattah, M. Th.I.

Disusun Oleh:

Rachmad Hidayat (210101110041)

M. Hikmal Alamsyah (210101110147)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN AL QUR’AN DAN HADITS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah berjudul “Infaq Dan Sedekah
Di Jalan Allah Dalam Qur’an Surah Al-Fajr Ayat 15-18 Dan Surat Al-Baqoroh
Ayat 254 Dan 261 Serta Hadist Riwayat Bukhari Muslim Dari Abu Hurairah
Tentang Infak Di Jalan Allah Swt” dengan lancar. Adapun tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Al Qur’an
dan Hadits. Selain itu, makalah ini disusun agar dapat menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penyusun.

Sholawat serta salam tetap kita haturkan kepada Nabi besar Nabi
akhiruzzaman yaitu Nabi Muhammad SAW, yang mana telah menuntun kita dari
zaman yang gelap gulita menuju jalan terang benerang yakni addinul islam wal
iman.

Selanjutnya, kami sampaikan banyak terima kasih kepada Ustadz Abdul


Fattah, M. Th.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Al Qur’an dan
Hadits yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan makalah
ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kekurangan dan kekhilafan yang kurang berkenan bagi para pembaca. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 13 Maret 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
1.1 Pengertian Infaq................................................................................................ 5
1.2 Hadist tentang infak ......................................................................................... 7
1.3 Hikmah Infak .................................................................................................... 8
1.4 Hadist tentang sedekah..................................................................................... 8
1.5 Hikmah sedekah ................................................................................................ 9
BAB III............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
Kesimpulan .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an sebagai penunjuk jalan dan petunjuk bagi manusia yang


beragama islam, dan kegiatan keagamaan dan dalam hubungan sosial (muamalah),
Al-Qur'an selalu menjadi obyek kajian intensif sejak awal abad ke-16. Masalah ini
yang ditandai dengan generasi ide-ide yang berbeda Ulama (mufasir) untuk
mempelajari Al-Qur'an yang berimplikasi pada kelahiran beberapa buku tafsir
dengan warna dan pendekatan yang berbeda serbaguna Salah satu bidang studi Al-
Qur'an adalah Menjadi tanggung jawab mufasir untuk dianalisa terkait lebih dalam
Pemilik yang merupakan pengelola properti Allah SWT, baik sebagai tanggung
jawab pribadi dan bentuk solidaritas sosial. Tuhan Allah memberikan kekayaan
sebagai dasar kehidupan bagi seluruh umat manusia sehingga harus dikontrol
dengan baik untuk itu perlindungan kepentingan bersama.1

Infaq dan sedekah yang menjalankan adalah manusia maka oleh karena itu
manusia adalah elemen yang sangat penting dalam jalan atau tidaknya infaq dan
sedekah terhadap manusia yang kurang mampu, maka agama islam telah
mengajarkan kita untuk ingat terhadap saudara kita yang kurang mampu karena
sedikit dari harta kita adalah milik mereka.2

Berdasarkan hal-hal tersebut maka dalam makalah ini kita penulis akan
membahas tentang infaq dan sedekah allah dalam qur’an surah al-fajr ayat 15-18
dan surat al-baqoroh ayat 254 dan 261 serta hadist riwayat bukhari muslim dari abu
hurairah tentang infak di jalan allah swt.

1
Rosmini, Falsafah Infak Dalam Perspektif Al-Qur’an (Makasar: Madania, 2016), 69.
2
Ahmad Syafiq, Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam Menunaikan Zakat, Infaq,
Sedekah, Dan Wakaf (ziswaf) (Kudus: ziswa, 2018), 363.

3
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana infaq dan sedekah di jalan allah dalam qur’an surah al-fajr ayat 15-
18 dan surat al-baqoroh ayat 254 dan 261.
2. Bagaimana hadist riwayat bukhari muslim dari abu hurairah tentang infak di
jalan allah swt.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaiman infaq dan sedekah di jalan allah dalam qur’an
surah al-fajr ayat 15-18 dan surat al-baqoroh ayat 254 dan 261.
3. Untuk mengetahui Bagaimana hadist riwayat bukhari muslim dari abu hurairah
tentang infak di jalan allah swt.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Infaq

Infak berasal dari kata anfaqa-yunfiqu yang artinya membelanjakan atau


membiayai yang berhubungan dengan perintah-perintah Allah. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia infak adalah pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya
(selain zakat wajib) untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah, infak adalah
mengeluarkan atau memberikan sebagian dari harta atau pendapatan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam.

