Anda di halaman 1dari 14

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI DAN

YANG AKAN DATANG


(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Kapita
Selekta Pendidikan Islam)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I (KELAS A)

MARIANTI ANDRIANI (413010022)


ASTUTI ROHANA (413010005)
AMNIKU (413010002)

PROGRAM STUDI TARBIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2016
KATA PENGANTAR





Puji yukur kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Kapita Selekta Pendidikan Islam dengan
judul Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang Akan Datang dengan
baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan .

Ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Kapita


Selekta Pendidikan Islam, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian
makalah ini.

Demikian makalah Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang


Akan Datang penulis susun dengan sebaik mungkin. Semoga bermanfaat untuk
kita semua. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam upaya meningkatkan mutu makalah kami selanjutnya .

Baubau, 03 Mei 2016

Penyusun

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3


A. Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang Akan -
Datang ....................................................................................... 3
B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu ......... 7

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10


A. Kesimpulan ............................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Pendidikan Islam dipergunakan dalam dua hal, yaitu: satu,


segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau lembaga untuk menanamkan
nila-nilai Islam dalam diri sejumlah siswa, Dua, keseluruhan lembaga
pendidikan yang berdasarkan segenap program dan Kegitannya atas
pandangan dan nilai-nilai Islam.

Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, pendidikan Islam


mempunyai peran yang sangat signitifikan di Indonesia dalam pengembangan
sumberdaya manusia dan pembangunan karakter, sehingga masyarakat yang
tercipta merupakan cerminan masyarakat Islami. Dengan demikian Islam
benar-benar menjadi rahmatan lil-alamin, rahmat bagi seluruh alam.

Namun hingga kini pendidikan Islam masih saja mengadapi


permasalahan yang komplek, dari permasalah konseptual-teoritis, hingga
persoalan operasional-praktis. Tidak terselesaikannya persoalaan ini
menjadikan pendidikan Islam tertinggal dengan lembaga pendidikan lainnya,
baik secara kuanitatif maupun kualitatif, sehingga pendidikan Islam terkesan
sebagai pendidikan Kelas dua . Tidak heran jika kemudian banyak dari
generasi muslim yang justru menempuh pendidikan di lembaga pendidikan
non Islam.

Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan


masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, dari persoalan filosofis,
hingga persoalan metodologis. Disamping itu, pendidikan Islam menghadapi
masalah serius berkaitan dengan perubahan masyarakat yang terus menerus
semakin cepat, lebih-lebih perkembangan ilmu pengetahuan yang hampir-
hampir tidak memperdulikan lagi system suatu agama.

1
Kondisi sekarang ini, pendidikan Islam berada pada posisi
determinisme historik dan realisme. Dalam artian bahwa, satu sisi umat Islam
berada pada romantisme historis di mana mereka bangga karena pernah
memiliki para pemikir-pemikir dan ilmuan-ilmuan besar dan mempunyai
kontribusi yang besar pula bagi pembangunan peradapan dan ilmu
pengetahuan dunia serta menjadi transmisi bagi khazanah Yunani, namun
disisi lain mereka menghadapi sebuah kenyataan, bahwa pendidikan Islam
tidak berdaya dihadapkan kepada realitas masyarakat industri dan teknologi
modern.

Sistem pendidikan Islam yang ada hanya mengerjakan Ilmu-ilmu agama


saja. Di sisi lain, generasi muslim yang menempuh pendidikan diluar sitem
pendidikan Islam hanya mendapatkan porsi kecil dalam hal pendidikan Islam
atau bahkan sama sekali tidak mendapatkan ilmu-ilmu keIslaman.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang akan


datang?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang


akan datang

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Problematika Pendidikan Islam Masa Kini dan Yang Akan Datang

Agama Islam dapat membawa nilai-nilai dan norma-norma kewahyuan


bagi kepentingan hidup manusia di atas bumi, bila diinternalisasikan ke dalam
pribadi melalui proses kependidikan yang konsisten dan terarah pada tujuan.

