PEMBAHASAN
1.1.Pendahuluan
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai profil guru , syarat-
syarat menjadi seorang guru, tanggung jawab guru, kompetensi yang harus
dimiliki guru, serta dukungan asosiasi kependidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata profil berasal dari bahasa Italia, profilo dan profilare, yang berarti
gambaran garis besar. Jdi dapat disimpulkan bahwa profil guru adalah gambaran
tentang sosok seorang guru.
Menurut UU no 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 tentang guru dan dosen, guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,mengajar,
membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pembinaan yang diberikan oleh seorang guru terhadap anak didiknya tidak
sebatas pembinaan klasikal, tetapi juga secara individual. Hal ini mengharuskan
guru untuk memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didiknya.
Tidak hanya di lingungan sekolah namun diluar sekolah sekalipun.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru adalah semua orang yang
berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membantu anak didik,
baik secara individu maupun klasikal, disekolah maupun diluar sekolah.
2
2.2. Persyaratan Guru
1. Kualifikasi akademik.
2. Kompetensi.
3. Sertifikat pendidik.
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Syarat yang keempat adalah sehat jasmani serta rohani yaitu kondisi
kesehatan fisik serta mental yang memungkinkan seorang guru bisa menjalankan
tugas dengan baik. Seorang pendidik merupakan petugas lapangan dalam hal
pendidikan sehingga kesehatan jasmani adalah faktor yang akan menentukan
lancar dan tidaknya proses pendidikan.Guru yang menderita penyakit menular tent
u akan sangat membahayakan murid.
3
mewujudkan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan yang telah diatur dalam
undang-undang. Dengan terpenuhinya syarat guru ini maka diharapkan proses
belajar-mengajar bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pengajaran.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat d.k.k , menjadi seorang guru hendaklah
memenuhi syarat-syarat seperti:
2. Berilmu
Selembar ijazah yang dimiliki oleh seorang guru tidak cukup untuk dapat
mengajar anak didik tanpa disertai dengan pemilikan ilmu pengetahun yang cukup
terutama ilmu pengetahuan yang ditekuninya.Dengan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya itulah, seorang guru dapat mentranfer ilmunya kepada peserta didik.
4. Berkelakuan Baik
Di antara tujuan pendidikan yaitu membentuk peserta didik cerdas dalam
bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh karena itu untuk membantu
peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut harus lah dimulai dari
gurunya terlebih dahulu, karena guru adalah teladan bagi peserta didik. Oleh
karena itu guru haruslah mempunyai budi pekerti yang luhur dan berakhlak yang
mulia.
4
Seorang guru haruslah memberikan contoh yang baik terhadap muridnya,
karena seorang murid terkadang menilai seorang guru tidak dari ucapannya
melainkan dari tingkah lakunya. Misalnya seorang guru memerintahkan muridnya
untuk hadir tepat waktu dan disiplin. Bagimana seorang anak didik dapat
mematuhi perintahnya sementara guru tidak disiplin dengan apa yang pernah
dikatakannya. Jika sifat guru seperti ini maka seorang anak didik akan selalu
cenderung menentang perintahnya dan tidak akan percaya kepada guru tersebut.
Menurut Wens Tanlain d.k.k, sifat seorang guru yang bertanggung jawab
yaitu:
Jadi, guru harus bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan
perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik. Dengan
demikian tanggung jawab seorang guru adalah untuk membentuk karakter anak
didik yang dewasa dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotoris. Sehingga anak
didik mampu mengintegrasikannya dalam masyarakat sehinnga menjadi anak
yang diharapkan masyarakat, bangsa dan negara.
5
2.4. Kompetensi Guru
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 10,
disebutkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan salah satu syarat
yang wajib dipenuhi oleh seorang guru dalam jalur pendidikan formal.
Terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk
menjadi guru yang profesional. Empat kompetensi tersebut yaitu:
1. Kompetensi Pedagogik
6
2. Kompetensi Kepribadian
Guru sebagai teladan bagi murid- muridnya harus memiliki sikap dan
kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan, idola dalam seluruh segi
kehidupannya. Karena nya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan
perbuatan yang positif agar dapat mengankat citra baik dan kewibawaannya
terutama didepan murid-muridnya. Sekali saja guru didapati berbohong, apalagi
langsung kepada muridnya niscaya hal itu akan menghancurkan nama baik dan
kewibawaan sang guru yang pada gilirannya akan berakibat fatal dalam
meklanjutkan tugas proses belajar dan mengajar.
7
4. Berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh
positif terhadap peserta didik.
5. Memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani
oleh peserta didik, bertindak sebagai norma religius, jujur, ikhlas dan
suka menolong.
3. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. (Direktorat
Keterangan Dirjen Dikti dan Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PTMPK
Depdiknas dalam modifikasi dalam Kunandar, 2011: 77)
8
4. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. (Direktorat
Keterangan Dirjen Dikti dan Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PTMPK
Depdiknas dalam modifikasi dalam Kunandar, 2011: 77)
9
Asosiasi dalam membina anggota profesi memerlukan program dan
agenda yang ketat dan disiplin. Pelaksanaan training yang spesifik selama ini
dilaksanakan oleh pemerintah yaitu depertemen terkait. Dengan berubahnya
sistem pemerintahan, menjadikan urusan pendidikan turut diotonomikan. Dengan
perubahan sist em pemerintahan tersebut, maka program training dapat diserahkan
kepada asosiasi profesi untuk pengembangan kinerja dan efektifitas profesi dan
organisasi. Misalnya Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) dapat
melaksanakan training bersertifikat berkaitan dengan tes kemampuan, tes bakat,
tes minat, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), melaksanakan training
kemampuan mengajar dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pengajaran.
10
Dengan implementasi desentralisasi sistem pemerintahan, maka asosiasi
profesi kependidikan dan guru mendapat peluang yang lebih besar melaksanakan
program peningkatan kualitas profesional pendidik. Hal ini dapat dilakukan jika
ada komitmen para pengambil kebijakan dan asosiasi untuk memberdayakan
profesi kependidikan. Asosiasi profesi tidak boleh lagi menjagi organisasi sekedar
papan nama, tetapi perlu menyebarluaskan kemajuan organisasi profesinya
masing-masing dengan cara melakukan pertemuan terjadwal baik tingkat
nasional maupun unit dibawahnya. Kemudian memiliki jurnal dan publikasi
profesional lainnya yang menyajikan berbagai karya penelitian d an kegiatan
ilmiah sebagai media pembinaan dan pengembangan para anggotanya. Kesemua
agenda dan program nya dilaksanakan dengan disiplin yang tinggi.
11
BAB III
PENUTUPAN
3.I. Kesimpulan
12
Daftar Pustaka
13