Infak berbeda dengan zakat, infak tidak mengenal istilah nisab dan jumlah
yang ditentukan secara hukum tetapi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Dan penerimanya pun tidak ditentukan sebagaimana zakat. Infak dapat diberikan
kepada mustahik zakat dan selain mustahik zakat seperti keluarga dan kerabat,
bahkan untuk membiayai kebutuhan diri sendiri

Lebih luas lagi pengertian sedekah, meliputi harta dan jasa, bahkan seyum
pun sebagai sedekah. Membuang ranting atau duri dari jalan pun sedekah. Infak dan
sedekah hendaklah dengan harta yang baik. Firman Allah SWT dalam surat Al-Fajr
ayat 15-18

١٥ – ‫سانُ اِذَا َما ا ابت َٰلىهُ َربُّهٗ فَا َ اك َر َمهٗ َونَعَّ َمهٗ ۙٗ فَيَقُ او ُل َربِ آْي ا َ اك َر َم ِۗ ِن‬ ِ ‫فَا َ َّما ا‬
َ ‫اْل ان‬

Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya


dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”

َ ‫َوا َ َّما ْٓ اِذَا َما ا ابت َٰلىهُ فَقَدَ َر‬


١٦ – ‫علَ اي ِه ِر ازقَهٗ ەۙٗ فَيَقُ او ُل َربِ آْي اَهَان ِۚ َِن‬

Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia


berkata, Tuhanku telah menghinaku

5
١٧ – ‫ك َََّّل بَ ال َّْل ت ُ اك ِر ُم اونَ االيَتِي ۙٗ َام‬

Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim.

َ َ‫َو َْل ت َحٰٰۤ ض اُّون‬


َ ‫ع ٰلى‬
١٨ – ‫ط َع ِام االمِ اس ِكي ۙٗ ِان‬

Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin.

Dalam QS. Al- Fajr (89): 15-16 dijelaskan bahwa kecenderungan manusia
merasa mulia dengan rezeki yang diberikan Allah Swt, padahal tidaklah demikian,
sesungguhnya harta itu hanyalah ujian dan cobaan bagi mereka. Dan begitu pula
sebaliknya, jika mereka diberi kesempitan rezeki, mereka menganggap Allah Swt.
menghina mereka. Padahal tidaklah demikian, sesungguhnya Allah memberi rezeki
kepada siapapun yang disukai-Nya dan tidak disukai-Nya. Begitu pula Allah Swt.
menyempitkan rezeki kepada siapapun yang disukai-Nya dan tidak disukai-Nya.

Dalam menghadapi dua kondisi seperti itu hendaklah manusia hanya


bergantung kepada Allah. Jika diberi keluasan rezeki hendaklah ia bersyukur. Dan
jika dalam kesempitan rezeki hendaklah ia bersabar tanpa menyalahkan siapapun.
Selanjutnya dalam QS. Al- Fajr (89): 17-18 Allah Swt. mengisyaratkan agar
manusia memuliakan dan menyayangi anak yatim. Memperlakukan mereka dengan
baik, sebagaimana

Dalam hadis riwat Ibnu Majah dari Abi Hurairoh Rasulullah Saw.
bersabda:”Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang di dalamnya ada
anak yatim yang diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang Islam yang di
dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat”.

Betapa mulianya orang-orang yang menyayangi anak yatim. Kelak Mereka


akan berdampingan bersama Rasulullah Saw. Rasulullah Saw. bersabda dalam
hadis riwayat Bukhari dari Abu Sahl bin Sa’ad : “Aku dan orangorang yang

6
memelihara anak yatim di surga seperti ini, Beliau menunjukkan jari telunjuk dan
jari tengah serta merenggangkan keduanya”.