Oleh karena itu pendidikan Islam memerlukan konsep-konsep yang


pada gilirannya dapat dikembangkan menjadi teori-teori teruji dan praksisasi
di lapangan operasional. Bila pendidikan Islam telah menjadi ilmu yang ilmiah
dan alamiah maka ia akan berfungsi sebagai sarana pembudayaan manusia
yang bernafas Islam yang lebih efektif dan efisien.

Namun akhir-akhir ini akibat perubahan sosial diberbagai sektor


kehidupan umat manusia, beserta nilai-nilainya ikut mengalami pergeseran
yang belum mapan. Sehingga Islam harus mengubah strategi dan taktik
operasional. Strategi dan takti Islam tersebut harus lebih efektif dan efisien
artinya pedagogis, sosiologis dan kultural. Hal ini mengacu pada pada potensi
Islam yang keduanya fenomena berkembang yaitu:

a. Potensi psikologis dan pedagogis


b. Potensi potensi menusia sebagai kholifah

Pandangan modern dari seorang ilmuan muslim DR.Muhammad S.A


Ibrahimy (Bangladesh) mengungkapkan bahwa jangkaun pendidikan Islam
sangatlah luas. Nafas keIslaman dalam pribadi seorang muslim merupakan
elane vitale yang menggerakkan prilaku diperkokohkan dengan ilmu
pengetahuan yang luas sehingga ia mampu memberikan jawaban yang tepat
dan berguna terhadap tantangan perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh
karena itu Islam lebih bersikap lentur terhadap perkembangan kebutuhan umat
manusia dari waktu ke waktu. Hal ini karena pendidikan Islam juga membina

3
dan mengembangkan pendidikan agama, di mana titikberatnya terletak pada
internalisasi nilai iman, Islam dan ihsan dalam pribadi muslim yang berilmu
pengetahuan luas.

1. Sistem Pendekatan dan Orientasi

Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah
lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
(QS.Al-Israa:81)

Pendekatan pendidikan Islam memandang bahwa bahwa kebenaran


Islam yang mutlak pasti mampu mengalahkan kebatilan yang merajalela
diluar kehidupan Islam berdasarkan dalil di atas.namun kebenaran mutlak
sebenarnya mampu berkembang sepenuhya di masyarakat bila
parapenganutnya berusaha keras dan tepat sasaran melalui sistem dan
metode yang efektif dan efisien.

Efektifitas dan efisien Islam menuntut kita untuk menerapkan


berbegai rekayasa dan rekadaya yang didasari oleh ilmu pengetahuan
teoritis dan praktis sesuai dengan sasaran yang digarap. Karena pendidikan
Islam masa kini dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih berat dari
tantangan yang dihadapi pada masa permulaan penyebaran Islam. Hal ini
diakibatkan oleh permintaan yang bertambah (rising demand) manusia
semakin kompleks pula, kejiwaannya semakin tidak mudah di beri nafas
agama.

Orientasi pedidikan Islam dalam zaman teknologi masa depan


perlu diubah pula baik mengenai sistem dan metode. Nafas keIslaman
dalam pribadi seorang muslim merupakan elane vitale yang menggerakkan
prilaku diperkokohkan dengan ilmu pengetahuan yang luas sehingga ia
mampu memberikan jawaban yang tepat dan berguna terhadap tantangan

4
perkembangan ilmu dan teknologi. Justru pendidikan Islam membawakan
prinsip dan nilai-nilai absolutisme yang bersifat mengarahkan tren
perubahan sosiokultural.

Jika kita melihat kelembagaan pendidikan Islam merupakan


subsitem dari sistem masyarakat atau bangsa. Dalam operasionalisasinya
selalu mengacu dan tanggap pada kebutuhan perkembangan masyarakat.
Hal ini untuk menghindari timbulnya kesenjangan sosiokultural. Dan
untuk mengetahui adanya antara lembaga pendidikan dan masyarakat yang
berkenaan dengan kebutuhan yang meningkat ialah dengan melakukan
assement.

Pada era masa kini dan yang akan datang, pandangan terhadap
penghargaan nilai kemanusiaan semakin concerned dari para perencana
pembaruan, menghindari meluasnya dominasi robot-robot teknologi yang
berkelamjutan tidak menentu.

2. Pengaruh Sains dan Teknologi Canggih

Sebagaimana kita ketahui bahwa dampak positif dari kemajuan


teknologi sampai kini adalah bersifat fasilitatif. Sedangkan dampak negatif
dari teknoogi telah menampakkan diri. Pada prinsipnya berkekuatan
melemahkan mental spiritual atau jiwa yang sedang tumbuh berkembang
dalam berbagai bentuk penampilan dan gaya. Namun proses
menginternalisasikan dan mentransformasikan nilai-nilai iman dan takwa
kedalam lubuk hati manusia sampai kini masih belumterdapat teknologi
transformasi nilai-nilai spiritual.

Di arena, pembenturan antar-nilai sekuler dan nilai absolutisme


tuhan akibat rentanya pola fikir manusia teknologis yang pragmatis
relativistis inilah pendidikan Islam harus hidup mengacu kemampuan
canggihnya. Tuntutan masyarakat masa kini dan masa akan datang
digambarkan oleh Skinner, seorang ilmuan yang teknologis-behavioris.

5
Pendidikan kita saat ini hanya dijadikan dari teknologi ilmiah yang paling
penting, yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
(Skinner,1967,p.17). Padahal pendidikan harus dijadikan pusat
perkembangan peradaban dan kebudayaan umat manusia dalam
masyarakat.

Menurut beberapa ilmuan antara lain Roger A. Kaufman, untuk


menganalisis kesenjangan antara hasil yang ada dengan hasil yang
seharusnya ada, yang disebut discrepancy analisys atau need assement
perlu memasukkan tiga pemeran pendidikan, yaitu siswa, orang tua, atau
angota masyarakat dan para pendidik (guru) sebagai pelaksana proses
pendidikan.

Dalam sejarah perkembangan Islam pada periode awal pendidikan


yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Kebutuhan pendidikan yang
diprioritaskan pada penanaman dan penumbuhan akidah dan tauhid. Jadi,
tampak bahwa pendekatan sistematik Islami dari nabi pada proses awalnya
berdasarkan hikmah dan mukjizat dengan metode targib dan tarhib yang
didramatisasikan melalui uswatunhasanah, pada akhirnya baru penerapan
sanksi-sanksi. Dari segi manajement pendidikan, suatu perencanaan untuk
pendidikan masa depan harus meliputi tiga ciri pokok masyarakat, menurut
Herold G. Shane (1973) salah seorang futuris yang optimis yaitu:
a) Masa depan sosio
Yang mengandung fenomena prinsipal, antara lain penyebaran
alternatif rumah tangga yang relatif lamban, pandangan posisi keibuan
dan lain-lain.
b) Masa depan tecno

Secara singkat disimpulkan bahwa masyarakat masa depan akan


dilanda energi fisika yang tinggi, inovasi dan inplikasinya yang
cendrung lebih besar terhadap energi sinar laser.

6
c) Masa depan bio

Secara prinsipal ditandai dengan makin menghangatnya diskusi


tentang pemakaian teknik modivikasi behavioral seperti manipulasi
genetika.

Namun tampak pada kita bahwa masa depan kehidupan manusia


tetap mengandalkan lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal
sebagai pusat-pusat pengendalian pengembangan kecendrungan manusia
menuju ke arah optimisme. Karena itu pendidikan masih bisa dipandang
bagi pengembangan peradaban umat manusia jauh di masa depan di lihat
dari berbagai alasan.

B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu

Sebagai disiplin ilmu, pendidikan Islam bertugas pokok mengilmiahkan


wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat dalam sumber-
sumber pokok.dalam sumber-sumber pokok tersebut terdapat bahan-bahan
fundemantal yang mengandung unsur kependidikan atau implikasi-implikasi
kependidikan yang masih berserakan. Untuk itu dibentuk suatu ilmu
pendidikan Islam, bahan tersebut perlu disistematiskan dan diteoritiskan
sesuai dengan kaidah yang terdapat dalam dunia pendidikan.