Selanjutnya dalam QS. Al- Fajr (89): 18 Allah Swt. memperingatkan agar
manusia saling menyeru, saling mengingatkan untuk menyeru memberi makan
orang miskin. Orang-orang yang tidak menyantuni anak yatim dan tidak menyeru
memberi makan orang miskin termasuk pendusta agama.

‫ِف ِل َمن‬
ُ ‫ض ٰـع‬ َّ ‫س ٍۢنبُلَ ٍۢة ِم ۟ائَةُ َحب ٍَّۢة ِۗ َو‬
َ ُ‫ٱَّللُ ي‬ ُ ‫سنَابِ َل فِى ُك ِل‬
َ ‫س اب َع‬ ‫ٱَّلل َك َمث َ ِل َحبَّة أ َ ٍۢنبَت ا‬
َ ‫َت‬ َ ‫َّمث َ ُل ٱلَّذِينَ يُن ِفقُونَ أ َ ام ٰ َولَ ُه ام فِى‬
ِ َّ ‫سبِي ِل‬
٢٦١ ‫علِي ٌم‬ َّ ‫شا ْٓ ُء ِۗ َو‬
َ ‫ٱَّللُ ٰ َو ِس ٌع‬ َ َ‫ي‬

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji
yang menumbuhkan tujuh buah tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.3

Maksud dari ayat ini adalah ketika kita berinfak untuk orang lain, maka
Tuhan akan membalasnya berkali-kali lipat. Ini adalah contoh
orang menginfakkan hartanya untuk motivasi mendapatkan ridha Allah dan balasan
yang baik dari-Nya, seperti orang menabur benih di tanah yang sangat subur.
Kemudian biji itu menghasilkan tujuh bulir (tangkai) sekaligus, yang menghasilkan
seratus biji. Hal ini dapat kita lihat pada tanaman yang berbiji seperti jagung,
gandum, beras, dll.

1.2 Hadist tentang infak

Imam Bukhari, Ahmad, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah
RA, ia berkata bahwa rasulullah SAW bersabda dengan menyampaikan Firman
Allah yang berbunyi:

Bagus Setiawan, Infaq Dalam Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 261 (Bandung:
3

Islamic Banking, 2015), 61.

7
“Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam!,
berinfaklah, niscaya Aku akan menafkahimu.” ( HR. Bukhari, Ahmad, dan Ibnu
Majah ).

Jika seorang hamba mengeluarkan harta di jalanNya, maka ia tidak pelru


merasa khawatir akan kekurangan rezekinya. Krena Allah telah berjanni untuk
memberikan rezeki apabila hamba tersebut telah berinfaq.

1.3 Hikmah Infak

Hikmah memiliki makna manfaat yang dapat dirasakan secara langsung


maupun tidak langsung. Perbedaan hikmah dan syariah adalah bahwa merupakan
kewajiban mendasar dimana seseorang memiliki kewajiban hukum untuk
melakukan ibadah. Sedangkan kalau hikmah ini memiliki manfaat yang bersifat
relatif4. Diantara hikmah dari infaq dan sedekah adalah sebagai berikut :

1. Sarana pembersih jiwa, seperti dapat mensucikan hati dan jiwanya


dari sifat kikir, menghindarkan dari tamak dan kecintaan yang
sangat terhadap dunia.
2. Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat yang
telah Allah berikan kepada kita.
3. Realisasi kepedulian sosial, infaq berfunsgi sebagai pembina dari
kelembutan hati seseorang terhadap sesama.

1.4 Hadist tentang sedekah

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan
Ibnu Hujr mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far

4
Mustakim, Arini, Zakat, Infak, dan Shadaqah Sebagai Ketaatan Kepada Allah dan
Rasulullah SAW (Bandung: Gunung Djati Conference Series, 2022), 73.

8
dari al-A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬
bersabda, "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang
memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya.
Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan
mengangkat derajatnya” (HR.Muslim No. 4689).

1.5 Hikmah sedekah

Hikmah adalah suatu kemanfaaatan yang dapat diambil dari suatu peristiwa,
kejadian atau perbuatan. Dalam hal ini bersedekah tentu memberikan hikmah yang
dapat dirasakan di dunia dan akhirat apabila dilakukan dengan rasa ikhlas dan hanya
mengharap ridha Allah SWT.

Hikmah-hikmah sedekah antara lain:

1. Menambah ketaatan kepada Allah Sedekah merupakan salah satu


bentuk perbuatan ihsan, yang mana ihsan sendiri ialah berbuat baik
untuk diri sendiri maupun orang lain agar tercipta kehidupan yang
adil, Makmur, sejahtera dan tercapainya hablumminallah dan
hablumminannas. Dengan bersedekah maka kita telah melakukan
kebaikan kepada diri sendiri karena sedekah bisa membersihkan
jiwa dan harta, lalu sedekah juga sangat bermanfaat bagi orang lain
yang membutuhkan. Berbuat baik seperti sedekah maka orang
tersebut telah berupaya mendekatkan diri kepada Allah, dan secara
otomatis ia telah menambah ketaatan kepada Allah.
2. Dosa akan dihapus oleh Allah Dengan menghapus dosa dan sudah
di sebagaimana sabda nabi Muhammad saw dalam hadis yang
diriwayatkan oleh tirmidzi bahwasanya sedekah dapat menghapus
dosa-dosa laksana air dapat memadamkan api.
3. Mendapat balasan yang berlipat ganda Seseorang yang bersedekah
dengan ikhlas maka akan diberikan pahala dan balasan yang berlipat
ganda oleh Allah. Bersedekah tidak akan mengurangi harta, justru
dengan bersedekah bisa mendatangkan berbagai rezeki. Rezeki tidak

9
hanya tentang harta, namun juga rezeki kesehatan, keselamatan dan
kebahagian.
4. Menyembuhkan penyakit Dalam hadist diriwayatkan oleh ath-
thabrani bahwasanya hendaknya seorang memeliharanya hartanya
dengan cara mengeluarkan zakat kemudian hendaknya seseorang
mengobati penyakitnya dengan cara bersedekah dan seseorang
mencegah musibah hendaknya membaca doa.
5. Mendapat perlindungan di hari kiamat Sesuai dengan sabda Nabi
Muhammad dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Abu
Hurairah bahwa ada tujuh golongan yang kelak mendapat naungan
atau perlindungan pada hari kiamat, salah satunya adalah orang yang
besedekah dengan tangan kanannya dan menyembunyikannya
sampai tangan kirinya tidak mengetahuinya. Artinya adalah
bersedekah itu harus didasari rasa ikhlas tanpa adanya rasa riya’.
6. Dijauhkan dari panasnya api neraka Nabi Muhammad
memerintahkan kita untuk menjaga dari api neraka meski hanya
dengan sedekah sebiji kurma, artinya sedekah sedikit apapun
mampu menjauhkan kita dari panansnya api neraka.5

5
Teguh Saputra, Hikmah Sedekah Dalam Al-Qur’an dan Hadits (Bandung: Gunung Djati
Conference Series, 2022), 351.

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pengertian Infaq Infak berasal dari kata anfaqa-yunfiqu yang artinya


membelanjakan atau membiayai yang berhubungan dengan perintah-perintah
Allah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia infak adalah pemberian sumbangan
harta dan sebagainya selain zakat wajib untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah,
infak adalah mengeluarkan atau memberikan sebagian dari harta atau pendapatan
untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam. Infak berbeda
dengan zakat, infak tidak mengenal istilah nisab dan jumlah yang ditentukan secara
hukum tetapi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mustakim, d. A. (2022). Zakat, Infak, dan Shadaqah Sebagai Ketaatan Kepada


Allah dan Rasulullah SAW. Gunung Djati Conference Series, 73.

Rosmini, F. I.-Q. (2016). Falsafah Infak Dalam Perspektif Al-Qur’an. Madania, 69.

Saputra, T. (2022). Hikmah Sedekah Dalam Al-Qur’an dan Hadits. Gunung Djati
Conference Series, 361.

Setiawan, B. (2015). Infaq Dalam Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 261.
Islamic Banking, 61.

Syafiq, A. (2018). Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam Menunaikan Zakat,


Infaq, Sedekah, Dan Wakaf (ziswaf). Ziswa, 363.

12

Anda mungkin juga menyukai