Ilmu pengetahuan pendidikan Islam pada khususnya tersusun dari


konsep dan teori yang disistematisasikan menjadi suatu kebulatan yang terdiri
dari komponen-komponen yang satu dengan yang lain saling berkaitan.
Pendidikan Islam merupakan sekumpulan ide dan konsep intelektual yang
tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. Dengan kata
lain, ilmu pendidikan Islam harus bertumpu pada gagasan yang dialogis
dengan pengalaman empiris yang terdiri atas fakta dan informasi untukdiolah
menjadi teori yang valid yang menjadi tempat berpijaknya suatu ilmu
pengetahuan ilmiah. Terdapat tiga komponen dasar yang harus di bahas dalam
komponen pendidikan, antara lain:

7
1. Tujuan pendidikan Islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan
sama bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat universal. Sebagai
esensinya tujuan pendidikan Islam yang sejalan dengan Al-Quran itu
tidaklain adalah penyerahan diri sepenuhnya terhadap tuhan YME.
2. Metode pendidikan Islamyang kita ciptakan harus berfungsi secara efektif
dalam proses pencapaian tujuan pendidikan Islam. Komprehensivitas dari
pada tujuan pendidikan harus paralel dengan keanekaragaman metode,
mulai dari metode verbalistik-simbolisme sampai pada interaksi langsung
dalam suasana belajar mengajar.
3. Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan pendidikan dalam
proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai atau ide. Oleh
karena itu pendidikan Islam harus mengarah pada pengembagan kualitas
manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Dalam content (kurikulum) pendidikan Islam harus mencerminkan


jenis-jenis sains yang dibutuhkan oleh manusia muslim untuk menunjang
tugas sebagai mandataris tuhan di muka bumi. Berdasarkan pemikiran di
atas maka pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu telah memiliki modal
dasar yang potensial untuk dikembangkan sehingga mampu berperan di
jantung masyarakat dinamis masa kini dan mendatang. Dalam kajian ilmu
yang ilmuah harus bertumpu pada adanya teori-teori. Oleh karena itu teori
pendidikan Islam harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Teori harus menetapkan adanya hubungan fakta dan yang ada.


b. Teori harus mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur dari
konsep-konsep.
c. Teori harus mengihktisarkan sebagai fakta.
d. Teori harus bisa meramalkan sebuah fakta serta kejadian-kejadian.

8
Adapun corak teoritis dari ilmu pendidikan itu hendak disusun
secara sistematis yang well-organized, yang mampu memberi diskripsi
tentang adanya fakta dari pengalaman operasional dalam bentuk
pengertian sederhana mungkin.(Gilbert Sax,1968,p.15-16)

9
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Strategi dan takti Islam harus lebih efektif dan efisien artinya
pedagogis, sosiologis dan kultural. Oleh karenaitu nafas keIslaman dalam
pribadi seorang muslim merupakan elane vitale yang menggerakkan prilaku
diperkokohkan dengan ilmu pengetahuan yang luas sehingga ia mampu
memberikan jawaban yang tepat dan berguna terhadap tantangan
perkembangan ilmu dan teknologi.dan dalam pendidikan Islam tidak akan
lepas dari prinsip Islam yang bersumber dasarpokok pada Al-Quran.

Perencanaan untuk pendidikan masa depan harus meliputi tiga ciri


pokok masyarakat, menurut Herold G. Shane (1973) salah seorang futuris
yang optimis yaitu:
a. Masa depan sosio
b. Masa depan tecno
c. Masa depan bio

B. Saran

Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca.


Kritik dan saran sangat diharapkan untuk pengerjaan makalah berikutnya yang
lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muzayyin, 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Ahmadi, Abu & Nur Uhbiyati, 1997. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka
Setia.

Samaun, Bakry, 2005. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung:


Pustaka Bani Quraisy.

Mahzar Armahedi, 1998. Ilmu pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia.

Masud Abdulrahman, 1993. Beberapa Aspek Dasar Kependidikan, Jakarta : Bina


Aksara.

Muhaimin, 2006. Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia.

Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed, 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta:
PT Bumi Aksara

https://selfyanie.wordpress.com/2011/08/24/problematika-pendidikan-Islam-
masa-kini-dan-masa-akan-datang/

http://www.contohmakalah28.com/2015/05/makalah-tentang-problematika-
pendidikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai